Anda di halaman 1dari 14

"TITRASI KOMPLEKSOMETRI"

NAMA-NAMA KELOMPOK 3 :

1. Gauldensia F Senda
2. Khusnul Khotimah
3. Fernanda F.V. Haning
4. Rilensi L Awang
5. Musa S Rihi
TITRASI KOMPLEKSOMETRI

suatu jenis titrasi dimana reaksi antara bahan yang


dianalisis dan titrat akan membentuk suatu
kompleks senyawa.
Menggunakan prinsip pembentukan ion kompleks
Digunakan untuk logam-logam yangdapat
membentuk ion kompleks
Kompleksometri merupakan jenis titrasi dimana
titran dan titrat saling mengkompleks, membentuk
hasil berupa kompleks.
Contoh reaksi titrasi kompleksometri :

Ag+ + 2 CN → Ag(CN)2
Hg2+ + 2Cl → HgCl2

Peristiwa pengkompleksan tergantung pada aktivitas


anion bebas, misalnyaY4- (jika asamnya H4Y dengan
tetapan ionisasi pK1 = 2.0, pK2 = 2.64, pK3 = 6.16, dan
pK4 =10.26). Ternyata variasi aktivitas Y4- bervariasi
terhadap perubahan pH dari 1,0 samapi 10 dan secara
umum prubahan ini sebanding denagn [H+] pada pH 3,
0 - 6,0.
Banyak ion logam apat ditentukan dengan titrasi menggunakan
suatu pereaksi (sebagai titrat) yang dapat membentuk kompleks
dengan logam tersebut. Salah satu senyawa kompleks yang bisa
digunakan sebagai penitrasi dan larutan standar adalah ethylene
diamine tetra acetic acid (EDTA).
HOOCCH2 .\ H2CCOOH
N – CH2 – CH2 - N
HOOCCH2. / . H2CCOOH

Terlihat dari strukturnya bahwa molekul tersebut mengandung


baik donor elektron dari atom oksigen maupun donor dari atom
nitrogen sehingga dapat menghasilkan khelat bercincin sampai
dengan enam secara serempak
1. EDTA
(ethylene diamine tetra acetic acid)

EDTA merupakan asam lemah dengan empat proton.


EDTA berpotensi sebagai ligan seksidentat yang dapat
berkoordinasi dengan sebuah ion logam melalui
gugus dua nitrogen dan empat karboksilnya
Kestabilan senyawa komplek dengan EDTA, berbeda
antar satu logam dengan logam yang lain
Konstanta pembentukan/kestabilan senyawa komplek
dinyatakan sebagai berikut ini :
KMY = [𝑀F]
[𝑀][F]
Besarnya harga konstanta pembentukan komplek
menyatakan tingkat kestabilan suatu senyawa komplek.
Makin besar harga konstanta pembentukan senyawa komplek,
maka senyawa komplek tersebut makin stabil dan sebaliknya
makin kecil harga konstanta kestabilan senyawa komplek, maka
senyawa komplek tersebut makin tidak (kurang ) stabil.
Faktor – faktor yang membuat EDTA ampuh sebagai pereaksi
titrimetri antara lain :
 Selalu membuat kompleks ketika direaksikan dengan ion
logam.
 Kestabilannya dalam membuat kelat sangat konstan
sehingga reaksi berjalan sempurna (kecuali logam alkali).
 Dapat bereaksi cepat dengan banyak jenis ion logam.
2. Kesetimbangan yang terlibat dalam titrasi EDTA
A.Stabilitas Absolut atau Tetapan Pembentukan
Untuk berbagai ion logam dan bahan pengkelat seperti EDTA, nilai
dari tetapan kesetimbangan untuk reaksi-reaksi dirumuskan sebagai
berikut :
Mn+ + Y4- ↔ MY-(4-n) . Kabs
[𝑀F−(4−𝑛)]
[𝑀𝑛+] [F4−]
B. Penentuan pH untuk sebuah titrasi kompleksometri
Pernyataan fraksi EDTA dalam bentuk Y4- dapat diperoleh dengan
cara yang sama seperti elah dilakukan untuk asam oksalat. Kita
tentukan cY sebagai total konsentrasi dari EDTA yang tidak
terkompleks:
cY = [Y4-] + [HY3-] + [H2Y2-] + [H3Y-] + [H4Y]
Dengan fraksi EDTA dalam bentuk Y4- membentuk simbol
𝛼4, kita bisa tulis:
Atau
[F4−]
𝑐Y
= 𝛼4
[𝑌4−] = 𝛼4𝑐F
Nilai dari 𝛼4 dapat dihitung pada pH berapapun yang
diinginkan untuk kelon apa pun dimana tetapan
penguraiannya diketahui. Jalan pintas dapat kita pakai
dalam perhitungan. Sebagai contoh, terlihat bahwa pada
nilai pH yang amat tinggi, suku yang mengandung [H3O+]4
dapat diabaikan.
3. Kurva Titrasi Kompleksometri
Kurva titrasi untu titrasi kompleksometri dapat dibuat dan analog
dengan kurva titrasi asam dan basa. Kurva-kurva semacam ini terdiri
dari plot logaritma negatif dari konsentrasi ion logam (pM) versus
mililiter titran. Seperti titrasi asam-basa, kurva ini berguna untuk
menilai kelayakan dari sebuah titrasi dan dalam memilih indikator yang
cocok.
Kurva titrasinya memiliki bentuk yang lazim, dengan peningkatan tajam
dari nilai pCa pada titik ekivalen. Juga terlihat dalam gambar ini kurva
untuk titrasi yang dilakukan pada pH 8 dan pH 12. Dalam larutan-
larutan ini terlihat nilai Keff masing-masing adalah 2,6 x 108 dan 4,9 x
1010. Penambahan yang lebih besar dari pCa didapat pada pH yang
lebih besar, karena Keff lebih besar dalam larutan yang memiliki
konsentrasi ion hidrogen yang rendah. Pada pH rendah, Keff menjadi
sangat kecil sehingga titrasi menjadi tidak layak.
4. Dampak Bahan Kompleks Lain pada Titrasi EDTA

Substansi lain disamping titran yang mungkin ada dalam


larutan ion logam dapat membentuk kompleks-kompleks
dengan logam dan bersaing dengan reaksi titrasi yang
diinginkan. Kompleks seperti ini terkadang dipergunakan
secara sengaja untuk mengatasi gangguan-gangguan, dan
dalam kasus ini dampak dari pembuat kompleks ini
disebut masking.
Dengan ion logam tertentu yang mudah terhidrolisis,
mungkin diperlukan untuk menambahkan ligan-ligan
kompleks dalam rangka mencegahpengendapan logam
hidroksida
5. Penerapan Titrasi Kompleksometri

a. Kesadahan Total Air


Ca + Mg, dapat ditetapkan dengan titrasi dengan EDTA
menggunakan indikator Hitam Eriokrom T dan Kalmagit
b.Titrasi Balik
Digunakan bila reaksi antara kation dan EDTA lambat atau
bila tidak tersedia indikator yang cocok. Untuk itu dalam
proses titrasi di tambahkan EDTA berlebih dan kelebihannya
di titrasi dengan suatu larutan standar Magnesium dengan
menggunakan Kalmagit sebagai indikator. Metoda ini dapat
juga digunakan untuk menetapkan logam dalam endapan-
endapan logam
c. Titrasi Penggantian

Berguna bila indikator yang cocok tidak tersedia


untuk ion logam yang akan ditetapkan. Dalam
prosedur, ditambahkan suatu larutan berlebih
yang mengandung kompleks magnesium-EDTA
dan ion logam yang akan ditetapkan.
d. Penetapan Tak Langsung
Sulfat dapat ditetapkan dengan menambahkan
Barium berlebih untuk mengendapkan BaSO4,
kemudian kelebihan Ba2+ dititrasi dengan EDTA
6. Kesalahan Pada Titrasi Kompleksometri

Kesalahan titrasi kompleksometri tergantung pada cara yang


dipakai untuk mengetahui titik akhir. Pada prinsipnya ada dua cara,
yaitu kelebihan titran yang pertama ditunjukkam atau berkurangnya
konsentrasi komponen tertentu sampai batas yang ditentukan,
dideteksi
Kesalahan titrasi dihitung dengan cara yang sama pada titrasi
pengendapan.
Digunakan senyawa yang membentuk senyawa kompleks yang
berwarna tajam dengan logam yang ditetapkan. Warna ini hilang
atau berubah sewaktu logam telah diikat menjadi kompleks yang
lebih stabil. Misalnya EDTA.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai