Titrasi Redoks
Titrasi Redoks
(REDUKSI OKSIDASI)
REAKSI REDOKS
oksidasi
OKSIDATOR = ZAT YANG MENGALAMI REDUKSI
REDUKTOR = ZAT YANG MENGALAMI OKSIDASI
AUTOREDOKS = REAKSI REDOKS YANG OKSIDATOR
DAN REDUKTORNYA MERUPAKAN
ZAT YANG SAMA
PERSAMAAN NERST
Reaksi : aA + bB cC + dD
𝑐 𝑑
𝑎𝐶 𝑥𝑎𝐷
Δ𝐺 = 𝛥𝐺 𝑜 + 2,3𝑅𝑇𝑙𝑜𝑔 𝑎 𝑏
𝑎𝐴 𝑥𝑎𝐵
𝑜
[𝐶]𝑐 𝑥[𝐷]𝑑
−𝑛𝐹𝐸 = −𝑛𝐹𝐸 + 2,3𝑅𝑇𝑙𝑜𝑔
[𝐴]𝑎 𝑥[𝐵]𝑏
𝑜
2,3𝑅𝑇 [𝐶]𝑐 𝑥[𝐷]𝑑
𝐸=𝐸 − 𝑙𝑜𝑔
𝑛𝐹 [𝐴]𝑎 𝑥[𝐵]𝑏
❖ Jika perlu, kalikan salah satu atau kedua persamaan dengan bilangan-bilangan yang
sesuai sehingga jumlah elektronnya sama
❖ Dalam tabel potensial reduksi standar (Eo) disajikan dalam bentuk reaksi reduksi
❖ Dalam persamaan reaksi redoks (harus ada yang mengalami reduksi dan oksidasi)
• ½ sel reaksi dalam bentuk reduksi (oksidator)
• ½ sel reaksi dalam bentuk oksidasi (reduktor)
Semakin kecil Eo, maka akan semakin mudah mengalami oksidasi (reduktor)
Menjadi :
a. Tulis reaksi selnya dan hitung potensial standar sel, jika diketahui :
Reaksi setengah sel :
Cd2+ (aq) + 2e Cd (s) Eo = -0,40 V
Fe2+ (aq) + 2e Fe (s) Eo = -0,44 V
b. Hitung potensial sel jika konsentrasi Fe2+ : 0,1 M dan Cd2+ : 0,001 M
Kurva titrasi :
mL titran VS potensial Fe dari sistem Fe2+ - Fe3+
titran
Mana sebagai
titrat
Ketika kita melakukan titrasi, kita menempatkan kedua sistem
redoks di dalam wadah yang sama dan membiarkan mereka mencapai
kesetimbangan
[𝐹𝑒 2+ ]
𝐸 = 𝐸 𝑜𝐹𝑒 − 0,059𝑙𝑜𝑔
[𝐹𝑒 3+ ]
Atau:
[𝐶𝑒 3+ ]
𝐸 = 𝐸 𝑜𝐶𝑒 − 0,059𝑙𝑜𝑔
[𝐶𝑒 4+ ]
INDIKATOR REDOKS
1. Zat yang berwarna yang dapat bertindak sebagai indikator
sendiri.
Contoh: KMnO4 yang mempunyai warna pekat sehingga
kelebihan sedikit saja dapat dengan mudah
terdeteksi.
[𝐼𝑛]
𝐸= 𝐸 𝑜 𝐼𝑛 − 0,059𝑙𝑜𝑔
[𝐼𝑛+ ]
Misal : Warna
[𝐼𝑛]
B dapat dilihat dengan nyata jika + ≥
10
[𝐼𝑛 ] 1
[𝐼𝑛] 1
Warna A dapat dilihat dengan nyata jika + ≤
[𝐼𝑛 ] 10
Δ𝐸 = ±2 𝑥 0,059 = ±0,12
Jadi:
diperlukan perubahan potensial ± 0,12 V untuk mengubah warna indikator