Oleh :
Nama : Lukman Arif Mega zaini
NIM : 181430015
Menyetujui,
Pembimbing Kertas Kerja Wajib
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Mesin Kilang
Ir.Sujono, M.T
NIP.19661229 199403 1 002
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui,
Pembimbing Kertas Kerja Wajib
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Mesin Kilang
Ir.Sujono, M.T
NIP.19661229 199403 1 002
OPTIMALISASI UNJUK KERJA ENGINE DIESEL CUMMINS
KTA38-G5 PT.GENDHIS MULTI MANIS BLORA
Oleh :
Oleh :
ii
iii
SURAT PERNYATAAN TANDA TANGAN
NIM : 181430015
Program Studi : Teknik Mesin Kilang
Konsentrasi : Rotating Equipment
Diploma : IV ( Empat )
Tingkat : III ( Tiga )
Judul KKW :Optimasi Mesin Desel Cummins KTA38 - G5 PT. Gendhis
Multi manis
Dengan ini menyatakan bahwa tanda tangan pada lembar pengesahan PKL,
lembar pengesahan pembimbing internal, logbook bimbingan, dan lembar
pengesahan penguji pada KKW tingkat III saya, merupakan hasil tanda tangan
oleh masing - masing yang bersangkutan dilakukan secara digital/scan dan telah
mendapatkan izin dari yang bersangkutan. Apabila ditemukan tindakan pemalsuan
tanda tangan dan plagiasi penulisan, maka saya bersedia menerima segala resiko
sesuai aturan yang berlaku di kampus PEM Akamigas.
Demikian surat pernyataan ini, saya buat dan disetujui oleh ketua Program
Studi Teknik Mesin Kilang untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Disetujui Oleh
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
INTISARI ..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................v
DAFTAR NOTASI .................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ viii
I. PENDAHULUAN ..................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..............................................................................1
1.2 Tujuan .............................................................................................1
1.3 Batasan Masalah.... ........................................................................2
1.4 Sistematika Penulisan ....................................................................3
II. ORIENTASI UMUM .............................................................................4
2.1 Profil Perusahan.. ...........................................................................4
2.2 Tahapan Pengemasan Gula Kristal Putih di PT.GMM.. .........16
III. TINJAUAN PUSTAKA. .....................................................................18
3.1 Motor Diesel ..................................................................................18
3.2 Perinsip Kerja Engine Diesel ......................................................19
3.3 Komponen Utama dan Fungsi pada Engine Diesel .................231
3.4 Sistem Bahan Bakar .....................................................................32
3.5 Klasifikasi Engine Diesel .............................................................32
3.6 Sistem Pendukung Motor Diesel .................................................34
3.7 Siklus Ideal Motor Diesel 4 Langkah .........................................37
3.8 Diagram P-V dan T-S Siklus Motor Diesel ................................38
3.9 Perhitungan Unjuk Kerja Motor Diesel .....................................40
3.9.1Neraca Kalor .................................................................................40
IV. PEMBAHASAN.. ................................................................................47
4.1 Motor Diesel ..................................................................................47
4.2 Data-data Mesin Diesel KTA 38 G5 ...........................................48
4.3 Data Kondisi Operasi Motor Diesel CUMMINS KTA 38 G5 ..51
4.4 Perhitungan Unjuk Kerja Engine Diesel CUMMINS KTA 38
G5 ...................................................................................................51
4.5 Evaluasi Unjuk Kerja Engine Diesel Cummins KTA38-G5 ....59
4.6 Masalah yang terjadi ...................................................................60
4.7 Mencari Sumber Masalah pada Diesel Cummins KTA38-G5. ...
......................................................................................................60
4.8 Optimalisasi Diesel Cummins KTA38 G5 ..................................63
4.9 Perhitungan Optimalisasi Daya Engine Cummins KTA38-G5 ..
......................................................................................................65
4.10 Keselamatan Kerja .......................................................................73
V. PENUTUP ..............................................................................................74
5.1 Kesimpulan ...................................................................................74
5.2 Saran ..............................................................................................75
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................76
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR NOTASI
SUBSCRIPT
Udara luar
C Udara keluar Selinder
Ch Charge
D Udara masuk silinder
E Efektif rata rata
F Fuel
I Indikator
Id Ideal
M Mekanik
R Relatif
S Silinder
Sfc Specific
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Spesifikasi Engine Diesel Cummins KTA38-G5
Lampiran 2 Data Operasi Engine Diesel Cummins KTA38-G5
Lampiran 3 Tabel Komposisi Bahan Bakar
Lampiran 4 Grafik Efisiensi Ideal
Lampiran 5 Tabel temperature dan tekanan kritis
Lampiran 6 Gafik kompresibilitas udara
Lampiran 7 Lembar kegiatan bimbingan KKW
viii
I. PENDAHULUAN
PT.Gendhis Manis Multi Manis memiliki berbagai alat penunjang. Salah satunya
CUMMINS KTA38-G5. Diesel ini berfungsi untuk startup boiler dan juga sebagai
disebabkan karena ring piston dan valve sudah aus.Dan terjadi masalah pada
karena itu penulis mengambil judul “ Optimalisasi Unjuk Kerja Engine Diesel
1.2 Tujuan
Penulisan Kertas Kerja Wajib ini selain untuk syarat wajib untuk
ditemui dilapangan.
pemeliharaan.
Dalam penulisan Kertas Kerja Wajib ini, penulis tidak membahas secara
2
1.4 Sistematika Penulisan
Penulisan KKW ini dibagi dalam beberapa bab, dengan sistematika sebagai
berikut.
I. PENDAHULUAN
meliputi pengertian diesel, klasifikasi motor diesel, prinsip kerja motor diesel,
IV. PEMBAHASAN
meliputi fungsi alat, data spesifikasi alat, perhitungan unjuk kerja, evaluasi
unjuk kerja berdasarkan kondisi rated dan kondisi actual alat, serta langkah-
V. PENUTUP
Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah. PT GMM dibatasi oleh letak geografis
sebelah utara dibatasi oleh Dukuh Gayam, Desa Kedung Wungu. Sebelah selatan
dibatasi oleh Desa Tinapan. Sebelah timur dibatasi oleh Dukuh Kalijalin, Desa
Tinapan. Sebelah barat dibatasi oleh Jalan Raya Kunduran Todanan. Luas PT.
Luas kebun tebu di wilayah Blora kurang lebih yaitu 33.000.000 m². Areal
seluas kebun tersebut, masih belum mampu untuk memenuhi kebutuhan giling
selama 24 jam dengan target 150 hari. Oleh karena itu, PT GMM membutuhkan
4
dukungan dari wilayah luar Blora seperti Pati dan Rembang, sekitar 70.000.000-
rakyat, sehingga inefisiensi di pabrik gula sebagai akibat kekurangan bahan baku
Pada awal tahun 2012, PT Gendhis Multi Manis didirikan untuk memenuhi
terbaik yang berbasis tebu dan mampu menjadi model percontohan dalam industri
industri gula yang sehat dan tangguh tanpa distorsi sehingga menguntungkan
stakeholders terutama petani tebu dan konsumen luas pada umumnya. PT GMM
Tengah.
5
2.1.4 Visi dan Misi PT GMM
1. Visi PT GMM
berbasis tebu, dan mampu menjadi model percontohan dalam industri gula
2. Misi PT GMM
falsafah dari tokoh lokal Blora yaitu Samin Surosentiko “Demen Becik
Rukun Segar Waras" yang berarti harus baik dengan sesama manusia, alam,
dan tuhan.
6
2.1.5 Nilai dan Budaya PT GMM
GMM.
1. Ramah lingkungan: gas buang CO2 dari boiler dapat diolah kembali untuk
filtrasi sedangkan pabrik gula yang lain hanya melalui 1 kali tahapan filtrasi.
sehingga semua limbah cair dapat diolah kembali sebagai penolong bahan.
7
2.1.7 Kebijakan Mutu PT GMM
persyaratan konsumen.
dan prosedur yang telah ditetapkan sesuai sistem manajemen mutu ISO
3. Menjamin fasilitas produksi yang digunakan bebas dari bahan babi dan
8
5. Menyediakan sumberdaya yang diperlukan untuk penyusunan, penerapan,
yaitu, Gula Kristal Mentah, Gula Kristal Putih, dan Gula Kristal Rafinasi. Gula
Kristal Mentah adalah gula "setengah jadi" dari pabrik penggilingan tebu dan
biasanya diimpor untuk kemudian diolah menjadi gula kristal putih. Gula Kristal
Rafinasi adalah gula hasil olahan lebih lanjut dari gula mentah melalui
prosesdefekasi, gula ini tidak dapat langsung dikonsumsi oleh manusia. Gula
Kristal Putih yaitu gula yang dapat digunakan langsung atau dikonsumsi oleh
misalnya terkait dengan jenis gula, jumlah gula, ataupun warna gula
Indonesia.
kelancaran proses produksi, tenaga kerjanya terbagi menjadi beberapa shift, yaitu:
9
1. Tenaga Kerja Shift
Tenaga Kerja shift bekerja di pabrik . Pembagian jam kerja bagi tenaga
mempunyai durasi waktu kerja selama 6 hari. Tenaga Kerja pada di semua
bagian terdapat 3 shift, sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Jam
Tenaga Kerja non shift adalah Tenaga Kerja yang bekerja di luar bagian
10
2.1.11 Standar Kapasitas
Standar Kapasitas PT GMM sebesar 400 Tone Cane Per hari atau ton per
hari, rendemen Gula Kristal Putih yang dihasilkan PT GMM adalah 9 (Code).
Mutu produk Gula Kristal Putih 1 untuk indikator warna yaitu 80-200 IU.
Sedangkan Gula Kristal Putih 2 untuk indikator warna yaitu 201-300 IU.
Utama juga bertanggung jawab terhadap Komite Audit dan Sekretararis Dewan
Intern,
Akuntansi, Manager SDM, dan Manager Keuangan & Pajak. Manajer Umum
yaitu supervisor kesra & K3, dan supervisor renbang. Manager Keuangan & Pajak
11
membawahi 3 supervisor, yaitu supervisor keuangan, supervisor pajak, supervisor
manager tanaman, manager QA, dan manager RnD & IT. Manager Produk,
Marketing, dan Sales membawahi supervisor produk & marketing, dan supervisor
supervisor boiler, supervisor mill, spv elektrik dan instrumen, supervisor mekanik,
12
Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT.GMM
( Sumber : Lukman; May,2021 )
13
2.1.13 Job Description
1. General Manager
Memiliki tugas pokok yaitu meneliti produk dan proses produksi perusahaan
4. Manager Logistik
Memiliki tugas pokok yaitu menyampaikan barang jadi dalam jumlah yang
5. Manager Procurement
Supplier
14
6. Manager Umum Purchasing
terkait.
7. Manager Akuntansi
8. Manager Tanaman
penyediaan dan pemasukan bahan baku tebu siap untuk digiling baik secara
9. Manager Pengolahan
dengan tujuan agar terpenuhi kualitas dan kuantitas produksi sesuai standar
15
10. Manager SDM
Memiliki tugas pokok yaitu mengatur segala kekayaan aset SDM dalam
terhadap harga kontrak apabila terjadi kesalahan. Selain itu, juga memiliki
boiler. Tugas tersebut dibagi kepada 6 SPV yaitu supervisor boiler, mill,
elektrik dan Instrument, mekanik, aset dan replacement, workshop, dan IT.
mesin, yaitu weighing scale machine, dan sewing machine. Weighing machine
mesin yaitu netto 50 kg. Sedangkan sewing machine adalah mesin yang
16
digunakan untuk menjahit karung. Mesin pengemasan GKP dapat dilihat pada
2. Gula yang berada di dapur sugar bin akan dialirkan menuju weighing scale
machine. Sugar bin adalah tempat gula yang sudah selesai diproses.
3. Pada weighing machine, karung diletakkan di bawah hopper dan mesin akan
5. Lalu, operator packing akan menempatkan karung yang telah terisi gula
17
III. TINJAUAN PUSTAKA
Mesin diesel adalah motor bakar dengan proses pembakaran yang terjadi
didalam mesin itu sendiri ( internal combustion engine ) dan pembakaran terjadi
karena udara murni dimampatkan (dikompresi) dalam suatu ruang bakar (silinder)
sehingga diperoleh udara bertekanan tinggi serta panas yang tinggi, bersamaan
pembakaran.
dan tekanan menjadi tinggi didalam ruang bakar . Tekanan ini mendorong piston
Sesuai dengan gerakan piston untuk mendapatkan satu kali proses tersebut
18
Mesin diesel 4 langkah ialah : - Mesin diesel dimana setiap satu kali proses
usaha terjadi 4 (empat) kali langkah piston atau 2 kali putaran poros
engkol.
Mesin diesel 2 langkah ialah : - Mesin diesel dimana setiap satu kali proses
usaha terjadi 2 (dua) kali langkah piston atau satu kali putaran poros
engkol.
Prinsip kerja Engine diesel adalah sebagai berikut, Pertama adalah udara
masuk kedalam silinder, baik secara alami (naturally aspirated) maupun sistem
adalah dengan menggunakan blower yang digerakkan oleh tenaga mekanis dari
energi gas buang dari mesin itu sendiri sebagai fluida penggeraknya. Setelah
udara masuk kedalam silinder, kemudian udara dikompresikan oleh gerakan torak
mencapai 550°C s/d 750°C. Pada waktu mendekati titik mati atas (TMA) atau
akhir langkah kompresi, bahan bakar disemprotkan kedalam ruang bakar oleh
injektor atau nozzle, karena temperatur udara kompresi kedalam ruang bakar lebih
tinggi dan titik nyala (flash point) bahan bakar, maka terjadilah proses
kebawah menuju ke titik mati bawah (TMB). Selanjutnya torak bergerak kembali
ke atas menuju TMA untuk proses selanjutnya, demikian terjadi secara berulang-
ulang.
19
Gambar 3.2 siklus kerja Engine Diesel
( Sumber : Apit; 2015 )
Piston bergerak dari TMA ke TMB. Katup hisap terbuka dan katup buang
kedalam silinder
20
II. Langkah kompresi
Piston bergerak dari TMB ke TMA. Katup hisap tertutup dan katup buang
(disemprot- kan dengan tekanan yang sangat tinggi melalui lubang yang
21
IV. Langkah pembuangan
Akhir langkah usaha katup buang terbuka, sehingga gas buang keluar
melalui katup tersebut, karena didorong oleh piston ber- gerak dari TMB
menuju TMA.
22
Langkah 2 Usaha dan pembuangan Akibat adanya pembakaran dalam
pembuangan
antara lain:
23
Cylinder Block terbuat dari besi tuang biasa atau besi tuang khusus,
getarannya lebih tinggi dan akibatnya menjadi lebih berat. Blok silinder
24
3. Cylinder Liner (Silinder Liner)
Carter oil berfungsi sebagai penutup bagian bawah blok silinder dan
25
5. Saluran Masuk dan Saluran Buang (Intake and Exhaust Manifold)
murni pada saat piston mengalami langkah hisap dan untuk exhaust
buang piston.
6. Injektor
26
Injektor berfungsi untuk pemasukan bahan bakar kedalam silinder
bakar. Injector terdiri dari nozzle, nozzle valve, spring dan body. Sistem
kerja dari injector yaitu bahan bakar menekan nozzle sehingga nozzle
kembali kedudukanya kembali oleh spring. Lalu bahan bakar yang tidak
diinjeksikan akan kembali melalui leak-off pipe. Jenis jenis injector secara
a. Single Hole
27
b. Multi Hole
c. Pintle Nozzle
Jenis ini memiliki pin atau pintle pada ujung dari nozzle valve, karena
itu dinamakan pintle nozzle. Posisi buka tutup pintle nozzle dapat di lihat
28
3.3.2 Komponen Yang Bergerak (Mayor Moving Part)
segar, mendorong sisa pembakaran keluar dari silinder, dan merubah gerak
translasi menjadi gerak putar pada poros engkol. Pada torak dibuat alur
2. Valve
berdasarkan bentuk cam dari camshaft yang diatur sesuai firing order.
Mekanisme katup terdiri dari camshaft, push rod, rocker arm dan
penahan katup.
29
3. Camshaft (Poros Bubungan)
sisi cam. Pada ujung camshaft dilengkapi dengan Gear Idler yang
Gear.
gerak putar pada flywheel. Poros engkol berputar pada bantalan utama
30
5. Flywheel (Roda Penerus)
terjadinya titik mati pada saat piston melakukan langkah usaha, dan
starter.
Sistem bahan bakar merupakan komponen yang sangat penting dari sebuat
motor diesel. Ffungsi dari sistem bahan bakar yaitu mengantarkan bahan bakar
1. Metering
Metering yaitu memberikan jumlah bahan bakar yang sama kesetiap bahan
2. Timing
Penyemprotan bahan bakar harus tepat tertentu, ada waktu yang yang
31
3. Atomization
mudah terbakar. Bila bahan bakar tersebut dalam bentuk butiran butiran
waktu yang cukup Panjang. Padahal waktu yang tersedia sangat singkat,
proses pembakaran.
4. Distribution
yang baik. Di mana setiap partikel – partikel bahan bakar harus dikelilingi
partikel udara tertentu, distribusi bahan bakar dalam ruang bakar harus baik.
5. Pressurization
yang cukup tinggi, untuk itu bahan bakar harus memiliki tekanan yang
berikut:
32
2. Menurut Susunan Silinder(5:2)
V-Type
Tipe Horizontal
3. Berdasarkan Putaran(5:5)
Sistem Supercharger
dari luar (blower yang digerakkan oleh motor listrik atau mekanik
Sistem Turbocharger
energi gas buang dari engine itu sendiri sebagai fluida kerja.
33
5. Menurut Penggunaannya
sebagainya)
Engine diesel untuk dapat beroperasi dengan normal dan baik sesuai dengan
Pada sistem bahan bakar yang digunakan pada motor diesel terdapat
beberapa sistem penyalaaan bahan bakar dari tangki bahan bakar sampai
masuk kedalam silinder. Ada tiga sistem penyaluran bahan bakar yang
banyak dipakai yaitu : Sistem Pompa Pribadi, Sistem Distribusi dan Sistem
penyalur.
34
pemasukan udara, pembilasan, pendingin udara, pipa penyambung, dan
tangki penekan pemasukan udara. Tetapi, tidak semua bagian ini ada
pada bagian mesin penggerak. Oli pelumas ini akan memainkan beberapa
fungsi lainnya untuk menjaga mesin diesel tetap bekerja sesuai dengan
menyebabkan keausan dan kerusakan pada engine. Maka dari itu adanya
waktu yang cukup lama, temperature mesin tidak akan berlebihan. Ini akan
membuat mesin bekerja secara efektif dan aman dalam jangka waktu lama.
35
Ada beberapa fungsi sistem pendingin yaitu mengurangi temperature
motor DC supply dari accu 24volt. Saat start, motor DC mendapat supply
listrik dari baterai atau accu dan menghasilkan torsi yang dipakai untuk
dipakai harus dapat dipakai untuk start beberapa kali tanpa diisi kembali,
karena arus start yang dibutuhkan motor DC cukup besar maka dipakai
dinamo yang berfungsi sebagai generator DC. Pengisian ulang baterai atau
accu digunakan alat bantu berupa battery charger dan pengaman tegangan
hubungan antara baterai charger dengan baterai atau accu akan diputus
36
3.7 Siklus Ideal Motor Diesel 4 Langkah
Proses thermodinamika dan kimia yang terjadi didalam motor bakar torak
analisis proses tersebut, dilakukan pendekatan dan asumsi suatu keadaan ideal.
Makin ideal suatu keadaan makin mudah untuk di analisa, akan tetapi dengan
sendirinya makin jauh menyimpang dari keadaan yang sebenarnya. Oleh karena
itu maka untuk memudahkan analisa tersebut pada umumnya dipergunakan siklus
Urutan proses
Perbandingan kompresi
Dengan asumsi :
Cp = 0,24 Btu/lb oR
Cv = 0,171 Btu/lb oR
37
3.8 Diagram P-V dan T-S Siklus Engine Diesel
Proses di dalam motor diesel bahwa pembakaran bahan bakar berlangsung pada
dari suatu mesin diesel terdiri dari 4 tahapan ; pengisian, kompresi, usaha dan
pembungan.
38
Diagram p – v menujukan antara volume ( v ) dengan tekanan ( p ) dalam
k = proses kompresi.
Qin = terjadi penambahan energy yang cukup besar sewaktu terjadi proses
pembakaran.
pada mesin. Pengujian mesin ada beberapa macam cara dan prosedur. Secara
prinsip pengujian prestasi mesin adalah untuk mengetahui torsi, daya yang
dihasilkan serta pemakaian kebutuhan bahan bakar mesin. Unjuk kerja dari suatu
engine mempunyai hubungan erat dengan cara pengoperasian dan kegunaan dari
mesin itusendiri.
Unjuk kerja dari suatu engine biasanya ditunjukkan dalam grafik yang
dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya berdasarkan hasil test yang dilakukan. Setiap
type dari engine memiliki grafik yang berbeda. Grafik unjuk kerja dari suatu engine
berkaitan dengan hal-hal seperti berikut : daya yang dihasilkan (Brake Horse
Power); tekanan efektif rata-rata; Torsi ; pemakaian bahan bakar spesifik ; dan
efisiensi.
Panas dari hasil pembakaran bahan bakar didalam silinder hanya sebagian
saja yang diolah menjadi kerja efektif (kerja pada proses engkol). Bagian terbesar
justru merupakan panas terbuang dan yang terakhir ini merupakan kerugian yang
kerugian-kerugian panas yang terbawa gas buang, lewat air pendingin dan
kerugian panas akibat gesekan. Panas hasil pembakaran diruang bakar disatu sisi
dan panas berguna ditambah kerugian-kerugian disisi yang lain, merupakan suatu
neraca keseimbangan. Tenaga yang dihasilkan oleh sebuah motor diesel adalah
40
dari gas pembakaran dikurangi oleh kerugian -kerugian panas maupun kerugian-
kerugian mekanis.
bahan bakar hilang terbawa oleh gas buang air pendingin, minyak
Tabel dibawah ini menunjukkan neraca kalor pada daya maksimum dari
41
Gambar 3.25 Neraca Kalor Pada Daya Maksimum
( Sumber : Achmad Kusairi; 2018 )
motor diesel yang dihasilkan dari proses pembakaran di dalam ruang bakar, hal
ini merupakan langkah awal perubahan energi panas dari pembakaran bahan
berikut :
IHP =
Keterangan :
42
I : Jumlah silinder.
Daya efektif adalah daya yang keluar dari poros motor diesel atau sering
disebut sebagai daya poros yang digunakan untuk menggerakkan suatu beban.
Besarnya daya efektif atau daya poros dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
Keterangan :
A : Luas penampang ( )
i : Jumlah silinder
terjadi pada waktu langkah kerja dikurangi tekanan pada saat lainya saat ber
beban, atau besarnya tekanan efektif rata-rata sama dengn tekanan rata-rata
43
indicator ( Pi ) dikalikan efisiensi mekanik ( m ), atau bisa dirumuskan sebagai
berikut:
Keterangan :
m : Efisiensi mekanis .
3.9.5 Efisiensi
bahwasannya Engine Diesel masih dalam kondisi yang baik atau tidak
Dalam hal ini dibahas yang berkaitan dengan motor bakar dengan operasi
1. Efisiensi ideal ( )
Yang simaksud dengan efisiensi ideal dari suatu mesin adalah suatu
44
menghasilkan daya poros dengan panas bahan bakar yang dikonsumsikan dalam
waktu yang sama. Harga batas efisiensi thermal efektif berkisar ± 40%. Besarnya
Keterangan,
yang menggunakan
{( ) ( )( )}
Keterangan,
= Efisiensi Charge
r = Perbandingan kompresi
45
Perbandingan mole reaksi pembakaran
perbandingan banyaknya pemakaian bahan bakar tiap jam setiap daya yang
keterangan,
Pada umunya perbandingan udara dan bahan bakar (air fuel ratio = raf)
untuk suatu mesin tertentu, misal 12 : 18 yang telah ditentukan oleh pabriknya.
Namun demikian secara teoritis harga (raf) dapat dihitung dengan menggunakan
keterangan,
e : Udara lebih untuk diesel engine harganya e= 30% - 70%. Idealnya e = 40%
n : Jumlah atom carbon dan hydrogen yang terkandung dalam bahan bakar.
46
IV PEMBAHASAAN
yang berfungsi sebagai start awal Boiler dan back up bila suplai Daya dari
kebutuhan suplai listrik di PT GMM , maka seorang operator harus siap dan
Generator inilah yang digunakan untuk memenuhi suplai listrik di PT. GMM.
Karena pentinganya Engine Diesel Cummins KTA38-G5 ini, maka harus dijaga
berikut :
K Seri
Adapun data spesifikasi dari Motor Diesel Cummins KTA 38 G5 dan Generator
sebagai berikut :
48
9. Putaran 1500 rpm
10. Diameter Silinder 159 mm
11. Made in INDIA
12. Langkah torak 159 mm
13. Compression Ratio 13,9 : 1
14. Konstruksi silinder V 60o
15. Arah putaran Searah jarum jam
16. Starting Electric DC 24 Volt
17. Pendingin Radiator/Cooler
18. Kapasitas Air 88.9 Gal (337 L)
19. Pelumas SAE 40 Meditran
20. Kapasitas Oli 36,984 Gal (140 L)
21. Tekanan Pelumas 45-65 Psi
22. Lube oil filter type Spin-on full flow filter
23. Cooling system design JWAC
24. Coolant Ratio 50% ethylene glycol ; 50% water
25. Coolant capacity 218.5 L
26. Fan power 20kWm
27. Cooling system air flow
49
4.2.2 Data Spesifikasi Generator
1. Merk STAMFORD
2. Made in INDIA
3. Jenis Generator Set
4. Fase 3 phase
5. Voltage 440Volt
6. Ampere 1720 Ampere
7. Power factor 0,80
8. Frekuensi 50 Hz
9. Kecepatan Putaran 1500 rpm
10. Berat 8350 kg
11. Nomor seri D14K674778
12. Daya 906 Kw
13. Kapasitas 1132 Kva
14. Tahun 2014
15. Exitasi 58 V ; 3,4 A
16. Class Isolasi H
17. Temperature Ambient 40o
50
4.3 Data kondisi Operasi Engine Diesel Cummins KTA 38-G5
beban 426 Kw,sebagai perhitungan saya mengambil pada tanggal 6 mei. Dari
parameter pengamatan diambil rata rata nilai pada tanggal tersebut. Data kondisi
operasi Engine Cummins KTA 38-G5 sebagai berikut ( data operasi dapat di lihat
di lampiran 2 ) :
1. Putaran Mesin 1495 rpm 1498 rpm 1502 rpm 1485 rpm
Unjuk kerja mesin mempunyai hubungan erat dengan sistem pendukung dan
kegunaan dari mesin itu sendiri. Unjuk kerja dari suatu mesin biasanya
ditunjukkan dalam grafik yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat sebagai hasil test
yang dilakukan, masing-masing type dari suatu mesin akan mempunyai grafik
yang berbeda.
51
4.4.1 Efisiensi Charging
{( ) ( )( )}
Dimana,
= Efisiensi Charge
{( ) ( ) }
52
4.4.2 Perhitungan Tekanan Indikator Rata – Rata
didapat :
a = 190,6 cu ft/lb
Vf = 1,7 cu ft/lb
Udara lebih untuk motor diesel harga e =30% - 70%(5:79) dari diktat berikut
didapat e = 40%
Dari (lampiran 4) Grafik Efisiensi Ideal untuk compresion ratio 13,9 dan
Pi =126,84 Psi
53
4.4.3 Perhitungan Daya Indikator Engine Diesel
= 126,84 Psi
i = jumlah silinder 12
n = 1500 rpm
Z = 2 (Motor 4 tak)
Ni = 553,64
54
A = luas penampang silinder ¼
i = jumlah silinder 12
n = 1500 rpm
Z =2 (motor 4 tak)
Karena motor diesel ini dioperasikan sejak tahun 2014, maka nilai
BHP = 459,95 HP
Perhitungan bahan bakar setiap jam dari motor Diesel dapat dihitung
Maka , jumlah pemakaian udara untuk bahan bakar ( ) dapat dicari dengan
55
Berdasarkan data diketahui:
0000000(lb/siklus/silinder)
= volume silinder (
= 0,0078 lb/siklus
56
Perbandingan udara bahan bakar(raf)
Dimana :
n,m p= jumlah atom karbon dan hydrogen yang terkandung dalam bahan
bakar solar ( )
n = 16
m = 30
diperoleh
= = 134,33 liter/jam
Jadi konsumsi bahan bakarperjam yaitu 257,67 lb/jam atau 134,33 liter/jam
57
4.4.6 Pemakaian Bahan Bakar Spesifik
(lb/HP Jam)
100%
BHP = 459,95 HP
x 100%
24,88%
58
4.5 Evaluasi Unjuk Kerja Engine Diesel Cummins KTA38-G5
perhitungan dari data-data yang diperoleh di lapangan (data operasi) dan data
spesifikasi, maka didapat hasil seperti ditujukkan pada table dibawah ini :
Hasil Evaluasi
NO Performa Data Standar Data evaluasi
880 Kw 720 kW
standard.
59
4.6 Masalah Yang Terjadi
Dengan data evaluasi yang telah didapat dan masalah yang ada. Dapat
1. Kurang tenaga
a) Sistem pembakaran
kurang daya. Dapat juga dari kualitas bahan bakar yang buruk.
mesin diesel. Agar motor diesel dapat menghasilkan daya sesuai dengan
kebutuhan.
60
Untuk mencari penurunan performa mesin diesel perlu dilakukan inspeksi
dan Overhaul Engine Diesel Cummins KTA38 G5. Langkah awal yang dilakukan
ada pada di display genset. Setelah dilihat ternyata daya yang dihasilkan
tidak sedak sesuai dengan data desain. Selain itu dari kondisi getaranya
mesin mengalami vibrasi berlebih dari biasanya dan terdapat noice pada
kerusakan yaitu pada posisi 2R, 7L, dan 11R. penyebab injektor tidak
61
3. Memperbaiki dan mengganti komponen
62
4.8 Optimalisasi Diesel Cummins KTA38 - G5
telah ditemukan beberapa masalah pada pada engine. Maka penanganann masalah
sebagai berikut :
a) Ring Piston
Mengganti ring piston karena sudah haus agar kompresi pada ruang
b) Valve
tujuan udara yang masuk pada ruang bakar tidak kembali keluar
63
c) Kalibrasi Injektor
d) Bearing Turbocharger
menaikan tekan udara masuk ruang bakara dan menurunkan temperature udara
masuk silinder. Dengan menaikan menaikan tekanan udara masuk ruang bakar
dan menurunkan temperature udara masuk silinder performa engine diesel bias
65
1. Efisiensi Charging )
{( ) ( )( )}
Diketahui:
{( ) ( ) }
66
2. Perhitungan Tekanan Indikator Rata – Rata
didapat :
a = 190,6 cu ft/lb
Vf = 1,7 cu ft/lb
Udara lebih untuk motor diesel harga e =30% - 70%, dari diktat berikut
didapat e = 40%
Dari (lampiran 4) Grafik Efisiensi Ideal untuk compresion ratio 13,9 dan
Pi =147,78 Psi
67
3. Perhitunga Daya Efektif Motor Diesel
i = Jumlah silinder 12
n = 1500 rpm
Z = 2 (motor 4 tak)
Karena motor diesel ini dioperasikan sejak tahun 2014, maka nilai Eifisiensi
BHP = 600,49 HP
68
4. Pemakaian Bahan Bakar per Jam
Perhitungan bahan bakar setiap jam dari motor Diesel dapat dihitung
Maka , jumlah pemakaian udara untuk bahan bakar ( ) dapat dicari dengan
(lb/siklus/silinder)
= Volume silinder (
sebagai berikut :
69
Data dan diambil dari (lampiran 5)
= 0,0084 lb/siklus
Dimana :
n,m = jumlah atom karbon dan hydrogen yang terkandung dalam bahan
bakar solar ( )
n = 16
m = 30
70
Maka nilai dari perbandingan udara bahan bakar yaitu :
dengan demikian jumlah pemakaian bahan bakar setiap jam dapat diperoleh
= = 145,24 liter/jam
Jadi konsumsi bahan bakar perjam yaitu sebesar 278,59lb/jam atau 145,24
liter/jam
100%
BHP = HP
71
Maka besarnya efisiensi thermal efektif dapat dihitung sebagai berikut :
x100%
30,10 %
Hasil Optimalisasi
NO Performa Data Standar Data evaluasi Data Optimalisasi
880 Kw 363 Kw 455 kW
3.
Pemakaian bahan bakar 0,3374 lb/HP 0,5961 lb/HP 0,4639 lb/HP Jam
spesifik Jam Jam
72
4.10 Keselamatan Kerja
pekerjaan, maka setiap pekerja diwajibkan memakai alat pelindung diri yang
meliputi :
b) Masker berfungsi untuk mencegah debu atau udara kotor dan penyebaran
virus covid19.
c) Pelindung telinga (ear plug) berfungsi melindungi telinga dari suara yang
terlalu bising
73
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
nya bahan bakar, sehingga tidak dapat mengkabutkan bahan bakar dengan
sempurna.
engine diesel, maka daya pada engine diesel meningkat menjadi 600,49 HP
74
5.2 Saran
Waktu untuk Overhaul di tidak boleh lebih dari 12000 jam,agar umur diesel
lebih lama.
75
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta.
Diesel, Semarang”.
6. https://mesin.ulm.ac.id/assets/dist/bahan/Motor_Diesel_Full_compressed.p
df
76
Lampiran 1 : Spesifikasi Mesin Diesel Cummins KTA38 G5
i
Lampiran 1 : Lanjutan
ii
Lampiran 1 : Lanjutan
iii
Lampiran 1 : Lanjutan
iv
Lampiran 1 : Lanjutan
v
Lampiran 2 : Data operasi dan pemakaian bahan bakar
vi
Lampiran 3 : Tabel Komposisi Bahan Bakar
vii
Lampiran 4 : Grafik Eefisiensi Ideal
viii
Lampiran 5 : Tabel temperature dan tekanan kritis
Gas Critical TR PR
Formula
R ATM PSI
Acetylone C2H2 557,1 62 911 1,806 0,275
Air H2O 238,3 37,2 547 1,326 0,284
Ammonia NH2 731,1 112,8 705 1,205 0,291
Argon A 272,1 48 705 1,205 0,291
Carbon Monoxide CO2 547,6 73,0 1073 1,533 0,280
Chlorine CI 751,0 76,1 1118 1,982 0,275
Ethane C2H4 549,5 48,8 717 2,294 0,279
Ethylene C2H6 509,2 50,9 748 2.042 0,280
Helium He 9,5 2,26 33,2 0,925 0,301
Hydrogen H2 59,9 12,8 188 1,042 0,305
Methan CH4 343,3 45,8 673 1,586 0.290
Neon Ne 80,0 26,9 395 0,668 0,307
Niule Oxide .NO 322,5 65 955 0,924 0,255
Oxygen O2 277,9 499.,7 730 1,192 0,292
Sulfur Dioxide SO2 774,7 77,7 1142 1,973 0,271
Water H2O 1165,1 218,2 3206 0,906 0,232
Nitrogen N 227,0 33,5 492 1,443 0,292
Nitrogen Oxide N2O 557,5 71,7 1054 1,567 0,276
ix
Lampiran 6 : Grafik Kompresibilitas Udara
x
xi
xii
xiii
xiv
xv
LEMBAR PENCATATAN KEGIATAN PEMBIMBINGAN KKW
Ir. Sujono, M. T.
NIP. 19661229 199403 1 003
xvi