Anda di halaman 1dari 17

TUGAS PPKN KLIPING

ARTI NORMA DALAM MEWUJUDKAN


KEADILAN

DI SUSUN OLEH:

KELAS : 7.3

NAMA : NUR BAITI

PUTRI AGUSTIN

PUTRI CHANDRA WINATA

RAINA DEWI CHYA RINU

RESTA OKTAVIANNISA

REGINA PRAMOEDYA SASTRA WARDHANI

RAFLI KHUSNUL IRFANDI

RIFKY SYABANI PUTRA LASMANA

SMP NEGERI 25 KOTA BEKASI


2021
DAFTAR ISI

DATAR ISI

PENGERTIAN NORMA

MACAM-MACAM NORMA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

PENGERTIAN HUKUM MENURUT PARA AHLI


MACAM-MACAM NORMA BERDASARKAN KEKUATAN DAYA PENGIKATNYA

FUNGSI, TUJUAN, DAN MANFAAT NORMA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI NORMA

HUKUM TERTULIS DAN HUKUM TIDAK TERTULIS


DATAR PUSTAKA
PENGERTIAN NORMA
Norma merupakan aturan yang dilengkapi dengan sanksi-sanksi sehingga merupakan satu
perintah, keharusan, anjuran, dan atau larangan. Dalam setiap lingkungan masyarakat terdapat
norma-norma yang mengatur perilaku anggotaanggotanya. Norma digunakan sebagai perautran
hidup manusia dalam pergaulan masyarakat.

Beberapa pengertian norma sebagai berikut:

a. Norma adalah aturan/ketentuan yang menjadi pendoman bagi segala tingkah laku manusia
dalam pergaulan.
b. Norma adalah aturan/ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat.
c. Norma adalah aturan/ketentuan yang dijadikan sebagai pendoman, panduan, dan tuntunan
manusia dalam bertingkah laku dalam kehidupan.

Dalam norma terdapat dua macam isi pokok, yaitu adanya perintah dan larangan.

a. Perintah adalah yang berupa keharusan bagi seseorang untuk berbuat atau untuk tidak
berbuat sesuatu karena akibat-akibatnya dipandang baik.
b. Larangan adalah yang berupa cegahan bagi seseorang untuk tidak berbuat sesuatu karena
akibat-akibatnya dianggap tidak baik Perintah berisi ketentuan untuk melakukan suatu
perbuatan, sedangkan larangan berisi ketentuan untuk tidak melakukan suatu perbuatan. Jika
ada yang melanggar norma, akan mendapatkan sanksi bagi pelanggarannya. Adapun sanksi
akan diberikan apabila perintah tidak dilaksanakan atau larangan dilakukan. Sanksi yang
diberikan bisa ringan dan bisa juga berat tergantung pelangarannya.
MACAM-MACAM NORMA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
Pada umumnya norma hanya berlaku dalam suatu lingkungan masyarakat tertentu atau dalam
suatu lingkungan etnis tertentu atau dalam suatu wilayah negara tertentu. Namun demikian ada
pula norma yang bersifat universal, yang berlaku di semua wilayah dan semua umat manusia,
seperti misalnya larangan mencuri, membunuh, menganiaya, memperkosa, dan lain-lain.

Di dalam masyarakat terdapat bermacam-macam norma. Jenis-jenis norma antara lain:

1. Norma susila, yaitu peraturan hidup yang berasal dari hati nurani manusia. Norma susila
menentukan mana yang baik dan mana yang buruk. Norma susila yang mendorong manusia
untuk kebaikan akhlak pribadinya. Norma susila melarang manusia untuk berbuat tidak baik,
karena bertentangan dengan hati nurani setiap manusia yang normal.

Contoh-contoh norma susila antara lain:


a. Jangan mencuri barang milik orang lain.

b. Jangan membunuh sesama manusia.


c. Hormatilah sesamamu.
d. Bersikaplah jujur.

e. Masyarakat adat sedang melakukan kegiatan musyawarah untuk menentukan suatu


peraturan

Contoh Pelenggaran Norma Kesusilaan Norma susila memiliki sanksi atau ancaman
hukuman bagi yang melanggar norma tersebut dan sanksinya adalah perasaan manusia itu
sendiri, yang akibatnya adalah penyesalan.
2. Norma kesopanan, yaitu ketentuan hidup yang berasal dari pergaulan dalam masyarakat.
Dasar dari norma kesopanan adalah kepantasan, kebiasaan dan kepatutan yang berlaku
dalam masyarakat. Norma kesopanan sering dinamakan norma sopan santun, tata krama
atau adat istiadat. Norma sopan santun yang aktual dan khas berbeda antara masyarakat
yang satu dengan masyarakat yang lain.

Contoh-contoh norma kesopanan, antara lain:

a. Yang muda harus menghormati yang lebih tua usianya.

b. Berangkat ke sekolah harus berpamitan dengan orang tua terlebih dahulu.

c. Memakai pakaian yang pantas dan rapi dalam mengikuti pelajaran disekolah.
d. Contoh perilaku sopan peserta didik kepada guru.

e. Janganlah meludah di dalam kelas.


f. Mengucapkan Salam, mengetuk Pintu sebelum masuk

Bagi mereka yang melanggar norma kesopanan, sanksi yang dijatuhkan akan
menimbulkan celaan dari sesamanya, dan celaan itu dapat berwujud kata-kata, sikap
kebencian, pandangan rendah dari orang sekelilingnya, dijauhi dari pergaulan, sehingga
akan menimbulkan rasa malu, rasa hina, rasa dikucilkan yang dirasakan sebagai
penderitaan batin.

3. Norma agama, yaitu ketentuan hidup yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa, yang
isinya berupa larangan, perintah-perintah, dan ajaran. Norma agama berasal dari wahyu
Tuhan dan mempunyai nilai yang fundamental yang mewarnai berbagai norma yang lain,
seperti norma susila, norma kesopanan, dan norma hukum.
Norma Agama Contoh-contoh norma agama, antara lain:

a. Saling toleransi terhadap agama lain.

(a) (b) (c)

(d) (e)

Umat beragama sedang melaksanakan ibadah menurut agamanya, Umat Islam (a),
Umat Kristiani (b), Umat Hindu (c), Umat Budha (d), dan Umat Konghucu (e)

b. Tidak boleh merampok harta orang lain

c. Jangan minum minuman keras.


d. Hormatilah bapak ibumu.

e. Kerukunan antar umat beragama

Terhadap pelanggar norma agama akan dikenakan sanksi oleh Tuhan kelak di akhirat nanti, yang
dapat berupa dimasukkan dalam neraka.

4. Norma hukum, yaitu ketentuan yang dibuat oleh pejabat yang berwenang yang
mempunyai sifat memaksa untuk melindungi kepentingan manusia dalam per-gaulan
hidup di masyarakat dan mengatur tata tertib kehidupan ber-masyarakat. Pembunuhan
merupakan contoh pelanggaran norma hukum

Contoh beberapa norma hukum, antara lain:

a. Mencuri milik orang lain.


b. Menyuap.

c. Wajib membayar pajak

d. Menebrang menebrang jalan menggunakan zebra cross dengan menaati peraturan lalu
lintas.

e. Pengendara motor melanggar jalur busway.


Contoh lembaga penegakkan hukum di Indonesia bagi pelanggar norma hukum dapat
dikenakan sanksi berupa pidana penjara ataupun denda maupun pembatalan atau
pernyataan tidak sahnya suatu kegiatan atau perbuatan, dan sanksi tersebut dapat
dipaksakan oleh penguasa atau lembaga yang berwenang.

PENGERTIAN HUKUM MENURUT PARA AHLI


Hukum adalah aturan yang selalu ada di manapun kita pergi. Hukum di suatu negara biasanya
berbeda dengan hukum di negara lainnya.

Berikut pengertian hukum menurut para ahli: 

Aristoteles
Aristoteles adalah seorang filsuf terkenal asal Yunani, ia mendefinisikan hukum menjadi dua
yaitu tertentu dan hukum universal. Dilansir dari Law Explorer, hukum tertentu adalah aturan
yang menetapkan atau melarang berbagai jenis tindakan. Sedangkan hukum universal adalah
hukum alam yang memiliki keteraturan dan pengarahan internalnya sendiri. Dapatkan informasi,
inspirasi dan insight di email kamu. Daftarkan email Baca juga: Landasan Hukum Kementerian
Republik Indonesia

Ernst Utrecht
Ernst Utrecht adalah seorang pakar hukum asal Indonesia, mengutip dari buku Dasar-Dasar Ilmu
Hukum (2000) karya Prof. Chainur Arrasjid menyatakan bahwa hukum menurut Ernest Utrecht
adalah: “Hukum adalah himpunan petunjuj hidup (perintah atau larangan) yang mengatur tata
tertib dalam suatu masyarakat yang seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat yang seharusnya
ditaati oleh anggota masyarakat dan jika dilanggar dapat menimbulkan tindakan dari pihak
pemerintah dari masyarakat itu”

Mochtar Kusumaatmadja
Mochtar Kusumaatmaja beranggapan bahwa hukum adalah kaidah dan asas-asas yang mengatur
hubungan bermasyarakat dan dibuat berdasarkan pada keadilan. Mochtar Kusumaatmadja
memandang hukum sebagai alat untuk memelihara, melindungi, dan mengankan ketertiban
dalam masyarakat. Selain mengemukakan konsep hukum, Mochtar Kusumaatmadja memandang
hukum untuk membantu segala macam proses perubahan dalam masyarakat sehingga dipandang
sangat relevan.

Immanuel Kant
“Hukum adalah keseluruhan syarat berkehendak bebas dari orang untuk dapat menyesuaikan
dengan kehendak bebas dari orang lain, dan mengikuti peraturan tentang kemerdekaan” Dilansir
dari Stanford Encyclopedia of Philosophy, Kant berpandangan manusia tergerak untuk bertindak
di bawah hukum yang merupakan standar otoritatif dan mengikat secara perasaan yang mirip
dengan kekaguman dan ketakutan. Bahwa manusia akan bertindak sesuai kehendaknya sendiri
namun tidak bertentangan dengan moral yang berlaku di masyarakat.

Mochtar Kusumaatmadja
Mochtar Kusumaatmaja beranggapan bahwa hukum adalah kaidah dan asas-asas yang mengatur
hubungan bermasyarakat dan dibuat berdasarkan pada keadilan. Mochtar Kusumaatmadja
memandang hukum sebagai alat untuk memelihara, melindungi, dan mengankan ketertiban
dalam masyarakat. Selain mengemukakan konsep hukum, Mochtar Kusumaatmadja memandang
hukum untuk membantu segala macam proses perubahan dalam masyarakat sehingga dipandang
sangat relevan.

Hans Kelsen
Hans Kelsen adalah seorang filsuf Eropa yang menggagas pengertian hukum sebagai teori
hukum murni. Kelsen berpendapat bahwa hukum adalah norma-norma yang yang berisi kondisi
dan konsekuensi dalam suatu tindakan. Konsekuensi pelanggaran hukum tersebut dapat berupa
ancaman sanksi dari penguasa.

MACAM-MACAM NORMA BERDASARKAN DAYA PENGIKATNYA


Berdasarkan daya pengikatnya, norma dapat dibedakan atas beberapa jenis, yaitu sebagai berikut.
1. Cara (Usage) Jenis norma ini menunjuk pada suatu bentuk perbuatan pribadi. Norma ini
jelas terlihat pada hubungan antarindividu. Pelanggaran pada norma ini tidak menimbulkan
reaksi yang besar dari masyarakat, tetapi hanya berupa celaan.
Contoh: Kebanyakan masyarakat tidak menyukai apabila ada seseorang yang sedang makan
berdecap. Tata cara makan kolak pisang biasanya menggunakan sendok, tetapi ada yang
menggunakan tangan. Hal ini dianggap melanggar norma.
2. Kebiasaan (Folkways) Kebiasaan adalah suatu perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk
yang sama. Norma ini dapat dilihat dengan kesukaan individu melakukan kebiasaan
tersebut. Hukuman bagi pelanggar norma ini hanya berupa teguran, cemoohan, ejekan, dan
menjauhkan diri dari si pelanggar. Jika pelanggaran norma masih kecil, mungkin dijewer
telinganya, dicubit, atau dimarahi.
Contoh: Mencium tangan orang tua pada waktu akan pergi. Memberi salam pada waktu
berjalan di hadapan orang lain. Antre pada waktu membeli karcis pertandingan sepak bola.
Menghormati orang yang lebih tua.
3. Tata Kelakuan (Mores) Norma ini dipergunakan sebagai pengawasan baik langsung
maupun tidak langsung oleh masyarakat terhadap anggotanya. Tata kelakuan memberikan
batasan-batasan pada perilaku individu dan menjaga solidaritas (kesetiakawanan) di antara
anggota-anggota masyarakatnya. Pelanggaran terhadap norma ini adalah sanksi berat.
Perbedaan tata kelakuan akan ditemui pada berbagai daerah. Hal ini terjadi karena tata
kelakuan timbul dari pengalaman yang berbeda-beda dari masyarakat tersebut. Tata
kelakuan bisa bersifat paksaan, tetapi bisa juga bersifat sebagai larangan sehingga secara
langsung dapat dijadikan sebagai alat di mana anggota masyarakat harus menyesuaikan
dengan tata kelakuan tersebut.
Contoh: Contoh lain dari perbedaan tata kelakuan adalah suatu masyarakat mempunyai
aturan-aturan yang tegas dalam hal melarang pergaulan bebas antara pemuda dan pemudi,
sementara pada masyarakat lainnya larangan tersebut tidak tegas.
4. Adat Istiadat (Customs) Norma ini menunjuk pada kekuatan penyatuan setiap pola
perilaku masyarakat. Apabila ada anggota masyarakat yang terbukti melanggar aturan adat,
maka akan mendapatkan hukuman tergantung dari tata aturan yang berlaku pada masyarakat
tersebut. Pelanggaran yang dilakukan akan menghasilkan sanksi yang berat dibandingkan
norma-norma lainnya. Misalnya dikucilkan atau diusir dari masyarakat tersebut.
FUNGSI, TUJUAN, DAN MANFAAT NORMA DALAM KEHIDUPAN
MASYARAKAT

Fungsi Norma dalam Masyarakat


Beberapa fungsi norma dalam kehidupan:
a. Mengatur tingkah laku masyarakat agar sesuai dengan nilai yang berlaku.
b. Menciptakan ketertiban dan keadilan di dalam masyarakat.
c. Menciptakan kenyamanan, kemakmuran, dan kebahagiaan anggotanya.
d. Menciptakan keselarasan hubungan setiap anggotanya.
e. Membantu mencapai tujuan bersama masyarakat.
f. Menjadi dasar untuk memberikan sanksi kepada masyarakat yang melanggar norma.
g. Menjadi petunjuk bagaimana menjalin suatu hubungan antar anggota.
h. Menciptakan suasana yang tertib dan tenteram untuk setiap anggota.

Tujuan Norma
Norma mempunyai tujuan yang baik untuk setiap anggotanya. Tujuan norma yaitu menjadi
pedoman, arahan, dasar, dan tata tertib bagi anggota masyarakat agar tercipta masyarakat yang
teratur dan tenteram, sekaligus untuk mengatur tingkah laku masyarakat serta membedakan mana
yang benar dan mana yang salah.
Dengan menaati norma, maka agar tercipta tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara yang tertib, aman, rukun, dan damai. Masyarakat yang taat norma bisa menciptakan
kehidupan yang adil.

Manfaat Norma
Lalu apa manfaat norma? dengan adanya norma maka kegiatan masyarakat akan lancar dan tertib
sehingga kehidupan akan berjalan harmonis. Diantara manfaat norma dalam kehidupan
masyarakat yaitu:
a. Mencegah munculnya perselisihan dalam masyarakat.
b. Meningkatkan kerukunan antar warganegara.
c. Membatasi perilaku warga agar tidak menyimpang.
d. Bisa menjadikan manusia yang beriman dan bertaqwa.
e. Mengendalikan sikap, ucapan, dan perilaku melalui teguran hati.
f. Terwujudnya ketertiban dan kedamaian dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
g. Melindungi kepentingan atau hak orang lain.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI NORMA

Norma-norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat akan mengalami perubahan atau
pergeseran sesuai kebutuhan masyarakat berkaitan dengan pengaturan perilaku warga
masyarakat untuk menciptakan tertib sosial. Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan norma
dalam kehidupan bermasyarakat sebagai berikut:
a. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Ilmu pengetahuan dan teknologi
berkembang seiring dengan manusia yang terus berinovasi untuk membantu dan
mempermudah kehidupan manusia. Pengaruh perkembangan iptek juga memengaruhi niai
dan norma masyarakat.
b. Pengaruh Kebudayaan Asing Dengan meluasnya pergaulan manusia, terutama di era
globalisasi dan informasi saat ini yang melintas batas-batas negara telah mengakibatkan
keinginan-keinginan untuk meniru atau mengadopsi budaya asing tertentu ke dalam
kebudayaan setempat, seperti cara berpakaian(fashion), sistem pendidikan, sistem pertanian,
dan sistem perdagangan
c. Lingkungan Baru Nilai dan norma cenderung berubah jika seseorang menepati daerah atau
lingkungan baru. Dengan perpindahan tersebut, terjadi asimilasi yang lambat laun akan
mengikuti nilai dan norma sosial yang dianut oleh masyarakat setempat sehingga nilai dan
norma yang dibawa dari daerah asal akan memudar.
HUKUM TERTULIS DAN HUKUM TIDAK TERTULIS
1. Hukum tertulis ialah salah satu bentuk hukum yang teah dicantumkan dalam peraturan
perundang-undangan. Dalam hal ini, hukum tertulis dibagi menjadi dua jenis, yakni hukum
yang dikodifikasi dan hukum yang tidak dikodifikasi. Ada beberapa perbedaaan yang dapat
ditemukan di dalamnya. Hukum yang dikodifikasi merupakan hukum yang telah
diundangkan dan telah dibukukan, jadi hukum tersebut memiliki kepastian hukum yang jelas
karena sudah masuk kedalam lembaran Negara.

http://aksatabima.blogspot.com/

2. Hukum tidak tertulis ini merupakan suatu jenis hukum yang sangat dinamis. Satu
masyarakat bisa membentuk suatu hukum tertentu yang bisa saja dimiliki atau tidak dimiliki
oleh masyarakat lain. Bentuk hukum ini juga terlahir dari pemikiran para tetua yang lebih
dulu mendiami masyarakat tersebut. Terkadang hukum ini juga direvisi, mengikuti
perkembangan jaman dan lingkungan sehingga menciptakan aturan yang seolah-olah baru.

https://hukamnas.com/contoh-hukuman-yang-tidak-tertulis
DATAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/40317506/pengertian_Norma_Norma_beserta_gambarnya ( Arana
Wahyu 2019, Diakses 14/9/2021)

Kompas.com ( Silmi Nurul Utam 03/06/2021, Diakses 14/9/2021)

https://hukamnas.com/contoh-hukuman-yang-tidak-tertulis (YogaAdi 11/7/2018, Diakses


14/9/2021)

Aa Nurdiaman, Lukman Surya Saputra, Salikun.2016. Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan
Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud

Anda mungkin juga menyukai