Anda di halaman 1dari 7

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MASKER DI DKI JAKARTA SELAMA

PANDEMI COVID-19 TAHUN 2020

KARYA TULIS ILMIAH

diajukan dalam rangka pelajaran Bahasa Indonesia

Disusun Oleh :
Clarence Fulgentius Tjandera / XIA3 / 12

SMA KOLESE KANISIUS


JAKARTA
2021
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka


2.1.1 Pengertian Efektif dan Efektivitas
“Kata efektif diambil dari bahasa Inggris yaitu effective yang berarti berhasil atau
sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik.”1 Definisi lain dari kata efektif adalah suatu
pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian
alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan yang lain. "Menurut
Anthony (2005), efektivitas merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan atau sasaran yang
telah ditentukan dalam setiap organisasi.”2 Hal ini sesuai dengan pendapat Soewarno yang
menyatakan bahwa efektivitas adalah pengukuran dari tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.

2.1.2 Pengertian Masker

Masker telah digunakan sebagai salah satu alat pencegahan dari virus COVID-19
selama pandemi berlangsung. Terdapat berbagai jenis masker yang beredar di masyarakat
seperti masker medis, masker scuba, masker kain, dan banyak jenis masker lainnya. Peraturan
yang mewajibkan penggunaan masker di tempat umum di DKI Jakarta menuai pro dan kontra
di kalangan masyarakat sehingga peraturan ini dianggap bahwa peraturan ini tidak diperlukan
oleh beberapa warga. Hal ini dikarenakan:

Paparan yang signifikan akan menurun bila seseorang menjaga jarak minimal 6
kaki dengan orang lain atau pasien dan berinteraksi dalam waktu singkat (hanya
beberapa menit atau kurang dari 30 menit). Sehingga apabila seseorang berada di ruang
terbuka dengan penerapan ketentuan sebelumnya kemungkinan tidak perlu setiap saat
memakai maskernya.3
Tujuan dari penggunaan masker adalah untuk menghindari dan memutus rantai
penyebaran dari virus COVID-19. Untuk jenis masker yang digunakan paling tepat adalah
masker medis atau masker bedah. Namun, masker kain pun dapat digunakan sebagai salah satu

1
Kristian Hendrik, “Efektivitas”, (Academia.edu, diakses pada 18 April 2021,
https://www.academia.edu/9479354/Efektivitas, 27 November 2010), hlm.1.
2
Ibid.
3
Joko Tri Atmojo “Penggunaan Masker dalam Pencegahan dan Penanganan COVID-19 : Rasionalitas,
Efektivitas, dan Isu Terkini”, (Jurnal Stikesmus, diakses pada 18 April 2021,
https://jurnal.stikesmus.ac.id/index.php/avicenna/article/view/420, 24 April 2020), hlm.86.

1
alat pencegahan diri dari virus COVID-19 ini jika memang tidak memungkinkan untuk
menggunakan masker medis. Alasan dari hal ini adalah karena virus COVID-19 menular
melalui droplet bukan melalui udara. “Karena itu, masker kain masih bisa berfungsi jika
digunakan dengan benar, setidaknya untuk mencegah droplet tersebut mengenai orang lain.”4

2.1.3 Virus Corona

Pada Desember 2019, virus COVID-19 pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok
di sebuah pasar hewan liar. Diduga bahwa virus ini menyebar dari hewan kelelawar yang
dikonsumsi di pasar hewan liar di Wuhan, Tiongkok. Pemerintah Tiongkok pun langsung
melarang pengonsumsian daging kelelawar ketika ditemukannya virus COVID-19 ini. Pada
tanggal 2 Maret 2020, terdapat 2 orang yang terinfeksi virus COVID-19 di Indonesia dan
merupakan kasus yang dilaporkan pertama. “Terbukti pasien konfrimasi Covid-19 di Indonesia
berawal dari suatu acara di Jakarta dimana penderita kontak dengan seorang warga negara asing
(WNA) asal Jepang yang tinggal di Malaysia.”5

Awalnya, virus COVID-19 ini dianggap sebagai penyakit pneumonia. Pneumonia


adalah penyakit radang paru – paru yang memiliki gejala seperti batuk terus – menerus. Virus
COVID-19 ini dapat menginfeksi ke berbagai organ vital dan sangat mudah untuk menular.
Gejala – gejala yang paling tampak di virus COVID-19 ini adalah batuk, demam tinggi, muntah
– muntah, sesak napas. Hal ini didukung dengan penelitian:

SARS-CoV-2 telah terbukti menginfeksi saluran cerna berdasarkan hasil biopsi


pada sel epitel gaster, duodenum, dan rektum. Virus dapat terdeteksi di feses, bahkan
ada 23% pasien yang dilaporkan virusnya tetap terdeteksi dalam feses walaupun sudah
tak terdeteksi pada sampel saluran napas. Kedua fakta ini menguatkan dugaan
kemungkinan transmisi secara fekal-oral.6
Oleh karena itu, penggunaan alat pelindung diri (APD) seperti masker sangat
disarankan untuk digunakan untuk menghindari penyebaran virus COVID-19 terutama bagi
petugas kesehatan. Meskipun biaya untuk penggunaan APD menjadi salah satu biaya terbesar
bagi perekonomian negara, para petugas kesehatan harus tetap didukung dan diberikan APD

4
Fardhal V. Ramadhan, “Alternatif Penggunaan Masker Kain Demi Pencegahan Pandemi COVID-19"
(Academia.edu, diakses pada 18 April 2021,
https://www.academia.edu/43806544/ALTERNATIF_PENGGUNAAN_MASKER_KAIN_DEMI_PENCEGAHAN_PA
NDEMI_COVID_19, 26 Mei 2020), hlm.3.
5
Yuliana, “Corona Virus Diseases”, (Diakses 18 April 2021, Wellness and Healthy Magazine, Vol 21 No.
1 (2020), 1-6., https://wellness.journalpress.id/wellness/article/view/21026/pdf, 2020), hlm.3.
6
Adityo Susilo, “Coronavirus Diseases 2019: Review of Current Literatures”, (Diakses pada 18 April
2021, Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, Vol 7 No. 1 (2020), 1-23.,
http://jurnalpenyakitdalam.ui.ac.id/index.php/jpdi/article/view/415/228, 2020), hlm.3.

2
yang lengkap. “Pada pasien yang mungkin mengalami infeksi COVID-19 petugas kesehatan
perlu menggunakan APD standar untuk penyakit menular.”7 Hal ini menjadi salah satu alasan
mengapa petugas kesehatan perlu menggunakan APD karena virus COVID-19 dapat menular
dengan mudah.

7
Feni Fitriani, “Penyakit Virus Corona 2019”, (Diakses pada 18 April 2021, Jurnal Respirologi
Indonesia, Vol 40 No. 2 (2020), 1-14., jurnalrespirologi.org, 2020), hlm.11.

3
LAMPIRAN

No Nama / Kutipan RP Buku / Pustaka


Sumber Sumber
1 Kristian Kata efektif diambil dari 1 1 Kristian Hendrik,
Hendrik bahasa Inggris yaitu
effective yang berarti “Efektivitas”,
berhasil atau sesuatu
yang dilakukan berhasil (Diakses 18 April 2021,
dengan baik. pukul 22.43),

Academia.edu,

https://www.academia.edu
/9479354/Efektivitas

27 November 2010
2 Kristian Menurut Anthony 1 1 Kristian Hendrik,
Hendrik (2005), efektivitas
merupakan unsur pokok “Efektivitas”,
untuk mencapai tujuan
atau sasaran yang telah (Diakses 18 April 2021,
ditentukan dalam setiap pukul 22.45),
organisasi.
Academia.edu,

https://www.academia.edu
/9479354/Efektivitas

27 November 2010
3 Joko Tri Paparan yang signifikan 1 86 Joko Tri Atmojo,
Atmojo akan menurun bila
seseorang menjaga jarak “Penggunaan Masker
minimal 6 kaki dengan Dalam Pencegahan dan
orang lain atau pasien Penanganan COVID-19 :
dan berinteraksi dalam Rasionalitas, Efektivitas,
waktu singkat (hanya dan Isu Terkini”,
beberapa menit atau
kurang dari 30 menit). (Diakses 18 April 2021,
Sehingga apabila pukul 22.51),
seseorang berada di
ruang terbuka dengan Academia.edu,
penerapan ketentuan
sebelumnya https://jurnal.stikesmus.ac.
kemungkinan tidak perlu id/index.php/avicenna/arti
setiap saat memakai cle/view/420,
maskernya.
24 April 2020

4
4 Fardhal V. Karena itu, masker kain 2 3 Fardhal V. Ramadhan,
Ramadhan masih bisa berfungsi jika
digunakan dengan benar, “Alternatif Penggunaan
setidaknya untuk Masker Kain Demi
mencegah droplet Pencegahan Pandemi
tersebut mengenai orang COVID-19"
lain.
(Diakses 18 April 2021,
pukul 22.56),

Academia.edu,

https://www.academia.edu
/43806544/ALTERNATIF
_PENGGUNAAN_MASK
ER_KAIN_DEMI_PENC
EGAHAN_PANDEMI_C
OVID_19

26 Mei 2020
5 Yuliana Terbukti pasien 2 3 Yuliana,
konfrimasi Covid-19 di
Indonesia berawal dari “Corona Virus Diseases”,
suatu acara di Jakarta
dimana penderita kontak (Diakses 18 April 2021,
dengan seorang warga pukul 23.01),
negara asing (WNA)
asal Jepang yang tinggal Wellness and Healthy
di Malaysia. Magazine,

https://wellness.journalpre
ss.id/wellness/article/view/
21026/pdf,

2020
6 Adityo SARS-CoV-2 telah 2 3 Adityo Susilo,
Susilo terbukti menginfeksi
saluran cerna “Coronavirus Diseases
berdasarkan hasil biopsi 2019: Review of Current
pada sel epitel gaster, Literatures”,
duodenum, dan rektum.
Virus dapat terdeteksi di (Diakses pada 18 April
feses, bahkan ada 23% 2021, pukul 23.09),
pasien yang dilaporkan
virusnya tetap terdeteksi Jurnal Penyakit Dalam,
dalam feses walaupun
sudah tak terdeteksi http://jurnalpenyakitdalam.
pada sampel saluran ui.ac.id/index.php/jpdi/arti
napas. Kedua fakta ini cle/view/415/228,
menguatkan dugaan

5
kemungkinan transmisi 2020
secara fekal-oral.
7 Feni Pada pasien yang 3 11 Feni Fitriani,
Fitriani mungkin mengalami
infeksi COVID-19 “Penyakit Virus Corona
petugas kesehatan perlu 2019”,
menggunakan APD
standar untuk penyakit (Diakses 18 April 2021,
menular pukul 23.15)

Jurnal Respirologi
Indonesia,

http://jurnalrespirologi.org
/index.php/jri,

2020

Anda mungkin juga menyukai