Anda di halaman 1dari 15

Tata Cara Masuk Kawasan Konservasi

Taman Nasional Bogani Nani Wartabone

I. PENDAHULUAN

A. Dasar Hukum

1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam


Hayati Ekositemnya

2. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1990 tentang Kehutanan

3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup

4. Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2011 tentang Pengelolaan Kawasan


Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam

5. Pengaturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2014 tentang jenis dan tarif atas jenis
penerimaan Negara bukan Pajak yang berlaku pada Departemen Kehutanan

6. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 yang telah diubah dengan


Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Hutan

7. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.02/Mengut-II/2006 tentang petunjuk


pelaksanaan Penatausahaan Pungutan dan Iuran Bidang Perlindungan Hutan
dan Konservasi Alam

8. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.II/Menhut-II/2007 tentang Pembagian


Rayon di Taman Nasional, Taman Hutan Raya, Taman Wisata Alam dan Taman
Buru dalam rangka pengenaan penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

9. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.18/MENLHK-


II/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 713);

10. Peraturan Direktur Jendral Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Nomor
P.7/IV-SET/2011 tentang Tata Cara Masuk Kawasan Suaka Alam, Kawasan
Pelestarian Alam dan Taman Buru.

B. Tujuan

1. Menciptakan mekanisme pelayanan masuk kawasan konservasi Taman Nasional


Bogani Nani Wartabone yang efektif dan efisien

2. Sebagai pedoman dan acuan dalam memberikan pelayanan masuk kawasan


konsevasi Taman Nasional Bogani Nani Wartabone dengan tertib administrasi
dan informasi yang memadai.
C. Ruang Lingkup

1. Tata cara permohonan SIMAKSI


2. Penertiban SIMAKSI
3. Perpanjangan SIMAKSI
4. Masa berlaku SIMAKSI
5. Berakhirnya SIMAKSI
6. Hak dan Kewajiban pemegang SIMAKSI
7. Sanksi pemegang SIMAKSI
8. Jenis PNBP

D. Pengertian

1. Kawasan Pelestarian Alam adalah kawasan ciri khas tertentu, baik di darat
maupun di perairan yang mempunyai fungsi perlindungan system penyangga
kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwwa, serta
pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya

2. Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang yang mempunyai


ekosistem asli, dikelola dengan system zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan
penilitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariswisata dan
rekreasi

3. SIMAKSI (Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi) yang dimaksud adalah surat
izin resmi yang dikeluarkan oleh Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
yang diberikan kepada pemohon untuk masuk kawasan konservasi Taman
Nasional Bogani Nani Wartabone

4. Masuk kawasan konservasi Taman Nasional Bogani Nani Wartabone adalah


suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau lebih untuk suatu tujuan
tertentu dalam rangka memperoleh data dan informasi tentang keanekaragaman
hayati dan ekosistemnya

5. Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode imiah
secarahh sistematis untuk memperoleh informasi, data keterangan yang
berkaitan dengan pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran
suatu asumsi dan/atau hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta
menarik kesimpulan bagi keperluan kemajuan ilmu pengetahuan dan tegnologi

6. Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknoligi yang bertujuan


memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang teruji kebenaranya
untuk meningkatkan fungsi dan manfaat dan aplikasi iptek yang telah ada atau
menghasilkan teknologi baru

7. Ilmu pengetahuan adalah rangkaian pengetahuan yang digali, disusun, dan


dikembangkan secara sistematis dengan menggunakan pendekatan tertentu
yang dilandasi oleh metodologi ilmiah, baik bersifat kuantitatif, kualitatif,
maupun eksploratif untuk menerangkan pembuktian gejala dan/atau gejala
kemasyarakatan

8. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana


belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secaraaktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara

9. Pembuatan film adalah kegiatan membuat atau memproduksikan film dalam


bentuk cerita, non cerita dan iklan baik komersial maupun non komersial

10. Ekspedisi adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang atau lebih di kawasan
konservasi Taman Nasional Bogani Nani Wartabone untuk misi atau tujuan
tertentu

11. Jurnalis adalah kegiatan yang meliputi mencari, memperoleh, memiliki,


menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan,
suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk
lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis
saluran yang tersedia

12. Mitra kerja adalah lembaga penilitian dan pengembangan, perguruan tinggi
pemerintag atau swasta, lembaga swadaya masyarakat dalam negeri dan luar
negeri, serta badan usaha di bidang media massa yang berbadan hokum
Indonesia atau asing.

13. Perorangan adalah orang perorang yang mempunyai kepentingan masuk


kawasan konservasi Taman Nasional Bogani Nani Wartabone.
II. TATA CARA PERMOHONAN SIMAKSI

Setiap warga Negara Indonesia (WNI) maupun Warga Negara Asing (WNA) baik
perorangan, kelompok maupun lembaga yang hendak masuk kawasan konservasi Taman
Nasional Bogani Nani Wartabone untuk melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan,
Ilmu pengetahuan dan pendidikan, pembuatan film, ekspedisi dan jurnalistik (selain
kegiatan wisata rekreasi di tempat yang sudah di tentukan) diwajibakn mengurus surat izin
masuk kawasan konservasi (SIMAKSI).

A. Permohonan SIMAKSI bagi WNA

1. Simaksi bagi warga Negara Asing (WNA) dan atau Warga Negara Indonesia (WNI)
yang mempunyai keterkaitan kerja dengan pihak Asing untuk lebih dari 1 (satu)
lokasi unit pelaksana teknis mengajukan permohonan izin kepada Sekretasis
Direktorat Jendral Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) tembusan
ke Unit pelaksana teknis disertai dengan tenaga ahli Indonesia sebagai mitra kerja
(counterpart), paling lambat 1 (satu) bulan sebelum kegiatan;

2. Simaksi kepada Warga Negara Asing (WNA) dan atau bagi Warga Negara Indonesia
(WNI) yang mempunyai keterkaitan kerja dengan pihak asing hanya untuk kawasan
konservasi Taman Nasional Boagani Nani Wartabone mengajukan permohonan izin
kepada kepala Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone disertai dengan tenaga
ahli Indonesia sebagai mitra kerja, paling lambat 1 (satu) minggu sebelum kegiatan
yang dilakukan ;

3. Surat Permohonan SIMAKSI penelitian dan pengembangan dilampirkan dengan


dokumen atau persyaratan : (1) surat keterangan jalan dari kepolisian, (2) proposal
kegiatan, (3) Foto copy Pasport, (4) surat pernyataan tentang kesanggupan untuk
memenuhi ketentuan perundang undangan, (5) surat izin penelitian dari Kementrian
Negara Riset dan Teknologi, (6) surat pemberitahuan penelitian dari Kementrian
Dalam Negeri, (7) surat rekomendasi dari mitra kerja.

4. Surat permohonan SIMAKSI ilmu pengetahuan dan pendidikan dilampirkan dengan


dokumen atau persyaratan: (1) Surat keterangan jalan dari kepolisian. (2) Proposal
kegiatan (3) Foto Copy Passport, (4) Surat pernyataan tentang kesanggupan untuk
memenuhi ketentuan perundang – undangan, (5) Surat rekomendasi dari mitra
kerja;

5. Surat permohonan SIMAKSI pembuatan film dilampirkan dengan dokumen atau


persyaratan: (1) Surat keterangan jalan dari kepolisia, (2) Proposal kegiatan, (3)
Foto Copy Pasport, (4) Surat pernyataan tentang kesanggupan untuk memenuhi
ketentuan perundang – undangan, (5) Surat izin produksi pembuatan film non
cerita/cerita di Indonesia dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, (6)
Sinopsis, (7) Daftar peralatan, (8) Daftar anggota tim;

6. Surat permohonan simaksi ekspedisi dilampirkan dengan dokumen atau persyaratan:


(1) Surat keterangan jalan dari kepolisan, (2) Proposal kegiatan, (3) Foto Copy
Pasport, (4) Surat pernyataan tentang kesanggupan untuk memenuhi ketentuan
perundang – undangan;
7. Surat permohonan simaksi jurnalistik dilampirkan dengan dokumen atau
persyaratan: (1) surat keterangan jalan dari kepolisian, (2) Proposal kegiatan, (3)
Foto Copy Pasport, (4) Surat pernyataan tentang kesanggupan untuk memenuhi
ketentuan perundang – undangan, (5) kartu pers dari lembaga yang berwenang;

8. Setiap permohonan simaksi menyediakan materai sebanyak 2 (dua) buah sebesar Rp


6000.

B. Permohonan SIMAKSI bagi WNI

1. Simaksi bagi Warga Negara Indonesia (WNI) menyajukan permohonan izin kepada
Kepala Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone paling lambat 1 (satu) minggu
sebelum kegiatan dilakukan;

2. Surat permohonan SIMAKSI penelitian dan pengembangan serta ilmu pengetahuan


dan pendidikan dilampirakan dengan dokumen atau persayaratan: (1) Proposal
kegiatan, (2) Foto Copy tanda pengenal (KTP/SIM/KTM), (3) Surat pernyataan
tentang kesanggupan untuk memenuhi ketentuan perundang – undangan, (4) Surat
rekomendasi dari mitra kerja;

3. Surat permohonan SIMAKSI pembuatan film dan ekspedisi dilampirkan dengan


dokumen atau persyaratan: (1) Proposal kegiatan, (2) Fotocopy tanda pengenal
(KTP/SIM/KTM), (30 Surat pernyataan tentang kesanggupan untuk memenuhi
ketentuan perundang – undangan;

4. Surat permohonan SIMAKSI jurnalistik dilampirkan dengan dokumen atau


persyaratan : (1) Proposal kegiatan, (2) fotokopi tanda pengenal (KTP/SIM/KTM), (3)
surat pernyataan tentang kesanggupan untuk memenuhi ketentuan perundang –
undangan, (4) Kart pers dari lembaga yang berwenang;

5. Setiap pemohon SIMAKSI menyediakan materai sebanyak 2 (dua) buah sebesar Rp.
6.000,-;
III. PENERBITAN SIMAKSI

1. Simaksi bagi Warga Negara Asing (WNA) dan atau bagi Warga Negara Indonsesia
(WNI) yang mempunyai keterkaitan kerja dengan pihak asing untuk lebih dari 1
(satu) lokasi unit pelaksana teknis diterbitkan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal
Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) tembusan ke Unit Pelaksana
Teknis.

2. Simaksi kepada Warga Negara Asing (WNA) dan atau bagi Warga Negara Indonesia
(WNI) yang mempunyai keterkaitan kerja dengan pihak asing hanya untuk kawasan
konservasi Taman Naional Bogani Nani Wartabone diterbitkan oleh Kepala Balai atau
didelegasikan kepada Kepala Bagian Tata Usaha.

3. Simaksi bagi Warga Negara Indonesia (WNI) diterbitkan oleh Kepala Balai/Kepala
Bagian Tata Usaha.
4. Kepala balai/Kepala Bagian Tata Usaha dapat menyetujui atau menolak permohonan
SIMAKSI yang diajukan oleh pemohon.

5. Persetujuan dan penolakan permohonan SIMAKSI didasarkan atas :

a. Aspek teknis, meliputi :

1. Objek yang tidak boleh dilihat


2. Waktu berkunjung
3. Larangan berkunjung
4. Ketaatan pembuatan laporan

b. Aspek legal meliputi keabsahan persyaratan administrasi

c. Aspek keamanan meliputi kondisi yang kondusif atau tidaknya wilayah


tersebut untuk dikunjungi

6. Apabila Kepala balai/Kepala Bagian Tata Usaha menyetujui atau menolak


permohonan SIMAKSI maka dalam jangka waktu paling lambat 3 (tiga) hari kerja
menerbitkan atau penolakan SIMAKSI.
IV. PERPANJANGAN SIMAKSI

1. Permohonan perpanjangan SIMAKSI untuk kegiatan penelitian dan pengembangan


serta ilmu pengetahuan dan pendidikan. diajukan oleh pemohon kepada penerbit
SIMAKSI. paling lama 10 (sepuluh) hari kerja sebelum SIMAKSI berakhir.

2. Permohonan perpanjangan SIMAKSI untuk kegiatan pembuatan film, ekspedisi, dan


jurnalis diajukan oleh pemohon kepada penerbit SIMAKSI, paling lama 3 (tiga) hari
kerja sebelum SIMAKSI berakhir.

3. Permohonan perpanjangan bagi WNI dilampirkan dengan:

a. laporan hasil kegiatan ; dan


b. dari instsnsi terkait yang masih berleku.

4. Permohonan perpanjangan bagi WNA dilampirkan dengan:

a. Laporan hasil kegiatan ; dan


b. Perizinan dari instansi terkait yang masih berlaku
c. Rekomendasi dari Kepala Balai (diterbitkan setelah pemohon melakukan persentasi
dan dinilai diterimah oleh Kepala Balai

5. Kepala Balai/Kepala Bagian Tata Usaha/Kepala Seksi Pengelolahan Wilayah dapat


menyetujui atau menolak permohonan perpanjangan SIMAKSI yang diajukan oleh
pemohon
6. Apabila Kepala Balai/Kepala Tata Usaha/Kepala Seksi Pengelolahan Wilayah menyetujui
atau menolak permohonan perpanjangan SIMAKSI maka dalam jangka waktu paling
lama 3 (tiga) hari kerja menerbitkan atau surat penolakan SIMAKSI.
V. MASA BERLAKU SIMAKSI

1. Masa berlakunya SIMAKSI dan perpanjangan untuk kegiatan penilitian dan


pengembangan paling lama 3 (tiga) bulan.

2. Masa berlakunya SIMAKSI dan perpanjangan untuk kegiatan ilmu pengetahuan dan
pendidikan, paling lama 1 (satu) bulan

3. Masa berlaku SIMAKSI dan perpanjangan untuk kegiatan pembuatan film, paling
lama 14 (empat belas) hari.

4. Masa berlaku SIMAKSI dan perpanjangan untuk kegiatan ekspedisi dan jurnalistik
paling lama 10 (sepuluh) hari.
VI. BERAKHIRNYA SIMAKSI

Simaksi berakhir, apabila

a. Jangka waktu berakhir.


b. Dicabut oleh penerbit SIMAKSI ; dan
c. Diserahkan kembali oleh pemegang SIMAKSI sebelum jangka waktu berakhir
VII. HAK DAN KEWAJIBAN PEMEGANG SIMAKSI

A. Hak pemegang SIMAKSI

1. Berhak mendapat pelayanan dan/atau dukungan kemudahan serta keamanan


selarna kegiatan sesuai ketentuan yang berlaku dan/atau kebijakan Kepala
Balai/Kepala Tata Usaha/Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional

2. Kegiatan Penelitian dan pengembangan serta ilmu pengetahuan dan pendidikan


berhak mempublikasikan hasil kegiatannya di jurnal – jurnal ilmiah no-komersial
dimana saja tanpa harus mendapatkan persetujuan dari Balai Taman Nasional
Bogani Nani Wartabone

3. Kegiatan pembuatan film, ekspedisi dan jurnalistik berhak mempublikasikan hasil


kegiatannya dimana saja tanpa harus mendapat persetujuan dari Balai Taman
Nasional Bogani Nani Wartabone

4. Berhak memperoleh perlindungan atas raw data (data mentah/data yang belum
dipublikasikan) yang ada/tersimpan di Balai Taman Nasional Bogani Nani
Wartabone
5. Berhak memperoleh publikasi data mentah yang ada/tersimpan di Balai Taman
Nasional Bogani Nani Wartabone dalam bentuk apapun hanya dibolehkan
setelah mendapatkan persetujuan dari pemengang SIMAKSI
6. Berhak mendapatkan perpanjangan ijin sesuai ketentuan yang berlaku:

7. Penelitian dan pengembangan serta ilmu pengetahuan dan pendidikan berhak


mendapatkan data/informasi mengambil sampel atau sepesimen, dan/atau
membuat plot percobaan sesuai tujuan kegiatannya, serta dengan tetap
mengacu pada ketentuan peraturan perundangan yang berlaku dikawasan
kenservasi dan/atau kebijakan Kepala Balai/Kepala Tata Usaha/Kepala Seksi
pengelolaan Taman Nasional.
8. Pembuatan film, ekspedisi dan jurnalistik berhak mendapatkan data/informasi
sesuai tujuan kegiatannya, dengan tetap mengacu pada ketentuan peraturan
perundangan yang berlaku di kawasan konservasi dan/atau kebijakan Kepala
Balai/Kepala Tata Usaha/Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional.

B. Kewajiban pemegang SIMAKSI


1. Membayar pungutan sesuai ketentuan peraturan perundang – undangan:
Berdasarkan ketentuan peraturan kehutanan Nomor P.02/Menhut-II/2006
tentang petunjuk pelaksanaan penatausahaan pungutan dan iuran bidang
perlindungan Hutan dak Konservasi Alam, dalam :

a. Pasal (9) ayat (2.b,): Pelajar, mahasiswa dan rombongan pengunjung


(minimal 25 orang), pengunjung dengan tujuan pendidikan dan atau
penilitian diberikan potongan sebesar 5% dan tariff yang berlaku
b. Pasal (9) ayat (3); Mahasiswa Warga Negara Indonesia yang melakukan
penilitian dibebaskan dari pungutan penilitian

2. Meminta izin atas penggunaan atau peminjaman sarana prasarana mikik Negara
kepada Kepala Balai dan menggunakan dengan sebaik – baiknya sehingga tidak
merusak sarana dan prasarana tersebut;

3. Melapor Kepala Balai atau Seksi Pengelola Taman Nasional untuk menjelaskan
rencana kegiatanya;
4. Mengikutsertakan pemandu/pendamping setempat, dan menanggung segala
biaya dan akomodasi pemandu/pendamping
5. Melakukan persentase sebelum dan sesudah kegiatan;
6. Menyerahkan laporan hasil kegiatan dan menyerahkan kopi film kepada balai
dengan jangka waktu sesuai pernyataan;

7. Dalam hal terdapat kegiatan mengambil dan mengangkut specimen tumbuhan


dan satwa liar, harus memiliki izin sesuai ketentuan peraturan perundang –
undangan

8. Bertanggung jawab atas segala resiko yang terjadi selama pelaksanaan


kegiatan;

9. Selama melaksanakan kegiatan dilarang antara lain melakukan penebangan


pohon mengganggu kesejahteraan satwa, dan memberikan makanan kepada
satwa yang menjadi objek kegiatan
10. Mencantumkan logo Kementrian Kehutanan dan nomenklatur PHKA pada setiap
produk hasil kegiatan
VIII. SANKSI PEMEGANG SIMAKSI

Pemegang SIMAKSI dikenakan sanksi pencabutan SIMAKSI yang melanggar ketentuan;

1. Tidak membayar pungutan sesuai ketentuan peraturan perundang – undangan

2. Merusak sarana prasarana milik Negara dan menggunakanya tanpa izin Balai Taman
Nasional Bogani Nani Wartabone

3. Tidak mengikutsertakan pemandu/pendamping setempat;

4. Menghambil dan mengangkut specimen tumbuhan dan satwa liar tanpa izin sesuai
ketentuan peraturan perundang – undangan

5. Melakukan penebangan pohon, mengganggu kesejahteraan satwa, dan memberikan


makanan kepada satwa yang menjadi objek kegiatan
IX. JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK PNBP

Adapun tarif masuk kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone sesuai PP Nomor 12
tahun 2014 yaitu sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai