Kelompok:
Nama Anggota:
1. ……………………………………………………..
2. ……………………………………………………..
3. ……………………………………………………..
4. ……………………………………………………..
A. STANDAR KOMPETENSI
7. Memahami pewarisan sifat makhluk hidup
B. KOMPETENSI DASAR
Mendeskripsikan pewarisan sifat pada makhluk hidup
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat:
1. Membandingkan antara DNA dengan RNA
2. Membedakan antara gen dan kromosom
3. Mengemukakan bunyi hukum Mendel I
4. Menghitung rasio genotif dan fenotif pada persilangan monohibrida
5. Mengemukakan bunyi hukum Mendel 2
6. Menghitung rasio genotif dan fenotif pada persilangan lebih dari satu sifat
beda.
7. Membuat skema silsilah keluarga.
8. Merancang mekanisme pewarisan golongan darah pada manusia.
9. Mendeteksi penyakit genetik pada manusia.
10. Menganalisis penyakit genetik pada manusia
D. MATERI
1. DNA dan RNA: struktur dan perbedaan
2. Gen dan Kromosom: hubungan gen dengan kromosom
3. Hukum Mendel 1
4. Hukum Mendel 2
5. Sifat-sifat menurun secara genetik
6. Silsilah Keluarga
7. Golongan Darah
8. Penyakit Genetik pada Manusia
E. TOPIK PERMASALAHAN
Wacana 1
Pernikahan sedarah yang dimaksud disini adalah antar sepupu, satu marga atau
yang garis keluarganya dekat, tapi bukan sedarah kandung atau incest. Pernikahan
sedarah banyak terjadi biasanya si pasangan baru sadar setelah merunut garis
keluarganya. Pernikahan sedarah juga terjadi pada Charles Darwin yang menikah
dengan sepupu pertamanya Emma.
“Salah satu bahaya yang bisa timbul dari pernikahan sedarah adalah sulit untuk
mencegah terjadinya penyakit yang terkait dengan gen buruk orangtua pada anak-
anaknya kelak,” ujar Debra Lieberman dari University of Hawaii, seperti dikutip
dari LiveScience. Lieberman menuturkan pernikahan dengan saudara kandung
atau saudara yang sangat dekat bisa meningkatkan secara drastis kemungkinan
mendapatkan dua salinan gen yang merugikan, dibandingkan jika menikah dengan
orang yang berasal dari luar keluarga.
Hal ini disebabkan masing-masing orang membawa salinan gen yang buruk dan
tidak ada gen normal yang dapat menggantikannya, sehingga pasti ada beberapa
masalah yang nantinya bisa menyebabkan anak memiliki waktu hidup pendek.
Profesor Alan Bittles, direktur dari pusat genetik manusia di Perth, Australia telah
mengumpulkan data mengenai kematian anak yang dilahirkan dari pernikahan
antara sepupu dari seluruh dunia.
Diketahui bahwa adanya peningkatan risiko tambahan kematian sekitar 1,2 persen
dibandingkan pernikahan bukan saudara dekat. Sementara itu untuk cacat lahir
terdapat peningkatan risiko sekitar 2 persen pada populasi umum dan 4 persen
pada pernikahan yang orangtuanya memiliki kekerabatan dekat.
Kondisi genetik yang lebih umum terjadi pada pernikahan kerabat adalah
gangguan resesif langka yang bisa menyebabkan berbagai macam masalah, seperti
kebutaan, ketulian, penyakit kulit dan kondisi neurodegeneratif.
“Hampir semua orang membawa mutasi genetik, tapi ketika suatu populasi
memiliki ruang lingkup yang kecil maka mutasi gen akan menjadi lebih sering
terjadi,” ungkap Prof Bittles, seperti dikutip dari BBC.
Jika dua orang yang membawa gen resesif mereproduksi, maka anak-anaknya
memiliki satu dari empat kesempatan untuk memiliki kelainan tersebut dan satu
dari dua anak memiliki kesempatan menjadi pembawa sifat (carrier). Hal inilah
yang membahayakan pernikahan sedarah atau memiliki hubungan kekeluargaan
yang dekat, karena risiko penyakit atau kondisi genetik tertentu menjadi lebih
besar.
Prof Bittles menjelaskan sangat penting bagi orang yang akan menikah untuk
melakukan pemeriksaan genetik terlebih dahulu agar bisa mencegah dampak yang
mungkin terjadi pada anak-anaknya. Cara ini merupakan penyaringan selektif
yang jauh lebih efektif.
Wacana 2
KOMPAS.com — Rabu (8/6), jasad bayi ditemukan di kolong jalan layang Kanal
Timur, tepatnya di RT 01 RW 03 Pondok Bambu, Jakarta Timur. Bayi laki-laki
ini ditemukan warga sekitar pukul 10.30 dalam kondisi tidak bernyawa. Cerita
tentang jasad bayi yang ditemukan di ruang publik bukanlah yang pertama. Data
yang diterima kamar jenazah RS Cipto Mangunkusumo, jenazah janin atau bayi
yang baru dilahirkan berulang kali ditemukan terbuang di tempat umum.
Pada beberapa kasus, ada keluarga yang lantas mencari bayi dan janin. Persoalan
ini terbantu dengan adanya penelitian deoxyribonucleic acid (DNA). DNA dari
korban lantas dicocokkan dengan DNA keluarga. Apabila cocok, identitas bayi ini
bisa diketahui.
”Selain menelusuri keluarga korban pembunuhan, tes ini juga dapat mencegah
perdagangan anak dan bisa kembali ke keluarganya,” kata Herawati.
”Paternity test”
Persoalan yang tidak kalah menarik adalah kebutuhan untuk memastikan orangtua
seorang anak. Di kalangan masyarakat perkotaan saat ini, kebutuhan ini semakin
meningkat.
Tes yang disebut paternity test ini memiliki banyak peminat. Kendati
membutuhkan biaya Rp 7,5 juta per paket, jumlah kasus yang ditangani Eijkman
berjumlah 16 sampai 20 kasus per minggu. Peserta tes bukan hanya dari Jakarta,
melainkan juga dari beberapa kota di Indonesia. Setiap kasus membutuhkan
waktu pengetesan DNA sampai 10 hari. ”Sampel yang diambil adalah sampel dari
anak dan orangtua, terutama ayah. Dari tes DNA, seorang anak bisa mengetahui
orangtuanya,” ucap Herawati. Sampel yang diambil bisa berupa darah atau usapan
lendir dari pipi.
Kebutuhan atas tes DNA semakin tinggi seiring merebaknya perselingkuhan atau
kehamilan di luar nikah. Dalam beberapa kasus, paternity test juga mengungkap
bayi yang tertukar di rumah sakit. Kompleksnya persoalan di kota besar membuat
tes DNA kian dibutuhkan.
F. PROSEDUR KEGIATAN
a) Perhatikan dan cermati wacana 1 dan 2 di atas, kemudian jawablah
pertanyaan berikut.
b) Dalam wacana tersebut tidak semua informasi tersedia untuk digunakan
dalam mencapai tujuan pembelajaran, oleh karena itu Anda harus mencari
sumber-sumber bacaan lain.