Anda di halaman 1dari 3

POLA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

Pola adalah bentuk atau model yang memiliki keteraturan, baik dalam desain
maupun gagasan abstrak. Unsur pembentuk pola disusun secara berulang dalam
aturan tertentu sehingga dapat diprakirakan kelanjutannya.

Pelestarian Lingkungan Hidup adalah rangkaian upaya untuk melindungi


kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan dan atau dampak
negatif yang ditimbulkan sesuatu kegiatan agar mampu mendukung perikehidupan
manusia dan makhluk hidup lainnya.

 Untuk mewujudkan pelestarian lingkungan diperlukan keterlibatan dan peran


aktif Pramuka.

 Pramuka diharapkan dapat menjadi pribadi yang bertanggung jawab terhadap


lingkungan, dengan kesadaran untuk memelihara dan melestarikan
konservasi alam

 Pramuka menjadi garda terdepan dalam pelestarian lingkungan, Dari jumlah


21 juta pramuka di Indonesia, ditargetkan 50.000 (data tahun 2017) menjadi
agen perubahan dalam membangun generasi lingkungan. Diantaranya yaitu :

 Pramuka Saka Kalpataru (Saka Lingkungan Hidup), dan


 Saka Wanabakti (Saka Kehutanan)
 Dalam keparamukaan, melalui kegiatan kemah dengan tema kemah generasi
lingkungan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari langkah pendidikan
bidang lingkungan. Kemah Generasi Lingkungan ini diisi oleh Pramuka Saka
Wanabakti dan Saka Kalpataru, dengan kegiatan antara lain :
 Pendidikan pengurangan sampah,
 Pemanfaatan dan daur ulang, serta
 Pembelajaran tentang konservasi satwa dan tumbuhan.
 Video berikut adalah contoh pengelolaan untuk pengurangan sampah dengan
prinsip 3R (Reduse, Reuse, Recycle)

Pengurangan sampah merupakan salah satu kegiatan yang dapat dilakukan oleh
Saka Kalpataru. Gambar berikut adalah contoh kegiatan bersih pantai bagi daerah
yang memiliki pantai, atau dapat juga berupa bersih Daerah Aliran Sungai (DAS).

Pembentukan Saka Wanabakti diawali dengan penandatangan kerjasama oleh


Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Letjen. Mashudi dengan Menteri
Kehutanan Dr. Soedjarwo pada tanggal 27 Oktober 1983.

Kerja sama tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan ditetapkannya Keputusan


Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 134 Tahun 1983 tentang Satuan Karya
Wanabakti, tertanggal 10 Desember 1983. Beberapa hari kemudian, pada tanggal
19 Desember 1983, Wakil Presiden RI, Umar Wirahadikusumah, melantik Pimpinan
Saka Wanabakti Nasional
Masing-masing krida di Saka Wanabakti memiliki keterampilan-keterampilan khusus
yang dimuat dalam Syarat-syarat Kecakapan Khusus (SKK). Anggota krida yang
mampu menyelesaikan sebuah SKK berhak untuk mengenakan Tanda Kecakapan
Khusus (TKK). SKK dan TKK dalam Saka Wanabakti terdiri atas:

 Saka Wanabakti terbagi kebali menjadi 4 krida yang masing-masing memiliki


kegiatan, diantaranya yaitu :

 Krida Tata Wana, terdiri atas SKK:


o SKK Perisalah Hutan
o SKK Pengukuran dan Pemetaan Hutan
o SKK Penginderaan Jauh
 Krida Reksa Wana, terdiri atas SKK:
o SKK Keragaman Hayati
o SKK Konservasi Kawasan
o SKK Perlindungan Hutan
o SKK Konservasi Jenis Satwa
o SKK Konservasi Jenis Tumbuhan
o SKK Pemanduan
o SKK Penelusuran Gua
o SKK Pendakian
o SKK Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan
o SKK Pengamatan Satwa
o SKK Penangkaran Satwa
o SKK Pengendalian Perburuan
o SKK Pembudidayan Tumbuhan
 Krida Bina Wana, terdiri atas:
o SKK Konservasi Tanah dan Air
o SKK Perbenihan
o SKK Pembibitan
o Penanaman dan Pemeliharaan
o SKK Perlebahan
o SKK Budidaya Jamur
o SKK Persuteraan Alam
 Krida Guna Wana, terdiri atas:
o SKK Pengenalan Jenis Pohon
o SKK Pencacahan Pohon
o SKK Pengukuran Kayu
o SKK Kerajinan Hutan Kayu
o SKK Pengolahan Hasil Hutan
o SKK Penyulingan Minyak Astiri

 Video ini adalah contoh pelestarian lingkungan untuk mengatasi perubahan


iklim dengan cara penghijauan yaitu penanaman pohon.
 Selain itu, video yang kita tonton barusan juga sangat penting untuk menjaga
lingkungan melalui Daerah Aliran Sungai. Salah satu hal yang dapat
dilakukan adalah dengan kegiatan bersih aliran sungai yang tergolong aman
untuk dilakukan bersihatau juga dapat dilakukan penanaman pohon.
 Video ini adalah contoh pengurangan sampah dengan teknologi ekobrick
 Tanggal 21 Februari 2005 dijadikan sebagai hari peduli sampah Nasional
untuk mewujudkan INDONESIA bersih dari sampah. Video bencana di
Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat ini memberikan pelajaran kepada kita bahwa
pengelolaan sampah sangat penting. Dimulai dari hal kecil di lingkungan
rumah kita disekolah dan ditempat-tempat dimana kita berada.
 Satu hal yang penting pula kita lihat melalui bencana kebakaran hutan dan
lahan gambut, yang dampaknya begitu luas.
 Kemudian kesimpulannya, apa saja upaya pelestarian yang dapat kita jadikan
sebagai pola yang berkelanjutan ?,, yaitu diantaranya :
 Pengolahan dan pemilahan sampah
 Praktik membuat kompos
 Daur ulang barang bekas menjadi barang yang bermanfaat
 Penjernihan air
 Memimpin kerja bakti lingkungan
 Penanaman Pohon
 Pelestarian lahan dan DAS
 Membuat sumur resapan (Biopori)
 Mengadakan program kali bersih (prokasih)
 Pengenalan tanaman obat
 Membudidayakan tanaman langka misalkan menanam tanaman untuk
penghijauan (Anggrek)
 Menelusuri Habitat Bunga Langka (Raflesia)

Anda mungkin juga menyukai