Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dewi Sri Wahyuni

NPM : 1914151044
Tugas Essay Mata Kuliah Manajemen Hutan Mangrove

Seni Kolaborasi dalam Pengelolaan Hutan Mangrove sebagai Ketahanan


Ekonomi Menuju Tercapainya 17 Tujuan SDGs

Indonesia memiliki hutan mangrove yang kaya dengan keanekaragaman hayati di


dalamnya. Karimah (2017) menyatakan luasan hutan mangrove di Indonesia lebih
kurang 3,7 juta hektare yang merupakan hutan mangrove terluas di Asia dan
bahkan di dunia. Luasan hutan mangrove ini sangat potensial untuk kesejahteraan
bangsa jika dikelola dengan baik. Mangrove mempunyai manfaat & fungsi serta
memegang peranan penting di kehidupan. Dalam SDGs (Sustainable
Development Goals) terdapat nilai-nilai yang berfokus pada tata kelola laut dan
pantai secara berkelanjutan.Dalam hal ini hutan mangrove lah harapan untuk
pengentasan kemiskinan dan kelaparan serta menjadi mata pencaharian
masyarakat (membantu perekonomian). Manfaat hutan mangrove yaitu penahan
abrasi laut, penyerap karbon dan penghasil oksigen, menjadi penyeimbang iklim
global, sebagai tempat tinggal biota laut, flora & fauna, dll. Meninjau dari manfaat
hutan mangrove tersebut maka untuk mewujudkan kelestarian hutan mangrove
dapat dilakukan banyak hal mengingat kondisi hutan mangrove di Indonesia
semakin hari semakin memprihatinkan karena mengalami kerusakan. Hal tersebut
disebabkan banyak hal seperti adanya eksploitasi, pemanfaatan ekosistem
mangrove yang tidak diiringi dengan konservasi. Kerusakan hutan mangrove ini
akan membuat peran ataupun fungsinya hilang. Oleh karena itu, pengelolaan
hutan mangrove yang baik menjadi kunci dalam keberlanjutan ekosistem
mangrove. Tujuan pengelolaan hutan mangrove akan tercapai jika adanya
kerjasama, koordinasi dan komunikasi antar lembaga, stakeholder, maupun
masyarakat.

Dalam tulisan ini, gagasan yang ditawarkan penulis dalam pengelolaan hutan
mangrove adalah kolaborasi dengan berbagai pihak yang memperhatikan:
1. Masif dalam restorasi dan rehabilitasi
Berbagai pihak kini telah mengupayakan kegiatan kegiatan yang dapat
melestarikan hutan mangrove seperti restorasi, rehabilitasi, dan penanaman
kembali. Bahkan saat ini banyak pihak seperti NGO dan Stakeholder bekerjasama
dengan masyarakat untuk turut andil dalam penyelamatan mangrove nasional.
Dengan adanya restorasi dan rehabilitasi secara masif maka diharapkan
pengelolaan hutan mangrove dapat optimal. Adapun dalam pelaksanaannya harus
dapat menanamkan kesadaran tiap individu akan pembangunan berkelanjutan dan
kehidupan yang selaras dengan alam.

2. Efisiensi dan peningkatan produktivitas


Untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas maka perlu adanya peningkatan
skill dari masyarakat sekitar. Upaya peningkatan skill tersebut seperti mengadakan
penyuluhan bertahap tau, mau, dan mampu serta melakukan pelatihan, pembinaan,
dan monitoring. Sehingga upaya-upaya ini dapat meningkatkan efisiensi dan
produktivitas hutan mangrove.

3 Teknologi yang Mendukung


Di era yang canggih saat ini, sangat disayangkan jika tidak memanfaatkan
teknologi yang ada. Peran teknologi seperti penginderaan jauh sangat
memudahkan pengumpulan data, informasi kerusakan mangrove dan efisien
menjangkau wilayah yang sulit dijangkau sekalipun. Data-data yan diolah tersebut
dapat diolah menggunakan system biasanya dikenal dengan Sistem Informasi
Geografis (SIG). Sehingga dari olahan data tersebut dapat mengetahui dan
menentukan langkah apa yang harus diambil ke depan. Hal ini mempermudah
dalam mengambil keputusan dan mencapai tujuan.

Tentu saja pengelolaan hutan mangrove tidak serta merta hanya dilakukan
segelintir orang saja. Oleh karena itu, dengan penguatan kelembagaan dan
kerjasama berbagai pihak melibatkan masyarakat merupakan solusi dalam
mengatasi masalah kerusakan hutan mangrove. Peran pemerintah dalam
menangani hutan mangrove sangatlah besar, tentu kebijakan yang diambil pun
harus yang memperhatikan segala hal terlebih dalam pendampingan masyarakat
sekitar. Dengan berkolaborasi dalam Pengelolaan Hutan Mangrove maka tujuan-
tujuan yang diinginkan akan tercapai.

Karimah. 2017. Peran Ekosistem Hutan Mangrove Sebagai Habitat Untuk


Organisme Laut. Jurnal Biologi Tropis. Volume 17 (2) : 51

Anda mungkin juga menyukai