ISSN 2089-0036
Patang
Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
patangdr@yahoo.co.id
ABSTRAK
Hutan mangrove harus selalu dijaga kelestariannya agar fungsi ekologinya tetap lestari.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi hutan mangrove serta strategi
pengelolaan hutan mangrove yang terbaik untuk dilaksanakan di Kabupaten Sinjai. Desain
penelitian yang digunakan adalah penelitian survai yang bersifat deskriptif analisis melalui
pendekatan studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tongke-Tongke, Kecamatan
Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai. Penelitian dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan yaitu bulan
April sampai Juli 2010. Data yang dikumpulkan terdiri atas data primer dan dan
sekunder dan dianalisis dengan pendekatan Analisis SWOT (Strength, Weakness,
Opportunity, and Threat). Hasil penelitian menunjukkan stretegi dalam pengelolaan hutan
mangrove di Kabupaten Sinjai yaitu masyarakat melakukan penanaman berdasarkan
potensi yang ada, membentuk kawasan hutan lindung mangrove yang tidak dapat
diganggu, lebih meningkatkan peran organisasi masyarakat, lebih memberdayakan
masyarakat, sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya penebangan mangrove, perlu
sentuhan teknologi dalam pengembangan mangrove, masyarakat dilibatkan dalam setiap
pengambilan kebijakan tentang mangrove peningkatan peran pemerintah, penyuluhan
tentang lingkugan dan ekosistem mangrove, memberikan pemahaman kepada masyarakat
tentang pemanfaatan mangrove, peningkatan pendidikan/pelatihan kepada masyarakat,
serta melakukan musyawarah antara masyarakat dan pemerintah tentang pemanfaatan dan
pengelolaan mangove, sosialisasi penerapan peraturan pemerintah tentang lingkungan,
melibatkan masyarakat dalam penyusunan perencanaan dan pelaksanaan pengelolaan
mangrove, pemerintah dan masyarakat bersama-sama mendukung pengelolaan mangrove,
peningkatan penanaman mangrove di sekitar pesisir pantai serta. Pada prinsipnya posisi
model pengelolaan hutan mangrove yang di Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai
masuk dalam kategori pertumbuhan dan stability strategy yaitu suatu strategi yang
diterapkan tanpa mengubah arah strategi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Kata kunci: strategi, pengelolaan, dan mangrove
ABSTRACT
Mangrove forests should always be preserved in order to remain sustainable ecological
functions. This study aims to analyze the potential of mangrove forest and mangrove forest
management strategies are best implemented in Sinjai Regency. The design study is a
survey research is descriptive analysis through a case study approach. This research was
conducted in the Tongke-Tongke village of Sinjai Regency. Research was carried out for 3
100
ISSN 2089-0036
(three) months, April to July 2010. The data was collected consists of secondary and
primary data and analyzed with the approach and SWOT (Strength, Weakness,
Opportunity, and Threat). The results of research showed strategy in the management of
mangrove forests in Sinjai Regency is the community planting based on the existing
potential, forming a protected mangrove forest which can not be bothered, further
enhancing the role of community organization, empower, socialization to the public about
the dangers of mangrove harvesting, need to touch technology in the development of
mangrove, the community is involved in any decision-making on mangrove increase the
role of government, and of environmental education on mangrove ecosystems, provide
insight to the community on mangrove utilization, increase education/training to the
community, and to conduct meetings between citizens and government about the use and
management mangove, socialization of the application of government regulations on the
environment, involve the community in the preparation of the planning and
implementation of mangrove management, government and community together to support
the management of mangroves, increased planting around the coast as well. In principle,
the position of the mangrove forest management in the Eastern District of Sinjai, Sinjai
Regency in the category of growth and stability strategy is a strategy that is applied
without changing the direction of a predetermined strategy.
Keywords: Strategy, management and mangrove
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara kepulauan
yang memiliki hutan mangrove terluas di
dunia (Onrizal, 2010). Hutan mangrove
umumnya terdapat di seluruh pantai Indonesia dan hidup serta tumbuh berkembang
pada lokasi-lokasi yang mempunyai hubungan pengaruh pasang air (pasang surut) yang merembes pada aliran sungai
yang terdapat di sepanjang pesisir pantai
(Tarigan, 2008). Hutan mangrove merupakan suatu ekosistem yang mempunyai
peranan penting ditinjau dari sisi ekologis
maupun aspek sosial ekonomi. Hutan
mangrove adalah tipe hutan yang ditumbuhi dengan pohon bakau (mangrove)
yang khas terdapat di sepanjang pantai
atau muara sungai dan dipengaruhi oleh
pasang surut air laut (Hogarth, 1999).
Hutan mangrove mempunyai fungsi ganda
dan merupakan mata rantai yang sangat
penting dalam memelihara keseimbangan
siklus biologi di suatu perairan (Waas dan
Nababan, 2010).
Sebagai suatu ekosistem dan sumberdaya
alam, pemanfaatan mangrove diarahkan
ISSN 2089-0036
ISSN 2089-0036
ISSN 2089-0036
yang sangat mengkawatirkan, seperti abrasi yang meningkat, penurunan tangkapan perikanan pantai, intrusi air laut
yang semakin jauh ke arah darat, malaria
dan lainnya (Onrizal & Kusmana, 2008).
Weaknesses (W)
1. Masyarakat melakukan penebangan mangrove
2. Mangrove digunakan untuk
kayu bakar
3. Belum tersentuh teknologi
4. Bantuan yang diberikan
masyarakat dalam pengelolaan mangrove
5. Masyarakat tidak dilibatkan dalam penyusunan
peraturan pemerintah
Oportunities (O)
1. Potensi pengembangan mangrove besar
2. Adanya larangan penebangan
hutan mangrove
3. Penanaman mangrove tidak
melanggar kebiasaan dan adat
istiadat
4. Memperbaiki ekonomi masyarakat
5. Peran lembaga masyarakat
Stretegi SO :
a. Masyarakat melakukan
penanaman berdasarkan
potensi yang ada
b. Perlunya membentuk kawasan hutan lindung
mangrove yang tidak dapat
diganggu
c. Lebih meningkatkan peran
oraganisasi masyarakat
d. Lebih memberdayakan
masyarakat
Strategi WO :
a. Sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya penebangan mangrove
b. Perlu sentuhan teknologi
dalam pengembangan
mangrove
c. Masyarakat dilibatkan dalam setiap pengambilan
kebijakan tentang mangrove
d. Peningkatan peran pemerintah
Threats (T)
1. Pengetahuan masyarakat
tentang pengelolaan lingkungan masih kurang
2. Masyarakat melakukan penanaman hanya untuk membangun tambak
3. Adanya ketidakpatuhan masyarakat terhadap peraturan
pemerintah tentang pelarangan penebangan hutan mangrove
4. Tingkat pendidikan masyarakat masih rendah
5. Munculnya komplik pemanfaatan hutan mangrove
Strategi ST :
a. Penyuluhan tentang lingkugan dan ekosistem
mangrove
b. Memberikan pemahaman
kepada masyarakat tentang
pemanfaatan mangrove
c. Peningkatan pendidikan/
Pelatihan kepada masyarakat
d.Melakukan musyawarah
antara masyarakat dan Pemerintah tentang pemanfaatan dan pengelolaan
mangove
Strategi WT :
a. Sosialisasi penerapan peraturan pemerintah tentang
lingkungan
b. Melibatkan masyarakat dalam penyusunan perencanaan dan pelaksanaan
pengelolaan mangrove
c. Pemerintah dan masyarakat bersama-sama mendukung pengelolaan mangrove
d. Peningkatan penanaman
mangrove di sekitar pesisir
pantai
IFAS
EFAS
104
ISSN 2089-0036
warah antara pihak pemerintah dan masyarakat tentang model pengelolaan hutan
mangrove yang dapat dikembangkan.
3. Strategi WO (Weakness-Oportunity)
Sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya yang dapat ditimbulkan akibat penebangan hutan mangrove perlu senantiasa dilakukan. Adanya kerusakan terhadap hutan mangrove di Kabupaten sinjai
dapat terjadi sebagai akibat keinginan
memiliki luas lahan yang lebih besar,
kurangnya pengetahuan tentang kegunaan
ekosistem mangrove, keinginan memiliki
areal tambak yang lebih luas, tekanan
ekonomi masyarakat, pemanfaatan kayu
mangrove untuk kayu bakar secara tidak
terkendali, perburuan fauna yang memiliki
peluang pasar tertentu, hambatan dalam
pengamanan dan penegakan hukum.
Dalam pengelolaan dan pengembangan
hutan mangrove diperlukan teknologi tepat guna, misalnya bagaimana mendapatkan mutu bibit mangrove yang berkualitas, metode pemeliharaan melalui kajian/penelitian dari para peneliti serta halhal lain yang bernuansa ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Keterlibatan masyarakat dalam setiap kegiatan pengelolaan hutan mangrove di
kabupaten Sinjai utlak diperlukan, mengingat hampir seluruh kawasan hutan
mangrove yang ada di Kabupaten Sinjai
merupakan hasil swadaya masyarakat, sehingga dengan melibatkan masyarakat,
maka mereka merasa ikut dilibatkan dan
bertanggung jawab terhadap pelestarian
dan pengelolaan hutan mangrove di Kabupaten Sinjai.
Berbagai upaya yang telah dilakukan oleh
pemerintah di atas dirasakan masih perlu
dilanjutkan dan ditingkatkan lagi supaya
apa yang telah dicapai saat ini dapat
berlanjut dan berkesinambungan.
105
ISSN 2089-0036
Bobot
Rating
Skor
0.11
0.44
Masyarakat melaku-
kan penanaman
Penanaman melalui
0.11
0.44
0.09
0.27
0.10
0.40
0.09
0.27
0.11
0.11
0.09
0.18
0.10
0.20
0.11
0.33
0.09
0.18
1.00
4. Strategi WT (Weakness-Threat)
Pada saat ini Pemerintah kabupaten Sinjai
telah berupaya mensosialisasi peraturan
pemerintah tentang pengelolaan lingkungan dan pelarangan penebangan hutan
mangrove sedang digiatkan. Namun demikian, dalam pelaksanaan ini tentu tidaklah
mudah karena akan bersentuhan langsung
106
Komentar
swadaya masyarakat
Peran pemerintah
belum optimal
Pengelolaan dilakukan
secara terorganisir
melalui kelompok
Belum tampak secara
nyata meningkatkan
PAD
Dengan semakin inten-
2.82
ISSN 2089-0036
Ancaman
1. Pengetahuan masyarakat
tentang pengelolaan
1.0
lingkungan
masih kurang
2. Masyarakat melakukan
penanaman hanya untuk
membangun tambak
3. Adanya ketidakpatuhan
masya-rakat terhadap
peraturan pemerintah tentang
pelarangan penebangan hutan
mangrove
4. Tingkat pendidikan masyarakat masih rendah
5. Munculnya komplik
pemanfaatan hutan mangrove
Jumlah
Bobot
Rating
Skor
Komentar
0.11
0.44
Pengembangan se-
0.09
0.36
cara berkelanjutan
0.10
0.30
0.09
0.27
0.11
0.44
0.11
0.22
nyuluhan
Dapat dijalankan
menurut normanorma dalam masyarakat
Pengelolaan diikuti
kegiatan ke arah
usaha
Lebih mengoptimalkan peran organisasi
Pelatihan, penyuluh-
an secara berkala
Menumbuhkan kesa-
0.11
0.11
0.10
0.10
0.09
0.18
0.09
0.09
1.00
2.51
4.0
ISSN 2089-0036
1.0
PERTUMBUHAN
PERTUMBUHAN
PENCIUTAN
Konsentrasi melalui
integrasi vertikal
Konsentrasi melalui
integrasi horisontal
Turnaround
PERTUMBUHAN
PENCIUTAN
Captive company atau
divestment
Tinggi
3.0
2.5
Menengah
2.0
STABILITAS
Hati-hati
Konsentrasi melalui
integrasi horisontal
PERTUMBUHAN
PERTUMBUHAN
LIKUIDASI
Diversifikasi
Konsentrik
Diversifikasi
konglomerat
rendah
KESIMPULAN
Stretegi pengelolaan hutan mangrove di
Kabupaten Sinjai yaitu masyarakat melakukan penanaman berdasarkan potensi
yang ada, membentuk kawasan hutan lindung mangrove yang tidak dapat diganggu, lebih meningkatkan peran oraganisasi
masyarakat dan lebih memberdayakan
108
pemanfaatan mangrove, peningkatan pendidikan/pelatihan kepada masyarakat, serta melakukan musyawarah antara masyaakat dan pemerintah tentang pemanfaatan
dan pengelolaan mangove, sosialisasi peerapan peraturan pemerintah tentang lingungan, melibatkan masyarakat dalam peyusunan perencanaan dan pelaksanaan pegelolaan mangrove, pemerintah dan mayarakat bersama-sama mendukung pengeolaan mangrove, peningkatan penanaman
mangrove di sekitar pesisir pantai.
Pada prinsipnya posisi model pengelolaan
hutan mangrove yang di Kecamatan Sinjai
Timur Kabupaten Sinjai masuk dalam kaegori pertumbuhan dan stability strategy
yaitu suatu strategi yang diterapkan tanpa
mengubah arah strategi yang telah dietapkan sebelumnya.
ISSN 2089-0036
DAFTAR PUSTAKA
109