Anda di halaman 1dari 5

xxxxxxxxxx

Kurikulum 2006/2013 K
e
l
a
s

Geografi XI

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN


PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.
1. Memahami konservasi SDA hayati dan ekosistem.
2. Memahami usaha melindungi kekayaan alam.

3. Pengawetan Keanekaragaman Jenis Hewan dan Tumbuhan Beserta Ekosistemnya


Hal ini dapat dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut.
 Pengawetan keanekaragaman hewan dan tumbuhan beserta ekosistem.
Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan menjaga keaslian kondisi dan suaka
alam.
 Pengawetan jenis hewan dan tumbuhan. Kegiatan ini dilakukan di dalam dan di
luar kawasan suaka alam. Di dalam suaka alam dilakukan dengan membiarkan
populasi hewan dan tumbuhan tetap di habitatnya. Di luar suaka alam dilakukan
dengan menjaga dan mengembangbiakkan jenis hewan dan tumbuhan untuk
menghindari kepunahan. Kawasan suaka alam terdiri atas cagar alam dan suaka
margasatwa.
Cagar alam berfungsi sebagai lokasi pelestarian keanekaragaman
tumbuhan yang khas atau unik beserta ekosistemnya. Selain itu, juga sebagai
wilayah perlindungan sistem penyangga kehidupan. Suaka margasatwa
berfungsi sebagai lokasi pelestarian keanekaragaman satwa liar yang khas atau
unik beserta habitatnya. Di dalam kawasan suaka alam dapat dilakukan kegiatan
penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan, dan kegiatan yang
menunjang budi daya. Kawasan suaka alam dan kawasan lainnya (taman nasional)
ditetapkan sebagai cagar biosfer dengan ketetapan sebagai berikut.
− Setiap orang dilarang melakukan kegiatan yang dapat mengakibatkan
kerusakan atau perubahan kawasan suaka alam.
− Perubahan kawasan suaka alam dan meliputi pengurangan, penghilangan
fungsi dan luas kawasan, serta penambahan jenis tumbuhan dan satwa
asing.
− Kegiatan pembinaan habitat dilakukan untuk kepentingan satwa di dalam
suaka margasatwa.

4. Pemanfaatan Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem Secara Lestari


Hal ini dapat dilakukan melalui kegiatan sebagai berikut.
1.) Pemanfaatan lingkungan kawasan pelestarian alam. Dilakukan dengan tetap
menjaga kelestarian fungsi kawasan.
2.) Pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar. Dilakukan dengan cara
memerhatikan kelangsungan potensi, daya dukung, dan keanekaragaman
jenis tumbuhan dan satwa liar.
Kawasan pelestarian alam berfungsi sebagai wilayah perlindungan sistem
penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan
satwa, serta pemanfataan sumber daya alam hayati dan ekosistem secara
lestari.
Di dalam kawasan pelestarian alam dapat dilakukan kegiatan penelitian,
pendidikan, pembudidayaan, dan wisata alam tanpa mengurangi fungsi pokok
masing-masing kawasan dengan ketetapan sebagai berikut.
• Dilarang melakukan kegiatan yang dapat mengubah zona inti taman
nasional.
• Mengubah meliputi pengurangan, penghilangan fungsi dan luasan serta
penambahan jenis tumbuhan dan satwa asing.
• Dilarang melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan fungsi zona
penyangga dan zona pemanfaatan kawasan pelestarian alam.
• Untuk kegiatan pariwisata dan rekreasi, pemerintah dapat memberikan
hak usaha atas zona pemanfaatan kawasan pelestarian alam kepada
masyarakat.
• Pembangunan sarana pariwisata dilakukan berdasarkan rencana
pengolahan terpadu.

2
• Untuk mempertahankan kelestarian sumber daya alam hayati beserta
ekosistem, pemerintah dapat menghentikan kegiatan pemanfaatan dan
menutup kawasan pelestarian alam sebagian atau seluruhnya dalam
kurun waktu tertentu.
5. Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar
Hal ini dapat dimanfaatkan untuk kegiatan berikut.
1.) Penelitian.
2.) Penangkaran dan pengembangan.
3.) Perburuan secara teratur.
4.) Perdagangan.
5.) Pameran.
6.) Pertukaran.
7.) Pembudidayaan tanaman obat-obatan.
8.) Pemeliharaan untuk kesenangan (hobi).

b. Usaha Melindungi Kekayaan Alam


Usaha pemerintah dalam melindungi kekayaan alam dari kerusakan lingkungan antara
lain sebagai berikut.
1. Rehabilitasi dan Reklamasi Lahan Kritis
Kegiatan ini dapat dilakukan melalui hal berikut.
1.) Penghijauan dan reboisasi. Penghijauan tanah dan reboisasi hutan dimanfaat-
kan untuk keperluan pembangunan, perkebunan, peternakan, dan transmigrasi.
2.) Pengendalian peladang berpindah dan pemukiman kembali. Pengendalian
peladang berpindah melalui pendekatan fisik dan sosial. Setelah berhasil baru
dilakukan pemukiman kembali.
3.) Reklamasi lahan bekas pertambangan. Reklamasi lahan kritis bekas
tambang dilakukan dengan usaha revegetasi dan pemanfataan dalam bentuk
lain, misalnya lahan bekas galian dijadikan usaha perikanan atau tempat
penampungan air.

2. Program Kali Bersih (Prokasih)


Tujuan prokasih adalah sebagai berikut.
1.) Mencegah penurunan kualitas sumber daya air.
2.) Melaksanakan peraturan pemerintah tentang pengendalian pencemaran air.
3.) Mengelola lingkungan hidup.

3
3. Pengelolaan Pantai dan Lautan
Pengelolaan ini dilakukan dengan ketetapan sebagai berikut.
1.) Pemanfataan sumber daya di wilayah pantai dan lautan dilakukan secara
regenerasi, sedangkan pemanfataan sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui dilakukan scara rasional.
2.) Pemanfaatan wilayah pantai harus terbagi atas kawasan lindung, kawasan
penyangga, dan kawasan budi daya.
3.) Pengelolaan wilayah pantai dan lautan terbagi atas wilayah kepulauan, wilayah
laut, dan wilayah zona ekonomi eksklusif (ZEE).

4. Pengelolaan Keanekaragaman Hayati


Hal ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1.) Menetapkan kawasan konservasi berupa kawasan suaka alam dan kawasan
pelestarian alam.
2.) Penyelamatan tumbuhan langka dengan pembudidayaan dan pelarangan jual
beli.
3.) Pengembangan tumbuhan langka di kebun-kebun hortikultura.
4.) Pengembangbiakan hewan langka di kebun binatang atau tempat penangkaran.

5. Pengendalian Intrusi Air Laut


Hal ini dapat dilakukan dengan cara berikut.
1.) Mengendalikan konsumsi air tanah.
2.) Menambah masukan air tanah dengan menambah taman, jalur hijau, danau,
dan sumur resapan.
3.) Melindungi daerah resapan air dan daerah tangkapan hujan.
4.) Mengendalikan perluasan permukiman di perkotaan.
5.) Memberi prioritas layanan perusahaan air minum pada daerah yang mengalami
defisit air bersih.

6. Pelestarian dan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Alam


Hal ini dapat dilakukan dengan cara berikut.
1.) Pembatasan pengambilan sumber daya hutan.
2.) Penelitian terhadap konsumsi hasil hutan.
3.) Pelestarian dan penggunaan sumber energi secara efisien.

4
4.) Peningkatan produktivitas lahan dengan mengatur penggunaan pupuk
organik, pestisida, dan tata air.
5.) Pengkajian ilmiah terhadap erosi tanah.
6.) Pencegahan dan pengurangan pencemaran udara, tanah, dan air.
7.) Pengembangan teknologi dengan memerhatikan kelestarian lingkungan.
8.) Perlindungan terhadap pendapatan petani, nelayan, dan pengumpul hasil
hutan.
9.) Perluasan lapangan kerja.

7. Pengelolaan Risiko dan Reorientasi Teknologi


Hal ini dapat dilakukan dengan cara berikut.
1.) Penciptaan inovasi teknologi, seperti sumber energi alternatif dan
bioteknologi.
2.) Perubahan orientasi pengembangan teknologi dengan memerhatikan
kelestarian lingkungan.
3.) Pengembangan teknologi yang menghasilkan barang-barang ramah lingkungan.
4.) Pengambangan informasi untuk menciptakan teknologi alternatif,
pengembangan teknologi tradisional, dan adaptasi teknologi dari negara lain.
5.) Analisis terhadap kegagalan perancangan teknologi dan proses produksi untuk
mencegah dampak negatif dan kegagalan produksi.

Anda mungkin juga menyukai