Anda di halaman 1dari 5

xxxxxxxxxx

Kurikulum 2006/2013 K
e
l
a
s

Geografi XI

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN


PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN III

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.
1. Memahami manfaat AMDAL bagi pemilik modal, masyarakat, ilmuwan dan peneliti.
2. Memahami AMDAL dalam pemanfaatan SDA.
3. Memahami identifikasi wilayah konservasi.
4. Memahami konservasi SDA dan lingkungan.

12. Manfaat AMDAL bagi Pemilik Modal


Modal untuk pembangunan proyek umumnya dipinjam oleh pemilik proyek atau
pengusaha dari bank nasional atau internasional. Apabila proyek berpotensi menimbulkan
dampak negatif, setiap permintaan pinjaman harus disertai laporan AMDAL. Adapun
manfaat AMDAL bagi pemilik modal adalah sebagai berikut.
a. Menentukan prioritas peminjaman sesuai dengan misi.
b. Melakukan pengaturan modal.
c. Melakukan promosi dari berbagai sumber modal.
d. Menghindari duplikasi dari proyek lain yang sama.
e. Menjamin modal yang dipinjamkan sesuai dengan tujuan bank dalam membantu
pembangunan.
f. Menjamin modal yang dipinjamkan dapat dikemballian sesuai jangka waktu
peminjaman.
13. Manfaat AMDAL bagi Masyarakat
Manfaat AMDAL bagi masyarakat adalah sebagai berikut.
a. Turut serta dalam pembangunan di daerahnya sejak awal.
b. Mengetahui rencana pembangunan di daerah.
c. Mengetahui perubahan lingkungan setelah proyek dibangun.
d. Memahami tentang kondisi proyek secara jelas.
e. Mengetahui hak dan kewajiban terhadap proyek tersebut.

14. Manfaat AMDAL bagi Ilmuwan dan Peneliti


a. Untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
b. Untuk penelitian ilmiah.
c. Untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan peneliti.

15. AMDAL dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam


Sumber daya alam merupakan modal dasar pembangunan untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat. Namun pembangunan dapat menimbulkan kerusakan dan
kemerosotan sumber daya alam yang makin lama makin parah. Untuk menghindari hal
tersebut, pembangunan harus berwawasan lingkungan atau berkelanjutan agar sumber
daya alam membawa kesejahteraan sampai generasi mendatang, dan AMDAL, merupakan
sarana untuk mencapai tujuan tersebut. AMDAL mengajak kita untuk senantiasa
menghitung risiko dari setiap aktivitas pembangunan. AMDAL selalu menganalisis dampak
dari setiap proyek karena AMDAL merupakan bagian dari proses yang mencakup:
a. pengelolaan lingkungan,
b. pemantauan proyek,
c. pengelolaan proyek,
d. pengambilan keputusan,
e. dokumen yang penting.

D. Identifikasi Wilayah Konservasi


1. Pengertian
a. Konservasi berarti pelestarian, perlindungan, pemeliharaan.
b. Wilayah konservasi adalah wilayah lingkungan alam (sumber daya alam hayati dan
ekosistem) yang dilindungi oleh hukum dari pengrusakan atau perubahan.
c. Usaha konservasi adalah usaha perlindungan sumber daya alam hayati dan
ekosistem untuk mewujudkan kelestarian sumber daya alam hayati serta
keseimbangan ekosistem.

2
2. Pembangunan Wilayah Konservasi
Pembangunan wilayah konservasi berperan dalam hal-hal berikut.
a. Melindungi daerah penyangga.
b. Melestarikan keanekaragaman tumbuhan, hewan, dan ekosistem.
c. Memanfaatkan sumber daya alam hayati dan ekosistem secara lestari.
Pembangunan wilayah konservasi merupakan bagian dari pembangunan nasional yang
memerlukan partisipasi masyarakat secara aktif sehingga timbul hubungan timbal-balik
yang saling menguntungkan antara masyarakat dan lingkungan alam.

3. Ciri-Ciri Pembangunan Wilayah Konservasi


Berikut adalah ciri-ciri pembangunan wilayah konservasi.
a. Pembangunan wilayah konservasi harus berkelanjutan dengan memerhatikan
kepentingan generasi mendatang.
b. Pembangunan wilayah konservasi harus berperan melindungi lingkungan hidup
dan menciptakan kegiatan pembangunan lain secara efektif dan optimal.
c. Pembangunan wilayah konservasi harus dialokasikan secara nyata untuk kepentingan
pelestarian alam.

4. Strategi Pembangunan Wilayah Konservasi


Berikut adalah strategi pembangunan wilayah konservasi.
a. Melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap wilayah konservasi sehingga
mencerminkan keanekaragaman dan keunikan tumbuhan dan hewan.
b. Agar wilayah konservasi mewakili berbagai ekosistem, dikembangkan wilayah
konservasi baru, baik di dalam maupun di luar kawasan hutan.
c. Meningkatkan pembinaan hewan liar melalui kegiatan inventarisasi populasi,
penangkaran, pengawasan jual beli hewan, dan pembinaan habitat untuk menjamin
kelestarian populasi.
d. Meningkatkan pembinaan kawasan suaka alam.
e. Membangun dan mengelola taman nasional, taman wisata alam, taman hutan raya,
dan taman nasional laut untuk pengembangan industri pariwisata alam.
f. Memadukan pembangunan wilayah konservasi dengan pembangunan wilayah.
g. Menerapkan AMDAL secara ketat bagi semua kegiatan pengelolaan hutan untuk
menekan dampak negatif yang ditimbulkan.
h. Memantapkan kegiatan perlindungan hutan melalui kegiatan operasi pengamanan

3
hutan terpadu, pembinaan cinta alam, kampanye pelestarian hutan, penyuluhan
kehutanan serta peningkatan jumlah dan mutu polisi kehutanan (jagawana).
i. Meningkatkan pengelolaan hutan lindung.

E. Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan


a. Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem
Konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistem berasaskan pelestarian dan
pemanfaatan secara serasi dan seimbang bertujuan melestarikan sumber daya alam
hayati serta menjaga keseimbangan ekosistem dan dilakukan melalui kegiatan pokok
sebagai berikut.
1. Perlindungan Sistem Penyangga Kehidupan
Sistem penyangga kehidupan adalah proses alami dari unsur hayati dan nonhayati
yang menjamin kelangsungan kehidupan. Perlindungan sistem penyanga kehidupan
bertujuan memelihara proses ekologis yang menunjang kelangsungan kehidupan
dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, pemerintah menetapkan hal berikut.
 Wilayah tertentu sebagai wilayah perlindungan sistem penyangga kehidupan.
 Pengaturan cara pemanfaatan wilayah perlindungan sistem penyangga
kehidupan.
 Setiap pemegang hak atas tanah dan hak usaha perairan dalam wilayah
sistem penyangga kehidupan wajib menjaga keberlangsungan fungsi wilayah
tersebut.
 Pengaturan dan penertiban pengelolaan usaha perairan terletak dalam wilayah
perlindungan sistem penyangga kehidupan.
 Rehabilitasi secara berkesinambungan terhadap wilayah sistem penyangga
kehidupan yang mengalami kerusakan.

2. Pengawetan Jenis Hewan dan Tumbuhan


Pelestarian jenis hewan dan tumbuhan dilakukan dengan menetapkan berbagai
larangan sebagai berikut.
 Dilarang mengambil, menebang, memiliki, merusak, memusnahkan, memelihara,
mengangkat, dan memperjualbelikan tumbuhan yang dilindungi.
 Dilarang memindahkan tumbuhan yang dilindungi dari suatu tempat ke tempat
lain di dalam atau di luar Indonesia.
 Dilarang menangkap, melukai, dan membunuh serta menyimpan, memiliki,

4
memelihara, mengangkut, dan memperjualbelikan hewan yang dilindungi
dalam keadaan hidup atau mati.
 Dilarang mengeluarkan hewan yang dilindungi dari suatu tempat ke tempat
lain di dalam atau di luar Indonesia.
 Dilarang memperjualbelikan, menyimpan, atau memiliki kulit, tubuh, atau
bagian tubuh hewan yang dilindungi atau barang-barang yang dibuat dari
bagian tubuh hewan tersebut.
 Dilarang mengambil, merusak, memusnahkan, memperjualbelikan, menyimpan,
atau memiliki telur dan/atau sarang hewan yang dilindungi.

Anda mungkin juga menyukai