Anda di halaman 1dari 2

Nama

: Nabilla Meydianti
Kelas : 12 Mipa 3
No absen : 20


1. Masalah Malaysia merupakan isu yang menguntungkan PKI untuk
mendapatkan tempat dalam kalangan pimpinan negara. Karena pki
menawarkan usaha kekuatan dan tenaganya untuk menggantikan tni
ad yang bertempur tidak sepenuh hati untuk melawan malaysia
tepatnya pada gerakan ganyang malaysia dengan kejadian tersebut
pki dapat mengam bil hati dan kepercayaan serta tempat di hati pak
karno dan di kalangan pembesar negara.

2. Karena Soekarno beranggapan bahwa dengan adanya Negara
Federasi Malaysia akan membuka jalan kolonialisme dan
imperialisme di Asia Tenggara. Disamping itu, konsep Negara
Federasi Malaysia sangat bertolak belakang dengan politik luar
negeri bebas aktif yang dianut Indonesia. Selain itu, Indonesia
beranggapan bahwa Negara Federasi Malaysia merupakan gagasan
Inggris, bukan gagasan rakyat Malaya, Singapura, Serawak, dan
Sabah. Selain itu, jika Negara Federasi Malaysia tersebut terbentuk
Indonesia khawatir akan dikepung di sebelah utara oleh Inggris yang
berujung pada proyek neokolonialisme yang membahayakan revolusi
Indonesia.

3. Permasalahan konfrontasi Indonesia, Malaysia, Filipina pun resmi
berakhir setelah tercapainya Persetujuan Bangkok. Persetujuan
Bangkok ditandangani oleh:
- Menteri Luar Negeri Indonesia Adam Malik,
- Wakil Perdana Menteri Malaysia Tun Abdul Razak,
- Menteri Luar Negeri Filipina Narciso Ramos,
- Menteri Luar Negeri Singapura S. Rajaratnam,
- Menteri Luar Negeri Thailand Thanat Khoman.
Melalui persetujuan ini ketiga negara juga sepakat untuk segera
memulihkan hubungan diplomatik dan menghentikan konflik.

4. konfrontasi antara Indonesia dengan Malaysia dilatarbelakangi
oleh adanya keinginan negara federasi Malaya, yang ingin melakukan
pembentukan Persekutuan Tanah Melayu. Tujuannya adalah agar
dapat menggabungkan daerah Brunei, Sarawak, dan Sabah ke dalam
Federasi Malaysia, yang dimana tindakan penyatuan ini merupakan
pelanggaran atas Persetujuan Manila yang ditandatangani oleh
Indonesia, Filipina dan Federasi Malaysia.

5. Pada 28 Mei 1966 di sebuah konferensi di Bangkok, Kerajaan
Malaysia dan pemerintah Indonesia mengumumkan penyelesaian
konflik. Kekerasan kesudahannya bulan Juni, dan perjanjian
perdamaian ditandatangani pada 11 Agustus dan disahkan dua hari
akhir.

6. Karena malaysia diterima sbg anggota PBB, sedangkan saat itu
indonesia sedang konfrontasi dengan malaysia. Pemerintah
Soekarno menganggap PBB telah menjadi boneka Imperaliasme dan
neo-kolonialisme Amerika dan sekutunya.

Anda mungkin juga menyukai