Anda di halaman 1dari 8

KONFRONTASI INDONESIA DENGAN MALAYSIA

KELOMPOK 5 :

INDAR DWI MAWANTI (17)

ISNANIAR IBTIHAL E. (18)

ISYARATUL FATHIN N.A. (19)

JEFRY SUKMA AJI (20)


1. XII MIPA 3/SMA N 1 WONOGIRI
LATAR BELAKANG
MAPHILINDO (MALAYSIA-PHILIPINA-
PEMBENTUKAN FEDERASI MALAYSIA INDONESIA)
(MALAYA,SINGAPURA,SERAWAK,SABAH)
• SEBAGAI USAHA BAGI JAKARTA DAN
•Tengku Abdul Rahman (Perdana Mentri MANILA UNTUK MEMPERLAMBAT ATAU
Malaya) BAHKAN MENCEGAH PEMBENTUKAN
FEDERASI MALAYSIA
•Lee Kuan Yu (Singapura)

Filiphina dan Indonesia tidak setuju mengenai pembentukan FEDERASI MALAYSIA. Filiphina
menentang pembentukan federasi ini karena memiliki keinginan atas wilayah Sabah di
Kalimantan Utara,Filiphina menganggap Sabah secara historis merupakan milik Kesultanan
Sulu (sebuah pemerintahan muslim yang pernah menguasai Laut Sulu di Filiphina
Selatan).Sedangkan, Indonsia menentang karena menganggap federasi ini merupakan
gagasan Inggris dan bukan gagasan rakyat Malaya,Singapura,Serawak,dan Sabah.Selain
itu, Inggris dicemaskan akan mengepung Indonesia di sebelah utara. Pembentukan federasi
Malaysia merupakan proyek neokolonialisme yang membahayakan revolusi Indonesia.
Apa itu neokolonialisme?

Neokolinalisme : Suatu praktik kapitalisme untuk megatur sebuah


negara bekas jajahan dibeberapa bidang misal ekonomi, budaya, dan
bahasa tanpa adanya kontrol politik atau militer secara langsung.
Neokolinaialisme dapat memajukan pasar wilayah jajahan tapi dapat
menghilangkan kebudayaan negara itu sendiri. Karena neokolonialisme
bersifat menguntungkan penjajah.
Dalam upaya meredakan ketegangan di Upaya damai ketiga negara ini
antara ketiga negara ,dirintis beberapa diperkuat dengan diselenggarakannya
pertemuan para menteri luar negeri Konverensi Maphilindo di
Indonesia-Malaya-Filiphina. Manila(Filiphina)

ISI POKOK: KONVERENSI MAPHILINDO :


INDONESIA dan 1. DEKLARASI MANILA
FILIPHINA menyambut 2. PERSETUJUAN MANILA
baik pembentukan
3. KOMUNIKE BERSAMA
Federasi Malaysia
seandainya rakyat
Kalimantan Utara
mendukungnya
Untuk keperluan itu, ketiga Negara meminta Sekjen PBB
membentuk suatu tim penyelidik. Sekjen PBB menunjuk delapan
orang secretariat di bawah pimpinan Lawrence Michelmore
sebagai tim penyelidik PBB untuk melakukan penyelidikan
mengenai pendapat penduduk Kalimantan Utara terhadap
pembentukan Federasi Malaysia.
SEBELUM MISI PBB INI MENYELESAIKAN PEKERJAAN DAN MENYELESAIKAN PEKERJAAN DAN MENYAMPAIKAN
LAPORAN, TIBA-TIBA MALAYA MEMPROKLAMASIKAN BERDIRINYA FEDERASI MALAYSIA PADA 16 SEPTEMBER
1963. TINDAKAN INI SANGAT MENGEJUTKAN PIHAK INDONESIA DAN FILIPINA.

Sebagai reaksi proklamasi Federasi Malaysia, rakyat Jakarta mengadakan


demonstrasi terhadap Kedutaan Besar Malaysia dan Inggris di Jakarta. Rakyat
Malaya membalas dengan berdemonstrasi di depan Kedutaan Besar RI di Kuala
Lumpur. Sejak 17 September 1963 hubungan diplomatik Indonesia dan Malaya
putus. Puncak konfrontasi kedua Negara semakin tanpak tatkala Indonesia
mengumandangkan Dwi Komando Rakyat (Dwikora) pada 3 Mei 1964 di Jakarta.
DWI KOMANDO RAKYAT
Setelah mengalami kegagalan penyelesaian melalui perundingan.
Presiden Soekarno pada tanggal 3 Mei 1964 mengucapkan Dwi
Komando Rakyat (Dwikora) di hadapan apel besar sukarelawan.

“Kami perintahkan kepada dua puluh satu juta sukarelawan Indonesia


yang telah mencatatkan diri: perhebat ketahanan revolusi Indonesia dan
bantuan perjuangan revlusioner rakyat-rakyat Manila, Singapura, Sabah,
Serawak, dan Brunei untuk membubarkan negara Boneka Malaysia”
Untuk menjalankan konfrontasi Dwikora, Presiden
Soekarno membentuk komando siaga dengan Marsekal Madya
Oemar Dani sebagai panglimanya. Usaha penyelesaian diplomasi
masih terus dilakukan, dengan presiden RI menghadiri pertemuan
puncak di Tokyo pada 20 Juni 1964.
KELUARNYA INDONESIA dari PBB
Di tengah konfortasi Indonesia terhadap Malaysia. Malaysia dicalonkan
menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Indonesia secara
tegas menolak, sikap Indonesia ini langsung disampaikan Soekarno melalui
pidatonya pada 31 Desember 1964 yaitu :

“... Oleh karenanya, jikalau PBB sekarang, PBB yang belum diubah,
yang tidak lagi mencerminkan keadaan sekarang, jikalau PBB
menerima Malaysia menjadi anggota DewanKeamanan, kita, Indonesia,
akan keluar, kita akan meninggalkan PBB sekarang.”

Pada tanggal 7 Januari 1965 Malaysia ditetapkan sebagai anggota


tidak tetap Dewan Keamanan PBB, dengan spontan Presiden Soekarno
menyatakan “Indonesia keluar dari PBB”.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai