Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 5

KONFRONTASI
TERHADAP
MALAYSIA
Nama anggota :

1.Christian Tegar.(05)
2.Dyah Niken P. (08)
3.Iqbal Andika K. (13)
4.Lulu Kamalinda. (16)
5.Restya Budi O. (24)

Apabila persekutuan Malaysia


diisytiharkan, Indonesia dan Filiphina
bukan sahaja enggan bukan
mengiktiraf Malaysia, malah
memutuskan hubungan diplomatik
dengan Malaysia.
Presiden Soekarno (Indonesia) dan
Presiden Macapagal Ruyong (Filiphina)
beranggapan bahwa pihak British
memberi kemerdekaan kepada
Malaysia dan akan menggunakan
Malaysia sebagai satu tapak untuk
meluaskan tanah jajahan British ke
Indonesia dan Filiphina.

KONFRONTASI
Sikap penentangan terhadap
persekutuan Malaysia oleh
Indonesia. Filipina juga
menunjukkan reaksi yang sama
kedudukannya.
Konfrontasi Indonesia didalangi
oleh Partai Komunis Indonesia.

PARTAI KOMUNIS
INDONESIA
Partai Komunis Indonesia atau
PKI adalah partai komunis
terbesar bukan pemerintah
dalam dunia sebelum
dikalahkan pada tahun 1965
dan tidak diperbolehkan tahun
berikutnya.

Walaupun konfrontasi
semakin tegang, pemimpin
Malaysia dan Indonesia tetap
meneruskan usaha-usaha
perdamaian.
Malah, rundingan dijadikan
sebagai usaha ke arah
perdamaian MalaysiaIndonesia.

RUNDINGAN TIDAK RESMI


DI TOKYO (Mei 1963)
Rundingan antara Tengku
Abdul Rahman dengan
Presiden Soekarno
menghasilkan persetujuan
untuk membawa isu konfrontasi
ke sidang kemuncak di Manila,
Filipina.

SIDANG KEMUNCAK DI
MANILA (31 JULI - 5
AGUSTUS)

Pada sidang ini, Maphlindo (Malaysia

Filiphina Indonesia) disatukan dengan


tujuan meningkatkan hubungan
persahabatan Negara anggota. Namun
begitu, sidang ini juga menuntut wakil
Persatuan Bangsa-bangsa Bersatu
membuat tinjauan semula terhadap
pendapat rakyat Sarawak dan Sabah
untuk menyertai Persekutuan Malaysia.

Mengenai pembentukan federasi


Malaysia, ketiga kepala pemerintahan
setuju untuk meminta sekjen PBB untuk
melakukan pendekatan terhadap
persoalan ini sehingga dapat diketahui
keinginan rakyat di daerah-daerah yang
akan dimasukkan ke dalam federasi
Malaysia.
Kemudian ketiga kepala

pemerintahan tersebut meminta


sekjen PBB membentuk tim
penyelidik. Lalu sekjen PBB
membentuk tim penyelidik yang
dipimpin oleh Lawrence
Michelmore. Tim tersebut memulai
tugasnya pada tanggal 14
September 1963 di Malaysia.

Namun sebelum misi PBB menyelesaikan


tugasnya, federasi Malaysia
diproklamasikan pada 16 September
1963. Oleh karena itu, pemerintah RI
menganggap proklamasi tersebut
sebagai pelecehan atas martabak PBB
dan pelanggaran Komunike Bersama
Manila, yang secara jelas menyatakan
bahwa penyelidikan kehendak rakyat
Sabah dan Sawarak harus terlebih
dahulu dilaksanakan sebelum federasi
Malaysia diproklamasikan.

Presiden Soekarno tidak


dapat menerima tindakan
yang dilakukan oleh PM
Tengku Abdul Rahman
karena menganggap
Pada 21 September,
referendum tidak
pemerintah RI
dijalankan secara
semestinya. Aksi
memutuskan
demonstrasi menentang
hubungan ekonomi
terjadi di Jakarta yang
dengan Malaya,
dibalas pula dengan aksi
demonstrasi besar
Singapura, Sarawak
terhadap kedutaan RI di
dan Sabah.
Kuala Lumpur, sehingga
pada 17 September 1963
Pada akhir 1963
hubungan diplomatik
pemerintah RI
Malaysia-Indonesia
diputuskan. menyatakan dukungan

terhadap perjuangan
rakyat Kalimantan Utara
dengan melawan
Neokolonilisme Inggris.

Konflik di Asia Tenggara ini menarik


perhatian di beberapa Negara dan
menghendaki penyelesaian
pertikaian secara damai.
Pemerintah AS, Jepang, Thailand
berusaha melakukan mediasi
meyelesaikan masalah ini.
Masalah pokok yang menyebabkan
sengketa dan memburuknya
hubungan ketiga Negara tersebut
tidak terpecahkan,karena PM
Federasi Malaysia, Tengku Abdul
Rahman tidak menghadiri forum
pertemuan tiga Negara.

Upaya lainnya adalah melakukan


pertemuan menteri-menteri luar
negeri Indonesia, Malaysia dan
Filipina di Bangkok.
Namun pertemuan Bangkok
tersebut tidak menghasilkan
satu keputusan yang positif,
sehingga diplomasi mengalami
kemacetan.
Maka dari itu Presiden Soekarno
pada 3 Mei 1964 mengucapkan

ISI DWI KORA


Kami perintahkan kepada dua puluh satu
juta sukarelawan Indonesia yang telah
mencatatkan diri: perhebat ketahanan
revolusi Indonesia dan bantuan
perjuangan revolusioner rakyat-rakyat
Manila, Singapura, Sabah, Serawak dan
Brunai untuk membubarkan Negara
boneka Malaysia. (Taufik Abdullah dan
AB Lapian, 2012)

Untuk menjalankan konfrontasi


Dwikora, Presiden Soekarno
membentuk Komando Siaga
dengan Marsekal Madya Oemar
Dani sebagai panglimanya

Ditengah berlangsungnya Konfrontasi


Indonesia Malaysia, Malaysia
dicalonkan menjadi anggota tidak
tetap Dewan Keamanan PBB
Kondisi ini mendorong pemerintahan
Indonesia untuk menolak pencalonan
Malaysia yang disampaikan dalam
pidato Presiden Soekarno tanggal 31
Desember 1964 yang menyatakan
Indonesia akan keluar jika PBB
menerima.
Pada tanggal 7 Januari 1965 Malaysia
dinyatakan diterima sebagai anggota
tidak tetap Dewan Keamanan PBB,

Walaupun Indonesia sudah keluar


dari PBB, sasaran-sasaran yang
ingin dicapai oleh pemerintah
Indonesia terkait sengketa
Indonesia Malaysia dan
perombakan PBB tetap tidak
tercapai.
Karena dengan keluarnya
Indonesia dari PBB, Indonesia
kehilangan satu forum yang dapat
digunakan untuk mencapai
penyelesaian persengketaan

Anda mungkin juga menyukai