Anda di halaman 1dari 9

Konfrontasi Malaysia Indonesia

(Dari Sudut Pandang Malaysia)

Sumber:

Konfrontasi Malaysia Indonesia (Nik Anuar Nik Mahmud) Bangi : Penerbit Universiti
Kebangsaan Malaysia, 2000

Malaysia adalah bahaja, mebahajai, membahajakan Revolusi Indonesia. Karena itu maka kita

serempak seia-sekata, Malaysia harus kita ganjang habis-habisan.

Begitulah isi pidato Soekarno pada 28 April 1964 ketika sedang diadakannya sidang Komando
Operasi

Tertinggi (KOTI) di Istana Merdeka, dimana KOTI dibentuk pada 19 Juli 1963. KOTI
mempunyai tugas pokok yaitu operasi pengamanan terhadap pelaksanaan program pemerintah
pada umumnya, khususnya dibidang konfrontasi terhadap unsur-unsur kolonialisme ataupun
imperialisme dalam segala menifestasinya serta pengamanan terhadap pelaksanaan program
ekonomi.

Kemurkaan Soekarno terhadap Malaysia bukan tanpa alasan.

Malaysia muncul setelah golongan komunis yang pada awal kemerdekaan Malaya, mengancam
kedudukan raja-raja Melayu yang didukung Inggris berhasil dilumpuhkan. Sedangkan disisi lain
golongan komunis di Brunai, Singapura, Serawak, dan Sabah yang saat itu masih diduduki
Inggris, terus melakukan perlawanan terhadap pemerintah Inggris. Sementara itu, Inggris tidak
sanggup untuk mempertahankan wilayah-wilayah tersebut dalam jangka waktu yang lama.

Di saat yang bersamaan Inggris dan Malaya mempunyai perjanjian pertahanan bersama. Tujuan
keselamatan, kemajuan ekonomi, dan kestabilan politik negeri-negeri inilah yang menjadi dasar
rencana untuk mendirikan persekutuan yang lebih besar, yaitu Negara Federasi Malaysia yang
melibatkan negara bagian : Brunei, Singapura, Serawak dan Sabah/Kalimantan Utara.

Mendengar keterlibatan Inggris tersebut, Soekarno yang anti kolonialisme dan Imperialisme
mengendus adanya neo-kolonialisme baru dari akal bulus Inggris, maka ia pun segera
mengeluarkan pernyataan tidak setuju.

Tentara Nasional Kalimantan Utara (TNKU) melakukan pemberontakan di Brunei pada 8


Desember 1962. Mereka memproklamasikan kemerdekaan Kalimantan Utara yang terdiri dari
Brunei, Serawak, dan Sabah dan juga mencoba menagkap Sultan Brunei, namun hal ini berhasil
digagalkan.

This study source was downloaded by 100000859085770 from CourseHero.com on 12-28-2022 21:43:46 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/34579397/Konfrontasi-Malaysia-Indonesiadocx/
Bertepatan dengan Konferensi solidaritas bangsa-bangsa Asia-Afrika yang di selenggarakan di
Moshi, Tanganyika pada 5 Februari 1963, Indonesia mengancam dengan pedas pembentukan
Federasi Malaysia dan meminta konferensi mendukung gerakan Kalimantan Utara yang
menentang penjajahan dan menuntut kemerdekaan. Pernyataan resmi tentang politik konfrontasi
“Ganyang Malaysia” dinyatakan pada rapat umum 11 Februari 1963, yang disusul dengan
pengumuman resmi pada 13 Februari.

Perundingan lebih lanjut akan permasalahan ini terus berlangsung antara pemimpin tiga negara,
Indonesia, Malaysia yang saat itu di pimpin oleh Abdul Rahman, dan ada juga presiden Filipina,
perundingan ini berlangsung di Manila pada 7 Juni 1963, dimana kedua negara menyatakan
tidak keberatan, asal negara-negara bagian tersebut terbentuk atas kemuan sendiri untuk
merdeka, bukan bentukan Inggris.

Merasa masih belum menemukan titik temu, akhirnya diadakan Konferensi Tingkat Tinggi
(KTT) di Filipina pada 31 Juli-5 Agustus 1963. PBB memutuskan bahwa perlu adanya hak
untuk negara-negara bagian untuk mengatakan kemuannya atau disebut Self Determination.

Belum genap PBB mengumumkan hasil Self Determination yang dijalankannya, Malaysia sudah
mengumumkan bahwa pada 16 September 1963 akan mengumumkan pembentukan Negara
Federasi Malaysia. Mengetahui hal tesebut Soekarno marah dan memutuskan segala bentuk
hubungan diplomasi dengan Malaysia karena dianggap melanggar misi PBB.

Demonstrasi besar-besaran menentang berdirinya Federasi Malaysia terjadi di Indonesia.


Kedutaan besar Inggris dan sebanyak 21 rumah stafnya yang berada di Jakarta dibakar habis.
Mobil-mobil dibakar, perkebunan-perkebunan Inggris di Jawa dan Sumatra disita dan kemudian
pemerintah mengumumkan penyitaan atas semua milik Inggris di Indonesia.

Kedutaan besar Malaysia pun diserang 25 September 1963 Presiden Soekarno mengumumkan
secara resmi bahwa akan mengganyang Malaysia.

Kemudian pada pidatonya pada Appel Besar Sukarelawan Pengganjangan Malaysia di depan
Istana Merdeka pada 3 Mei 1964, dihadapan 21 juta sukarelawan, Presiden Soekarno berbicara
mengenai pidato Dwikora (Dwi Komando Rakyat) yang berisi:

1. Perhebat ketahanan Revolusi Indonesia

2. Bantu perjuangan revolusioner rakyat-rakyat Malaya, Singapura,

Sabah, Serawak, dan Brunei untuk memerdekakan diri dan membubarkan negara Malaysia.
Maksud utama Dwikora sebenarnya bukan bermusuhan dengan serumpun bangsa Melayu,
melainkan untuk mengusir Inggris (Imperialisme/Kolonialisme) dari wilayah Asia oleh Melayu
sendiri dan membangkitkan semangat nasionalisme, militansi dan patriotisme.

This study source was downloaded by 100000859085770 from CourseHero.com on 12-28-2022 21:43:46 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/34579397/Konfrontasi-Malaysia-Indonesiadocx/
Semakin memanasnya hubungan Indonesia-Malaysia PBB kembali meyerukan untuk melakukan
KTT dalam usaha perundingan damai antar Indonesia dan Malaysia. Perundingan lanjutan
dengan Malaysia yang rencananya akan dilakukan di Tokyo, Jepang. Pada pertemuan puncak
yang berlangsung pada 20 Juni 1964, Presiden Filipina sempat mengusulkan perundingan
diadakan di negara netral.

Namun, Usaha yang dilakukan Inggris untuk menjadikan Malaysia sebaga anggota tetap Dewan
Keamanan PBB, membuat Presiden Soekarno geram. Sehingga pada 7 Januari 1965, Indonesia
menyatakan keluar dari PBB.

Gejolak politik di dalam negeri menjelang tahun 1965, sangat kacau dan tidak stabil, menyusul
adanya peristiwa G30S dan ‘kudeta merangkak Soekarno’ menjadi akhir cerita dari hubungan
Indonesia-Malaysia yang kembali dipertahankan oleh Soeharto, yang tidak anti kolonialisme.

Pada 28 Mei 1966, pihak Malaysia dan Indonesia mengumumkan penyelesaian konflik, setelah
mengadakan konferensi di Bangkok.

This study source was downloaded by 100000859085770 from CourseHero.com on 12-28-2022 21:43:46 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/34579397/Konfrontasi-Malaysia-Indonesiadocx/
Konfrontasi Indonesia Malaysia

(Dari Sudut Pandang Indonesia)

Sumber:

Abel Tasman. 2001. Wan Ghalib Untuk Riau Seutas Biografi. Yayasan Pustaka Riau. Pekanbaru

Arbi Sanit.2003. Sistem Politik Indonesia. Rajawali Press: Jakarta

D.H.Burger.1962. Sedjarah Ekonomis Sosiologis Indonesia. Saduran oleh Prajudi Atmasudirdjo.


Pradnjaparamita. Djakarta

Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut. 2013. Sejarah Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut
1965-1985.

Penyebab adanya konfrontasi antara Indonesia dengan Malaysia tentu ada sebab musababnya,
konflik antara Indonesia-Malaysia merupakan suatu konflik saling hadap berhadapan atau
dikenal dengan konfrontasi, hal ini terjadi dalam satu kawasan (regional) yang sama yaitu Asia
Tenggara, konfrontasi termasuk dalam jenis-jenis konflik, menurut Dahendrof termasuk dalam
konflik antar politik, karena Malaysia telah melanggar Perjanjian Manila (Manila Accord), tapi
situasi memanas dan tidak memunculkan perang teritorial (kawasan) di Asia Tenggara. Tapi
menurut penulis adanya konfrontasi karena campur tangan politik antara Blok Barat dan Blok
Timur yang melakukan politik domino mengingat Indonesia memiliki Partai Komunis terbesar
ketiga setelah Uni Sovyet dan RRC diluar kawasan komunis (Asia Tenggara) membuat Blok
Barat terutama Inggris dan Amerika merasa khawatir jika Indonesia masuk dalam Blok Timur
sehingga memunculkan situasi perang regional (kawasan) di Asia Tenggara terutama dengan
Malaysia.

Situasi konflik di Indonesia pada masa konfrontasi karena adanya suatu kepentingan dan sikap
Indonesia yang menganggap Malaysia sebagai suatu kepentingan Inggris di Asia Tenggara
sehingga di Indonesia memunculkan gerakan Komando Ganyang Malaysia (KOGAM) dan
mempersiapkan Front Nasional (FRONAS) yang merupakan sukarelawan Indonesia untuk
melakukan kegiatan Ganyang Malaysia di Kepulauan Riau, Front Nasional (FRONAS)
diletakkan disekitar Pulau Sambu sekarang masuk daerah Batam yang berdekatan dengan
perbatasan Malaysia, mereka bertujuan menyabotase serta menyebarkan Info untuk membantu
Indonesia melawan Inggris di Malaysia sehingga perekonomian disekitar Kepulauan Riau
khususnya Tanjung Balai Karimun tidak berjalan dengan normal akibat kegiatan politik tersebut.

Hal ini juga termasuk dengan majalah Veteran Vol 2 No 8 Juni 2012:

”Situasi politik konfrontasi memuncak, Capa Cowad Putri ditetapkan sebagai Komandan Kompi
“Sukarelawati Brigade Tempur” Dwikora 1964 – 1965 dalam wilayah operasi Jakarta dan Riau

This study source was downloaded by 100000859085770 from CourseHero.com on 12-28-2022 21:43:46 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/34579397/Konfrontasi-Malaysia-Indonesiadocx/
Kepulauan melanjutkan perjuangan Capa Herlina dan kawan-kawan sebagai perempuan tangguh
yang berani memikul beban setara dengan lelaki. Pada tanggal 6 Juni 1965 mengimbangi tekad
para lelaki, Sukarelawati bergerak dari Home Base menuju medan juang, diangkut Truck tempur
terbuka. Lagu-lagu perjuangan menyemangati Sukarelawati berani mati untuk Ibu Pertiwi “Maju
tak gentar membela yang benar. Maju tak gentar pasti kita menang”. Melalui upacara Militer dan
kalungan bunga para Sukarelawati dilepas ke medan tugas dari Pelabuhan Tanjung Priok,
diangkut Kapal Brantas. Segalanya berjalan sesuai Prosedur Tetap (PROTAP). Pasukan
Sukarelawati menyebar menempati Pos-Pos Strategis dari Tanjung Pinang, Tanjung Balai
Karimun, Tanjung Uban, Pulau Sambu dan Dabo Singkep”.(Majalah Veteran Vol 2 No 8 Juni
2012 Hal: 14)

Sebelum adanya konfrontasi Indonesia, Malaysia dan Filipina telah membuat nota kesepakatan
yang dikenal dengan persekutuan Malaysia, Philipina dan Indonesia (MAPHILINDO) yang
diikat dengan perjanjian Manila Accord perjanjian tersebut ditandatangani oleh Presiden RI
pertama Ir. Soekarno, PM Malaysia Tengku Abdul Rahman dan Presiden Filipina Diosdado
Pangan Macapagal Aroyo.

Hal ini senada dengan:

Bahwa pergolakan di Brunei inilah yang dijadikan dasar oleh Indonesia untuk menentang secara
terbuka rencana pembentukan Malaysia. Dengan kejadian di Brunei itu Indonesia menegaskan,
bahwa rencana pembentukan Malaysia tidak sepenuhnya mendapat dukungan rakyat, atau
popular support dari rakyat setempat, terutama mereka yang berada dibawah kekuasaan
Inggris(Yahya A. Muahimin. 2005:160-161)

Kalimantan saat terjadinya konfrontasi terbagi dalam 4 administratif pada tahun 1961, di
Kalimantan utara berbatasan dengan Kerajaan Brunei dan dua koloni Inggris; Sarawak dan
Borneo Utara, kemudian dinamakan Sabah. Sebagai bagian dari penarikannya dari koloninya di
Asia Tenggara, Inggris mencoba menggabungkan koloninya di Kalimantan dengan
Semenanjung Malaya dengan membentuk Federasi Malaysia. Rencana pembentukan Federasi
Malaysia ini ditentang oleh Pemerintahan Indonesia, Presiden Soekarno berpendapat bahwa
Malaysia hanya sebuah boneka kepentingan bagi Inggris dan konsolidasi Malaysia hanya akan
menambah kontrol Inggris di kawasan ini (Asia Tenggara) sebagai bentuk neokolonialisme baru,
sehingga mengancam kemerdekaan Indonesia, mengingat Inggris memiliki daerah kekuasaan di
Australia sedangkan Filipina juga membuat klaim atas Sabah dengan alasan daerah itu memiliki
hubungan sejarah dengan Filipina melalui Kesultanan Sulu.

”Pada tanggal 17 September 1963 Jenderal A.H Nasution dengan tegas menyatakan
dukungannya terhadap politik Soekarno, dan menginstruksikan kepada aparat-aparat pemerintah
agar menjalankan politik yang baru dari Presiden Soekarno itu dengan segala kemampuan yang
ada.( Yahya A. Muahimin, 2005:163)

This study source was downloaded by 100000859085770 from CourseHero.com on 12-28-2022 21:43:46 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/34579397/Konfrontasi-Malaysia-Indonesiadocx/
Konfrontasi terjadi tanggal 26 September 1963 membuat perekonomian yang berada di sekitar
perbatasan menjadi lumpuh semua hubungan diplomatik terputus. Sehingga membuat kebutuhan
pokok masyarakat semakin sulit dan toko-toko perlahan-lahan tutup, Adapun faktor-faktor
tersebut yang bisa penulis simpulkan adanya dua faktor yang pertama faktor internal dan
eksternal antar kedua negara:

Faktor Internal Indonesia:

1. PKI mempunyai suara terbanyak mendukung politik konfrontasi dan ideologi


NASAKOM yang dibuat oleh Ir.Soekarno.

2. Presiden Soekarno ingin memasukkan Kalimantan Utara ke dalam wilayah NKRI.

3. Adanya dukungan TNI-AD untuk mengikuti politik konfrontasi sebagai strategi untuk
mengimbangi PKI.

4. Soekarno marah dengan adanya tindakan demonstrasi anti-Indonesian di Malaysia


dengan cara menginjak-injak lambang negara Indonesia dan Soekarno melakukan balas dendam
dengan melancarkan gerakan yang terkenal dengan nama Ganyang Malaysia.

5. Presiden Soekarno memutuskan hubungan diplomatik dan hubungan ekonomi dengan


Malaysia.

6. Adanya pemutusan ekonomi menyebabkan munculnya perdagangan ilegal karena adanya


desakan untuk memenuhi kebutuhan pokok.

Faktor Eksternal Indonesia:

1. Berhubungan dengan usaha untuk menjadikan Malaysia sebagai anggota PBB yang
kemudian hari Malaysia diangkat sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Hal inilah
dikemudian hari membuat Indonesia keluar dari forum PBB.

2. Malaysia telah melanggar kesepakatan Manila Accord yang telah disepakati oleh ketiga
kawasan yaitu Indonesia dan Fillipina.

3. Malaysia tidak mengundang Indonesia dalam pembentukan Federasi Malaysia.

4. Adanya kemauan Inggris dan Amerika dalam menentukan sikap politik di kawasan Asia
Tenggara termasuk politik domino.

Sedangkan di Malaysia sedang mengalami suatu pergolakan, masyarakat Malaysia ingin


merdeka sendiri tapi di balik itu Inggris memainkan peranan politik di Malaysia ditambah ikut
sertanya Soekarno yang tidak menyetujui dengan adanya penyatuan Federasi Malaysia.

This study source was downloaded by 100000859085770 from CourseHero.com on 12-28-2022 21:43:46 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/34579397/Konfrontasi-Malaysia-Indonesiadocx/
Faktor Internal Malaysia:

1. Adanya keinginan masyarakat Malaysia untuk merdeka.

2. Politik didalam negeri Malaysia, Inggris mencoba menggabungkan koloninya di


Kalimantan dengan Semenanjung Malaya dengan membentuk Federasi Malaysia.

3. Ketika Federasi Malaysia terbentuk tanggal 16 September 1963 Brunei menolak


bergabung dan Singapura keluar beberapa hari setelah pembentukan Federasi Malaysia.

Faktor Eksternal Malaysia:

1. Filipina memutuskan hubungan diplomatik dengan Malaysia.

2. Malaysia menangkap agen Indonesia dan massa menyerang kedutaan Indonesia di Kuala
Lumpur.

3. Malaysia dilantik oleh Inggris menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB

4. Pemerintah Inggris memforsir kemerdekaan Malaysia dan melakukan kesalahan dalam


pelaksanaan Manila Agreement.

5. Fillipina mengklaim atas Sabah yang terletak di Kalimantan pada masa itu oleh Inggris
telah dimasukkan dalam wilayah Federasi Malaya.

Adanya faktor-faktor yang terjadi merupakan suatu eskalasi (pertambahan/pengembangan)


terhadap suatu konflik terutama dalam hal konfrontasi antara Indonesia-Malaysia, kejadian
awalnya adanya persetujuan terhadap Manilla Accord yang telah disepakati oleh masing-masing
negara yaitu Indonesia, Filipina dan Malaysia.

Pelanggaran kesepakatan Manilla Accord yang dilakukan oleh Malaysia merupakan hal yang
disengaja karena di negara Malaysia sendiri masih ada yang mendukung Inggris dan disatu sisi
Indonesia menganggap Malaysia telah melanggar kesepakatan dan memandang Inggris
membentuk Federasi Malaya sebagai bentuk kolonial gaya baru (Neo-kolonialisme). Hal inilah
menimbulkan konfrontasi sehingga memaksa Indonesia memutuskan hubungan diplomatik dan
ekonomi. Pemutusan hubungan diplomatik dan ekonomi inilah yang menyulitkan masyarakat
sekitar perbatasan antara Indonesia-Malaysia.

Perubahan ekonomi pada masa sebelum konfrontasi, saat konfrontasi dan pasca konfrontasi
sangat berbeda, sebelum konfrontasi keadaan masyarakat sangat berkecukupan bila ada barang
kebutuhan tinggal beli semuanya ada dari perangkat elektronik seperti radio dan televisi, tentu
saja perangkat tersebut untuk kalangan berada, jika masyarakat secara umum tentu tidak
mengalami kesulitan, pada saat konfrontasi keadaan perekonomian tentu saja sangat
menyulitkan masyarakat sehingga menimbulkan masalah baru terutama adanya perdagangan

This study source was downloaded by 100000859085770 from CourseHero.com on 12-28-2022 21:43:46 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/34579397/Konfrontasi-Malaysia-Indonesiadocx/
ilegal yang dikenal dengan istilah Semoukil yang dilakukan pertama kali oleh nelayan-nelayan
disekitar Kepulauan Riau dengan tujuan memenuhi kebutuhan pokok. Pasca konfrontasi keadaan
perekonomian masyarakat berangsur-angsur kembali normal semua bahan pokok mulai masuk
dari berbagai daerah dan ketergantungan dengan negara tetangga mulai berkurang.

Akhir dari konfrontasi yang terjadi selama 3 tahun diselesaikan dengan adanya Konferensi
Bangkok tahun 1966 dengan tujuan mengembalikan kedaulatan masing-masing negara yang
bertikai, Dunia Internasional telah mengetahui adanya konfrontasi di kawasan Asia Tenggara
selama pra konfrontasi negara-negara di Asia Tenggara masih dalam proses pembentukan negara
baru (merdeka) sedangkan kedua negara Filipina dan Indonesia resminya setuju untuk menerima
pembentukan Federasi Malaysia apabila mayoritas masyarakat di wilayah Malaysia yang hendak
dilakukan dekolonialisasi dengan Inggris memilih merdeka sendiri dalam sebuah referendum
yang dilaksanakan oleh organisasi internasional yang independen (PBB). Tanggal 16 September
1963 sebelum hasil dari pemilihan dilaporkan, Malaysia melihat pembentukan federasi ini
sebagai masalah dalam negeri, tanpa tempat untuk turut campur orang luar, tetapi pemimpin
Indonesia melihat hal ini sebagai Persetujuan Manila yang dilanggar oleh pihak Malaysia dan
hal ini sebagai bukti kolonialisme dan imperialisme Inggris sehingga memicu konfrontasi
tersebut. Sebab konfrontasi tidak terjadi perang karena masyarakat perbatasan tidak
mengharapkan terjadinya perang selain itu antara masyarakat perbatasan dan masyarakat di
Malaysia merupakan bangsa yang serumpun.

”Persetujuan Manila yang dicapai tanggal 5 Agustus, oleh Presiden Soekarno dengan P.M
Tengku Abdul Rahman serta Presiden Filipina Macpagal. Persetujuan itu antara lain
menyebutkan, bahwa Filipina dan Indonesia akan mengakui Malaysia bilamana dukungan dari
rakyat Serawak dan Sabah serta Brunei telah dibuktikan oleh komisi internasional yang
independen serta tidak memihak (PBB), dan bahwa ketiga negara Melayu bersama-sama
membentuk gabungan negara Maphilindo”.( Yahya A. Muahimin. 2005:162)

Penyelesaian konfrontasi dilakukan dengan adanya Konferensi Bangkok pada Tanggal 28 Mei
1966 di Bangkok, Thailand. Penyelesaian konfrontasi antar kedua negara telah disepakati dan
diadakanlah Konferensi Bangkok demi memulihkan hubungan antar kedua negara baik dari segi
hubungan diplomatik, politik, pendidikan, sosial, budaya hingga ekonomi untuk menjaga
kestabilan, kedudukan dan kehormatan masing-masing negara dalam satu kawasan yaitu Asia
Tenggara. Tujuan Konferensi Bangkok adalah supaya antar negara-negara di Asia Tenggara bisa
menjalankan pemerintahan secara kondusif tanpa adanya konflik dan menghormati kebijakan-
kebijakan dalam negeri masing-masing negara.

Konferensi Bangkok dikenal juga dengan Persetujuan Bangkok ditujukan untuk menenangkan
negara-negara yang mempunyai konflik, terutama konfrontasi Indonesia dengan Malaysia,
berakhirnya konfrontasi antar kedua negara terutama dalam hubungan bilateral dan diplomatik

This study source was downloaded by 100000859085770 from CourseHero.com on 12-28-2022 21:43:46 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/34579397/Konfrontasi-Malaysia-Indonesiadocx/
kembali kondusif hal ini juga menandai pemimpin-pemimpin di Asia Tenggara perlunya
mengadakan kerjasama regional untuk memperkuat kedudukan dan kestabilan sosial ekonomi di
Asia tenggara dengan tujuan menghormati antar negara dan menjaga perdamian dunia.
Menjelang akhir 1965, Jendral Soeharto memegang kekuasaan di Indonesia setelah
berlangsungnya G 30 S / PKI. Oleh karena konflik nasional ini, keinginan Indonesia untuk
meneruskan konfrontasi dengan Malaysia menjadi berkurang dan konflik perbatasan pun
mereda.

Tanggal 28 Mei 1966 di sebuah konferensi di Bangkok, Thailand pemerintahan Kerajaan


Malaysia dan pemerintah Indonesia mengumumkan penyelesaian konflik mengenai konfrontasi.
Kekerasan dalam konflik tersebut berakhir bulan Juni, dan perjanjian perdamaian ditandatangani
pada 11 Agustus 1966 dan diresmikan dua hari kemudian.

”Konfrontasi dengan Malaysia berakhir setelah tercapainya Persetujuan Bangkok, setelah


perundingan 29 Mei-1 Juni 1966 antara Wakil Perdana Menteri/Menteri Luar Negeri Malaysia
Tun Abdul Razak dan Menteri Utama/Menteri Luar Negeri Indonesia Adam Malik. Pada
Tanggal 11 Agustus 1966 di Jakarta ditandatangani persetujuan untuk menormalisasi hubungan
bilateral Indonesia-Malaysia. Dan sejak 31 Agustus 1967 kedua pemerintah telah membuka
hubungan diplomatik pada tingkat kedutaan”.(Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho
Notosusanto, Indonesia V, Tanpa Tahun:476)

Pasca konfrontasi dengan Malaysia keadaan perekonomian di sekitar kawasan perbatasan mulai
berangsur-angsur normal namun penyelundupan masih terjadi tapi tidak sesering pada masa
konfrontasi.

”Namun demikian, keadaan ini mulai berangsur-angsur menjadi baik setelah tahun 1967. Karena
dikeluarkannya kebijakan ekonomi yang berkaitan dengan masalah konfrontasi antara Indonesia
dengan Malaysia. Barang-barang kebutuhan mulai masuk ke pasaran di kawasan Karimun, Moro
dan Kundur (Sindu Galba, dkk. 2001:77).

Hubungan diplomatik hingga ekonomi mulai terbuka kembali, peranan dunia internasional
tentunya memberikan dukungan dan sambutan baik akan perdamaian di Asia Tenggara
khususnya perdamaian terhadap konfrontasi Indonesia dengan Malaysia, terutama Thailand yang
bersedia menjadi tuan rumah untuk menyelesaikan sengketa antara Indonesia dengan Malaysia
serta semua konflik yang terjadi dilupakan dan hubungan antar kawasan kembali dengan normal.

This study source was downloaded by 100000859085770 from CourseHero.com on 12-28-2022 21:43:46 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/34579397/Konfrontasi-Malaysia-Indonesiadocx/

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai