Anda di halaman 1dari 19

Konfrontasi Indonesia -

Malaysia
Siti Alfiah Putri S.
Untuk mencapai sesuatu, harus diperjuangkan dulu.
"

Seperti mengambil buah kelapa, dan tidak menunggu


saja seperti jatuh durian yang telah masak.”

– Mohammad Natsir
Latar Belakang
• Kemerdekaan Malaya terjadi pada 31 Agustus 1957, wilayahnya meliputi
semenanjung malaya
• Dipimpin oleh Perdana Menteri yaitu
Tuanku Abdul Rahman

• Pada awalnya, hal tersebut disambut baik


oleh Indonesia dan negara tetangga yang
lainnya.

• Lalu, mengapa akhirnya terjadi konfrontasi?


Pembentukan Negara Federasi Malaysia

• Federasi ini dibentuk pada tahun 1963, federasi ini meliputi,


Malaya, Singapura, Sabah, Serawak dan Brunei.
• Pembentukan Federasi ini merupakan awal mula terjadinya
konfrontasi antara Indonesia –Malaysia. Pendirian federasi ini
menimbulkan pro dan kontra baik dari internal maupun eksternal.
• Dari internal sendiri yaitu di Sabah terdapat kelompok
pemeberontak dibawah pimpinan Azahari yg menentang hal ini.
• Dari External sendiri ada Indonesia dan Filipina.
• Soekarno berpendapat bahwa pendirian Federasi Malaysia ini
hanyalah negara boneka neo-kolonial.
• Dari Filipina sendiri mereka menolak karena menurut mereka Sabah
merupakan bagian dari kerajaan Suluh yang dahulu dipinjamkan
kepada Inggris.
• Saat pertemuan Manila, Indonesia dan Filipina menyatakan tidak
keberatan dengan dibentuknya Federasi Malaysia, asal hal itu
dilakukan atas dasar hak menentukan nasib sendiri bagi rakyat di
wilayah-wilayah yang hendak digabungkan, dan ditentukan oleh
otoritas yang bebas dan tidak berpihak, yaitu Sekertaris Jenderal
PBB.
Lalu, apa alasan Inggris
membentuk negara Federasi
Malaysia?
Situasi Memanas (September)

Melalui pidatonya
Soekarno menyatakan
“GANYANG
MALAYSIA”

Pemutusan Hubugan
Diplomatik

Federasi Malaysia
Dwikora (Dwi Komando Rakyat)
• Selanjutnya kegiatan dan persiapan militer, bala bantuan dan
sukarelawan ditingkatkan. Kegiatan gerilyawan dilancarkan dari
Kalimantan, wilayah Indonesia yang berbatasan dengan Serawak.
• Pada pidatonya, Amanat-komando Presiden/Panglima
Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi Indonesia pada Appel Besar
Sukarelawan Pengganjangan Malaysia di depan Istana Merdeka,
Djakarta 3 Mei 1964. Dihadapan 21 juta sukarelawan, Presiden Soekarno
mengumandangkan pidato Dwikora (Dwi Komando Rakyat).
Isi pidato Dwikora
1. Perhebat ketahanan Revolusi
Indonesia
2. Bantu perdjuangan revolusioner
rakyat-rakyat Malaya, Singapura,
Sabah, Serawak, dan Brunei untuk
memerdekakan diri dan membubarkan
negara Federasi Malaysia
• Sasaran dari para gerilyawan ini ada di sepanjang
perbatasan kalimantan bagian utara dan semenanjung
malaya. Hal ini dimaksudkan untuk mengintervensi
konfederasi malaya.
• Selain di perbatasan, para gerilyawan ini memiliki misi
untuk mengacaukan dibeberapa titik yang dianggap vital,
slaah satu kasus yang terjadi ialah pemboman di Singapura
oleh USMAN- HARUN
• Semakin memanasnya hubungan Indonesia –Malaysia,
PBB kembali menyerukan untuk melakukan perundingan
KTT dalam usaha perundingan damai. Namun, usaha
tersebut gagal karena Inggris berusaha memasukan
Malaysia sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, hal
tersebut membuat Soekarno geram.
• Pada 7 Januari 1965, Indonesia memutuskan keluar dari
PBB.
Akhir Konflik
• Konflik ini mulai mereda di akhir tahun 1965 dikarenakan
terjadinya peristiwa G30 S, sehingga pemerintah lebih fokus
mengurusi permasalahan dalam negeri.
• Setelah pergantian kekuasaan dari Soekarno dan Soeharto,
untuk menyelesaikan konflik ini maka pada 28 Mei 1966
diadakan pertemuan di Bangkok untuk penyelesaian konflik
tersebut.
Perjanjian Bangkok
• Rakyat Sabah diberi kesempatan menegaskan kembali
keputusan yang telah mereka ambil mengenai kedudukan
mereka dalam Federasi Malaysia
• Pemerintah kedua belah pihak menyetujui pemulihan
hubungan diplomatik
• Tindakan permusuhan antara kedua belah pihak akan
dihentikan
谢谢

Anda mungkin juga menyukai