Anda di halaman 1dari 6

Laporan Praktikum Fisika

( oersted,

Disusun oleh :
-Akifah Cahaya Illahi
-Anggie Kusuma Dewi
-Tita Rachmawati
-Vita Dwi Fitriani

Kelas : XII IPA 4


Percobaan Oersted

1. Tujuan

Tujuan percobaan oersted :


a. Hubungan antara listrik dean magnetisme dalam eksperimen yang sangat sederhana,
b. Menunjukkan bahwa kawat yang dialiri arus listrik dapat menolak jarum magnet
kompas,
c. Menemukan bentuk medan magnetic yang dihasilkan kawat berarus dengan
menggunakan kompas jarum.

2. Alat dan Bahan

- Kompas
- Kawat tembaga yang di bentuk leter u
- Batu baterai 1,5 volt

3. Langkah Kerja

a. Letakkan kompas diatas meja.


b. Letakkan kawat tembaga diatas kompas, usahakan jarum kompas tegak lurus dengan
kawat tembaga.
c. Sambungkan kawat tembaga dengan batu baterai dengan kutub positif baterai sejajar
dengan kutub utara kompas, amati perubahan arah gerak jarum.
d. Tukarlah posisi kutub pada baterai, dengan meletakkan posisi kutub selatan baterai
sejajar dengan kutub positif baterai, amati perubahan arah gerak jarum.

4. Data Pengamatan

No Posisi Perubahan
1. Tembaga diletakkan searah dengan jarum tidak ada perubahan pada arah
kompas gerak jarum
2. Perlahan jarum kompas
bergerak dari posisi awal,
Percobaan 1: kawat tembaga di hubungkan kearah kanan. Walaupun arah
dengan batu baterai, dan teraliri arus listrik. perubahan tidak terlalu
signifikan. Terjadi
persimpangan
3. jarum kompas juga mengalami
Percobaan 2: batu baterai di letakkan dengan
perubahan arah gerak jarum
posisi berbanding terbalik dengan posisi
kearah kiri secara signifikan.
percobaan 1.
Arah persimpangan berubah
5. Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan oersted adalah:
a. Disekitar kawat penghantar yang dialiri arus listrik timbul medan magnet.
b. Arah medan magnet ditentukan oleh arah arus listrik yang mengalir dalam kawat
penghantar.

Percobaan di atas membuktikan bahwa ketika kawat dialiri arus maka akan ada medan
magnet yang timbul di sekitar kawat, hal ini bisa dibuktikan dengan menyimpangnya jarum
kompas. Arah medan magnet yang ditimbulkan dapat ditentukan dengan menggunakan
aturan tangan kanan.
Percobaan Faraday

1. Tujuan Praktikum
Membuktikan bahwa percobaan medan magnet dapat menghasilkan arus iduksi (magnet bisa
menghasilkan listrik)

2. Alat dan Bahan

a. Galvanometer
b. Kumparan
c. Kawat
d. Magnet Batang
e. kabel penghubung merah
f. kabel penghubung hitam
g. papan rangkaian

3. Cara Kerja

a. Siapkan alat dan bahan


b. Buatlah rangkaian dengan alat bahan tersebut
- Saklar masih terbuka (posisi “0”)
- Gunakan kumparan

c.Periksa kembali susunan dari rangkaian


d. Dekatkan/jauhkan ujung batang magnet terhadap lubang kumparan secara perlahan-lahan .
amati simpangan jarum voltmeter dan catat hasil pengukuran voltmeter ke tabel.
e. Ulangi langkah (4), tetapi dengan gerakan magnet yang lebih cepat)
f. Kemasi alat dan bahan yang digunakan

4. Data Percobaan

No Kutub Arah Masuk Keluar Skalar


Kiri/Kanan Cepat/Lambat Cepat/Lambat
1 Selatan Kiri Cepat - 1
Kanan - Cepat 1
Kiri Lambat - 0,5
Kanan - Lambat 0,5
2 Utara Kanan Cepat - 1
Kiri - Cepat 1
Kanan Lambat - 0,5
Kiri - Lambat 0,5

II. Prinsip Kerja dan Sket Gambar

Melalui berbagai percobaan, Michael Faraday (1791-1867), seorang ilmuwan jenius dari
inggris akhirnya berhasil membuktikan bahwa arus listrik memang dapat dihasilkan dari
perubahan medan magnetik .

Peristiwa dihasilkannya arus listrik akibat adanya perubahan medan magnetik


dinamakan induksi elektromagnetik, sedangkan arus yang dihasilkan dari induksi
elektromagnetik dinamakan arus induksi. Penemuan ini dikenal dengan “Hukum Faraday”.
Penemuan ini dianggap sebagai penemuan monumental. Mengapa? Pertama, “Hukum
Faraday” memiliki arti penting dalam hubungan dengan pengertian teoretis tentang
elektromagnetik. Kedua, elektromagnetik dapat dipergunakan sebagai penggerak secara
terus-menerus arus aliran listrik seperti yang digunakan oleh Faraday dalam
pembuatan dinamo listrik pertama.

5. Kesimpulan

Ketika magnet digerakkan ( keluar- masuk ) dalam kumparan, jarum pada galvanometer akan
menyimpang.

Ketika magnet tidak digerakkan (berhenti) dalam kumparan, jarum pada galvanometer tidak
menyimpang (menunjukkan angka nol).

Penyimpangan jarum galvanometer ini menunjukkan bahwa di dalam kumparan mengalir


arus listrik. Arus listrik seperti ini disebut arus induksi.

Arus listrik timbul karena adanya perubahan jumlah garis gaya magnet, yang mengakibatkan
pada ujung-ujung kumparan timbul beda potensial. Beda potensial ini disebut gaya gerak
listrik induksi (ggl induksi)
Percobaan Lorentz

Anda mungkin juga menyukai