Disusun Oleh :
Nabilla Meydianti (20)
XII-MIPA 3
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SMAN 7 Jakarta
BAB I
PENDAHULUAN
Makalah berjudul “mengetahui hari akhir” ini ditulis, pertama karena tidak
mudah menyatukan dan menyusun data yang diperoleh dari sumber yang berbeda
seperti dari buku dan website tertentu, serta melakukan penggabungan dalam setiap
materi untuk menjadi satu. Makalah ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran
tentang tanda-tanda,proses dan kehidupan selanjutnya setelah hari akhir. juga
berusaha memaparkan dalil dalil yang bersangkutan dengan hari akhir dan juga
kehidupan yang selanjutnya. dan haruskah kita para manusia percaya akan adanya
hari akhir, serta sejauh manakah pengaruh atau dampak mereka setelah membaca
dalil dalil yang telah dipaparkan pada makalah ini.
Hasil dari sumber yang telah dibaca, bahwa hari akhir itu sangat menyeramkan,
dan dapat menghancurkan seluruh isi dunia dengan sekejap,tak ada seorangpun
yang dapat menghindarinya. Jadi untuk hal dasar, sekiranya kita harus mengetahui,
mengenal dan memahami terlebih dahulu apakah hari akhir itu, sehingga dengan
demikian kita dapat mengimaninya dengan baik dan tidak ragu akan kebenaran yang
akan terjadi nanti.
B. Rumusan Masalah
Hari kiamat adalah hari akhir kehidupan seluruh manusia dan makhluk hidup di
duniayang harus kita percayai kebenaran adanya yang menjadi jembatan untuk
menuju ke kehidupan selanjutnya di akhirat yang kekal dan abadi. Iman kepada hari
kiamat adalah rukum iman yangke-lima. Hari kiamat diawali dengan tiupan terompet
sangkakala oleh malaikat isrofil untuk menghancurkan bumi beserta
seluruh isinya.Hari kiamat tidak dapat diprediksi kapan akan datangnya
karena merupakan rahasia AllahSWT yang tidak diketahui siapa pun. Namun dengan
demikian kita masih bisa mengetahui kapandatangnya hari kiamat dengan melihat
tanda-tanda yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW.Orang yang beriman kepada
Allah SWT dan banyak berbuat kebaikan akan menerima imbalansurga yang penuh
kenikmatan, sedangkan bagi orang-orang kafir dan penjahat akan masuk neraka yang
sangat pedih untuk disiksa.
Beriman kepada Hari Akhir artinya meyakini dengan teguh apa yang
diberitakan olehAllah dalam kitabNya dan apa yang disampaikan oleh Rasulullah saw
dalam haditsnya terkaitdengan peristiwa yang terjadi sesudah mati, mulai fitnah kubur,
azab dan nikmat kubur danseterusnya sampai surga dan neraka.
Beriman kepada Hari Akhir adalah rukun iman yang kelima dari enam rukun
iman. Didalam al-Qur`an dan di dalam hadits beriman kepada Hari Akhir sering
digandengkan dengan beriman kepada Allah karena orang yang tidak beriman
kepada Hari Akhir tidak mungkin beriman kepada Allah, orang yang tidak beriman
kepada Hari Akhir tidak akan beramal, orang beramal karena ada harapan kemuliaan
di Hari Akhir dan ada ketakutan terhadap azab di Hariakhir, jika dia tidak beriman
kepadanya maka dia seperti orang-orang yang disebutkan oleh Allah dalam
firmanNya,
³Dan mereka berkata, “Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita
mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa,dan
mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain
hanyalah menduga-duga saja.” (Al-Jatsiyah: 24).
Ada beberapa dalil yang menjelaskan bahwa hari akhir itu benar benar ada,
diantaranya :
Sungguh, apa yang dijanjikan kepadamu pasti benar, dan sungguh, (hari) pembalasan
pasti benar. (QS. Adz-dzariyyat: 5-6)
Sesungguhnya hari kiamat benar-benar akan datang tidak ada keraguan di dalamnya.
(QS.Ghafir: 59)
Dan beberapa hadist yang menjelaskan adanya hari kiamat, yaitu :
Seorang Arab Badui bertanya, “Kapankah tibanya kiamat?” Nabi Saw lalu
menjawab, “Apabila amanah diabaikan maka tunggulah kiamat.” Orang itu bertanya
lagi, “Bagaimana hilangnya amanat itu, ya Rasulullah?” Nabi Saw menjawab, “Apabila
perkara (urusan) diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah
kiamat.” (HR. Bukhari)
Mendekati kiamat akan terjadi fitnah-fitnah seolah-olah kepingan-kepingan
malam yang gelap-gulita. Seorang yang pagi hari beriman maka pada sore harinya
menjadi kafir, dan orang yang pada sore harinya beriman maka pada pagi harinya
menjadi kafir, dia menjual agamanya dengan (imbalan) harta-benda dunia. (HR. Abu
Dawud)
Belum akan datang kiamat sehingga seorang membunuh tetangganya, saudaranya
dan ayahnya. (HR. Bukhari)
kiamat dibagi menjadi dua, yaitu kiamat syugra (kecil) dan kiamat kubra(besar).
Ajaran Islam kurang diperhatikan dan bahkan ditinggalkan oleh kaum Muslim.
Jumlah ulama (ahli agama) yang sesungguhnya semakin sedikit, sebaliknya banyak
orang bodoh yang mengaku ulama dan menyesatkan umat.
Perzinahan dilakukan terang-terangan dan sudah menjadi suatu kebiasaan di
masyarakat luas. Begitu pula mabuk-mabukan yang banyak dilakukan seolah bukan
perbuatan yang diharamkan.
Jumlah wanita semakin lebih banyak dibandingkan dengan pria, dan mereka
sudah tidak malu lagi berpakaian setengah telanjang. Banyak wanita yang
berdandan/berpenampilan seperti pria, begitu juga sebaliknya.
Umat manusia berlomba menumpuk kekayaan dengan jalan yang tidak halal
serta maraknya praktek riba. Para orangtua menjadi budak dan diperlakukan
sewenang-wenang oleh anak-anaknya.
Semakin banyak fitnah yang menimpa umat Islam. Sering terjadi bencana
alam, pembunuhan, dan peperangan. Banyaknya perceraian. Bermewah-mewah
dalam membangun masjid sementara jamaahnya sedikit, serta saling membanggakan
keindahan masjid.
1. Dengan iman kepada hari akhir senantiasa memotivasi untuk beramal kebajikan
dengan ikhlas mengharap ridho Allah semata.
2. Senantiasa pula membendung niat-niat yang buruk apalagi melaksanakannya.
3. Menjauhkan diri dari asumsi-asumsi yang mengkiaskan apa yang ada di dunia ini
dengan apa yang ada di akhirat.
4. Adanya rasa kebencian yang dalam kepada kema’siatan dan kebejatan moral yang
mengakibatkan murka Allah di dunia dan di akhirat.
5. Menyejukkan dan menggembirakan hati orang-orang mukmin dengan segala
kenikmatan akhirat yang sama sekali tidak dirasakan di alam dunia ini.
6. Senantiasa tertanam kecintaan dan ketaatan terhadap Allah dengan mengharapkan
mau’nah Nya pada hari itu.
7. Memperoleh ketentraman dan ketenangan
8. Memperoleh keyakinan bahwa Allah SWT akan membalas segala
perbuatan manusia, baik maupun buruk
9. Berperilaku baik
10. Berani dalam membela kebenaran dan rela berkorban
11. Tidak iri terhadap kenikmatan orang lain
12. Terhindar dari sifat tamak, rakus dan kikir
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari pembahasan dia atas adalah, bahwasanya hari akhir itu hanya
Allah SWT yang mengetahuinya. Rasulluwloh saja yang di sebut sebut kekasih Allah
swt saja tidak mengetahui kapan terjadinya hari kiamat itu. Kita sebagai umat manusia
hanya bias meyakini bahwa hari akhir itu benar benar ada, dan kelak akan terjadi.
Sebagaimana yang telat terpaparkan oleh beberapa hadist dan dali-dalil diatas.
Kita sebagai manusia hanya berusaha menjadi yang terbaik, agar apabila
datang waktunya hari akhir, kita sebagai umat muslim telah memiliki bekal untuk
menolong diri kita sendiri pada hari akhir, tanda tanda hari akhir sudah sudah terlihat
jelas, marilah kita dekatkan diri kita kepada Allah swt, dan perbaiki semua sikap kita
menjadi lebih baik dan berakhlak
1. Yaumul Ba'ats (Hari Kebangkitan) merupakan nama lain hari kiamat yang
disebutkan oleh Allah.
Artinya:
“Sungguh, kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari
berbangkit. Maka inilah hari berbangkit itu, tetapi kamu tidak mengetahuinya,” (QS.
Ar-Rum: 56).
Seluruh amal perbuatan manusia selama hidup dicatat oleh malaikat. Baik itu
catatan baik atau buruk.
Amalan selama di dunia kemudian akan dihitung di hari akhir. Allah menyebutnya
dalam surat Shad ayat 53 yang berbunyi,
Artinya:
“Inilah apa yang dijanjikan kepadamu pada hari perhitungan,” (QS. Shad: 53).
Seluruh manusia akan mendapatkan balasan atas apa yang diperbuatnya selama
hidupnya.
Sebaliknya, apabila lebih banyak amalan buruknya maka ia akan mendapat balasan
neraka.
Sebutan Yaumud Din ini tercantum dalam Alquran surat Al-Fatihah ayat 4.
Artinya:
Sebab, hari kiamat adalah hari yang pasti akan terjadi sebagai peringatan manusia.
Artinya:
“Dan ditiuplah sangkakala. Itulah hari yang dijanjikan,” (QS. Qaf: 20).
Saat seluruh amalan manusia dibuka satu per satu, manusia akan banyak menyesali
perbuatannya selama di dunia.
Nama hari kiamat yang ini tercantum dalam Alquran surat Maryam ayat 39:
ﻲ ٱۡﻷ َ ۡﻣُر َوھُ ۡم ِﻓﻲ َﻏۡﻔﻠَٖﺔ َوھُ ۡم َﻻ ﯾ ُۡؤِﻣﻧ ُوَن ِ ُ َوأ َﻧِذۡرھُ ۡم ﯾَ ۡوَم ٱۡﻟَﺣۡﺳَرِة ِإۡذ ﻗ
َ ﺿ
Artinya:
“Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala
perkara telah diputuskan, sedang mereka dalam keadaan lalai dan tidak beriman,”
(QS. Maryam: 39).
Artinya: “Sesungguhnya hari kiamat pasti akan datang, tidak ada keraguan
tentangnya, akan tetapi kebanyakan manusia tidak beriman," (QS. Ghafir: 59).
7. Yaumut Tanad (Hari Saling Memanggil) merupakan nama lain hari kiamat.
Akan banyak orang yang saling memanggil orang lain saat amalannya ditimbang.
Kemudian mereka saling menuntut satu sama lain. Hal ini disebutkan dalam surat
Ghafir ayat 32.
ُ ﻲ أ ََﺧﺎ
ف َﻋﻠَۡﯾﻛُ ۡم ﯾَ ۡوَم ٱﻟﺗ ﱠﻧَﺎِد ٓ َّو ٰﯾَﻘَ ۡوِم ِإ ِﻧ
Artinya:
“Wahai kaumku, ‘Sesungguhnya aku takut kepada kalian pada hari saling
memanggil," (QS. Ghafir: 32).
8. Yaumul Fash (Hari Pemisahan atau Keputusan) merupakan nama lain hari
kiamat yang ada di dalam Alquran. Nama ini disebut dalam surat Ash Shaffat ayat
21 yang berbunyi,
Artinya:
“Inilah hari pemisahan yang dahulu kamu dustakan,” (QS. Ash Shaffat: 21)
ُ ت ٱۡﻟَواِﻗﻌَﺔ
ِ َِإذَا َوﻗَﻌ
10. Yaumul Khuruj (Hari Dikeluarkan dari Kubur) merupakan nama lain hari
kiamat.
Semua manusia akan dimatikan dan kemudian dibangkitkan kembali. Saat itulah
manusia dikeluarkan dari kuburnya.
ۡ ٰ ّ ۚ ﺻۡﯾَﺣﺔَ ِﺑﭑۡﻟَﺣ
ِ ق ذَِﻟَك ﯾَ ۡوُم ٱﻟُﺧُرو
ج ِ ﯾَ ۡوَم ﯾَۡﺳَﻣﻌ ُوَن ٱﻟ ﱠ
Artinya:
“Pada hari ketika mereka mendengar suara dahsyat dengan sebenarnya. Itulah hari
keluar (dari kubur).”
11. Yaumul Jama' (Hari Berkumpul) merupakan nama lain hari kiamat.
Saat manusia dibangkitkan dari kuburnya, Allah akan kumpulkan seluruh hamba-
Nya.
Oleh karena itu, hari kiamat juga disebut dengan hari pengumpulan. Disebutkan
dalam surat Asy-Syura ayat 7 yang berbunyi,
َ َوَﻛ ٰذَِﻟَك أ َ ۡوَﺣۡﯾﻧَﺎ ٓ ِإﻟَۡﯾَك ﻗ ُۡرَءاﻧًﺎ َﻋَرِﺑ ٗﯾّﺎ ِﻟّﺗ ُﻧِذَر أ ُﱠم ٱۡﻟﻘ َُرٰى َوَﻣۡن َﺣ ۡوﻟََﮭﺎ َوﺗ ُﻧِذَر ﯾَ ۡوَم ٱۡﻟَﺟ ۡﻣِﻊ َﻻ َرۡﯾ
ق ِﻓﻲ ٱﻟ ﱠٞق ِﻓﻲ ٱۡﻟَﺟﻧﱠِﺔ َوﻓَِرﯾٞب ِﻓﯾِۚﮫ ﻓَِرﯾ
ﺳِﻌﯾِر
Artinya:
“Dan memberi peringatan (pula) tentang hari berkumpul yang tidak ada keraguan
padanya,” (QS. Asy-Syura: 7).