STRESS KERJA DENGAN DUKUNGAN SOSIAL SEBAGAI VARIABEL MODERASINYA (Studi Pada Guru Demak) Adi Yuli Prasetyo1) , Aziz Fathoni2), Djamaludin Malik S.Pd M.Si2) 1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Unpand Semarang 2) Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Unpand Semarang
Abstract
This study aims to determine the influence of family-work conflict,
hardiness, self-efficacy, work stress with social support as a moderating variable of female teacher research subjects in demakregency, the data of this study are primary data obtained from questionnaires filled out by 3rd grade female teacher in demak district.The method of analysis in this study uses quantitative analysis and uses SPSS. The results of this study indicate that the variable X1 has a significant positive effect on Y because sig <0.05, and t counts 8.648>1.66235, variable X2 has a significant negative effect on Y because sig >0.05 and t counts-288 > 1.66235, X3 variable has significant negative effect on Y because sig> 0.05, t counts - 2.936>1.66235, variable X4 has a significant effect on Y because sig <0.05 and F counts 34.3382>1.66235
Keywords : family-work conflict, hardiness, self-efficacy, work stress, social
support.
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh Antara Konflik
Keluarga-Pekerjaan, Hardiness, Self-Efficacy terhadap Stress Kerja dengan Dukungan Sosial sebagai variabel moderasinya subyek penelitian Guru wanita di kabupaten Demak. Data penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang diisi oleh guru wanita kelas 3 di kabupaten Demak.
Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dan
menggunakan SPSS. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Variabel X1 berpengaruh positif signifikan terhadap Y karena sig <0,05, dan t hitung 8,648 > 1,66235, Variabel X2 berpengaruh negative signifikan terhadap Y karena sig >0,05, dan t hitung -288 > 1,66235, Variabel X3 berpengaruh negative signifikan terhadap Y karena sig > 0,05, dan t hitung -2,936>1,66235, Variabel X4 berpengaruh signifikan terhadap Y karena sig <0,05 dan F hitung 34,382> 1,66235.
Kata Kunci : Konflik Keluarga-Pekerjaan, Hardiness, Self- Efficacy, Dan
Dukungan Sosial
PENDAHULUAN dirumah untuk merawat anak dan
melayani suami dengan segala Seiring dengan perkembangan persoalannya dan juga sebagai ilmu pengetahuan dan teknologi, seorang tenaga pengajar di sekolah diperlukan peningkatan kualitas yang bertugas untuk membimbing pelayanan terhadap warga sekolah muridnya agar menjadi siswa yang khususnya peserta didik agar berprestasi baik dalam kelas maupun menghasilkan peserta didik yang tingkat sekolah. Disinilah para guru bekualitas. Peserta didik yang berjuang keras agar para murid berkualitas akan dibimbing oleh guru berkualitas, mampu bersaing dengan yang akan selalu membimbing dalam sekolah lain, juga dapat mengerjakan pemberian materi sehingga akan soal dengan benar, tuntutan seorang menghasilkan output yang diukur guru merangkap juga sebagai seorang melalui nilai ujian nasional. Disini ibu rumah tangga sangat berat, jika peran guru sangatlah penting untuk berkelanjutan akan menimbulkan membantu pemerintah mencerdaskan stres kerja. putra dan putri bangsa melalui bangku Manusia sendiri memiliki sekolah. kemampuan untuk mempengaruhi Menurut E. Mulyasa (2011) stress kerja yang dihadapi sehari-hari, pendidik harus memiliki kualifikasi paling tidak meminimalis efek buruk akademik dan kompetensi sebagai yang dialami stress kerja adalah agen pembelajar, sehat jasmani dan hardiness. Menurut Rahardjo, Wahyu rohani, serta memiliki kemampuan (2013) Hardiness adalah sikap mental untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang dapat mengurangi efek stress nasional. Jadi menurut arti umum secara fisik maupun mental pada Guru adalah seorang pendidik dan individu. Individu yang hardiness tugas guru disekolah-sekolah tinggi, semua masalah harus dihadapi mendidik anak usia dini atau maka tingkat stress rendah, tetapi pendidikan formal, pendidikan dasar individu yang hardiness rendah maka dan pendidikan menengah. ancaman yang dihadapi akan Tugas ganda seorang guru dianggap berat akan menimbulkan yang diemban yaitu tugas sebagai stress yang tinggi. seorang ibu rumah tangga baik Stress kerja dapat dipengaruhi dipahami sebagai keadaan dimana oleh self efficacy. Guru yang memiliki seseorang menghadapai tugas atau self efficacy berusaha menyelesaikan pekerjaan yang tidak bisa atau belum tugas-tugas secara tuntas dan baik. bisa dijangkau oleh kemampuannya. Pekerjaan pun dapat benar-benar Dari definisi ahli diatas disimpulkan menjadi ancaman dan sumber stress bahwa stres kerja adalah interaksi bagi individu yang tidak memiliki antara kondisi kerja dengan sifat-sifat keyakinan dan self efficacy yang pegawai yang bekerja yang merubah tinggi bahwa dirinya mampu fungsi normal secara fisik, psikologis mengerjakan dan menyelesaikan maupun perilaku yang berasal dari tugas-tugas yang diberikan padanya tuntutan pekerjaan yang melebihi (Jex, Bliese, Buzzel & Primcau kemampuan pegawai atau kondisi (2012) lingkungan yang menimbulkan stres Di sekolah Guru memegang yang dapat menimbulkan pengaruh peranan penting dalam peningkatan negative bagi pegawai maupun Sumber Daya Manusia (SDM) agar organisasi tempat dia bekerja yang muridnya pandai dan berilmu. Tolak membutuhkan solusi baik itu dari ukur keberhasilan seorang guru personal maupun instansi. adalah hasil Ujian Nasional. Tahun Faktor-faktor diatas 2016/ 2017 Ujian Nasional berhubungan dengan konflik pelaksanaannya berbeda dari tahun pekerjaan-keluarga, stres kerja dan sebelumnya yaitu Ujian Nasional dukungan sosial, hipotesis awal dari Berbasis Komputer (UNBK), UNBK penelitian Ulmmu Hany Almasitoh saat ini menggunakan sistem semi- (2011) dengan judul “Stres Kerja online yaitu soal dikirim dari server Ditinjau dari Konflik Peran Ganda pusat secara online melalui jaringan dan Dukungan Sosial pada Perawat” (sinkronisasi) ke server lokal hasil pengolahan data diperoleh nilai (sekolah), kemudian ujian siswa R=0,633, R²=0,400, F=39,050, dilayani oleh server lokal (sekolah) p=0,000 (p<0,005), menyimpulkan secara offline. Selanjutnya hasil ujian bahwa antara konflik pekerjaan- dikirim kembali dari server lokal keluarga, dan Dukungan Sosial (sekolah) ke server pusat secara berpengaruh positif terhadap stres online (upload). kerja. Hal ini berarti bahwa perawat Menurut Handoko (2013) yang memiliki konflik peran ganda stress adalah suatu kondisi tinggi dan dukungan sosial rendah, ketegangan yang mempengaruhi maka tingkat stres tinggi, sebaliknya emosi, proses berpikir dan kondisi jika konflik peran ganda rendah, seseorang. Menurut Stres kerja dapat dukungan sosial tinggi maka stres rendah. Hal ini menunjukan adanya jawaban. Kendati demikian UNBK hubungan signifikan antara konflik juga meiliki hambatan peran pekerjaan-keluarga, dukungan sosial terhadap stres kerja. Dalam hal Yaitu Asisten OMBUDSMAN Jateng ini sangat penting untuk mengatasi Bidang Penyelesaian laporan, Dwi Retno mengatakan melakukan masalah ini. Penelitian ini meneliti tentang pantauan dan pengawasan didelapan Analisis Konflik Pekerjaan-Keluarga, kabupaten/ kota di Jawa Tengah. “ujarnya saat UNBK di SMA N 1 Dukungan Sosial Terhadap Stress Kerja pada Guru kelas 3 SMA Negeri Demak kemarin. Dalam pengawasan Kabupaten Demak. Para pengajar ditemukan sejumlah kendala, diantaranya gangguan jaringan listrik SMA Negeri kelas 3 dipilih sebagai obyek penelitian karena tahun 2016/ yang belum tersambung genset, 2017 diberlakukan awal Ujian keterlambatan mengunduh token Nasional Basis Komputer (UNBK), yang berdampak pada akses soal dan ujian nasional yang baru diterapkan adanya pengawas yang membawa ini yang awalnya menggunakan telepon seluler ke ruangan ujian. Pemerintah mengharapkan dengan pensil dan kertas dirubah menggunakan sistem komputer. sistem baru ini tidak menjadikan tingkat kelulusan siswa menjadi Nantinya siswa akan mengerjakan soal ujian menggunakan komputer menurun dari tahun sebelumnya, ini yang kemudian jawaban tersebut akan tugas berat bagi para guru kelas 3 untuk meluluskan siswanya. dikirim oleh petugas ke server pusat ujian nasional KEMENDIKBUD, Kebijakan baru ini membuat guru dengan adanya UNBK, diharapkan memforsir waktu memberikan tambahan jam belajar, dan itu artinya bisa mempermudah pelaksanaan UN karena tidak perlu mengambil soal harus mengurangi waktu dengan dan mengirim jawabannya secara keluarganya dirumah, guru khawatir jika anaknya mendapatkan nilai jelek, manual sebab soal dan jawaban akan dikirim melalui sebuah server khusus sehingga menimbulkan stres, yang memang disiapkan untuk kegiatan diatas akan menimbulkan rasa lelah, baik fisik juga emosional. keperluan Ujian Nasional. Validasi jawaban lebih murni dibanding Penelitian ini merupakan dengan jawaban Ujian Nasional tulis penelitian awal yang meneliti Pengaruh Konflik Pekerjaan- kertas sebelumnya, sebab soal satu komputer dengan komputer lain Keluarga Terhadap Stress Kerja saling berbeda sehingga menutup Dengan Dukungan Sosial Sebagai Variabel Moderasinya pada profesi celah kemungkinan bocornya guru. Para pengajar SMAN terutama kelas 3 dipilih sebagai objek untuk mengadakan les tambahan penelitian karena mulai tahun tetapi juga harus datang sejak jam pelajaran 2017 pada jenjang SMA pertama pelajaran dan pulang paling diberlakukan system baru pada Ujian akhir karena harus memberikan Nasional Basis Komputer (UNBK). pendalaman materi pelajaran. Seperti Kriteria kelulusan dalam UNBK amat pada SMAN1 Demak, SMAN 2 berbeda dengan yang diberlakukan Demak, mulai memasuki kelas 3 para dalam UAN. Untuk bisa lulus UNBK, guru kelas 3 sudah disibukan dengan sesuai dengan bunyi keputusan adanya pelajaran tambahan mulai menteri pendidikan nasional tahun pukul 06.00 pagi(jam ke-0) dan harus pelajaran 2016/2017 bahwa nilai pulang paling akhir karebna masih minimal kelulusan setiap mata ada tambahan pelajaran jam 16.00 pelajaran serendah-rendahnya 55,0 sore. Apalagi memasuki bulan-bulan dengan nilai rata-rata untuk semua akhir menjelang UNBK, les tambahan mata pelajaran, minimal 60,0 yang berlangsung setiap hari. Dan itu diperoleh dari hasil ujian sekolah, artinya para guru menyisihkan waktu pelaksanaan UAN berbeda dengan bersama keluarga untuk dapat UNBK, dalam UAN seluruh memenuhi keinginan semua pihak, matapelajaran yang diberikan sikap frustasi muncul ketika ada siswa disekolah, selain ujian tertulis juga mendapatkan nilai tidak bagus, guru diberlakukan ujian praktik. takut diduga penyebab ketidaklulusan Pelaksanaan ujian praktik pun siswa. Supardijatun. Endang (2017), menjadi tanggung jawab sepenuhnya salah seorang guru mata pelajaran oleh sekolah, mulai dari perencanaan, bahasa Indonesia di SMAN @ Demak pelaksanaan, penilaian. Sedangkan menyatakan bahwa UNBK tahun pelaksanaan UNBK perencanaan 2017 tidak hanya membuat siswa penilaian dilakukan pusat. Bagi para stress tetapi juga guru menjadi stress guru keputusan menteri tersebut atau membuat guru jantungan. HaL dirasa amat memberatkan karena ini dikarenakan peraturan baru kebijakan yang tersebut membuat dalamm unbk terutama dalam mata guru harus bekerja sangat keras agar pelajaran bahasa Indonesia. Dalam siswanya bisa memperoleh nilai batas pelaksanaan UNBK mereka minimal kelulusan yang sudah disibukan dengan pekerjaan menata dip[atok pemerintah dan memenuhi meja dan komputer dan memastikan pihak sekolah supaya mengupayakan murid dapat komputer satu per satu lulus 100 persen (%). Kebijakan baru dan memastikan soal ujian dapat tersebut tentu saja tidak hanya dikerjaan. Semua pekerjaan diatas memforsir waktu dan tenaga guru menimbulkan stress. Hal tersebut bertambah parah jika hasil nilai dalam pernikahan. Oktorina, UNBK siswanya jelek karena Megawati (2010) Work family mempertaruhkan nama baik guru dan conflict terjadi saat partisipasi dalam sekolahan. peran pekerjaan dan peran keluarga meningkatan SDM siswa saling tidak cocok antara satu dengan diperlukan agar dapat bersaing yang lainnya. Oktorina, Megawati dengan anak daerah yang lain, (2010) menemukan bahwa individu sehingga penelitian Pengaruh konflik yang sudah menikah akan mengalami Pekerjaan-Keluarga, Dukungan lebih banyak konflik pekerjaan- Sosial terhadap Stres Kerja sangat keluarga dibandingkan dengan diperlukan. individu yang tidak menikah. TINJAUAN PUSTAKA Menurut Gutek et al (dalam Aycacan Konflik keluarga-Pekerjaan dan Eskin, 2015) faktor dalam pekerjaan akan mempengaruhi dalam Kebutuhan semakin tahun keluarga (Work-Faimilly Conflict) dalam keluarga semakin meningkat, dan sebaliknya faktor dalam keluarga baik kebutuhan makan sehari-hari akan mempengaruhi pekerjaan maupun uang jajan anak, dan biaya (Family-Work Conflict). Konflik akan sekolah, ini yang mendasari timbul apabila peran dalam pekerjaan perempuan dalam bekerja untuk dan peran dalam keluarga saling menambah uang belanja juga shoping menuntuk untuk dipenuhi pemenuhan kebutuhan pribadi, dengan bekerja peran yang satu akan mempersulit kebutuhan akan terpenuhi tetapi ada peran yang lain( greenhaus& butell yang dikorbankan yaitu waktu yang dalam Aiycan & Eskin 2015). berkurang kumpul bersama dengan keluarga. Stone (2014) Work-Familly Secara umum, menurut conflict is a conflicting demands Huang, Hammer,Neal, &Perrin made on an individual by home and (2014) dan Noor (2012) Konflik work. Guitian (2015) mengutip pekerjaan- keluargamempunyai 2 beberapa pendapat sebelumnya yang dimensi:pertama work interfering menjelaskan bahwa konflik pekerjaan with family (work-familly conflict keluarga berkorelasi dengan WIF), yaitu pemenuhan peran dalam ketidakhadiran, penurunan pekerjaan dapat menimbulkan produktivitas, ketidakpuasan kerja, kesulitan pemenuhan peran dalam penurunan komitmen organisasi, keluarga, kedua family interfering kurangnya kepuasan hidup, with work (family-work conflict kecemasan, kelelahan, distress )yaitu pemenuhan peran dalam psikologikal, depresi, penyakit fisik, pekerjaan. Aspek-aspek konflik penggunaan alkohol, atau ketegangan pekerjaan-keluarga menurut Baltes & Heydens-Gahir(2013) terdiri dari :1 Frone, Rusell &Cooper (2012) Times Based Demmans artinya dalam Nyoman Triyarti (2013:86) keterbatasan waktu yang dimiliki mendefinisikan konflik peran ganda seseorang waktu yang dipergunakan (Work-Familly Conflict) sebagai untuk pekerjaan seringkali berakibat bentuk konflik peran dimana tuntutan terbatasnya waktu untuk keluarga dan peran dari keluarga dan pekerjaan sebaliknya. Konflik kerja-keluarga secara mutual tidak dapat disejajarkan (Work-familly conflict) telah dalam beberapa hal. hal ini biasa didefinisikan sebagai ketidakcocokan terjadi pada saat seorang berusaha bersama antara tuntutan peran kerja memenuhi tuntutan peran dalam dan permintaan dari peran keluarga. pekerjaan dan usaha tersebut L.T. Thomas and D. C. Ganster & E dipengaruhi oleh kemampuan orang Friedman (dalam Nurnazirah yang bersangkutan untuk memenuhi Jamadin,dkk 2015). Greenhouse dan tuntutan keluarganya, atau Beutell (dalam Wirakristama dan sebaliknya, dimana pemenuhan Suharnomo, 2011) konflik peran tuntutan peran dalam keluarga ganda adalah sebuah konflik yang dipengaruhi oleh kemampuan orang timbul akibat tekanan-tekanan yang tersebut dalam memenuhi tuntutan berasal dari pekerjaan dan keluarga. pekerjaanya. Work family konflik mempunyai memiliki 2 bentuk, yaitu konflik Santroct (2014) menjelaskan pekerjaan-keluargaserta konflik bahwa peran ganda menggambarkan pernikahan suami dan istri dan keluarga-pekerjaan (Frone dalam Yavas et al, 2013). Greenhous dan keduanya memiliki pekerjaan tempat Beutell (dalam Jimad, 2010) merekan dapat berkarier. Konflik yang terjadi pada peran dikeluarga mendefinisikan konflik pekerjaan- keluarga sebagai bentuk konflik peran dan peran dipekerjaan menimbulkan dimana tuntutan peran pekerjaan dan efek negatif. Konflik keluarga- pekerjaan oleh para ahli selalu keluarga secara manual tidak dapat disejajarkan dalam beberapa hal. dikaitkan dengan sumber stress yang (Frone et al 2013) mendefinisikan mempengaruhi segi fisik dan psikologi (Adams dkk., 2011). Frone, konflik pekerjaan-keluarga sebagai konflik peran yang terjadi pada Russel, & (Mayor dkk, 2012) karyawan, dimana disatu sisi ia harus menyatakan bahwa konflik antara pekerjaan ke keluarga (Work to melakukan pekerjaan dikantor dan disisi ia harus melakukan pekerjaan Familly conflict) mempunyai dikantor dan disisi lain harus hubungan dengan depresi dan keluhan somatic. memperhatikan keluarga secara utuh. karakteristik kepribadian yang membuat individu lebih kuat, tahan, Greenhous dan Beutell dalam stabil, dan optimisdalam menghadapi Anafarta (2011:168) mendefinisikan stress dan mengurangi efek negative konflik keluarga pekerjaan sebagai dari stress yang dihadapi. Menurut bentuk konflik peran dimana tuntutan Santrock (2005) Hardiness adalah peran dimana tuntutan peran keluarga gaya kepribadian dengan karakteristik dan pekerjaansecara mutual tidak komitment (disbanding pengasingan), dapat disejajarkan dalam beberapa control ( dibanding lemah), dan hal. Sementara Natemeyer et al. mempersepsikan masalah sebagai (dalam Yavas et al., 2013:10) tantangan( disbanding ancaman). mendefinisikan konflik pekerjaan- Rahardjo (2005) Kreitner dan Kinicki keluarga sebagai bentuk konflik menyebutkan bahwa individu yang dimana tuntutan umum, waktu serta memiliki karakteristik dan ketegangan yang berasal dari kepribadian Hardinessmemiliki pekerjaan mengganggu tanggung kemampuan dalam melawan jawab karyawan terhadap keluarga. stressdengan cara mengubah stressor Menurut Boles et al., (dalam yang bersifat negative menjadi Indriyanti, 2011), indicator-indikator sebuah adalah Hardiness sebagai konflik pekerjaan-keluarga adalah:1 ketahanan psikologi yang dapat tekanan kerja,2 banyaknya tuntutan membantu dalam ketahanan stress. tugas,3 kurangnya kebersaan Faktor yang mempengaruhi keluarga. Menurut Frone, Russel dan Hardiness menurut Florian (dalam cooper (2013) indicator-indikator prasetyo 2015) antara lain: konflik keluarga-pekerjaan adalah: 1 1. Kemampuan untuk membuat tekanan sebagai orang tua, 2 tekanan rencana yang realistis, dengan perkawinan, 3 kurangnya keterlibatan kemampuan individu istri merencanakan hal yang realistis Hardiness maka saat individu menemui suatu masalah maka individu akan tahu Rahardjo, Wahyu (2013) apa halm yang terbaik yang dapat Hardiness adalah Suatu konstelasi individu lakukan dalam hal karakteristik kepribadian yang tertentu. membuat individu menjadi lebih kuat, 2. Memiliki rasa percaya diri dan citra tahan, stabil, dan optimis dalam diri positif, individu akan lebih menghadapi stress dan mengurangi santai dan optimis jika individu efek negative yang dihadapi. Menurut memiliki rasa percaya diri yang Kobasa (Aprilia, 2015) kepribadian tinggi dan citra diri yang positif Hardiness adalah suatu susunan maka individu akan akan terhindar controlnya rendah. Individu dari stress dengan hardiness memiliki 3. Mengembangkan ketrampilan kemampuan untuk mengontrol komunikasi, dan kapasitas untuk apa yang terjadi padanya mengelola perasaan yang kuat dan 2. Commitment atau keyakinan implus. bahwa hidup itu bermakna dan memiliki tujuan. Keterikatan Rahardjo, Wahyu (2013) individu pada suatu hal. individu Fungsi dari hardiness adalah memiliki komitmen yang tinggi 1. Membantu individu dalam proses percaya pada kemampuan diri adaptasi dan memiliki toleransi sendiri kepada apa yang mereka terhadap stress. lakukan. Rahardjo (2005) 2. Mengurangi akibat buruk dari menyebutrkan bahwa komitmen stress kemungkinan terjadinya keyakinan bahwa individu bournout dan penilaian negative bermakna dan memiliki tujuan. terhadap suatu kejadian yang Individu yang memiliki kegiatan mengancam dan meningkatkan apapun yang sedang dikerjakan penghargaan untuk melakukan dengan perasaan yang wajar akan coping yang berhasil. menuntunya untuk 3. Membuat individu tidak mudah mengidentifikasikan atau jatuh sakit memberi arti pada setiap kejadian dan segala sesuatu yang ada dilingkungannya. Rasa Aspek-aspek hardiness menurut komitmen ada pada orang-orang Rahardjo (2013) yaitu: adalah terhadap tujuan terlibat 1. Control atau keyakinan bahwa dalam acara, kegiatan dan orang- individu dapat mempengaruhi orang dalam hidup mereka. apa saja yang dapat terjadi dalam 3. Challenge atau pengertian bahwa hidupnya. Kecenderungan dan hal-hal yang sulit dilakukan atau percaya bahwa individu dapat diwujudkan adalah suatu yang mengkontrol dan mempengaruhi umum terjadi dalam kehidupan suatu kejadian dengan namun pada akhirnya akan pengalamannya ketika datang kesempatan untuk berhadapan dengan hal-hal tidak melakukan dan mewujudkan hal terduga. Orang-orang yang tersebut. Tantangan yang memiliki control yang kuat akan mengacu pada kecenderungan selalu lebih optimis dalam untuk memandang sesuatu menghadapi masalah-masalah perubahan suatu insentive atau daripada individu yang peluang untuk pertumbuhan dan terhadap dirinya, sangat rentan bukan merupakan ancaman bagi dialami oleh pekerja-pekerja keamanan. Individu yang emergency seperti perawat dan mempunyai tantangan yang kuat sebagainya yang mana beban adalah orang-orang yang dinamis kerjanya tinggi. Individu yang dan memiliki kemampuan dan memiliki beban kerja tinggi, keinginan maju yang kuat, hardiness sangat dibutuhkan untuk menemukan cara yang lebih mengurangi bournot yang sangat mudah untuk menghilangkan mungkin timbul. atau mengurangi keadaan yang menimbulkan stress dan 3. toleransi terhadap frustasi. Sebuah penelitian terhadap dua kelompok menganggap stress bukan merupakan hambatan. Kobasa mahasiswa yaitu kelompok pertama percaya bahwa individu dengan yang memiliki hardiness yang tinggi Hardiness memiliki tantangan mempunyai tingkat frustasi yang yang tinggi mengharapkan lebih rendah, sedangkan hardiness perubahan dan melihat kondisi yyang rendah memiliki tingkat stress yang tinggi yang menekan sebagai suatu tantangan yang menawarkan 4. mengurangi akibat buuruk dari kesempatan untuk tumbuh. stress. Kobasa yang banyak meneliti Adapun fungsi Hardiness adalah banyak tentang hardiness menyebutkan bahwa keeetabahan 1. membantu individu dalam proses haati sangat efektif berperan ketika adaptasi dan lebih memiliki toleransi trejadi periode stress dalam terhadap stress. Hardiness yang tinggi kehidupan seseorang. Demikian pula akan sangat membantu dalam pernyataan dari tokoh lain, karena melakukan proses adaptasi terhadap mereka tidak terlalu menganggap hal-hal yang baru, sehingga stress stress sebagai suatu ancaman yang ditimbulkan tidak banyak 5 mengurangi penilaian negative 2. mengurangi akibat buruk dari stress terhadap ancaman.individu dengan kemungkinan terjadinya bournout hardiness yang tinggi cenderung dan penilaian negative terhadap suatu memandang situasi yang kejadian yang mengancam dan menyeebabkan stress sebagai hal meningkatkan penghargaan untuk yang positif, hal ini dapat membantu melakukan coping yang berhasil. mereka untuk dapat lebih jernih Bournot adalah situasi dimana dalam menentukan copying yang kehilangan control pribadi karena sesuai. terlalu besarnya tekanan pekerjaan 6 meningkatkan harapan untuk tertentu yang berkaitan dengan melakukan copying yang baik. tugasnya dengan baik dan efektif. Copying adalah penyesuaian secara Corsini (2011) menyatakan kognitif dan perilaku menuju keadaan bahwa aspek-aspek Self efficacy yang lebih baik, bertoleransi terhadap adalah sebagai berikut; tuntutan internal dan eesternal yang A. Kognitif terdapat dalam situasi stress. Kemampuan seseorang memikirkan Hardiness membuat individu dapat cara-cara yang digunakan dan melakukan copying yang sesuai. merancang tindakan yang akan diambil untuk mencapai tuujuan yang 7. meningkatkan ketahanan fisik. diharapkan. Hardiness dapat menjaga individu B. Motivasi untuk tetap sehat walaupun Kemampuan seseorang memotivasi mengalami kejadian-kejadian yang diri melalui pikiranya untuk penuh stress, karena lebih tahan melakukan suatu tindakan dan terhadap stress individu juga akan keputusan dalam mencapai tujuan lebih sehat dan tidak mudah jatuh yang diharapkan sakit karena caranya menghaddapi C. Afekssi stress lebih baik dibanding individu Kemampuan mengatasi emosi yang yang hardiness rendah. timbul pada diri sendiri 8 membantu individu untuk D. Seleksi mengambil keputusan. Kobasa dan Kemampuan seseorang untuk puceti (dalam Raharjo, 2005) menyeleksi tingkah laku lingkungan menyatakan bahwa hardiness dapat yang tepat sehingga dapat mencapai membantu individu untuk melihat tujuan yang diharapkan. Asumsi yang kesempatan lebih jernih merupakan timbul pada aspek ini yaitu suatu bentuk latihan dalam ketidakmampuan orang dalam mengambil keputusan baik itu daalam melakukan seleksi, membuat orang stress atau tidak. jadi tidak percaya diri, bingung dan mudah menyerah ketika dalam Self-Efficacy menghadapi masalah atau situasi yang sulit. Seseorang yang sel Rahardjo, Wahyu (2013) Self efficacy rendah akan cenderung Efficacy adalah penilaian dan menghindari aktifitas dan situasi yang keyakinan seseorang tentang mengancam kemampuan kemampuannya dalam melaksanakan menyesuaikan diri mereka, tugas dan menampilkan tindakan sedangkan mereka yang memiliki self tertentu dan menampilkan tindakan efficacy yang tinggi akan cenderung menghadapi dan mencari jalan keluar. motivasi, perilaku dan lingkungan Self Efficacy pada tiap individu akan sosial Bandura, 2012) berbeda antara satu individu dengan Rahardjo, Wahyu (2013) yang lain berdasarkan tiga aspek, sedangkan fungsi Self-Efficacy yaitu : memiliki fungsi-fungsi untuk: a. Tingkat (level) 1. Menentukan pilihan tingkah laku Tingkat ini berkaitan dengan derajat untuk memilih tugas yang kesulitan tugas ketika individu diyakini dapat dikerjakan dengan merasa mampu untuk melakukanya. baik dan menghindari tugas yang b. Kekuatan (Strength) sulit. Kekuatan ini berkaitan dengan tingkat 2. Menentukan seberapa besar kekuatan dari keyakinan atau usaha dan ketekunan yang pengharapan individu mengenai diperlukan untuk menyelesaikan kemampuannya. tugas tersebut. c. Generalisasi 3. Mempengaruhi pola piker dan Generalisasi ini berkaitan dengan luas reaksi emosional terhadap bidang laku yang nama individu mampu tidaknya individu dalam merasa yakin akan kemampuannya. menyelesaikan tugas Dalam menghadapi kondisi stress, 4. Meramalkan tingkah laku Self Efficacy individu berperan selanjutnya penting Rathus, dalam Irza, 2013). 5. Menunjukan kinerja selanjutnya Orang stress cenderung mengkaitkan dimana kesuksesan akan mampu segala sesuatu dengan dirinya. Pada berpengaruh positif terhadap tingkat stress yang berat, orang bisa Self-Efficacy yang dimiliki. menjadi depresi, kehilangan rasa Rahardjo, Wahyu (2013) Ada percaya diri, keyakinan diri dan harga beberapa faktor yang dapat diri. Akibatnya, ia lebih banyak mempengaruhi Self-Efficacy Faktor- menarik diri dari lingkungan, tidak Faktor tersebut adalah lagi mengikuti kegiatan yang biasa 1. Performance accomplishment dilakukan, jarang berkumpul dengan atau sumber pengharapan yang sesama, lebih suka menyendiri, muncul ketika individu berhasil mudah tersinggung, mudah marah, menyelesaikan tugas dengan mudah emosi. Tidak heran mereka baik. dijauhkan dari teman-temannya. Self 2. Vicarious Experiences atau Efficacy berkaitan dengan keyakinan sumber pengharapan ketika keyakinan seseorang bahwa ia dapat individu melihat orang lain mempergunakan control pribadi pada berhasil menyelesaikan tugas dengan baik. 3. Verbal Persuasion atau buruk keadaannya menambah dukungan verbal kepada individu penghargaan diri). agar dapat menyelesaikan tugas 3. Dukungan instrumental dengan baik. mencakup bantuan langsung 4. Emotional Arousal atau gejolak seperti kalau orang memberikan fisiologis ketika individu berada pinjaman uang kepada orang atau dalam keadaan tertekan. menolong dengan pekerjaan pada 5. Physical atau Affective status waktu mengalami stress. atau kondisi fisik dan afeksi yang 4. Dukungan informal: mencakup dirasakan oleh individu. memberikan nasehat, petunjuk- petunjuk, saran atau umpan balik. Dukungan Sosial Stres Kerja Kate dan Khan (Masbow, 2013) berpendapat, dukungan sosial Chaplin (2014) stress adalah adalah perasaan positif, menyukai, suatu keadaan tertekan, baik secara kepercayaan, dan perhatian dari orang fisik maupun secara psikologis lain yaitu orang yang berarti dalam dengan cara memberikan tekanan kehidupan individu yang atau ketegasan dalam cara berbicara bersangkutan, pengakuan, atau menulis. Stress Kerja menurut kepercayaan seseorang dan bantuan Fraser (dalam Anoraga, 2015) timbul langsung dalam bentuk tertentu. karena adanya perubahan dalam Athma, Khafidh (2014) keseimbangan sebuah kompleksitas Aspek-aspek dukungan keluarga antara manusia, mesin, lingkungan. adalah Pekerjaan yang menimbulkan stress, 1. Dukungan emosional: mencakup yaitu pekerjaan yang menuntut empati, keadaan peduli dan keadaan fisik (pekerjaan dengan perhatian terhadap orang yang otot), pekerjaan dengan ketrampilan bersangkutan misalnya umpan atau kemahiran Secara umum balik, penegasan. menurut Dwiyanti (2011) 2. Dukungan penghargaan: terjadi menyatakan ada beberapa faktor yang lewat ungkapan hormat mempengaruhi stress kerja : (penghargaan) positif untuk 1. Tidak adanya dukungan sosial. orang itu, dorongan maju atau persetujuan dengan gagasan atau Artinya, stress akan cenderung perasaan individu dan muncul pada karyawan yang tidak mendapatkan dukungan perbandingan positif orang itu dengan orang lain, seperti orang dari lingkungan sosial mereka. yang kurang mampu atau lebih 2. Tidak adanya kesempatan dalam berpartrisipasi dalam pembuatan keputusan dikantor. Hal ini anak sakit atau gagal berkaitan dengan hak dan sekolah,kehamilan yang tidak kewajiban seseorang dalam diinginkan, peristiwa traumatis menjalankan tugas dan atau menghadapi masalah pekerjaannya. hokum. Cooper dan Straw (2015) 3. Pelecehan seksual yang terjadi Gejala-gejala stress ditempat ditempat kerja baik dilakukan kerja dengan sengaja maupun tidak a. Kepuasan kerja rendah, ditandai sengaja. hilangnya minat terhadap 4. Kondisi lingkungan kerja fisik ini pekerjaan yang sudah ditekuni, bisa berupa suhu yang terlalu merasa gagal. panas, terlalu dingin, terlalu b. Kinerja yang menurun, ditandai sesak, kurang cahaya. dengan sulitnya konsentrasi, 5. Manajemen yang tidak sehat. prestasi kerja menurun. Banyak orang yang stress dalam c. Semangat dan enerji hilang, pekerjaan ketika gaya ditandai dengan cemas yang kepemimpinan para manajernya menjadi lekas panic, dan kurang cenderung neurotis, yakni percaya diri, kehilangan seorang pemimpin yang semangat menyelesaikan sensitive, tidak percaya orang pekerjaan. lain (khususnya bawahan), d. Komunikasi yang tidak lancar, perfeksionis, terlalu ditandai dengan rasa jengkel mendramatisir suasana hati atau yang meledak-ledak, peristiwa sehingga mendiamkan orang lain. mempengaruhi pembuatan e. Pengambilan keputusan buruk, keputusan ditempat kerja. ditandai dengan banyak 6. Tipe Kepribadian. Seseorang melakukan kekeliruan dalam yang kepribadian tipe A yaitu kerja, sulit membuat keputusan tipe kepribadian tertutup f. Kreativitas dan inovasi cenderung mengalami stress berkurang, ditandai dengan disbanding kepribadian tipe B pikiran hanya dipenuhi satu yang lebih terbuka terhadap pikiran saja, cermat yang dunia luar. berlebihan sehingga takut kreatif 7. Peristiwa atau pengalaman g. Bergulat dengan tugas-tugas pribadi. Stress kerja sering yang kurang produktif, ditandai disebabkan pengalaman pribadi dengan marah-marah, mudah yang menyakitkan, kematian tersinggung, depresi, gugup, pasangan, perceraian, sekolah, agresif terhadap orang lain dan kelesuan mental. Braham (dalam dan mudah menyalahkan Handoyo, 2011) menyatakan orang lain. gejala stress dapat berupa tanda- tanda berikut ini : KERANGKA PEMIKIRAN 1. Fisik , yaitu sulit tidur tidur tidak teratur, sakit kepala, sulit buang air besar, adanya gangguan pencernaan, radang usus, kulit gatal-gatal, punggung terasa sakit, urat-urat pada leher terasa tegang, keringat berlebihan, berubah selera makan, tekanan darah tinggi atau serangan PENELITIAN TERDAHULU jantung, kehilangan enerji. 1) Penelitian yang dilakukan 2. Emosional, yaitu marah-marah, Isnovijayanti, Tita (2002), dengan mudah tersinggung, dan terlalu judul Pengaruh Dukungan Sosial sensitive, gelisah dan cemas, terhadap Stress Kerja dan Kepuasaan suasana hati mudah berubah- Kerja (Study Kasus di Polres Pati berubah, sedih, mudah menangis POLDA Jateng). Hasil penelitian dan depresi, gugup, agresif, menemukan bahwa Dukungan Sosial terhadap orang lain, dan mudah berpengaruh negative secara bermusuhanj serta mudah signifikan terhadap stress kerja menyerang dan kelesuan mental. (CR=5,374). Dukungan sosial 3. Intelektual, yaitu mudah lupa, berpengaruh positif secara signifikan kacau pikirannya, daya ingat pada kepuasaan kerja (R=-3,992). menurun, sulit untuk Oleh karena itu ketiga hipotesis berkosentrasi, suka melamun diterima dengan CR>+2,00 berlebihan, puikiran hanya 2) Penelitian yang dilakukan oleh dipenuhi satu pikiran saja. Apriani, Tutik (2010), dengan judul 4. Interpersonal, yaitu acuh dan Pengaruh Konflik kerja terhadap mendiamkan orang lai, Stress Kerja karyawan pada Pt Indo kepercayaan kepada orang lain Citra Mandiri Bandar Lampung. Hasil menurun, mudah mengingkari penelitian Perhitungan regresi linier janji kepada orang lain, senang sederhana diketahui bahwa hasil r mencari kesalahan orang hitung >r, yang berarti konflik kerja lainmenyerang dengan kata-kata, berpengaruh secara signifikan menutup diri secara berlebihan terhadap stress kerja karyawan. 3) Penelitian yang dilakukan oleh terhadap Stress kerja perawat RSUP Almasitoh, Ummu Hany (2011), DR. Soeradji Tirtonegoro Klaten. dengan judul Stress Kerja ditinjau dari Peran Ganda dan Dukungan 6) Penelitian yang dilakukan oleh Sosial pada Perawat. Hasil penelitian Pusponegoro, Martanti (2015) dengan judul Pengaruh Konflik Peran Ganda Hasil pengolahan data diperoleh nilai R=0,633;R=0,400;F=39,050;P=0,000 terhadap Kinerja Wanita Berperan (P<0,05), menunjukan ada hubungan Ganda yang Dimediasi oleh Variabel Stress Kerja. Hasil penelitian signifikan antara konflik peran ganda dan dukungan sosial dengan stress menunjukan bahwa: 1) konflik peran kerja. Nilai koefisien determinasi ganda berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja wanita berperan R=0,400 menunjukan sumbangan efektif konflik peran ganda dan ganda , (2) Konflik peran ganda dukungan sosial terhadap stress kerja berpengaruh signifikan teradap stress sebesar 40% dan sisanya 60% kerja, (3) Stress kerja berpengaruh dipengaruhi variabel lain yang tidak signifikan terhadap kinerja wanita menjadi fokus penelitian ini. yang berperan ganda, (4) Stress kerja memediasi pengaruh peran ganda 4) Penelitian yang dilakukan oleh secara parsial terhadap kinerja wanita Kalendesang, Idelia (2013), dengan berperan ganda serta dibuktikan judul Pengaruh Konflik Pekerjaan- dngan uji F bahwa konflik peran Keluarga Terhadap Stress Kerja Dan ganda dan stress kerja berpengaruh Keinginan Berpindah Pada Pekerja secara simultan terhadap kinerja Wanita Di Salatiga. Hasil penelitian wanita yang berperan ganda. 7) baik work interfening with family, Penelitian yang dilakukan oleh Liu, dan family interfening with work Chue See. DKK (2015) dengan judul tidak mempunyai pengaruh terhadap Co-Worker and Supervisor Support keinginan berpindah dan stress kerja on Job Strees and Presenteeism in an wanita di Salatiga. aging Workforce:a Structurural Equation Modelling Approach. Hasil 5) Penelitian yang dilakukan oleh penelitian The level of job Stress was Raharjo, Wahyu (2013), dengan judul moderate among aging US workers. Kontribusi Hardiness, dan Self- SEM reveled that co-worker support Efficacy terhadap Stress Kerja (Study and supervisor support were strongly pada Perawat RSUP DR Soeradji correlated (β=0.67):p<0.001). job Tirtonegoro Klaten ). Hasil penelitian stress had a significant direct positive kontribusi yang signifikan antara effect on presentcism variabel Hardiness dan Self-Efficacy (β=0.30;p<0.001). Co-worker suuport had a significant direct negtive effect on job stress differentces were found for the dual (β=0.10;p<0.001) and preteism (β=- profile. Womwn reported higher 0.11; p<0.001). 8) Penelitian yang parenting and work values than men dilakukan oleh Ayu, Kiki (2012) did. Between- gender differencess in dengan judul Hubugan antara self- work-family conflict were apparent, efficacy dan Hardiness dengan stress as were within-gender differences pengasuh pada ibu yang memiliki across profile. anak berkebutuhan khusus. hasil POPULASI DAN SAMPEL penelitian ada hubungan significant antara Self-efficacy, Hardiness, Jenis penelitian yang digunakan dengan stress pengasuh. 9) penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Namayaneh, kuantitatif. Populasi dalam penelitian Hajar (2010) dengan judul The effect ini adalah semua guru wanita kelas 3 of gender role orientation on work dikabupaten demak yang berjumlah interference with family (WIF) and Family interference with work (FIW 93 orang. .teknik pengambilan sampel among married female Nurses in dalam penelitian ini adalah total Shiras-iran. Hasil penelitian This sampling. Jumlah populasi yang study also established that female kurang dari 100 seluruh populasi nurses with older age, more years of dijadikan sampel penelitian. Sampel job experience, and longer duration penelitian ini adalah 93 guru di of marriage, percieved lower level of kabupaten Demak tahun 2018. WIF and FIW. Implications are STATISTIK DISKRIPTIF discussed and recommedations are made regarding future researchein this area. (10) Penelitian yang dilakukan oleh Cinamon, Cinamon, Rachel Gali (2002). Dengan judul Gender differencesin the importance of work and family roles implications for work-family conflict. Hasil penelitian men were equally Dari tabel data 4.4 bahwa nilai mean distributed throuhout the profile, tertinggi dengan jumlah 24,5269 where as woman were diperoleh variabel Z sedangkan mean underrepresented in the work terendah dengan jumlah 12,8065 category. More women than men fit diperoleh variabel X1. Nilai the family profiel, and more men than minimum tertinggi dengan jumlah women fit the work profile. No gender 13,00 diperoleh X3, sedangkan terendah dengan jumlah 6,00 Dengan demikian nilai hitung lebih diperoleh variabel X1. Nilai besar dari nilai r tabel atau 0,730> maximum tertinggi dengan jumlah 0.2017maka item_1 dapat dikatakan 30,00 diperoleh variabel Z, valid atau layak untuk dijadikan sedangkan terendah dengan jumlah angket penelitian. 25,00 diperoleh variabel (X2,X3) . Std Devisiasi tertinggi dengan jumlah UJI REALIBILITAS 3,94874 dengan variabel X1, Tingkat reliabilitas suatu variabel sedangkan terendah dengan jumlah atau konstruk penelitian dapat dilihat 2,55816 dengan variabel X2. dari hasil uji statistic cronback alpha UJI VALIDITAS >0,6. Semakin nilai alphanya mendekati satu maka nilai realibilitas Untuk menguji validitas dari suatu datanya semakin terpercaya. Hasil data penelitian dapat menggunakan pengujian realibilitas dapat dilihat analisis pearson correlation dimana pada tabel dibawah ini: jika total dari analisis menunjukan nilai< 0,01 atau <0,05 maka data dikatakan valid. Hasil pengujian validitas data dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Dari gambar output diatas, diketahui
bahwa nilai alpha sebesar 0,827. Kemudian nilai ini kita bandingkan dengan nilai r tabel dengan nilai N=93 dicari pada distribusi nilai r tabel signifikasi 5% diperoleh nilai r tabel sebesar 0,2017. Kesimpulannya alpha Dari data diatas output nilai korelasi = 0,827 >rtabel =0,2017 artinya item- antara score item dengan score total. item angket dikatakan reliable atau Nilai ini kemudian kita bandingkan terpercaya sebagai alat Berdasarkan dengan r tabel, r tabel dicari pada output scatterplot diatas, terlihat signifikan 0,05dengan (n) 93 ( angka 93 bahwa titik-titik menyebar dan tidak karena jumlah responden kita adalah membentuk pola tertentu yang jelas. 93 guru), maka didapat r tabel sebesar Sehingga dapat disimpulkan bahwa 0.2017. dapat diperoleh nilai r hitung tidak terjadi masalah untuk item_1 pada angket yaitu 0.730. heteroskedastisitas. Berdasarkan output scatterplot diatas, SCATER PLOT terlihat bahwa titik-titik menyebar dan tidak membentuk pola tertentu yang jelas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
pengumpul data dalam penelitian
Pengujian normalitas ini dilakukan
menggunakan one sample Kolmogorov-smirnov test. Pengujian KESIMPULAN data berdistribusi normal jika nilai asympsig (2-tailed) yang dihasilkan Dari data yang didapatkan dan lebih besar dari nilai alpha yaitu analisis yang telah dilakukan dalam sebesar 0,05%(5%) hasil pengujian penelitian ini maka disimpulkan normalitas data dapat dilihat pada adalah : tabel dibawah ini: 1) variabel X1 (konflik Pekerjaan- Keluarga) berpengaruh positif signifikan terhadap Y (Stress Kerja) karena sig <0,05, dan t hitung 8,648> t table pada SMAN Kabupaten DEMAK. Artinya guru yang memiliki pekerjaan ganda akan mengalami keterbatasan waktu hiburan, kumpulan dengan keluarga Berdasar output diatas, diketahui sehingga mengalami tingkat stress bahwa nilai signifikansi sebesar 0,198 yang lebih tinggi. Jadi dari hasil lebih besar dari 0,05, sehingga dapat penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa data yang kita uji menunjukan bahwa guru kelas 3 yang berdistribusi normal merangkap tugas sebagai guru dan ibu rumah tangga mengalami stress kerja.
Hasil pengujian penelitian ini sejalan
dengan hasil pengujian penelitian terdahulu yaitu penelitian dari Benyamin, 2011 yaitu terdapat korelasi positif yang sangat signifikan antara konflik peran ganda dengan stress kerja pada karyawan CV. 0,05 dan t hitung -2,936> t table pada Semoga Jaya Samarinda dengan nilai SMAN Kabupaten DEMAK artinya R 0,283 dan p= 0,000 guru yang tau bagaimana cara memilih pekerjaan yang mudah dan 2) Variabel X2 (Hardiness) diselesaikan dengan cepat, maka tidak berpengaruh negative signifikan akan mengalami stress kerja terhadap Y (Stress Kerja) karena sig disekolahan. >0,05 dan t hitung -288> t table pada SMAN Kabupaten DEMAK. Artinya Hasil pengujian ketiga ini sejalan guru yang memiliki karakteristik dengan hasil dari pengujian penelitian kuat, optimis tidak mudah mengalami terdahulu terdahulu (Rahardjo, stress kerja. Guru kelas 3 memiliki Wahyu. 2011) hasil penelitian keyakinan dapat menyelesaikan tugas menunjukan berdasarkan hasil baik sehingga tidak ada tekanan dari analisis data penelitian yang telah kepala sekolah atau tingkat stress dilakukan pada perawat di RSUP Dr rendah. Soeradji Tirtonegoro Klaten dapat diketahui bahwa Self-Efficacy Hasil pengujian kedua ini sejalan memberikan kontribusai 29,7 % yaitu dengan hasil dari pengujian penelitian perawat dari RSUP Dr Soeradji terdahulu (Rahardjo, Wahyu. 2011) memiliki tingkat self-efficacy yang hasil penelitian menunjukan tinggi dan memberikan kontribusi berdasarkan hasil analisis data stress kerja yang sedang sedangkan penelitian yang telah dilakukan pada korelasinya antara self-efficacy perawat di RSUP Dr Soeradji terhadap stress kerja negative, artinya Tirtonegoro Klaten dapat diketahui semakin tinggi Self-Afficacy yang bahwa hardiness memberikan dimiliki perawat maka akan semakin kontribusai 13,7 % yaitu perawat dari rendah stress kerja yang dirasakan RSUP Dr Soeradji memiliki tingkat hardiness yang tinggi dan 4) Variabel X1 (Konflik pekerjaan- memberikan kontribusi stress kerja keluarga) berpengaruh signifikan yang sedang sedangkan korelasinya terhadap Y (Stress kerja) dengan antara hardiness trehadap stress kerja dukungan sosial sebagai variabel negative, artinya semakin tinggi moderasinya karena sig < 0,05 dan F hardiness yang dimiliki perawat maka hitung 34,382 > F table pada SMAN akan semakin rendah stress kerja yang Kabupaten DEMAK artinya guru dirasakan yang tau bagaimana cara memilih pekerjaan yang mudah dan 3) Variabel X3 (Self Eficacy ) diselesaikan dengan cepat, maka tidak berpengaruh negative signifikan terhadap Y (Stress Kerja) karena sig > akan mengalami stress kerja 4. pengisian dilakukan pada saat disekolahan. istirahat guru jadinya hanya memiliki sedikit waktu, sehingga mengisinya Hasil pengujian keempat ini sejalan juga terburu-buru, mengisinya kurang dengan hasil dari pengujian penelitian maksimal. terdahulu yang juga mendukung adanya hubungan yang negative dan Daftar pustaka signifikan antara self- efficacy terhadap stress kerja yaitu penelitian Agoes, dr. H.Achdiat, dkk. 2003. yang dilakukan (Murtiningrum, Teori dan Manajemen Afina. 2005) untuk menurunkan Stres.Penerbit Taroda. Malang. tingkat stress kerja yang dikarenakan Almasitoh, Ummu Hany. 2011.Stres konflik pekerjaan-keluarga, peneliti Kerja Ditinjau dari Konflik menyarankan beberapa hal: perlu Peran Ganda dan Dukungan ditekatkan pentingnya sikap perhatian Sosial pada Perawat. Dosen dari keluarga yang ditunjukan dalam Universitas Widya Dharma berbagai bentuk kerja sama yang Klaten, Fakultas Sosiologi positif seperti berbagi dalam menyelesaikan urusan rumah tangga, Anoraga, P. 2015. Psikologi kerja. mengurus anak, dan memberikan Jakarta:Rineka Cipta. . dukungan terhadap karier atau pekerjaan suami Aprilia, Nugraini., Priyatama, A. N., & Sadwika, P.A. (2015). Keterbatasan Penelitian Hubungan antara Self-Efficacy dan Hardiness dengan Work 1. sampel yang digunakan hanya Engagement pada anggota terdiri 9 sekolahan SMAN dan DPRD kota Surakarta. Diunduh periode yang digunakan 2017 dari 2. keterbatasan peneliti memperoleh http:jurnalwacana.psikologifk. data karena UNBK baru dimulai uns.ac.id tahun 2017 Arikunto, Surhasini. 2012. Prosedur 3. Penelitian ini dilakukan pada saat Penelitian Suatu Pendekatan seluruh SMAN serentak Praktik. Rineke Cipta: Jakarta. melaksanakan UNBK, dimana Athma, Khafidh. 2014. Hubungan subyek penelitian sdang sibuk dengan Antara Dukungan Sosial urusan tersebut seperti mengawasi dengan Stres Kerja Pada ujian, membutuhkan waktu cukup Karyawan Solopos. Fakultas lama untuk pengambilan data Psikologi Universitas Greenhaus, J.H. & Beutell, N.J. Muhammadiyah Surakarta. (1985). Sources of conflict: Testing a Model of The Work- Aycan, Z.,& Eskin, M. (2015) Family Interface. Jurnal of Relative contributions of Applied Psychology, Vol.77, childcare, spousal support, and No.1,P:65-78. organizationalsupport in reducingwork-familly conflict Greenhous, J. H., &Beutell, N.J. for men and women:the case of (2012). Sources of Conflict Turkeysex roles, 53(7/8), 453- between Work and Familly 471 Roles. The Academy of Management Review, Vol. 10, Bandura, A. 2012. Social Learning No1(Jan., 2012),pp.76-88. Theory. New Jersey: Englewood Cliffs Prentice Hall. Guitian, Gregorio. 2015. “ Conciliating Work and Familly: Budiman. (2016). Persepsi a Chatolic Social Teaching Efektivitas Kinerja Karyawan perspective”. Journal of Ditinjau dari konflik Peran Business Ethic.88:513-524. Ganda Istri dan Dukungan Sosial Rekan Kerja. Tesis tidak Handoko, Hani. 2013. Manajamen diterbitkan). Yogyakarta: Personalia dan Sumber Daya Fakultas Psikologi Universitas Manusia. BPFE, Yogyakarta. Gadjah Mada. Handoyo, S. 2011. Stress Pada Chaplin, J.P.2014. Kamus lengkap Masyarakat Surabaya. JUrnal Psikologi. Jakarta : PT Raja Insan Media Psikologi Grafindo Persada Surabaya: Fakultas Psikologi Universitas Erlangga. Vol 3. No Dwijayanti. 2011. Stres Kerja di 12(61-74) Lingkungan DPRD: di Kota Surabaya, Malang, dan Irza, A. Ikramia.2013. Persepsi atas Kabupaten Jember. Jurnal Program Akselerasi dan Stress Masyarakat Kebudayaan, dan Akademik. Jurnal Provitae. Politik. Surabaya: Fakultas Jakarta: Fakultas Psikologi Kesehatan Masyarakat Universitas Tarumanegara. Vol Universitas Airlangga. 3, No1, Mei 2007(29-54)
Frone et al. (2013). Model of the Kurniawan, Aris.2015. 8 Pengertian
Antecendents and work Guru Menurut Para Ahli conflict. Pendidikan. Penerbit Guru Pendidikan.Com. Arti Ujian Nursalam. 2013. Manajemen Nasional Berbasis Komputer Keperawatan Aplikasi dalam (UNBK). 2016. Bantul: Praktik Keperawatan Kusnantokarasan.com Profesional. Jakarta : Salemba Medika. Martiningrum, Afina. 2005. Analisis Pengaruh Konflik Pekerjaan- Oktorina, Megawati. 2010. Keluarga Terhadap Stress Kerja “Pengaruh Konflik Pekerjaan Dengan Dukungan Sosial Dan Konflik Keluarga Sebagai Variabel Moderasi. Terhadap Kinerja Dengan Program Studi Magister Konflik Pekerjaan-Keluarga Manajemen Universitas Sebagai Intervening Variabel”. Diponegoro Semarang. Fakultas EkonomiUniversitas katolik Indonesia Atma Jaya Masbow. 2013. Apa Itu Dukungan Sosial ?. Artikel, Rahardjo, Wahyu. (2005). http://www.masbow.com KontribusiHardiness dan Self- Efficacy terhadap stress kerja Min, Mas. 2017. 17 Pengertian Guru (Sudy pada perawat RSUP Dr Menurut Para Ahli Pendidikan Soeradji TertonegaraKlaten). dan Peran Guru Menurut Pakar Diunduh pada tanggal diunduh Terlengkap. Pelajaran.co.id pada tanggal 30 oktober 2016 Noor,M.M 2012. Work Familly ://Repository gunadharma. Conflict Locus of Control, and Ic.id (kontribusi 20% hardiness Womens wel-being. Test of 20% Hardiness 20% dan UG Alternative Pathways the .pdf. journal of social physikology Rahardjo, W. 2013. Kontribusi 142.5.645-662. Hardiness dan Self Efficacy NumazirahJamadin, Samasih terhadap Stress Kerja (Studi Muhamad,Zurwina Syarkawi, pada Perawat RSUP dr.Soeradji and Fauziah Noordin. (2015). Tirtonegoro Klaten). Jurnal Work-Familly Conflict and Job Psikologi, Hal 47-57. Satisfaction: A Structural Rahardjo, Wahyu. 2013. Kontribusi Equation Modeling (SEM) Hardiness dan Self-Efficacy Approach International Journel Terhadap Stres Kerja. Fakultas of Businnes and Management Psikologi, Universitas Vol 6. Gunadarma. Rahmadini, Aprilia Putri. (2011). S.M. Jex,P.D. Bliese, S. Buzzel and J. Studi Deskriptif mengenai Self- Primcau, The Impact of Self- efficacy terhadap pekerjaan Efficacy on Stressor-Strain pada pegawai staf bidang Relations: Coping Style as An statistik sosial di badan pusat Explanatory Mechanism”, statistik propinsi jawa barat. Journal of Applied Skripsi (naskah Psychologhy, 2012, Vol. 86,No publikasi)Bandung: Fakultas 3.401-409. Psikologi Universitas iilam Bandung. Stone, Raymond J. 2014. Human Resource Management. 5thed. Rivai, Veithzal. 2014. Manajemen Syedney: Jhon Wiley &Sons. Sumber Daya Manusia Untuk Sugiyono, Prof,Dr. 2006. Metode Perusahaan: Dari Teori Ke Praktik. Raja Grafindo Penelitian Kuantitatif, Persada. Jakarta. Kualitatif dan R&D. Bandung :Penerbit Alfabeta. Robbins, Stephen P. 2016. Perilaku Organisasi. Prehallindo, http://staff.uny.ac.id/sites/default/file s/pendidikan/Heri%20Retnawa Jakarta. ti,%20Dr./Penelitian%20Kuant Santrock. J.W. (2005) Life-Span itatif%20&20Kualitatif.pdf. Development. USA.:MC Graw- (diakses Tanggal 23 September Hill Humanities Social 2017).
Santrock, J. W. (2014). Life Span Yavas, i& Babakus, E. “Attitudinal And
Developer. Perkembangan Behavioral Consecuences of Work- Masa Hidup. Jilid 22, Wisnu Familly conflict: Does Gender Chandra(terj). Jakarta: Matter?”. International Erlangga. Journal of Servis Industry Sari, Kartika. 2011. Teori Dukungan Management. Vol 19. No.1.2013. Sosial.Konsep Dukungan Sosial. Blogspot.com
Setiawan, W. 2017. Ombudsman
Temukan Kendala di UNBK.http: //Koran- Sindo.Com/ diakses pada tanggal 22 agustus 201, pada pukul8.25 WIB.