Anda di halaman 1dari 25

ANALISIS PENGARUH KONFLIK KELUARGA-

PEKERJAAN, HARDINESS, SELF EFFICACY TERHADAP


STRESS KERJA DENGAN DUKUNGAN SOSIAL SEBAGAI
VARIABEL MODERASINYA (Studi Pada Guru Demak)
Adi Yuli Prasetyo1) , Aziz Fathoni2), Djamaludin Malik S.Pd M.Si2)
1)
Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Unpand Semarang
2)
Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Unpand Semarang

Abstract

This study aims to determine the influence of family-work conflict,


hardiness, self-efficacy, work stress with social support as a moderating variable
of female teacher research subjects in demakregency, the data of this study are
primary data obtained from questionnaires filled out by 3rd grade female teacher
in demak district.The method of analysis in this study uses quantitative analysis and
uses SPSS. The results of this study indicate that the variable X1 has a significant
positive effect on Y because sig <0.05, and t counts 8.648>1.66235, variable X2
has a significant negative effect on Y because sig >0.05 and t counts-288 > 1.66235,
X3 variable has significant negative effect on Y because sig> 0.05, t counts -
2.936>1.66235, variable X4 has a significant effect on Y because sig <0.05 and F
counts 34.3382>1.66235

Keywords : family-work conflict, hardiness, self-efficacy, work stress, social


support.

Abstrak:

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh Antara Konflik


Keluarga-Pekerjaan, Hardiness, Self-Efficacy terhadap Stress Kerja dengan
Dukungan Sosial sebagai variabel moderasinya subyek penelitian Guru wanita di
kabupaten Demak. Data penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari hasil
penyebaran kuesioner yang diisi oleh guru wanita kelas 3 di kabupaten Demak.

Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dan


menggunakan SPSS. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Variabel X1
berpengaruh positif signifikan terhadap Y karena sig <0,05, dan t hitung 8,648 >
1,66235, Variabel X2 berpengaruh negative signifikan terhadap Y karena sig >0,05,
dan t hitung -288 > 1,66235, Variabel X3 berpengaruh negative signifikan terhadap
Y karena sig > 0,05, dan t hitung -2,936>1,66235, Variabel X4 berpengaruh
signifikan terhadap Y karena sig <0,05 dan F hitung 34,382> 1,66235.

Kata Kunci : Konflik Keluarga-Pekerjaan, Hardiness, Self- Efficacy, Dan


Dukungan Sosial

PENDAHULUAN dirumah untuk merawat anak dan


melayani suami dengan segala
Seiring dengan perkembangan persoalannya dan juga sebagai
ilmu pengetahuan dan teknologi, seorang tenaga pengajar di sekolah
diperlukan peningkatan kualitas yang bertugas untuk membimbing
pelayanan terhadap warga sekolah muridnya agar menjadi siswa yang
khususnya peserta didik agar berprestasi baik dalam kelas maupun
menghasilkan peserta didik yang tingkat sekolah. Disinilah para guru
bekualitas. Peserta didik yang berjuang keras agar para murid
berkualitas akan dibimbing oleh guru berkualitas, mampu bersaing dengan
yang akan selalu membimbing dalam sekolah lain, juga dapat mengerjakan
pemberian materi sehingga akan soal dengan benar, tuntutan seorang
menghasilkan output yang diukur guru merangkap juga sebagai seorang
melalui nilai ujian nasional. Disini ibu rumah tangga sangat berat, jika
peran guru sangatlah penting untuk berkelanjutan akan menimbulkan
membantu pemerintah mencerdaskan stres kerja.
putra dan putri bangsa melalui bangku Manusia sendiri memiliki
sekolah. kemampuan untuk mempengaruhi
Menurut E. Mulyasa (2011) stress kerja yang dihadapi sehari-hari,
pendidik harus memiliki kualifikasi paling tidak meminimalis efek buruk
akademik dan kompetensi sebagai yang dialami stress kerja adalah
agen pembelajar, sehat jasmani dan hardiness. Menurut Rahardjo, Wahyu
rohani, serta memiliki kemampuan (2013) Hardiness adalah sikap mental
untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang dapat mengurangi efek stress
nasional. Jadi menurut arti umum secara fisik maupun mental pada
Guru adalah seorang pendidik dan individu. Individu yang hardiness
tugas guru disekolah-sekolah tinggi, semua masalah harus dihadapi
mendidik anak usia dini atau maka tingkat stress rendah, tetapi
pendidikan formal, pendidikan dasar individu yang hardiness rendah maka
dan pendidikan menengah. ancaman yang dihadapi akan
Tugas ganda seorang guru dianggap berat akan menimbulkan
yang diemban yaitu tugas sebagai stress yang tinggi.
seorang ibu rumah tangga baik
Stress kerja dapat dipengaruhi dipahami sebagai keadaan dimana
oleh self efficacy. Guru yang memiliki seseorang menghadapai tugas atau
self efficacy berusaha menyelesaikan pekerjaan yang tidak bisa atau belum
tugas-tugas secara tuntas dan baik. bisa dijangkau oleh kemampuannya.
Pekerjaan pun dapat benar-benar Dari definisi ahli diatas disimpulkan
menjadi ancaman dan sumber stress bahwa stres kerja adalah interaksi
bagi individu yang tidak memiliki antara kondisi kerja dengan sifat-sifat
keyakinan dan self efficacy yang pegawai yang bekerja yang merubah
tinggi bahwa dirinya mampu fungsi normal secara fisik, psikologis
mengerjakan dan menyelesaikan maupun perilaku yang berasal dari
tugas-tugas yang diberikan padanya tuntutan pekerjaan yang melebihi
(Jex, Bliese, Buzzel & Primcau kemampuan pegawai atau kondisi
(2012) lingkungan yang menimbulkan stres
Di sekolah Guru memegang yang dapat menimbulkan pengaruh
peranan penting dalam peningkatan negative bagi pegawai maupun
Sumber Daya Manusia (SDM) agar organisasi tempat dia bekerja yang
muridnya pandai dan berilmu. Tolak membutuhkan solusi baik itu dari
ukur keberhasilan seorang guru personal maupun instansi.
adalah hasil Ujian Nasional. Tahun Faktor-faktor diatas
2016/ 2017 Ujian Nasional berhubungan dengan konflik
pelaksanaannya berbeda dari tahun pekerjaan-keluarga, stres kerja dan
sebelumnya yaitu Ujian Nasional dukungan sosial, hipotesis awal dari
Berbasis Komputer (UNBK), UNBK penelitian Ulmmu Hany Almasitoh
saat ini menggunakan sistem semi- (2011) dengan judul “Stres Kerja
online yaitu soal dikirim dari server Ditinjau dari Konflik Peran Ganda
pusat secara online melalui jaringan dan Dukungan Sosial pada Perawat”
(sinkronisasi) ke server lokal hasil pengolahan data diperoleh nilai
(sekolah), kemudian ujian siswa R=0,633, R²=0,400, F=39,050,
dilayani oleh server lokal (sekolah) p=0,000 (p<0,005), menyimpulkan
secara offline. Selanjutnya hasil ujian bahwa antara konflik pekerjaan-
dikirim kembali dari server lokal keluarga, dan Dukungan Sosial
(sekolah) ke server pusat secara berpengaruh positif terhadap stres
online (upload). kerja. Hal ini berarti bahwa perawat
Menurut Handoko (2013) yang memiliki konflik peran ganda
stress adalah suatu kondisi tinggi dan dukungan sosial rendah,
ketegangan yang mempengaruhi maka tingkat stres tinggi, sebaliknya
emosi, proses berpikir dan kondisi jika konflik peran ganda rendah,
seseorang. Menurut Stres kerja dapat dukungan sosial tinggi maka stres
rendah. Hal ini menunjukan adanya jawaban. Kendati demikian UNBK
hubungan signifikan antara konflik juga meiliki hambatan
peran pekerjaan-keluarga, dukungan
sosial terhadap stres kerja. Dalam hal Yaitu Asisten OMBUDSMAN Jateng
ini sangat penting untuk mengatasi Bidang Penyelesaian laporan, Dwi
Retno mengatakan melakukan
masalah ini.
Penelitian ini meneliti tentang pantauan dan pengawasan didelapan
Analisis Konflik Pekerjaan-Keluarga, kabupaten/ kota di Jawa Tengah.
“ujarnya saat UNBK di SMA N 1
Dukungan Sosial Terhadap Stress
Kerja pada Guru kelas 3 SMA Negeri Demak kemarin. Dalam pengawasan
Kabupaten Demak. Para pengajar ditemukan sejumlah kendala,
diantaranya gangguan jaringan listrik
SMA Negeri kelas 3 dipilih sebagai
obyek penelitian karena tahun 2016/ yang belum tersambung genset,
2017 diberlakukan awal Ujian keterlambatan mengunduh token
Nasional Basis Komputer (UNBK), yang berdampak pada akses soal dan
ujian nasional yang baru diterapkan adanya pengawas yang membawa
ini yang awalnya menggunakan telepon seluler ke ruangan ujian.
Pemerintah mengharapkan dengan
pensil dan kertas dirubah
menggunakan sistem komputer. sistem baru ini tidak menjadikan
tingkat kelulusan siswa menjadi
Nantinya siswa akan mengerjakan
soal ujian menggunakan komputer menurun dari tahun sebelumnya, ini
yang kemudian jawaban tersebut akan tugas berat bagi para guru kelas 3
untuk meluluskan siswanya.
dikirim oleh petugas ke server pusat
ujian nasional KEMENDIKBUD, Kebijakan baru ini membuat guru
dengan adanya UNBK, diharapkan memforsir waktu memberikan
tambahan jam belajar, dan itu artinya
bisa mempermudah pelaksanaan UN
karena tidak perlu mengambil soal harus mengurangi waktu dengan
dan mengirim jawabannya secara keluarganya dirumah, guru khawatir
jika anaknya mendapatkan nilai jelek,
manual sebab soal dan jawaban akan
dikirim melalui sebuah server khusus sehingga menimbulkan stres,
yang memang disiapkan untuk kegiatan diatas akan menimbulkan
rasa lelah, baik fisik juga emosional.
keperluan Ujian Nasional. Validasi
jawaban lebih murni dibanding Penelitian ini merupakan
dengan jawaban Ujian Nasional tulis penelitian awal yang meneliti
Pengaruh Konflik Pekerjaan-
kertas sebelumnya, sebab soal satu
komputer dengan komputer lain Keluarga Terhadap Stress Kerja
saling berbeda sehingga menutup Dengan Dukungan Sosial Sebagai
Variabel Moderasinya pada profesi
celah kemungkinan bocornya
guru. Para pengajar SMAN terutama
kelas 3 dipilih sebagai objek untuk mengadakan les tambahan
penelitian karena mulai tahun tetapi juga harus datang sejak jam
pelajaran 2017 pada jenjang SMA pertama pelajaran dan pulang paling
diberlakukan system baru pada Ujian akhir karena harus memberikan
Nasional Basis Komputer (UNBK). pendalaman materi pelajaran. Seperti
Kriteria kelulusan dalam UNBK amat pada SMAN1 Demak, SMAN 2
berbeda dengan yang diberlakukan Demak, mulai memasuki kelas 3 para
dalam UAN. Untuk bisa lulus UNBK, guru kelas 3 sudah disibukan dengan
sesuai dengan bunyi keputusan adanya pelajaran tambahan mulai
menteri pendidikan nasional tahun pukul 06.00 pagi(jam ke-0) dan harus
pelajaran 2016/2017 bahwa nilai pulang paling akhir karebna masih
minimal kelulusan setiap mata ada tambahan pelajaran jam 16.00
pelajaran serendah-rendahnya 55,0 sore. Apalagi memasuki bulan-bulan
dengan nilai rata-rata untuk semua akhir menjelang UNBK, les tambahan
mata pelajaran, minimal 60,0 yang berlangsung setiap hari. Dan itu
diperoleh dari hasil ujian sekolah, artinya para guru menyisihkan waktu
pelaksanaan UAN berbeda dengan bersama keluarga untuk dapat
UNBK, dalam UAN seluruh memenuhi keinginan semua pihak,
matapelajaran yang diberikan sikap frustasi muncul ketika ada siswa
disekolah, selain ujian tertulis juga mendapatkan nilai tidak bagus, guru
diberlakukan ujian praktik. takut diduga penyebab ketidaklulusan
Pelaksanaan ujian praktik pun siswa. Supardijatun. Endang (2017),
menjadi tanggung jawab sepenuhnya salah seorang guru mata pelajaran
oleh sekolah, mulai dari perencanaan, bahasa Indonesia di SMAN @ Demak
pelaksanaan, penilaian. Sedangkan menyatakan bahwa UNBK tahun
pelaksanaan UNBK perencanaan 2017 tidak hanya membuat siswa
penilaian dilakukan pusat. Bagi para stress tetapi juga guru menjadi stress
guru keputusan menteri tersebut atau membuat guru jantungan. HaL
dirasa amat memberatkan karena ini dikarenakan peraturan baru
kebijakan yang tersebut membuat dalamm unbk terutama dalam mata
guru harus bekerja sangat keras agar pelajaran bahasa Indonesia. Dalam
siswanya bisa memperoleh nilai batas pelaksanaan UNBK mereka
minimal kelulusan yang sudah disibukan dengan pekerjaan menata
dip[atok pemerintah dan memenuhi meja dan komputer dan memastikan
pihak sekolah supaya mengupayakan murid dapat komputer satu per satu
lulus 100 persen (%). Kebijakan baru dan memastikan soal ujian dapat
tersebut tentu saja tidak hanya dikerjaan. Semua pekerjaan diatas
memforsir waktu dan tenaga guru menimbulkan stress. Hal tersebut
bertambah parah jika hasil nilai dalam pernikahan. Oktorina,
UNBK siswanya jelek karena Megawati (2010) Work family
mempertaruhkan nama baik guru dan conflict terjadi saat partisipasi dalam
sekolahan. peran pekerjaan dan peran keluarga
meningkatan SDM siswa saling tidak cocok antara satu dengan
diperlukan agar dapat bersaing yang lainnya. Oktorina, Megawati
dengan anak daerah yang lain, (2010) menemukan bahwa individu
sehingga penelitian Pengaruh konflik yang sudah menikah akan mengalami
Pekerjaan-Keluarga, Dukungan lebih banyak konflik pekerjaan-
Sosial terhadap Stres Kerja sangat keluarga dibandingkan dengan
diperlukan. individu yang tidak menikah.
TINJAUAN PUSTAKA Menurut Gutek et al (dalam Aycacan
Konflik keluarga-Pekerjaan dan Eskin, 2015) faktor dalam
pekerjaan akan mempengaruhi dalam
Kebutuhan semakin tahun keluarga (Work-Faimilly Conflict)
dalam keluarga semakin meningkat, dan sebaliknya faktor dalam keluarga
baik kebutuhan makan sehari-hari akan mempengaruhi pekerjaan
maupun uang jajan anak, dan biaya (Family-Work Conflict). Konflik akan
sekolah, ini yang mendasari timbul apabila peran dalam pekerjaan
perempuan dalam bekerja untuk dan peran dalam keluarga saling
menambah uang belanja juga shoping menuntuk untuk dipenuhi pemenuhan
kebutuhan pribadi, dengan bekerja peran yang satu akan mempersulit
kebutuhan akan terpenuhi tetapi ada peran yang lain( greenhaus& butell
yang dikorbankan yaitu waktu yang dalam Aiycan & Eskin 2015).
berkurang kumpul bersama dengan
keluarga. Stone (2014) Work-Familly Secara umum, menurut
conflict is a conflicting demands Huang, Hammer,Neal, &Perrin
made on an individual by home and (2014) dan Noor (2012) Konflik
work. Guitian (2015) mengutip pekerjaan- keluargamempunyai 2
beberapa pendapat sebelumnya yang dimensi:pertama work interfering
menjelaskan bahwa konflik pekerjaan with family (work-familly conflict
keluarga berkorelasi dengan WIF), yaitu pemenuhan peran dalam
ketidakhadiran, penurunan pekerjaan dapat menimbulkan
produktivitas, ketidakpuasan kerja, kesulitan pemenuhan peran dalam
penurunan komitmen organisasi, keluarga, kedua family interfering
kurangnya kepuasan hidup, with work (family-work conflict
kecemasan, kelelahan, distress )yaitu pemenuhan peran dalam
psikologikal, depresi, penyakit fisik, pekerjaan. Aspek-aspek konflik
penggunaan alkohol, atau ketegangan pekerjaan-keluarga menurut Baltes &
Heydens-Gahir(2013) terdiri dari :1 Frone, Rusell &Cooper (2012)
Times Based Demmans artinya dalam Nyoman Triyarti (2013:86)
keterbatasan waktu yang dimiliki mendefinisikan konflik peran ganda
seseorang waktu yang dipergunakan (Work-Familly Conflict) sebagai
untuk pekerjaan seringkali berakibat bentuk konflik peran dimana tuntutan
terbatasnya waktu untuk keluarga dan peran dari keluarga dan pekerjaan
sebaliknya. Konflik kerja-keluarga secara mutual tidak dapat disejajarkan
(Work-familly conflict) telah dalam beberapa hal. hal ini biasa
didefinisikan sebagai ketidakcocokan terjadi pada saat seorang berusaha
bersama antara tuntutan peran kerja memenuhi tuntutan peran dalam
dan permintaan dari peran keluarga. pekerjaan dan usaha tersebut
L.T. Thomas and D. C. Ganster & E dipengaruhi oleh kemampuan orang
Friedman (dalam Nurnazirah yang bersangkutan untuk memenuhi
Jamadin,dkk 2015). Greenhouse dan tuntutan keluarganya, atau
Beutell (dalam Wirakristama dan sebaliknya, dimana pemenuhan
Suharnomo, 2011) konflik peran tuntutan peran dalam keluarga
ganda adalah sebuah konflik yang dipengaruhi oleh kemampuan orang
timbul akibat tekanan-tekanan yang tersebut dalam memenuhi tuntutan
berasal dari pekerjaan dan keluarga. pekerjaanya.
Work family konflik mempunyai
memiliki 2 bentuk, yaitu konflik Santroct (2014) menjelaskan
pekerjaan-keluargaserta konflik bahwa peran ganda menggambarkan
pernikahan suami dan istri dan
keluarga-pekerjaan (Frone dalam
Yavas et al, 2013). Greenhous dan keduanya memiliki pekerjaan tempat
Beutell (dalam Jimad, 2010) merekan dapat berkarier. Konflik
yang terjadi pada peran dikeluarga
mendefinisikan konflik pekerjaan-
keluarga sebagai bentuk konflik peran dan peran dipekerjaan menimbulkan
dimana tuntutan peran pekerjaan dan efek negatif. Konflik keluarga-
pekerjaan oleh para ahli selalu
keluarga secara manual tidak dapat
disejajarkan dalam beberapa hal. dikaitkan dengan sumber stress yang
(Frone et al 2013) mendefinisikan mempengaruhi segi fisik dan
psikologi (Adams dkk., 2011). Frone,
konflik pekerjaan-keluarga sebagai
konflik peran yang terjadi pada Russel, & (Mayor dkk, 2012)
karyawan, dimana disatu sisi ia harus menyatakan bahwa konflik antara
pekerjaan ke keluarga (Work to
melakukan pekerjaan dikantor dan
disisi ia harus melakukan pekerjaan Familly conflict) mempunyai
dikantor dan disisi lain harus hubungan dengan depresi dan
keluhan somatic.
memperhatikan keluarga secara utuh.
karakteristik kepribadian yang
membuat individu lebih kuat, tahan,
Greenhous dan Beutell dalam stabil, dan optimisdalam menghadapi
Anafarta (2011:168) mendefinisikan stress dan mengurangi efek negative
konflik keluarga pekerjaan sebagai dari stress yang dihadapi. Menurut
bentuk konflik peran dimana tuntutan Santrock (2005) Hardiness adalah
peran dimana tuntutan peran keluarga gaya kepribadian dengan karakteristik
dan pekerjaansecara mutual tidak komitment (disbanding pengasingan),
dapat disejajarkan dalam beberapa control ( dibanding lemah), dan
hal. Sementara Natemeyer et al. mempersepsikan masalah sebagai
(dalam Yavas et al., 2013:10) tantangan( disbanding ancaman).
mendefinisikan konflik pekerjaan- Rahardjo (2005) Kreitner dan Kinicki
keluarga sebagai bentuk konflik menyebutkan bahwa individu yang
dimana tuntutan umum, waktu serta memiliki karakteristik dan
ketegangan yang berasal dari kepribadian Hardinessmemiliki
pekerjaan mengganggu tanggung kemampuan dalam melawan
jawab karyawan terhadap keluarga. stressdengan cara mengubah stressor
Menurut Boles et al., (dalam yang bersifat negative menjadi
Indriyanti, 2011), indicator-indikator sebuah adalah Hardiness sebagai
konflik pekerjaan-keluarga adalah:1 ketahanan psikologi yang dapat
tekanan kerja,2 banyaknya tuntutan membantu dalam ketahanan stress.
tugas,3 kurangnya kebersaan Faktor yang mempengaruhi
keluarga. Menurut Frone, Russel dan Hardiness menurut Florian (dalam
cooper (2013) indicator-indikator prasetyo 2015) antara lain:
konflik keluarga-pekerjaan adalah: 1 1. Kemampuan untuk membuat
tekanan sebagai orang tua, 2 tekanan rencana yang realistis, dengan
perkawinan, 3 kurangnya keterlibatan kemampuan individu
istri merencanakan hal yang realistis
Hardiness maka saat individu menemui suatu
masalah maka individu akan tahu
Rahardjo, Wahyu (2013) apa halm yang terbaik yang dapat
Hardiness adalah Suatu konstelasi individu lakukan dalam hal
karakteristik kepribadian yang tertentu.
membuat individu menjadi lebih kuat, 2. Memiliki rasa percaya diri dan citra
tahan, stabil, dan optimis dalam diri positif, individu akan lebih
menghadapi stress dan mengurangi santai dan optimis jika individu
efek negative yang dihadapi. Menurut memiliki rasa percaya diri yang
Kobasa (Aprilia, 2015) kepribadian tinggi dan citra diri yang positif
Hardiness adalah suatu susunan
maka individu akan akan terhindar controlnya rendah. Individu
dari stress dengan hardiness memiliki
3. Mengembangkan ketrampilan kemampuan untuk mengontrol
komunikasi, dan kapasitas untuk apa yang terjadi padanya
mengelola perasaan yang kuat dan 2. Commitment atau keyakinan
implus. bahwa hidup itu bermakna dan
memiliki tujuan. Keterikatan
Rahardjo, Wahyu (2013) individu pada suatu hal. individu
Fungsi dari hardiness adalah memiliki komitmen yang tinggi
1. Membantu individu dalam proses percaya pada kemampuan diri
adaptasi dan memiliki toleransi sendiri kepada apa yang mereka
terhadap stress. lakukan. Rahardjo (2005)
2. Mengurangi akibat buruk dari menyebutrkan bahwa komitmen
stress kemungkinan terjadinya keyakinan bahwa individu
bournout dan penilaian negative bermakna dan memiliki tujuan.
terhadap suatu kejadian yang Individu yang memiliki kegiatan
mengancam dan meningkatkan apapun yang sedang dikerjakan
penghargaan untuk melakukan dengan perasaan yang wajar akan
coping yang berhasil. menuntunya untuk
3. Membuat individu tidak mudah mengidentifikasikan atau
jatuh sakit memberi arti pada setiap kejadian
dan segala sesuatu yang ada
dilingkungannya. Rasa
Aspek-aspek hardiness menurut komitmen ada pada orang-orang
Rahardjo (2013) yaitu: adalah terhadap tujuan terlibat
1. Control atau keyakinan bahwa dalam acara, kegiatan dan orang-
individu dapat mempengaruhi orang dalam hidup mereka.
apa saja yang dapat terjadi dalam 3. Challenge atau pengertian bahwa
hidupnya. Kecenderungan dan hal-hal yang sulit dilakukan atau
percaya bahwa individu dapat diwujudkan adalah suatu yang
mengkontrol dan mempengaruhi umum terjadi dalam kehidupan
suatu kejadian dengan namun pada akhirnya akan
pengalamannya ketika datang kesempatan untuk
berhadapan dengan hal-hal tidak melakukan dan mewujudkan hal
terduga. Orang-orang yang tersebut. Tantangan yang
memiliki control yang kuat akan mengacu pada kecenderungan
selalu lebih optimis dalam untuk memandang sesuatu
menghadapi masalah-masalah perubahan suatu insentive atau
daripada individu yang
peluang untuk pertumbuhan dan terhadap dirinya, sangat rentan
bukan merupakan ancaman bagi dialami oleh pekerja-pekerja
keamanan. Individu yang emergency seperti perawat dan
mempunyai tantangan yang kuat sebagainya yang mana beban
adalah orang-orang yang dinamis kerjanya tinggi. Individu yang
dan memiliki kemampuan dan memiliki beban kerja tinggi,
keinginan maju yang kuat, hardiness sangat dibutuhkan untuk
menemukan cara yang lebih mengurangi bournot yang sangat
mudah untuk menghilangkan mungkin timbul.
atau mengurangi keadaan yang
menimbulkan stress dan 3. toleransi terhadap frustasi. Sebuah
penelitian terhadap dua kelompok
menganggap stress bukan
merupakan hambatan. Kobasa mahasiswa yaitu kelompok pertama
percaya bahwa individu dengan yang memiliki hardiness yang tinggi
Hardiness memiliki tantangan mempunyai tingkat frustasi yang
yang tinggi mengharapkan lebih rendah, sedangkan hardiness
perubahan dan melihat kondisi yyang rendah memiliki tingkat stress
yang tinggi
yang menekan sebagai suatu
tantangan yang menawarkan 4. mengurangi akibat buuruk dari
kesempatan untuk tumbuh. stress. Kobasa yang banyak meneliti
Adapun fungsi Hardiness adalah banyak tentang hardiness
menyebutkan bahwa keeetabahan
1. membantu individu dalam proses haati sangat efektif berperan ketika
adaptasi dan lebih memiliki toleransi trejadi periode stress dalam
terhadap stress. Hardiness yang tinggi kehidupan seseorang. Demikian pula
akan sangat membantu dalam pernyataan dari tokoh lain, karena
melakukan proses adaptasi terhadap mereka tidak terlalu menganggap
hal-hal yang baru, sehingga stress stress sebagai suatu ancaman
yang ditimbulkan tidak banyak
5 mengurangi penilaian negative
2. mengurangi akibat buruk dari stress terhadap ancaman.individu dengan
kemungkinan terjadinya bournout hardiness yang tinggi cenderung
dan penilaian negative terhadap suatu memandang situasi yang
kejadian yang mengancam dan menyeebabkan stress sebagai hal
meningkatkan penghargaan untuk yang positif, hal ini dapat membantu
melakukan coping yang berhasil. mereka untuk dapat lebih jernih
Bournot adalah situasi dimana dalam menentukan copying yang
kehilangan control pribadi karena sesuai.
terlalu besarnya tekanan pekerjaan
6 meningkatkan harapan untuk tertentu yang berkaitan dengan
melakukan copying yang baik. tugasnya dengan baik dan efektif.
Copying adalah penyesuaian secara Corsini (2011) menyatakan
kognitif dan perilaku menuju keadaan bahwa aspek-aspek Self efficacy
yang lebih baik, bertoleransi terhadap adalah sebagai berikut;
tuntutan internal dan eesternal yang A. Kognitif
terdapat dalam situasi stress. Kemampuan seseorang memikirkan
Hardiness membuat individu dapat cara-cara yang digunakan dan
melakukan copying yang sesuai. merancang tindakan yang akan
diambil untuk mencapai tuujuan yang
7. meningkatkan ketahanan fisik. diharapkan.
Hardiness dapat menjaga individu B. Motivasi
untuk tetap sehat walaupun Kemampuan seseorang memotivasi
mengalami kejadian-kejadian yang diri melalui pikiranya untuk
penuh stress, karena lebih tahan melakukan suatu tindakan dan
terhadap stress individu juga akan keputusan dalam mencapai tujuan
lebih sehat dan tidak mudah jatuh yang diharapkan
sakit karena caranya menghaddapi C. Afekssi
stress lebih baik dibanding individu Kemampuan mengatasi emosi yang
yang hardiness rendah. timbul pada diri sendiri
8 membantu individu untuk D. Seleksi
mengambil keputusan. Kobasa dan Kemampuan seseorang untuk
puceti (dalam Raharjo, 2005) menyeleksi tingkah laku lingkungan
menyatakan bahwa hardiness dapat yang tepat sehingga dapat mencapai
membantu individu untuk melihat tujuan yang diharapkan. Asumsi yang
kesempatan lebih jernih merupakan timbul pada aspek ini yaitu
suatu bentuk latihan dalam ketidakmampuan orang dalam
mengambil keputusan baik itu daalam melakukan seleksi, membuat orang
stress atau tidak. jadi tidak percaya diri, bingung dan
mudah menyerah ketika dalam
Self-Efficacy menghadapi masalah atau situasi
yang sulit. Seseorang yang sel
Rahardjo, Wahyu (2013) Self
efficacy rendah akan cenderung
Efficacy adalah penilaian dan
menghindari aktifitas dan situasi yang
keyakinan seseorang tentang
mengancam kemampuan
kemampuannya dalam melaksanakan
menyesuaikan diri mereka,
tugas dan menampilkan tindakan
sedangkan mereka yang memiliki self
tertentu dan menampilkan tindakan
efficacy yang tinggi akan cenderung
menghadapi dan mencari jalan keluar. motivasi, perilaku dan lingkungan
Self Efficacy pada tiap individu akan sosial Bandura, 2012)
berbeda antara satu individu dengan Rahardjo, Wahyu (2013)
yang lain berdasarkan tiga aspek, sedangkan fungsi Self-Efficacy
yaitu : memiliki fungsi-fungsi untuk:
a. Tingkat (level) 1. Menentukan pilihan tingkah laku
Tingkat ini berkaitan dengan derajat untuk memilih tugas yang
kesulitan tugas ketika individu diyakini dapat dikerjakan dengan
merasa mampu untuk melakukanya. baik dan menghindari tugas yang
b. Kekuatan (Strength) sulit.
Kekuatan ini berkaitan dengan tingkat 2. Menentukan seberapa besar
kekuatan dari keyakinan atau usaha dan ketekunan yang
pengharapan individu mengenai diperlukan untuk menyelesaikan
kemampuannya. tugas tersebut.
c. Generalisasi 3. Mempengaruhi pola piker dan
Generalisasi ini berkaitan dengan luas reaksi emosional terhadap
bidang laku yang nama individu mampu tidaknya individu dalam
merasa yakin akan kemampuannya. menyelesaikan tugas
Dalam menghadapi kondisi stress, 4. Meramalkan tingkah laku
Self Efficacy individu berperan selanjutnya
penting Rathus, dalam Irza, 2013). 5. Menunjukan kinerja selanjutnya
Orang stress cenderung mengkaitkan dimana kesuksesan akan mampu
segala sesuatu dengan dirinya. Pada berpengaruh positif terhadap
tingkat stress yang berat, orang bisa Self-Efficacy yang dimiliki.
menjadi depresi, kehilangan rasa Rahardjo, Wahyu (2013) Ada
percaya diri, keyakinan diri dan harga beberapa faktor yang dapat
diri. Akibatnya, ia lebih banyak mempengaruhi Self-Efficacy Faktor-
menarik diri dari lingkungan, tidak Faktor tersebut adalah
lagi mengikuti kegiatan yang biasa 1. Performance accomplishment
dilakukan, jarang berkumpul dengan atau sumber pengharapan yang
sesama, lebih suka menyendiri, muncul ketika individu berhasil
mudah tersinggung, mudah marah, menyelesaikan tugas dengan
mudah emosi. Tidak heran mereka baik.
dijauhkan dari teman-temannya. Self 2. Vicarious Experiences atau
Efficacy berkaitan dengan keyakinan sumber pengharapan ketika
keyakinan seseorang bahwa ia dapat individu melihat orang lain
mempergunakan control pribadi pada berhasil menyelesaikan tugas
dengan baik.
3. Verbal Persuasion atau buruk keadaannya menambah
dukungan verbal kepada individu penghargaan diri).
agar dapat menyelesaikan tugas 3. Dukungan instrumental
dengan baik. mencakup bantuan langsung
4. Emotional Arousal atau gejolak seperti kalau orang memberikan
fisiologis ketika individu berada pinjaman uang kepada orang atau
dalam keadaan tertekan. menolong dengan pekerjaan pada
5. Physical atau Affective status waktu mengalami stress.
atau kondisi fisik dan afeksi yang 4. Dukungan informal: mencakup
dirasakan oleh individu. memberikan nasehat, petunjuk-
petunjuk, saran atau umpan balik.
Dukungan Sosial
Stres Kerja
Kate dan Khan (Masbow,
2013) berpendapat, dukungan sosial Chaplin (2014) stress adalah
adalah perasaan positif, menyukai, suatu keadaan tertekan, baik secara
kepercayaan, dan perhatian dari orang fisik maupun secara psikologis
lain yaitu orang yang berarti dalam dengan cara memberikan tekanan
kehidupan individu yang atau ketegasan dalam cara berbicara
bersangkutan, pengakuan, atau menulis. Stress Kerja menurut
kepercayaan seseorang dan bantuan Fraser (dalam Anoraga, 2015) timbul
langsung dalam bentuk tertentu. karena adanya perubahan dalam
Athma, Khafidh (2014) keseimbangan sebuah kompleksitas
Aspek-aspek dukungan keluarga antara manusia, mesin, lingkungan.
adalah Pekerjaan yang menimbulkan stress,
1. Dukungan emosional: mencakup yaitu pekerjaan yang menuntut
empati, keadaan peduli dan keadaan fisik (pekerjaan dengan
perhatian terhadap orang yang otot), pekerjaan dengan ketrampilan
bersangkutan misalnya umpan atau kemahiran Secara umum
balik, penegasan. menurut Dwiyanti (2011)
2. Dukungan penghargaan: terjadi menyatakan ada beberapa faktor yang
lewat ungkapan hormat mempengaruhi stress kerja :
(penghargaan) positif untuk
1. Tidak adanya dukungan sosial.
orang itu, dorongan maju atau
persetujuan dengan gagasan atau Artinya, stress akan cenderung
perasaan individu dan muncul pada karyawan yang
tidak mendapatkan dukungan
perbandingan positif orang itu
dengan orang lain, seperti orang dari lingkungan sosial mereka.
yang kurang mampu atau lebih 2. Tidak adanya kesempatan dalam
berpartrisipasi dalam pembuatan
keputusan dikantor. Hal ini anak sakit atau gagal
berkaitan dengan hak dan sekolah,kehamilan yang tidak
kewajiban seseorang dalam diinginkan, peristiwa traumatis
menjalankan tugas dan atau menghadapi masalah
pekerjaannya. hokum. Cooper dan Straw (2015)
3. Pelecehan seksual yang terjadi Gejala-gejala stress ditempat
ditempat kerja baik dilakukan kerja
dengan sengaja maupun tidak a. Kepuasan kerja rendah, ditandai
sengaja. hilangnya minat terhadap
4. Kondisi lingkungan kerja fisik ini pekerjaan yang sudah ditekuni,
bisa berupa suhu yang terlalu merasa gagal.
panas, terlalu dingin, terlalu b. Kinerja yang menurun, ditandai
sesak, kurang cahaya. dengan sulitnya konsentrasi,
5. Manajemen yang tidak sehat. prestasi kerja menurun.
Banyak orang yang stress dalam c. Semangat dan enerji hilang,
pekerjaan ketika gaya ditandai dengan cemas yang
kepemimpinan para manajernya menjadi lekas panic, dan kurang
cenderung neurotis, yakni percaya diri, kehilangan
seorang pemimpin yang semangat menyelesaikan
sensitive, tidak percaya orang pekerjaan.
lain (khususnya bawahan), d. Komunikasi yang tidak lancar,
perfeksionis, terlalu ditandai dengan rasa jengkel
mendramatisir suasana hati atau yang meledak-ledak,
peristiwa sehingga mendiamkan orang lain.
mempengaruhi pembuatan e. Pengambilan keputusan buruk,
keputusan ditempat kerja. ditandai dengan banyak
6. Tipe Kepribadian. Seseorang melakukan kekeliruan dalam
yang kepribadian tipe A yaitu kerja, sulit membuat keputusan
tipe kepribadian tertutup f. Kreativitas dan inovasi
cenderung mengalami stress berkurang, ditandai dengan
disbanding kepribadian tipe B pikiran hanya dipenuhi satu
yang lebih terbuka terhadap pikiran saja, cermat yang
dunia luar. berlebihan sehingga takut kreatif
7. Peristiwa atau pengalaman g. Bergulat dengan tugas-tugas
pribadi. Stress kerja sering yang kurang produktif, ditandai
disebabkan pengalaman pribadi dengan marah-marah, mudah
yang menyakitkan, kematian tersinggung, depresi, gugup,
pasangan, perceraian, sekolah, agresif terhadap orang lain dan
kelesuan mental. Braham (dalam dan mudah menyalahkan
Handoyo, 2011) menyatakan orang lain.
gejala stress dapat berupa tanda-
tanda berikut ini : KERANGKA PEMIKIRAN
1. Fisik , yaitu sulit tidur tidur tidak
teratur, sakit kepala, sulit buang
air besar, adanya gangguan
pencernaan, radang usus, kulit
gatal-gatal, punggung terasa
sakit, urat-urat pada leher terasa
tegang, keringat berlebihan,
berubah selera makan, tekanan
darah tinggi atau serangan
PENELITIAN TERDAHULU
jantung, kehilangan enerji.
1) Penelitian yang dilakukan
2. Emosional, yaitu marah-marah,
Isnovijayanti, Tita (2002), dengan
mudah tersinggung, dan terlalu
judul Pengaruh Dukungan Sosial
sensitive, gelisah dan cemas,
terhadap Stress Kerja dan Kepuasaan
suasana hati mudah berubah-
Kerja (Study Kasus di Polres Pati
berubah, sedih, mudah menangis
POLDA Jateng). Hasil penelitian
dan depresi, gugup, agresif,
menemukan bahwa Dukungan Sosial
terhadap orang lain, dan mudah
berpengaruh negative secara
bermusuhanj serta mudah
signifikan terhadap stress kerja
menyerang dan kelesuan mental.
(CR=5,374). Dukungan sosial
3. Intelektual, yaitu mudah lupa,
berpengaruh positif secara signifikan
kacau pikirannya, daya ingat
pada kepuasaan kerja (R=-3,992).
menurun, sulit untuk
Oleh karena itu ketiga hipotesis
berkosentrasi, suka melamun
diterima dengan CR>+2,00
berlebihan, puikiran hanya
2) Penelitian yang dilakukan oleh
dipenuhi satu pikiran saja.
Apriani, Tutik (2010), dengan judul
4. Interpersonal, yaitu acuh dan
Pengaruh Konflik kerja terhadap
mendiamkan orang lai,
Stress Kerja karyawan pada Pt Indo
kepercayaan kepada orang lain
Citra Mandiri Bandar Lampung. Hasil
menurun, mudah mengingkari
penelitian Perhitungan regresi linier
janji kepada orang lain, senang
sederhana diketahui bahwa hasil r
mencari kesalahan orang
hitung >r, yang berarti konflik kerja
lainmenyerang dengan kata-kata,
berpengaruh secara signifikan
menutup diri secara berlebihan
terhadap stress kerja karyawan.
3) Penelitian yang dilakukan oleh terhadap Stress kerja perawat RSUP
Almasitoh, Ummu Hany (2011), DR. Soeradji Tirtonegoro Klaten.
dengan judul Stress Kerja ditinjau
dari Peran Ganda dan Dukungan 6) Penelitian yang dilakukan oleh
Sosial pada Perawat. Hasil penelitian Pusponegoro, Martanti (2015) dengan
judul Pengaruh Konflik Peran Ganda
Hasil pengolahan data diperoleh nilai
R=0,633;R=0,400;F=39,050;P=0,000 terhadap Kinerja Wanita Berperan
(P<0,05), menunjukan ada hubungan Ganda yang Dimediasi oleh Variabel
Stress Kerja. Hasil penelitian
signifikan antara konflik peran ganda
dan dukungan sosial dengan stress menunjukan bahwa: 1) konflik peran
kerja. Nilai koefisien determinasi ganda berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja wanita berperan
R=0,400 menunjukan sumbangan
efektif konflik peran ganda dan ganda , (2) Konflik peran ganda
dukungan sosial terhadap stress kerja berpengaruh signifikan teradap stress
sebesar 40% dan sisanya 60% kerja, (3) Stress kerja berpengaruh
dipengaruhi variabel lain yang tidak signifikan terhadap kinerja wanita
menjadi fokus penelitian ini. yang berperan ganda, (4) Stress kerja
memediasi pengaruh peran ganda
4) Penelitian yang dilakukan oleh secara parsial terhadap kinerja wanita
Kalendesang, Idelia (2013), dengan berperan ganda serta dibuktikan
judul Pengaruh Konflik Pekerjaan- dngan uji F bahwa konflik peran
Keluarga Terhadap Stress Kerja Dan ganda dan stress kerja berpengaruh
Keinginan Berpindah Pada Pekerja secara simultan terhadap kinerja
Wanita Di Salatiga. Hasil penelitian wanita yang berperan ganda. 7)
baik work interfening with family, Penelitian yang dilakukan oleh Liu,
dan family interfening with work Chue See. DKK (2015) dengan judul
tidak mempunyai pengaruh terhadap Co-Worker and Supervisor Support
keinginan berpindah dan stress kerja on Job Strees and Presenteeism in an
wanita di Salatiga. aging Workforce:a Structurural
Equation Modelling Approach. Hasil
5) Penelitian yang dilakukan oleh penelitian The level of job Stress was
Raharjo, Wahyu (2013), dengan judul moderate among aging US workers.
Kontribusi Hardiness, dan Self- SEM reveled that co-worker support
Efficacy terhadap Stress Kerja (Study and supervisor support were strongly
pada Perawat RSUP DR Soeradji correlated (β=0.67):p<0.001). job
Tirtonegoro Klaten ). Hasil penelitian stress had a significant direct positive
kontribusi yang signifikan antara effect on presentcism
variabel Hardiness dan Self-Efficacy (β=0.30;p<0.001). Co-worker
suuport had a significant direct
negtive effect on job stress differentces were found for the dual
(β=0.10;p<0.001) and preteism (β=- profile. Womwn reported higher
0.11; p<0.001). 8) Penelitian yang parenting and work values than men
dilakukan oleh Ayu, Kiki (2012) did. Between- gender differencess in
dengan judul Hubugan antara self- work-family conflict were apparent,
efficacy dan Hardiness dengan stress as were within-gender differences
pengasuh pada ibu yang memiliki across profile.
anak berkebutuhan khusus. hasil
POPULASI DAN SAMPEL
penelitian ada hubungan significant
antara Self-efficacy, Hardiness, Jenis penelitian yang digunakan
dengan stress pengasuh. 9) penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian
yang dilakukan oleh Namayaneh, kuantitatif. Populasi dalam penelitian
Hajar (2010) dengan judul The effect ini adalah semua guru wanita kelas 3
of gender role orientation on work dikabupaten demak yang berjumlah
interference with family (WIF) and
Family interference with work (FIW 93 orang. .teknik pengambilan sampel
among married female Nurses in dalam penelitian ini adalah total
Shiras-iran. Hasil penelitian This sampling. Jumlah populasi yang
study also established that female kurang dari 100 seluruh populasi
nurses with older age, more years of dijadikan sampel penelitian. Sampel
job experience, and longer duration penelitian ini adalah 93 guru di
of marriage, percieved lower level of kabupaten Demak tahun 2018.
WIF and FIW. Implications are
STATISTIK DISKRIPTIF
discussed and recommedations are
made regarding future researchein
this area. (10) Penelitian yang
dilakukan oleh Cinamon, Cinamon,
Rachel Gali (2002). Dengan judul
Gender differencesin the importance
of work and family roles implications
for work-family conflict. Hasil
penelitian men were equally Dari tabel data 4.4 bahwa nilai mean
distributed throuhout the profile, tertinggi dengan jumlah 24,5269
where as woman were diperoleh variabel Z sedangkan mean
underrepresented in the work terendah dengan jumlah 12,8065
category. More women than men fit diperoleh variabel X1. Nilai
the family profiel, and more men than minimum tertinggi dengan jumlah
women fit the work profile. No gender 13,00 diperoleh X3, sedangkan
terendah dengan jumlah 6,00 Dengan demikian nilai hitung lebih
diperoleh variabel X1. Nilai besar dari nilai r tabel atau 0,730>
maximum tertinggi dengan jumlah 0.2017maka item_1 dapat dikatakan
30,00 diperoleh variabel Z, valid atau layak untuk dijadikan
sedangkan terendah dengan jumlah angket penelitian.
25,00 diperoleh variabel (X2,X3) .
Std Devisiasi tertinggi dengan jumlah UJI REALIBILITAS
3,94874 dengan variabel X1, Tingkat reliabilitas suatu variabel
sedangkan terendah dengan jumlah atau konstruk penelitian dapat dilihat
2,55816 dengan variabel X2. dari hasil uji statistic cronback alpha
UJI VALIDITAS >0,6. Semakin nilai alphanya
mendekati satu maka nilai realibilitas
Untuk menguji validitas dari suatu datanya semakin terpercaya. Hasil
data penelitian dapat menggunakan pengujian realibilitas dapat dilihat
analisis pearson correlation dimana pada tabel dibawah ini:
jika total dari analisis menunjukan
nilai< 0,01 atau <0,05 maka data
dikatakan valid. Hasil pengujian
validitas data dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :

Dari gambar output diatas, diketahui


bahwa nilai alpha sebesar 0,827.
Kemudian nilai ini kita bandingkan
dengan nilai r tabel dengan nilai N=93
dicari pada distribusi nilai r tabel
signifikasi 5% diperoleh nilai r tabel
sebesar 0,2017. Kesimpulannya alpha
Dari data diatas output nilai korelasi = 0,827 >rtabel =0,2017 artinya item-
antara score item dengan score total. item angket dikatakan reliable atau
Nilai ini kemudian kita bandingkan terpercaya sebagai alat Berdasarkan
dengan r tabel, r tabel dicari pada output scatterplot diatas, terlihat
signifikan 0,05dengan (n) 93 ( angka 93 bahwa titik-titik menyebar dan tidak
karena jumlah responden kita adalah membentuk pola tertentu yang jelas.
93 guru), maka didapat r tabel sebesar Sehingga dapat disimpulkan bahwa
0.2017. dapat diperoleh nilai r hitung tidak terjadi masalah
untuk item_1 pada angket yaitu 0.730. heteroskedastisitas.
Berdasarkan output scatterplot diatas, SCATER PLOT
terlihat bahwa titik-titik menyebar
dan tidak membentuk pola tertentu
yang jelas. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi
masalah heteroskedastisitas.

pengumpul data dalam penelitian

Pengujian normalitas ini dilakukan


menggunakan one sample
Kolmogorov-smirnov test. Pengujian KESIMPULAN
data berdistribusi normal jika nilai
asympsig (2-tailed) yang dihasilkan Dari data yang didapatkan dan
lebih besar dari nilai alpha yaitu analisis yang telah dilakukan dalam
sebesar 0,05%(5%) hasil pengujian penelitian ini maka disimpulkan
normalitas data dapat dilihat pada adalah :
tabel dibawah ini:
1) variabel X1 (konflik Pekerjaan-
Keluarga) berpengaruh positif
signifikan terhadap Y (Stress Kerja)
karena sig <0,05, dan t hitung 8,648>
t table pada SMAN Kabupaten
DEMAK. Artinya guru yang
memiliki pekerjaan ganda akan
mengalami keterbatasan waktu
hiburan, kumpulan dengan keluarga
Berdasar output diatas, diketahui
sehingga mengalami tingkat stress
bahwa nilai signifikansi sebesar 0,198
yang lebih tinggi. Jadi dari hasil
lebih besar dari 0,05, sehingga dapat
penelitian yang dilakukan
disimpulkan bahwa data yang kita uji
menunjukan bahwa guru kelas 3 yang
berdistribusi normal
merangkap tugas sebagai guru dan ibu
rumah tangga mengalami stress kerja.

Hasil pengujian penelitian ini sejalan


dengan hasil pengujian penelitian
terdahulu yaitu penelitian dari
Benyamin, 2011 yaitu terdapat
korelasi positif yang sangat signifikan
antara konflik peran ganda dengan
stress kerja pada karyawan CV. 0,05 dan t hitung -2,936> t table pada
Semoga Jaya Samarinda dengan nilai SMAN Kabupaten DEMAK artinya
R 0,283 dan p= 0,000 guru yang tau bagaimana cara
memilih pekerjaan yang mudah dan
2) Variabel X2 (Hardiness) diselesaikan dengan cepat, maka tidak
berpengaruh negative signifikan akan mengalami stress kerja
terhadap Y (Stress Kerja) karena sig disekolahan.
>0,05 dan t hitung -288> t table pada
SMAN Kabupaten DEMAK. Artinya Hasil pengujian ketiga ini sejalan
guru yang memiliki karakteristik dengan hasil dari pengujian penelitian
kuat, optimis tidak mudah mengalami terdahulu terdahulu (Rahardjo,
stress kerja. Guru kelas 3 memiliki Wahyu. 2011) hasil penelitian
keyakinan dapat menyelesaikan tugas menunjukan berdasarkan hasil
baik sehingga tidak ada tekanan dari analisis data penelitian yang telah
kepala sekolah atau tingkat stress dilakukan pada perawat di RSUP Dr
rendah. Soeradji Tirtonegoro Klaten dapat
diketahui bahwa Self-Efficacy
Hasil pengujian kedua ini sejalan memberikan kontribusai 29,7 % yaitu
dengan hasil dari pengujian penelitian perawat dari RSUP Dr Soeradji
terdahulu (Rahardjo, Wahyu. 2011) memiliki tingkat self-efficacy yang
hasil penelitian menunjukan tinggi dan memberikan kontribusi
berdasarkan hasil analisis data stress kerja yang sedang sedangkan
penelitian yang telah dilakukan pada korelasinya antara self-efficacy
perawat di RSUP Dr Soeradji terhadap stress kerja negative, artinya
Tirtonegoro Klaten dapat diketahui semakin tinggi Self-Afficacy yang
bahwa hardiness memberikan dimiliki perawat maka akan semakin
kontribusai 13,7 % yaitu perawat dari rendah stress kerja yang dirasakan
RSUP Dr Soeradji memiliki tingkat
hardiness yang tinggi dan 4) Variabel X1 (Konflik pekerjaan-
memberikan kontribusi stress kerja keluarga) berpengaruh signifikan
yang sedang sedangkan korelasinya terhadap Y (Stress kerja) dengan
antara hardiness trehadap stress kerja dukungan sosial sebagai variabel
negative, artinya semakin tinggi moderasinya karena sig < 0,05 dan F
hardiness yang dimiliki perawat maka hitung 34,382 > F table pada SMAN
akan semakin rendah stress kerja yang Kabupaten DEMAK artinya guru
dirasakan yang tau bagaimana cara memilih
pekerjaan yang mudah dan
3) Variabel X3 (Self Eficacy ) diselesaikan dengan cepat, maka tidak
berpengaruh negative signifikan
terhadap Y (Stress Kerja) karena sig >
akan mengalami stress kerja 4. pengisian dilakukan pada saat
disekolahan. istirahat guru jadinya hanya memiliki
sedikit waktu, sehingga mengisinya
Hasil pengujian keempat ini sejalan juga terburu-buru, mengisinya kurang
dengan hasil dari pengujian penelitian maksimal.
terdahulu yang juga mendukung
adanya hubungan yang negative dan Daftar pustaka
signifikan antara self- efficacy
terhadap stress kerja yaitu penelitian Agoes, dr. H.Achdiat, dkk. 2003.
yang dilakukan (Murtiningrum, Teori dan Manajemen
Afina. 2005) untuk menurunkan Stres.Penerbit Taroda. Malang.
tingkat stress kerja yang dikarenakan
Almasitoh, Ummu Hany. 2011.Stres
konflik pekerjaan-keluarga, peneliti
Kerja Ditinjau dari Konflik
menyarankan beberapa hal: perlu
Peran Ganda dan Dukungan
ditekatkan pentingnya sikap perhatian
Sosial pada Perawat. Dosen
dari keluarga yang ditunjukan dalam
Universitas Widya Dharma
berbagai bentuk kerja sama yang
Klaten, Fakultas Sosiologi
positif seperti berbagi dalam
menyelesaikan urusan rumah tangga, Anoraga, P. 2015. Psikologi kerja.
mengurus anak, dan memberikan Jakarta:Rineka Cipta. .
dukungan terhadap karier atau
pekerjaan suami Aprilia, Nugraini., Priyatama, A. N.,
& Sadwika, P.A. (2015).
Keterbatasan Penelitian Hubungan antara Self-Efficacy
dan Hardiness dengan Work
1. sampel yang digunakan hanya
Engagement pada anggota
terdiri 9 sekolahan SMAN dan
DPRD kota Surakarta. Diunduh
periode yang digunakan 2017
dari
2. keterbatasan peneliti memperoleh http:jurnalwacana.psikologifk.
data karena UNBK baru dimulai uns.ac.id
tahun 2017
Arikunto, Surhasini. 2012. Prosedur
3. Penelitian ini dilakukan pada saat Penelitian Suatu Pendekatan
seluruh SMAN serentak Praktik. Rineke Cipta: Jakarta.
melaksanakan UNBK, dimana
Athma, Khafidh. 2014. Hubungan
subyek penelitian sdang sibuk dengan
Antara Dukungan Sosial
urusan tersebut seperti mengawasi
dengan Stres Kerja Pada
ujian, membutuhkan waktu cukup
Karyawan Solopos. Fakultas
lama untuk pengambilan data
Psikologi Universitas Greenhaus, J.H. & Beutell, N.J.
Muhammadiyah Surakarta. (1985). Sources of conflict:
Testing a Model of The Work-
Aycan, Z.,& Eskin, M. (2015) Family Interface. Jurnal of
Relative contributions of Applied Psychology, Vol.77,
childcare, spousal support, and No.1,P:65-78.
organizationalsupport in
reducingwork-familly conflict Greenhous, J. H., &Beutell, N.J.
for men and women:the case of (2012). Sources of Conflict
Turkeysex roles, 53(7/8), 453- between Work and Familly
471 Roles. The Academy of
Management Review, Vol. 10,
Bandura, A. 2012. Social Learning No1(Jan., 2012),pp.76-88.
Theory. New Jersey:
Englewood Cliffs Prentice Hall. Guitian, Gregorio. 2015. “
Conciliating Work and Familly:
Budiman. (2016). Persepsi a Chatolic Social Teaching
Efektivitas Kinerja Karyawan perspective”. Journal of
Ditinjau dari konflik Peran Business Ethic.88:513-524.
Ganda Istri dan Dukungan
Sosial Rekan Kerja. Tesis tidak Handoko, Hani. 2013. Manajamen
diterbitkan). Yogyakarta: Personalia dan Sumber Daya
Fakultas Psikologi Universitas Manusia. BPFE, Yogyakarta.
Gadjah Mada.
Handoyo, S. 2011. Stress Pada
Chaplin, J.P.2014. Kamus lengkap Masyarakat Surabaya. JUrnal
Psikologi. Jakarta : PT Raja Insan Media Psikologi
Grafindo Persada Surabaya: Fakultas Psikologi
Universitas Erlangga. Vol 3. No
Dwijayanti. 2011. Stres Kerja di 12(61-74)
Lingkungan DPRD: di Kota
Surabaya, Malang, dan Irza, A. Ikramia.2013. Persepsi atas
Kabupaten Jember. Jurnal Program Akselerasi dan Stress
Masyarakat Kebudayaan, dan Akademik. Jurnal Provitae.
Politik. Surabaya: Fakultas Jakarta: Fakultas Psikologi
Kesehatan Masyarakat Universitas Tarumanegara. Vol
Universitas Airlangga. 3, No1, Mei 2007(29-54)

Frone et al. (2013). Model of the Kurniawan, Aris.2015. 8 Pengertian


Antecendents and work Guru Menurut Para Ahli
conflict. Pendidikan. Penerbit Guru
Pendidikan.Com. Arti Ujian Nursalam. 2013. Manajemen
Nasional Berbasis Komputer Keperawatan Aplikasi dalam
(UNBK). 2016. Bantul: Praktik Keperawatan
Kusnantokarasan.com Profesional. Jakarta : Salemba
Medika.
Martiningrum, Afina. 2005. Analisis
Pengaruh Konflik Pekerjaan- Oktorina, Megawati. 2010.
Keluarga Terhadap Stress Kerja “Pengaruh Konflik Pekerjaan
Dengan Dukungan Sosial Dan Konflik Keluarga
Sebagai Variabel Moderasi. Terhadap Kinerja Dengan
Program Studi Magister Konflik Pekerjaan-Keluarga
Manajemen Universitas Sebagai Intervening Variabel”.
Diponegoro Semarang. Fakultas EkonomiUniversitas
katolik Indonesia Atma Jaya
Masbow. 2013. Apa Itu Dukungan
Sosial ?. Artikel, Rahardjo, Wahyu. (2005).
http://www.masbow.com KontribusiHardiness dan Self-
Efficacy terhadap stress kerja
Min, Mas. 2017. 17 Pengertian Guru (Sudy pada perawat RSUP Dr
Menurut Para Ahli Pendidikan Soeradji TertonegaraKlaten).
dan Peran Guru Menurut Pakar Diunduh pada tanggal diunduh
Terlengkap. Pelajaran.co.id pada tanggal 30 oktober 2016
Noor,M.M 2012. Work Familly ://Repository gunadharma.
Conflict Locus of Control, and Ic.id (kontribusi 20% hardiness
Womens wel-being. Test of 20% Hardiness 20% dan UG
Alternative Pathways the .pdf.
journal of social physikology Rahardjo, W. 2013. Kontribusi
142.5.645-662. Hardiness dan Self Efficacy
NumazirahJamadin, Samasih terhadap Stress Kerja (Studi
Muhamad,Zurwina Syarkawi, pada Perawat RSUP dr.Soeradji
and Fauziah Noordin. (2015). Tirtonegoro Klaten). Jurnal
Work-Familly Conflict and Job Psikologi, Hal 47-57.
Satisfaction: A Structural Rahardjo, Wahyu. 2013. Kontribusi
Equation Modeling (SEM) Hardiness dan Self-Efficacy
Approach International Journel Terhadap Stres Kerja. Fakultas
of Businnes and Management Psikologi, Universitas
Vol 6. Gunadarma.
Rahmadini, Aprilia Putri. (2011). S.M. Jex,P.D. Bliese, S. Buzzel and J.
Studi Deskriptif mengenai Self- Primcau, The Impact of Self-
efficacy terhadap pekerjaan Efficacy on Stressor-Strain
pada pegawai staf bidang Relations: Coping Style as An
statistik sosial di badan pusat Explanatory Mechanism”,
statistik propinsi jawa barat. Journal of Applied
Skripsi (naskah Psychologhy, 2012, Vol. 86,No
publikasi)Bandung: Fakultas 3.401-409.
Psikologi Universitas iilam
Bandung. Stone, Raymond J. 2014. Human
Resource Management. 5thed.
Rivai, Veithzal. 2014. Manajemen Syedney: Jhon Wiley &Sons.
Sumber Daya Manusia Untuk
Sugiyono, Prof,Dr. 2006. Metode
Perusahaan: Dari Teori Ke
Praktik. Raja Grafindo Penelitian Kuantitatif,
Persada. Jakarta. Kualitatif dan R&D. Bandung
:Penerbit Alfabeta.
Robbins, Stephen P. 2016. Perilaku
Organisasi. Prehallindo, http://staff.uny.ac.id/sites/default/file
s/pendidikan/Heri%20Retnawa
Jakarta.
ti,%20Dr./Penelitian%20Kuant
Santrock. J.W. (2005) Life-Span itatif%20&20Kualitatif.pdf.
Development. USA.:MC Graw- (diakses Tanggal 23 September
Hill Humanities Social 2017).

Santrock, J. W. (2014). Life Span Yavas, i& Babakus, E. “Attitudinal And


Developer. Perkembangan Behavioral Consecuences of Work-
Masa Hidup. Jilid 22, Wisnu Familly conflict: Does Gender
Chandra(terj). Jakarta: Matter?”. International
Erlangga.
Journal of Servis Industry
Sari, Kartika. 2011. Teori Dukungan Management. Vol 19. No.1.2013.
Sosial.Konsep Dukungan
Sosial. Blogspot.com

Setiawan, W. 2017. Ombudsman


Temukan Kendala di
UNBK.http: //Koran-
Sindo.Com/ diakses pada
tanggal 22 agustus 201, pada
pukul8.25 WIB.

Anda mungkin juga menyukai