Misalkan I = [a,b] suatu interval tertutup dan terbatas dan misalkan f : I R kontinu pada
I. Maka f terbatas pada I.
Bukti : Andaikan f tidak terbatas pada I=[a,b]. Maka, untuk sebarang 𝑛 ∈ 𝑁 terdapat suatu
bilangan 𝑥𝑛 ∈ 𝐼 sedemikian sehingga |𝑓(𝑥𝑛 )| > 𝑛. Karena I terbatas, barisan 𝑋 = 𝑥𝑛 terbatas. Oleh
karena itu, menurut Teorema Bolzono-Weiestrass, terdapat subbarisan 𝑋′ = (𝑥𝑛 ) dari X, yang
konvergen ke x. Karena I tertutup dan unsur-unsur X’ masuk kedalam I, maka menurut teorema
3.2.6, xI. Karena f kintinu pada x, dengan demikian barisan (𝑓(𝑥𝑛 )) konvergen ke f(x).
Maka dapat disimpulkan dari teorema 3.2.2 bahwa kekonvegenan barisan (𝑓(𝑥𝑛 )) mesti
terbatas. Tetapi ini suatu konradiksi kerena:
|𝑓(𝑥)| > 𝑛𝑟 ≥ 𝑟 untuk 𝑟 ∈ ℕ
Contoh : Andaikn f tidak terbatas pada 𝐼 = [a, b], untuk setiap 𝑀 > 0 terdapat 𝑥𝑛 ∈ 𝐼 sehingga
|𝑓(𝑥𝑛 )| > 𝑀 dapat dibentuk barisan sebagai berikut :
𝑀 = 1 → 𝑝𝑖𝑙𝑖ℎ 𝑥1 ∈ 𝐼 𝑠𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 |𝑓(𝑥1 )| > 1
𝑀 = 2 → 𝑝𝑖𝑙𝑖ℎ 𝑥2 ∈ 𝐼 𝑠𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 |𝑓(𝑥2 )| > 2
𝑀 = 1 → 𝑝𝑖𝑙𝑖ℎ 𝑥3 ∈ 𝐼 𝑠𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 |𝑓(𝑥3 )| > 3
Maka, diperoleh barisan (𝑥𝑛 ) ⊆ 𝐼 karena 𝑥𝑛 ∈ 𝐼 untuk 𝑟 ∈ ℕ
5.3.3. Definisi
Misalkan 𝐴 ⊆ 𝑅 dan f : A R. Kita katakan f mempunyai suatu maksimum mutlak pada
A jika terdapat suatu titik 𝑥 ∗ ∈ 𝐴 sedemikian sehingga
𝑓 (𝑥 ∗ ) ≥ 𝑓 (𝑥 ) untuk semua 𝑥 ∈ 𝐴.
Kita katakan f mempunyai suatu minimum mutlak pada A jika terdapat suatu titik x A
sedemikian sehingga
𝑓 (𝑥 ∗ ) ≤ 𝑓 (𝑥 ) untuk semua 𝑥 ∈ 𝐴
Kita katakan bahwa 𝑥 ∗ suatu titik maksimum mutlak untuk f pada A, dan 𝑥∗ suatu titik
minimum mutlak dari f pada A, jika titik-titik itu ada.
Kita perhatikan bahwa suatu fungsi kontinu pada himpunan A tidak perlu mempunyai
Contoh :
Kita perhatikan bahwa suatu fungsi kontinu pada himpunan A tidak perlu mempun
yai suatu maksimum mutlak atau minimum mutlak pada himpunan tersebut. Sebagai contoh,
1
𝑓(𝑥) = 𝑥
yang tidak mempunyai baik titik maksimum mutlak maupun minimum mutlak pada
himpunan 𝐴 = {𝑥 ∈ 𝑅 ∶ 𝑥 > 0} (Lihat Gambar 5.3.1) Tidak adanya titik maksimum absolut untuk f
pada A karena f tidak terbatas diatas pada A, dan tidak ada titik yang mana f mencapai nilai 0 =
𝑖𝑛𝑓{𝑥) ∶ 𝑥 ∈ 𝐴}. Fungsi yang sama tidak mempunyai baik suatu maksimum mutlak maupun
minimum mutlak apabila dibatasi pada himpunan {𝑥 ∈ 𝑅 ∶ 0 < 𝑥 < 1}, sedangkan fungsi ini
mepumyai nilai maksimum mutlak dan juga minimum mutlak apabila dibatasi pada himpunan
1
{𝑥 ∈ 𝑅 ∶ −1 ≤ 𝑥 ≤ 1}. Sebagai tambahan, 𝑓(𝑥) = mempunyai suatu maksimum mutlak tetapi
𝑥
tidak mempunyai minimum mutlak apabila dibatasi pada himpunan {xR : x 1}, tetapi tidak
mempunyai maksimum mutlak dan tidak mempunyai nilai minimum mutlak apabila dibatasi pada
himpunan {xR : x > 1}.
Jika suatu fungsi mempunyai suatu titik maksimum mutlak, maka titik ini tidak
perlu ditentukan secara tunggal. Sebagai contoh, fungsi g(x) = x2 didefinisikan untuk xA
= [-1,+1] mempunyai dua titik x = 1 yang memberikan titik maksimum pada A, dan titik
tunggal x = 0 menghasilkan minimum mutlaknya pada A. (Lihat Gambar 5.3.2.) Untuk
memilih suatu contoh ekstrim, fungsi konstan h(x) = 1 untuk xR adalah sedemikian
sehingga setiap titik dalam R merupakan titik maksimum mutlak dan sekaligus titik
minimum mutlak untuk f.
Pandang himpunan tak kosong f(I) = {f(x) : xI} nilai-nilai dari f pada I.
Dalam Teorema 5.3.2 sebelumnya telah diperlihatkan bahwa |𝑓(𝑥)| > 𝑀 = 𝑓(𝐼) merupakan sub
himpunan dari R yang terbatas. Misalkan 𝑠 ∗ = sup f(I) dan 𝑠∗ = inf f(I).
Maka akan ditunjukan bahwa titik-titik x* dan x* sedemikian sehingga 𝑠 ∗ = 𝑓 (𝑋 ∗ ) dan 𝑠∗ = f (𝑋∗ ).
1
Karena s* = sup f(I), jika nN, maka 𝑠 ∗ − 𝑛 bukan suatu batas atas dari himpunan
Maka, kita menyimpulkan dari Teorema Apit 3.2.7 bahwa 𝑙𝑖𝑚 (𝑓(𝑥𝑛𝑟 )) = 𝑠 ∗ , dengan demikian
Maka kita dapat disimpulkan bahwa 𝑥 ∗ adalah titik maksimum mutlak dari f pada I
Misalkan I=[𝑎, 𝑏] suatu interval dan f : I R kontinu pada I. Jika 𝑓 (𝑎) < 0 <
𝑓 (𝑏) atau sebaliknya 𝑓 (𝑎) > 0 > 𝑓 (𝑏), maka terdapat bilangan 𝑐 ∈ (𝑎, 𝑏) sedemikian
sehingga 𝑓(𝑐) = 0.
Bukti. Kita asumsikan bahwa 𝑓(𝑎) < 0 < 𝑓 (𝑏). Misalkan 𝑃1 = [𝑎1 , 𝑏1 ] dengan
1
𝑎1 = 𝑎 dan 𝑏1 = 𝑏, dan jika 𝑃1 memiliki nilai 𝑃1 = 2 (𝑎 + 𝑏) jika f(p)=0 kita ambil c =
𝑃1 , dan bukti lengkap. Jika 𝑃1 ≠ 0, misalkan 𝑓(𝑃1 ) > 0 atau 𝑓 (𝑃1 ) < 0. Jika 𝑓 (𝑃1 ) >
0 maka tetapkan 𝑎2 = 𝑎1 dan 𝑏2 = 𝑃1 , dan Jika 𝑓(𝑝) < 0, maka kita maka kita tetapkan
𝑎2 = 𝑃1 dan 𝑏2 = 𝑏1 . Sehingga dalam kasus apapun, kita tetapkan 𝐼2 = [𝑎2 , 𝑏2 ] dimana
𝐼2 ⊆ 𝐼1 dan f(𝑎2 ) < 0, f(𝑏2 ) > 0.
Anggaplah bahwa kita telah mempunyai interval-interval I1, I2, …, Ik = [𝑎𝑘 , 𝑏𝑘 ] yang
diperoleh dengan biseksi secara berturut-turut dan sedemikian sehingga 𝑓 (𝑎𝑘 ) <
1
0, dan 𝑓 (𝑏𝑘 ) > 0. Dan misalkan 𝑃𝑘 = 2 (𝑎𝑘 + 𝑏𝑘 ). Jika f(𝑃𝑘 ) = 0 kita ambil c = 𝑃𝑘 dan
bukti lengkap. Jika f(𝑃𝑘 ) > 0 kita tetapkan 𝑎𝑘+1 = 𝑎𝑘 , 𝑏𝑘+1 = 𝑃𝑘 , sedangkan jika f(𝑃𝑘 ) < 0
kita tetapkan 𝑎𝑘+1 = 𝑃𝑘 , 𝑏𝑘+1 = 𝑏𝑘 . Sehingga dalam kasus apapun, kita tetapkan 𝐼𝑘+1 =
[𝑎𝑘+1 , 𝑏𝑘+1 ] dimana 𝐼𝑘+1 ⊆ 𝐼𝑘 dan
f(𝑎𝑘+1 ) < 0 dan f(𝑏𝑘+1 ) > 0.
Jika proses ini diakhiri dengan penetapan suatu titik 𝑃𝑛 sedemikian sehingga f( 𝑃𝑛 ) =0,
pembuktian selesai dan diperoleh barisan interval In = [𝑎𝑛 , 𝑏𝑛 ], dimana nN, dimana f(𝑎𝑛 )
< 0 dan f(𝑏𝑛 ) > 0.
Selain itu Kkrena interval-interval ini diperoleh dengan biseksi berulang, kita
mempunyai panjang interval 𝑏𝑛 − 𝑎𝑛 = 𝑏 − 𝑎/2𝑛−1 . Mengikuti Sifat Interval Nested 2.5.2
bahwa terdapat suatu titik c dalam In. Dan karena 𝑎𝑛 ≤ 𝑐 ≤ 𝑏𝑛 untuk semua nN, kita
𝑏−𝑎
mempunyai 0 ≤ 𝑐 − 𝑎𝑛 ≤ 𝑏𝑛 − 𝑎𝑛 = 𝑏 − 𝑎/2𝑛−1 , dan 0 ≤ 𝑏𝑛 − 𝑐 ≤ 𝑏𝑛 − 𝑎𝑛 = 2𝑛−1,.
Dari sini diperoleh bahwa c = lim (𝑎𝑛 ) dan c = lim (𝑏𝑛 ). Karena f kontinu pada c, kita
mempunyai
lim (f(𝑎𝑛 )) = f(c) = lim (f(𝑏𝑛 )).
Karena f(𝑎𝑛 ) ≤ 0 untuk semua nN, maka mengikuti Teorema 3.2.4 bahwa f(c) = lim
(f(𝑏𝑛 )) ≤ 0. Juga Karena f(𝑏𝑛 ) ≥ 0 untuk semua nN, maka mengikuti hasil yang sama
bahwa f(c) = lim (f(𝑏𝑛 )) ≥ 0. Oleh karena itu kita mesti mempunyai f(c) = 0. Akibatnya c
merupakan akar dari f.
n 𝑎𝑛 𝑏𝑛 (𝑝𝑛 ) 𝑓(𝑝𝑛 ) 1
( 𝑏 − 𝑎𝑛 )
2 𝑛
1 0 1 0,5 −1,176 0,5
2 0,5 1 0,75 −0,412 0,75
3 0,75 1 0,875 +0,099 0,0125
4 0,75 0,875 0,8125 −0,169 0,0625
5 0,82125 0,875 0,84375 −0,0382 0,03125
6 0,84375 0,875 0,859375 +0,0296 0,015625
7 0,84375 0,859375 0,8515625 − 0,0078125
Teorema berikut ini meringkaskan hasil utama dari pasal ini. Teorema ini
menyatakan bahwa peta dari suatu interval tertutup dan terbatas dibawah suatu fungsi
kontinu juga interval tertutup dan terbatas. Titik-titik ujung dari interval peta adalah nilai
maksimum mutlak dan minimum mutlak dari fungsi, dan pernyataan bahwa se- mua nilai
antara nilai maksimum dan nilai minimum masuk dalam interval peta adalah suatu cara dari
pertimbangan Teorema Nilai Antara Bolzano.
Misalkan I = [a,b] suatu interval tutup dan terbatas. Misalkan pula f : I R kontinu pada
I. Maka himpunan 𝑓 (𝐼 ) = {𝑓 (𝑥 ): 𝑥 ∈ 𝐼 } adalah interval tutup dan terbatas.
Bukti. Jika kita memisalkan m = inf f(I) dan M = sup f(I), maka mengetahui dari Teorema
Maksimum-Minimum 5.3.4 bahwa m dan M masuk dalam f(I). Selain itu, kita mempunyai
f(I) [m,M]. Di pihak lain, jika k sebarang unsur dari [m,M], maka menurut Teotema
Akibat sebelumnya bahwa terdapat suatu titik cI sedemikian sehingga k = f(c). Dari
sini, kf(I) dan kita menyimpulkan bahwa [m,M ] f(I). Oleh karena itu, f(I) adalah
interval [m,M].
Catatan. Jika I = [a,b] suatu interval dan f : I R kontinu pada I, kita mempunyai bukti
bahwa f(I) adalah interval [m,M]. Kita tidak mempunyai bukti (dan itu tidak selalu benar)
bahwa f(I) adalah interval [f(a),f(b)]. (lihat Gambar 5.3.3.)
f(b)
f(a)
x* x*
Untuk membuktikan Teorema Pengawetan Interval 5.3.10, kita perlu lemma pencirian
interval pada teorema 2.5.1
Lemma Misalkan SR suatu himpunan tak kosong dengan sifat jika x,yS
dan x < y, maka [x,y]S ......................... (*)
Maka S suatu interval.
Bukti. Kita akan menganggap bahwa S mempunyai sekurang-kurangnya
dua titik. Terdapat empat kasus untuk diperhatikan : (i) S terbatas, (ii) S terbatas
diatas tetapi tidak terbatas dibawah, (iii) ) S terbatas dibawah tetapi tidak terbatas
diatas, dan
(i) S tidak terbatas baik diatas maupun dibawah.
(i) Misalkan a = inf S dan b = sup S. Jika sS maka a s b dengan
demikian s[a,b]; karena sS sebarang, kita simpulkan bahwa S[a,b].
Dipihak lain kita claim bahwa (a,b)S. Karena jika z(a,b), maka z bukan suatu batas
bawah dari S dengan demikian terdapat xS dengan x < z. Juga z akan suatu batas
atas darin S dengan demikian terdapat yS dengan z < y. Akibatnya, z[x,y] dan sifat
(*) mengakibatkan z[x,y]S. Karena z unsur sebarang dalam (a,b),maka disimpulkan
bahwa (a,b) S.
Jika aS dan bS, maka kita mempunyai S = (a,b); jika aS dan bS kita
mempunyai S = (a,b]; jika aS dan bS kita mempunyai S = [a,b); dan jika aS
dan bS kita mempunyai S = [a,b].
(ii) Misalkan b = sup S. Jika sS maka s b dengan demikian kita mesti
mempunyai S(-,b]. Kita claim bahwa (-,b)S. Karena, jika z(-,b),
argumen yang diberikan (i) mengakibatkan terdapat x,yS sedemikian sehingga
[x,y]S. Oleh karena itu (-,b)S.
Jika bS, maka kita mempunyai S = (-,b); jika bS, maka kita mempunyai S
= (-,b].
(iii) Misalkan a = inf S dan memperlihatkan seperti dalam (ii). Dalam
ka- sus ini kita mempunyai S = (a,) jika aS, dan S = [a,) jika aS.
(iv) Jika zR, maka argumen yang diberikan pada (i) mengakibatkan
bahwa terdapat x,yS sedemikian sehingga z[x,y]S. Oleh karena itu RS,
dengandemikian S = (-,).
Jadi, dalam semua kasus, S merupakan suatu interval.
Teorema Pengawetan Interval
Misalkan I suatu interval dan f : I R kontinu pada I. Maka himpunan f(I) merupakan suatu
interval.
Bukti. Misalkan ,f(I) dengan < ; maka terdapat titik-titik a,bI
sedemikian sehingga = f(a) dan = f(b). Selanjutnya, menurut Teorema Nilai
Antara Bolzano 5.3.6 bahwa jika k(,) maka terdapat suatu cI dengan k=
f(c)f(I). Oleh karena itu [,]f(I), meninjukkan bahwa f(I) memiliki sifat (1)
pada lemma 2.5.1. Oleh karena itu f(I) merupakan suatu interval
.
Terima kasih