Anda di halaman 1dari 5

materi78.co.

nr FIS 2

KINEMATIKA GERAK DENGAN ANALISIS VEKTOR


A. PENDAHULUAN Grafik perpindahan dalam berbagai macam
Dalam vektor terdapat dua komponen gerak terhadap kecepatan dan waktu:
utama, yaitu komponen horizontal (sumbu x)
dan komponen vertikal (sumbu y). v
Kedua komponen vektor tersebut memiliki
resultan yang memiliki arah yang merupakan
akar dari jumlah kuadrat komponen x dan y. ∆r
Cara menentukan komponen-komponen t
vektor:
v konstan

y v v
R

∆r ∆r
t t
θ x v dipercepat v diperlambat
C. KECEPATAN PARTIKEL
x = R cos θ y = R sin θ Kecepatan rata-rata (v) adalah hasil bagi
perpindahan dengan waktu tempuhnya.
y
R = √x2 +y2 tan θ = ∆r
x v=
∆t v = vx i + vy j v = √vx 2 +vy 2
B. POSISI DAN PERPINDAHAN PARTIKEL
Posisi (r) merupakan kedudukan benda dengan arah kecepatan:
terhadap titik acuan. vy
tanθ =
Posisi dapat dinyatakan dengan vektor- vx
vektor satuan, pada sumbu x ditulis i, dan
sumbu y ditulis j. Kecepatan sesaat adalah kecepatan rata-
rata untuk ∆t mendekati nol.
r=xi+yj r = √x2 +y2
v = lim v̅
∆t→0
Perpindahan (∆r) adalah perubahan posisi
benda dalam waktu tertentu. Kecepatan sesaat dengan pendekatan grafik:
Perpindahan dapat dirumuskan: Contoh:

∆r = r2 – r1 ∆r = ∆x i + ∆y j v

∆r = √∆x2 +∆y2
A B
dengan arah perpindahan: 5

∆y
tanθ =
∆x

C
t
O 2 6 10

KINEMATIKA GERAK (II) 1


materi78.co.nr FIS 2
Untuk 0 ≤ t ≤ 2 (garis OA): Percepatan sesaat merupakan turunan
∆x xA -x0 pertama fungsi kecepatan dan turunan
v= =
∆t tA -t0 kedua fungsi posisi.
Untuk 2 ≤ t ≤ 6 (garis AB):
∆x xB -xA Turunan sederhana:
dv dr'
v= = a = r” = = r = xn
∆t tB -tA dt dt r” = n(n-1).xn-2
Untuk 6 ≤ t ≤ 10 (garis BC):
∆x xC -xB Contoh: Tentukan fungsi kecepatan dan
v= =
∆t tC -tB percepatan dari fungsi r = 2r2 + 3r - 5!
r’ = 2.2.r(2-1) + 1.3.r(1-1) + 0.1
Kecepatan sesaat merupakan turunan v = 4r + 3 m/s
pertama fungsi posisi.
r’’ = 1.4(1-1) + 0.3
Turunan sederhana: a = 4 m/s2
dr
v = r’ = r = xn
dt r’ = n.xn-1 Kecepatan dapat ditentukan menggunakan
integral dari fungsi percepatan.
Contoh: Tentukan fungsi kecepatan sesaat dari
fungsi r = 4r2 + 5r + 1! dv
a=
r’ = 2.4.r (2-1)
+ 1.5.r (1-1)
+ 0.1 dt
x t
v = 8r + 5 m/s x0
dv = 0 a.dt
t
Posisi partikel dapat ditentukan v – v0 = 0 a.dt
menggunakan integral dari fungsi
kecepatan. v = v0 +
t
a.dt
0
dx dy
vx = vy =
dt dt lalu dapat dicari resultannya.
x t y t
x0
dx = 0 x
v .dt y0
dy = 0 y
v .dt E. GERAK LURUS DAN GERAK MELINGKAR
t t
x – x0 = 0 x
v .dt y – y0 = 0 y
v .dt Gerak lurus adalah gerak yang dipengaruhi
oleh kecepatan linear, sedangkan gerak
x = x0 +
t
v .dt y = y0 +
t
v .dt melingkar dipengaruhi oleh kecepatan
0 x 0 y
sudut.
lalu dapat dicari resultannya, atau: Gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
adalah gerak yang dipengaruhi oleh
t
r = r0 + 0
v.dt kecepatan linear dan percepatan linear
konstan, sedangkan gerak melingkar
D. PERCEPATAN PARTIKEL berubah beraturan (GMBB) dipengaruhi
Percepatan rata-rata (a) adalah perubahan oleh kecepatan sudut dan percepatan sudut
kecepatan dalam waktu tertentu. konstan.
Hubungan gerak lurus (translasi/linear)
∆v
a= a = √ax 2 +ay 2 dengan gerak melingkar (rotasi):
∆t a = ax i + ay j
Besaran Linear Rotasi Hub.
dengan arah percepatan: r θ
Perpindahan r = θ.R
ay
(m) (rad)
tanθ = v ω
ax Kecepatan v = ω.R
(m/s) (rad/s)
Percepatan sesaat adalah kecepatan rata- a α
rata untuk ∆t mendekati nol. Percepatan 2
a = α.R
(m/s ) (rad/s2)
a = lim a̅
∆t→0

KINEMATIKA GERAK (II) 2


materi78.co.nr FIS 2
Hubungan GLBB dengan GMBB: dapat dirumuskan:
GLBB GMBB
∆𝛉 2π
ω= ω= ω = 2πf
v = v0 + a.t ω = ω0 + a.t ∆t T
s = v0.t + 1/2a.t2 θ = ω0.t + ½α.t2
at
vt2 – v02 = 2as ωt2 – ω02 = 2αθ
at a
Hubungan GLBB dengan GMBB dengan as
a as
analisis vektor:
GLBB GMBB
dr dθ
v= ω=
dt dt
dv dω Percepatan tangensial/linear pada GMBB:
a= α=
dt dt a. Arahnya searah dengan garis singgung
r = r0 +
t
r.dt θ = θ0 +
t
θ.dt lingkaran.
0 0
t t
b. Arahnya sejajar dengan kecepatan linear.
v = v0 + 0
a.dt ω = ω0 + 0
α.dt c. Arahnya tegak lurus dengan percepatan
sentripetal.
Gerak melingkar berubah beraturan
d. Mengubah besar kecepatan total benda.
dipengaruhi oleh:
dapat dirumuskan:
a. Kecepatan linear
b. Kecepatan angular/sudut dv
at = α.r at =
dt
c. Percepatan tangensial/linear
d. Percepatan sentripetal Percepatan sentripetal pada GMBB:
v a. Arahnya menuju pusat lingkaran.
v b. Arahnya tegak lurus dengan percepatan
tangensial.
ω
θ c. Mengubah arah kecepatan total benda
r (menuju pusat).
dapat dirumuskan:

v2
as = as = ω2.r
r
Kecepatan linear pada GMBB arahnya
menuju arah gerak benda (lurus) yaitu menghasilkan gaya sentripetal:
menyinggung lintasan gerakan, dimana
mv2
lintasannya berupa busur/keliling lingkaran. Fs = Fs = m.ω2.r
r
dapat dirumuskan:
Percepatan total adalah perpaduan antara
∆s 2πr percepatan tangensial dan percepatan
v= v= v = 2πrf
∆t T sentripetal, dapat dirumuskan:
r = jari-jari lingkaran (m)
T = periode (s)
a = √at 2 +as 2
f = frekuensi (1/s)
dengan arah percepatan total:
Kecepatan angular/sudut pada GMBB
at
arahnya menuju arah putaran benda tanθ =
(melingkar) yaitu berupa perubahan besar as
sudut busur lingkaran.

KINEMATIKA GERAK (II) 3


materi78.co.nr FIS 2
Beberapa contoh gerak melingkar: Gerak melingkar vertikal di luar bidang
Gerak melingkar vertikal dengan tali lingkaran

C N
N
T
W W
T W.sinθ
B W
T θ θ
W
D
Persamaan umum yang dapat dibentuk:
Wcosθ W T
N - Wsinθ = -Fs
A
W Kecepatan minimum agar benda tidak
meninggalkan lintasan:
Persamaan umum yang dapat dibentuk:
Vmaks = √g.r
T ± Wcosθ = Fs
Ayunan konis
Kecepatan minimum yang dibutuhkan agar
benda dapat mencapai titik B dari A adalah:

vmin = √2.g.r θ

Kecepatan minimum yang dibutuhkan agar L


benda berputar satu lingkaran penuh: Lcosθ Tcosθ
T
vmin = √5.g.r
Fs = Tsinθ
Gerak melingkar vertikal di dalam bidang
lingkaran r = Lsinθ
W
C
Persamaan umum yang dapat dibentuk:
N
W W= Tcosθ Fs = Tsinθ

N
B L cosθ
T=√
θ g
D N
W Kecepatan maksimum agar tali tidak putus:
Wcosθ N
W A Vmaks = √g.r. tan θ
W
Gerak melingkar horizontal dengan tali
Persamaan umum yang dapat dibentuk:

N ± Wcosθ = Fs Fs = T
r
Kecepatan minimum pada C agar benda
tidak meninggalkan lintasan:
Gaya sentripetal pada gerak ini berupa
Vmin = √g.r tegangan tali yang menahan benda agar
tetap berada pada lintasannya.

KINEMATIKA GERAK (II) 4


materi78.co.nr FIS 2
Persamaan umum yang dapat dibentuk:

mv2
Fs = T T=
r

Kecepatan maksimum agar tali tidak putus:

Tmaks .r
Vmaks = √
m

Gerak melingkar horizontal tanpa tali

Fs = f s
r

Gaya sentripetal pada gerak ini berupa


gaya gesek statis yang menahan benda agar
tidak tergelincir sewaktu berputar.
Persamaan umum yang dapat dibentuk:
mv2
Fs = fs = μs.N
r

Kecepatan maksimum agar benda tidak


meninggalkan lintasan:

Vmaks = √μs .g.r

Gerak melingkar pada bidang miring atau


velodrom
Ncosθ
N

Fs = Nsinθ

θ
W
Persamaan umum yang dapat dibentuk:
mg
N= Fs = mg tanθ
cos θ

Kecepatan maksimum agar benda tidak


meninggalkan lintasan dapat dirumuskan:

Vmaks = √g.r. tan θ Vmaks = √μs .g.r

KINEMATIKA GERAK (II) 5

Anda mungkin juga menyukai