Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Pendidikan Almuslim, Vol.IV No.

1  Januari 2016 ISSN: 2338-7394

MENULIS FIKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN EFEKTIF UNTUK


SISWA SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI

Nurmina1*)
1
Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Almuslim, Bireuen
*)
Email: minabahasa1885@gmail.com

ABSTRAK

Pada hakikatnya menulis fiksi adalah menulis kreatif, yaitu menulis dengan maksud mengungkapkan
perasaan atau emosi. Pembelajaran menulis fiksi mencakup menulis puisi, cerpen, dan drama.
Pembelajaran menulis ini merupakan suatu upaya untuk merangsang kepekaan siswa dalam
mengungkapkan perasaan mereka. Kegiatan belajar menulis fiksi perlu mendapat perhatian besar dari
guru SD sejalan dengan fungsinya sebagai fasilitator dalam kegiatan belajar siswa sehingga kelak mereka
tidak hanya menjadi manusia yang cerdas secara intelektual tetapi juga menjadi manusia yang cakap
secara emosional. Model- model pengajaran menulis fiksi adalah cara-cara yang diterapkan dalam
mengajak siswa mengekspresikan emosi atau perasaannya. Dengan pemilihan model yang tepat dan
sesuai diharapkan siswa leluasa dan mudah dalam menguasai menulis fiksi.

Kata Kunci: Menulis Fiksi, Model Pembelajaran yang efektif

1. PENDAHULUAN pembelajaran menulis fiksi di sekolah dasar masih


Menulis fiksi merupakan salah satu mengikuti pola permainan. Umumnya mereka
keterampilan menulis kreatif yang harus dikuasai berpendapat bahwa menulis adalah bermain-main
siswa bahkan sejak di sekolah dasar. Pada jenjang sehingga menulis fiksi selayaknya menjadi
pendidikan dasar pembelajaran menulis ini dibagi kegiatan menulis yang menyenangkan bagi anak-
menjadi tiga jenis, yaitu menulis puisi, menulis anak.
cerpen, dan menulis drama. Agar siswa terampil Sebagai sastra sederhana, menulis fiksi di
mengkomunikasikan idenya dalam sebuah karya sekolah dasar dapat dijadikan wadah
fiksi mereka perlu dimotivasi untuk melatih pengungkapan perasaan atau emosi anak pada
kegiatan menulisnya secara teratur.
jenjang sekolah dasar. Biasanya jenis tulisan fiksi
Pembelajaran fiksi di sekolah dasar
bertujuan untuk mengasah kepekaan siswa dalam untuk anak-anak berupa puisi, cerpen, dan drama
mengekspresikan emosi dan perasaannya dalam anak. Puisi, cerpen, dan drama anak dari jenis
sebuah tulisan. Mereka juga dibimbing untuk tulisan tersebut memiliki ciri- ciri khusus yang
menghasilkan tulisan-tulisan yang merupakan hasil identik dengan dunia anak, yaitu bentuknya yang
dari kegiatan mengkhayal atau imajinasi mereka. sederhana, kalimat- kalimatnya yang lugas dan
Oleh karena itu, untuk mewujudkan hal tersebut pendek, isinya tidak berbelit-belit, materi dan tema
perlu upaya yang efektif dari seorang guru. Salah
yang menarik dan sesuai tingkat perkembangan
satunya melalui model pembelajaran yang tepat.
Penyajian model- model pembelajaran anak, serta mudah dipahami. Oleh karena itu,
menulis fiksi yang tepat oleh guru dalam suatu menulis fiksi dengan model yang tepat akan sangat
kegiatan pembelajaran menulis fiksi akan membantu siswa dalam melahirkan karya sastra
memberikan pengaruh besar bagi siswa dalam yang menarik dan kreatif.
usaha menciptakan keleluasaan dan kebebasan
mereka dalam menghasilkan sebuah tulisan fiksi. 2. PEMBAHASAN
Sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran
guru sepatutnya bisa memilihkan metode, model, Pengertian Menulis Fiksi
atau cara- cara menulis fiksi yang menarik dan Dari bentuk sifatnya tulisan dikelompokkan
mudah bagi siswa utamanya siswa sekolah menjadi dua jenis yaitu tulisan fiksi dan tulisan
dasar. non-fiksi. Fiksi adalah tulisan yang dibangun
Sesuai dengan karakternya, siswa berdasarkan khayalan dan umumnya bukan
sekolah dasar masih dominan dengan bermain kenyataan. Meskipun ada beberapa fiksi yang
sehingga oleh beberapa ahli menyebutkan terinspirasi dari kejadian yang benar-benar terjadi,

Nurmina| Menulis Fiksi dengan Model Pembelajaran Efektif untuk Siswa Sekolah Dasar Kelas Tinggi 16
Jurnal Pendidikan Almuslim, Vol.IV No.1  Januari 2016 ISSN: 2338-7394

namun ketika disajikan sebagai suatu tulisan ada jiwa, kemampuan bahasa, dan lingkungan hidup
pengaruh menulis kreatif yang mengkolaborasikan siswa, diharapkan kegiatan belajar akan lebih
antara kisah nyata dengan khalayal penulis sesuai. Selain itu, guru juga perlu memberi
sehingga terciptalah sebuah karya fiksi yang boleh penilaian dalam pembelajaran menulis fiksi yang
jadi bersumber dari kisah nyata tetapi diolah tujuannya untuk memotivasi bukan untuk
menjadi lebih khayali. menghakimi. Penilaian terhadap karangan siswa
Tulisan fiksi memiliki keunikan tersendiri bisa berupa komentar kekurangan dan pujian
antara satu penulis dengan penulis lainnya, bisa untuk kelebihan yang dapat ditulis guru pada
menghasilkan tulisan yang berbeda meskipun kertas kerja siswa. Karangan yang sudah
dengan tema dan jenis tulisan yang sama. Misalnya diperiksa dan dikomentari selanjutnya bisa
pada jenis tulisan fiksi puisi, pemilihan kosakata, ditempel di papan pajangan kelas. Dengan seperti
bentuk dan gaya bahasa yang digunakan oleh itu, siswa akan merasa karyanya dihargai
masing-masing penulis bervariasi sesuai dengan sehingga mereka akan lebih termotivasi. Agar
kekayaan kosakata, wawasan, dan daya imajinasi pembelajaran menulis fiksi menantang kreativitas
yang dimiliki oleh setiap penulis. anak, guru perlu memiliki gambaran yang jelas
Bagi banyak orang, menulis adalah tentang apa dan bagaimana wujud puisi, cerpen,
keterampilan berbahasa yang sangat sulit dan dan drama yang sesuai dengan karakter dan
menjadi suatu beban karena di samping harus kebutuhan siswa sekolah dasar.
memperhatikan kosa kata dan stuktur kalimat yang
baik, penulis juga harus mempunyai imajinasi yang Model Pembelajaran Menulis Fiksi
sangat tinggi agar mudah dalam mengungkapkan Pembelajaran menulis (mengarang)
semua pemikiran yang dimiliki untuk mendapatkan sebenarnya sudah dimulai sejak anak duduk di
sebuah tulisan yang menarik serta mudah dipahami. kelas 1 sekolah dasar. Anak belajar menggambar
Namun, keterampilan menulis fiksi bisa dikuasai lalu ia menuliskan beberapa kalimat mengenai
jika membiasakan menulis dan bagi siswa gambarnya itu. Selanjutnya, syarat-syarat
pembiasaan ini juga bisa disesuaikan dengan mengarang dapat diajarkan berangsur-angsur.
model-model pembelajaran menulis fiksi yang Yang terpenting adalah dapat memacu spontanitas
memudahkan mereka. atau keberanian anak dalam mengungkapkan
Khususnya untuk siswa sekolah dasat di gagasan dan isi hatinya melalui media tulisan.
kelas tinggi, bahan pembelajaran menulis fiksi Dalam kurikulum 2013 materi menulis fiksi
dapat diperoleh dengan mengkaji GBPP Bahasa mencakup:
Indonesia SD. Menurut Mulyati (1998:62), 1. Menulis karangan berdasarkan rangkaian
langkah- langkah yang ditempuh dalam pengkajian gambar seri
GBPP itu sebagai berikut. 2. Melanjutkan cerita narasi
1. Menginventarisasikan tujuan umum yang 3. Menulis cerita rekaan berdasarkan pengalaman
sesuai untuk pembelajaran menulis fiksi dari 4. Melanjutkan isi pantun
program pengajaran setiap kelas; 5. Menyusun karangan dari gambar seri yang
2. Memilih pembelajaran yang sesuai dengan diacak
tujuan umum itu dari setiap caturwulan; 6. Menulis prosa sederhana
3. Menentukan bahan pembelajaran yang akan 7. Menulis puisi bebas
dikembangkan dari pembelajaran. 8. Memparafrasekan puisi
9. Menulis drama sederhana
Hasil pengkajian yang diperoleh dituangkan Menulis fiksi di sekolah dasar kelas tinggi
dalam bentuk tabel sehingga dapat mempermudah mencakup tiga genre sastra, yaitu mengarang puisi,
guru dalam membuat rencana pengajaran yang cerpen, dan drama. Dalam pelaksanaannya, ketiga
akan dilaksanakan. Guru harus mengetahui prinsip- bentuk sastra anak tersebut memerlukan strategi
prinsip pembelajaran menulis fiksi agar mampu tersendiri sesuai dengan karakteristik siswa usia
mengelola kegiatan pembelajaran yang bermakna SD, yaitu belajar sambil bermain. Model- model
bagi siswa. Pembelajaran menulis fiksi harus pembelajaran menulis fiksi merupakan cara, acuan,
memiliki tujuan yang jelas. Kejelasan tujuan contoh, atau pedoman yang bisa dijadikan sarana
memungkinkan terciptanya suasana belajar yang pengembangan keterampilan menulis fiksi untuk
menyenangkan dan terarah. siswa SD oleh guru. Menurut Mulyati (1998),
Dalam pembelajaran menulis fiksi di model- model pembelajaran menulis fiksi antara
sekolah dasar, pemilihan bahan dikembangkan lain sebagai berikut.
sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa.
Dengan memperhatikan keterkaitan antara bahan Model Pembelajaran Menulis Puisi
pembelajaran menulis fiksi dengan perkembangan Model-model pembelajaran menulis puisi

Nurmina| Menulis Fiksi dengan Model Pembelajaran Efektif untuk Siswa Sekolah Dasar Kelas Tinggi 17
Jurnal Pendidikan Almuslim, Vol.IV No.1  Januari 2016 ISSN: 2338-7394

yang disajikan di bawah ini merupakan cara- Puisi abjad serupa dengan puisi nama. Abjad
cara pembelajaran yang dapat diterapkan dalam disusun ke bawah mulai dari A samap Z. Tiap
mengajak para siswa mulai menulis puisi. huruf merupakan awal baris atau larik puisi.
1) Menjadi Juru Hipnotis Tentu saja huruf yang diperlukan tidak harus
Padgett menarik siswanya dengan bercerita sampai Z. Hal itu bergantung kepada panjang
tentang juru hipnotis sambil memeragakan pendeknya puisi yang disusun.
beberapa jurus hipnotis. Dengan memberikan 5) Menulis Imajinasi
contoh sederhana, dia mencoba menjelaskan Siswa diajak mengembangkan daya
bahwa setiap orang bisa menjadi juru hipnotis. imajinasinya tentang sesuatu yang aneh tapi
Salah satu cara terbaik menguasai dikenalnya. Guru perlu membantu
(menghipnotis) orang lain adalah kata. Secara mmengembangkan imajinasi siswa, misalnya
sederhana dikatakannya bahwa menghipnotis “Anak-anak bagaimana jika di rumah kita
orang sama dengan menulis puisi, asalkan kita memelihara Dinosaurus? Tulis apa yang
berusaha menyususn kata- kata yang tepat dan kalian bayangkan kedalam bentuk puisi.”Guru
kalimat yang kena, maka kita akan juga bisa menggunakan media gambar. Sesuai
menghasilkan puisi yang memikat pembaca. dengan fungsinya media gambar mampu
Gunakan kata-kata yang ada disekitar kita, memberikan pengalaman yang konkrit bagi
susun menjadi kalimat, jadikan sajak yang siswa. Sadiman (2011:29) mengungkapkan
memikat,” katanya. Kemudian dia menugaskan bahwa gambar merupakan media paling umum
setiap siswa menulis sajak dalam lima menit. yang dipakai, gambar merupakan bahasa yang
Dengan cara demikian dia berhasil mengajak umum yang dapat dimengerti dan dinikmati di
siswanya menulis puisi. Puisi-puisi mereka mana-mana. Dari pernyataan tersebut berarti
selanjutnya dibaca olehnya dan dia media gambar tepat digunakan dalam
menunjukkan perhatian kepada setiap sajak pembelajaran menulis puisi karena media
yang dibaca. Dari ilustrasi tersebut, tampak gambar akan membantu siswa dalam
bahwa pembelajaran menulis puisi berimajinasi dan selanjutnya menuangkan
berlangsung dengan santai, seperti sedang ide-ide dan gagasannya ke dalam bentuk
bermain-main. Hal ini sesuai dengan pendapat puisi. Pada dasarnya puisi tersusun dari
seperti yang dikutip sebelumnya bahwa bagi rangkaian kata-kata yang indah sesuai
anak-anak mengarang adalah bermain-main dengan imajinasi dan kreativitas sang
dan menulis puisi adalah kegiatan karang- penulis.
mengarang yang sederhana dan praktis. 6) Meniru Model Puisi yang Sudah Jadi
2) Menulis Keinginan dan Harapan Siswa mengumpulkan kliping beberapa puisi
Setiap siswa tentu memiliki keinginan atau anak-anak dari majalah atau koran. Siswa
harapan dalam hidupnya. Guru mengarahkan secara kolompok membaca puisi yang ada
agar keinginan atau harapan siswa itu dalam klipingnya. Siswa kelompok satu
diungkapkan ke dalam puisi. Jika sudah membaca puisi kelompok siswa lainnya.
selesai, siswa diminta untuk Siswa harus memahami isi dan unsur-unsur
membacakannya di depan kelas, lalu mereka puisi secara berkelompok. Sesudah paham,
diberikan pujian untuk karya mereka. siswa secara perorangan diberi tugas membuat
3) Puisi Namaku puisi bertema sama tapi menggunakan kata-
Merangsang menulis puisi dengan cara ini kata sendiri.
akan mudah dan menyenangkan bagi siswa.
Hal ini, karena sumber tulisan sudah sangat Model Pembelajaran Menulis Cerpen
mereka kenal, misalnya tentang diri sendiri, Menulis cerpen merupakan salah satu jenis
lingkungan atau keinginan mereka. Semua itu menulis fiksi yang diajarkan di sekolah dasar.
ditulis dengan menghadirkan nama siswa. Menurut Sumardjo (2007:92) cerpen adalah seni
Siswa membuat puisi dari nama mereka keterampilan menyajikan cerita. Oleh karena itu,
masing- masing. Guru dapat memberikan seorang penulis harus memiliki ketangkasan
instruksi kepada siswa sebagai berikut: “anak- menulis dan menyusun cerita yang menarik.
anak, semuanya punyai nama, bukan? Dari Cerpen ialah salah satu jenis tulisan fiksi yang
namamu itu dapat ditulis sebuah puisi. berusaha mengembangkan imajinasi siswa dalam
Caranya susun kebawah huruf-huruf bercerita. Adapun model- model pembelajaran
namamu. Setiap huruf jadikan kata, kemudian menulis fiksi antara lain sebagai berikut:
ikuti dengan kata lain. Tentukan judul yang 1) Menceritakan Gambar
sesuai. Siswa membuat sebuah cerita berdasarkan
4) Menyusun Puisi Abjad gambar peristiwa yang dapat disusun

Nurmina| Menulis Fiksi dengan Model Pembelajaran Efektif untuk Siswa Sekolah Dasar Kelas Tinggi 18
Jurnal Pendidikan Almuslim, Vol.IV No.1  Januari 2016 ISSN: 2338-7394

menjadi sebuah cerita lengkap. Siswa harus Alur atau p lo t merupakan rangkaian
mengamati gambar tersebut dengan peristiwa-peristiwa dalam sebuah cerita. Alur
bimbingan pertanyaan. Jawaban pertanyaan memiliki beberapa kaidah, yaitu plausibilita,
tadi merupakan kerangka cerita yang akan surprise, suspense, dan unity. Plausibilitas
dikembangkan siswa. Setelah selesai, tulisan (kemasukakalan) suatu cerita dikatakan masuk
direvisi dan disunting dengan teman lainnya akal apabila cerita itu memiliki kebanaran,
dalam kelompok. Dengan media gambar yakni benar bagi diri cerita itu sendiri.
siswa dapat mengidentifikasi keindahan alam, Surprise (kejutan), sesuatu yang telah
dan siswa diharap mencapai tujuan mentradisi, yang telah mengkonvensi dalam
pembelajaran, yaitu meningkatkan penulisan karya fiksi, disimpang atau
kemampuan menulis cerpen. dilanggar dalam penulisan karya fiksi itu.
2) Melanjutkan Cerita Suspense (rasa ingin tahu), kaidah yang
Model ini didahului dengan membacakan atau mengatur alur artinya ketidaktentuan
memperdengarkan sebuah cerita kepada siswa. harapan terhadap outcome atau hasil suatu
kemudian guru memberikan cerita yang belum cerita. Unity (keutuhan) merupakan berbagai
selesai dan siswa melanjutkan cerita itu unsur yang ditampilkan, khususnya peristiwa-
dengan memberikan rambu-rambu, misalnya peristiwa fungsional, kaitan, dan acuan yang
“Dia anak yang rajin, sopan, dan hormat mengandung konflik atau seluruh
pada guru.” pengalaman kehidupan yang hendak
3) Awali Cerita dikomunikasikan memiliki keterkaitan satu
Siswa diajak membuat beberapa paragraf awal dengan yang lain. Model mengurutkan plot
cerita yang sudah disediakan guru tetapi bertujuan agar siswa dapat membuat sebuah
paragraf awalnya dikosongkan. Siswa mengisi cerita dengan urut. Langkahnya, guru
bagian awal dan harus terangkai dengan baik membagi amplop berisi potongan plot pada
pada cerita bagian akhir yang sudah masing-masing kelompok. Siswa
disediakan guru. mengidentifikasi, mendiskusikan dan
4) Ganti Tokoh menyalin susunan plot yang sudah disusun
Tokoh berkaitan erat dengan penokohan, dalam bentuk tulisan.
yaitu cara menggambarkan tokoh dalam
sebuah cerita fiksi. Tokoh cerita adalah orang- Model Pembelajaran Menulis Drama
orang yang ditampilkan dalam suatu karya Menulis teks drama adalah salah satu
naratif atau drama yang oleh pembacanya menulis kreatif, yaitu kegiatan menulis yang
ditafsirkan memiliki kualitas moral dan bersifat apresiatif dan ekspresif. Apresiatif adalah
kecenderungan tertentu seperti yang suatu kegiatan yang dilakukan orang untuk
diekspresikan dalam ucapan dan apa yang mengenali, menyayangi, menikmati, dan
dilakukan dalam tindakan. Pada pembelajaran selanjutnya dapat menciptakan dari apa yang
menulis fiksi model ganti tokoh ini bertujuan dikenalinya tersebut. Ekspresif artinya adanya
untuk memahamkan tokoh pada waktu usaha untuk mengungkapkan kembali pengalaman
mengarang cerita. Siswa harus mengganti atau berbagai hal yang dipahami untuk
tokoh dalam ceritanya baik dengan nama- dikomunikasikan kepada orang lain dalam bentuk
nama yang pernah mereka kenal atau tulisan yang bermakna.
berdasarkan sudut pandang penceritaan. Menulis teks drama membutuhkan
5) Ganti Setting kreativitas dan pikiran kritis siswa. Oleh karena itu,
Model ini mengarahkan siswa agar bisa lebih pembelajaran menulis teks drama membutuhkan
mengenal setting sebuah cerita. Kegiatannya, teknik pembelajaran yang dapat mengembangkan
siswa diberi cerita yang settingnya dikosongkan kreativitas dan pikiran kritis siswa. Berikut ini
untuk diisi oleh siswa. Umumnya, setting atau beberapa model pembelajaran menulis drama
latar dalam cerpen dikategorikan dalam tiga yang kiranya dapat dijadikan reverensi oleh
bagian yaitu latar tempat, latar waktu, dan guru dalam membelajarkan siswanya menulis
latar sosial tempat terjadinya peristiwa yang drama.
diceritakan. Latar tempat yaitu hal yang 1) Meniru Model Drama
berkaitan dengan masalah geografis, latar Kegiatannya diawali dengan membaca atau
waktu merupakan hal yang berkaitan dengan mendengarka naskah drama yang ada. Siswa
masalah historis, sedangkan latar sosial adalah secara berkelompok harus memahami naskah
latar yang berkaitan dengan kehidupan drama yang dibacakan pada mereka, kemudian
kemasyarakatan. menulis lagi sebuah drama sesuai dengan
6) Mengurutkan Plot drama yang dibacakan dengan kata-kata

Nurmina| Menulis Fiksi dengan Model Pembelajaran Efektif untuk Siswa Sekolah Dasar Kelas Tinggi 19
Jurnal Pendidikan Almuslim, Vol.IV No.1  Januari 2016 ISSN: 2338-7394

sendiri. Jakarta: Gramedia.


2) Melanjutkan Naskah Drama
Siswa diberi naskah drama yang tidak lengkap,
bagian akhirnya dihilangkan. Siswa secara Penulis:
berkelompok harus memahami dan meneruskan Nurmina
dengan kata-kata sendiri sesuai dengan alur Memperoleh gelar Sarjana dari Program Studi
awal yang dibaca. Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Syiah
3) Mencatat Dialog Suatu Benda Kuala-Banda Aceh dan Magister dari Universitas
Model ini dapat diterapkan dengan Pendidikan Indonesia. Saat ini bekerja sebagai
menghadirkan suatu benda yang mudah dosen di Universitas Almuslim Bireuen-Aceh
diperoleh dari lingkungan sekitar siswa.
misalnya, benda „bunga‟. Guru terlebih dahulu
memperlihatkan bunga lalu meminta siswa
berkelompok dengan teman sebangkunya.
Kemudian mereka diinstruksikan untuk
berdialog tentang bunga tersebut dan setiap
percakapan yang dilakukan dicatat dengan
berurutan.
4) Mengarang Drama dari Cerpen
Diawali dengan kegiatan membaca cerpen
siswa selanjutnya mengapresiasikan unsur-
unsur cerita dan karakter setiap tokoh. Setelah
itu siswa memahami karakter dan alur cerpen
lalu menukis cerita menjadi sebuah teks drama.

3. PENUTUP
Menulis fiksi merupakan salah satu
keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa.
Dengan pembelajaran menulis fiksi, siswa
diharapkan mampu mengungkapkan perasaan,
pengalaman dan ide-ide yang ada di dalam
dirinya. Pembelajaran menulis fiksi untuk siswa
SD mencakup menulis puisi, cerpen, dan drama.
Untuk merangsang kepekaan siswa dalam
mengungkapkan perasaan mereka, kegiatan
belajar menulis fiksi perlu mendapat perhatian
dari guru agar pembelajaran menjadi bermakna
dan menyenangkan untuk siswa. Sebagai
fasilitator guru sepatutnya bisa memperkaya
wawasan mengenai metode atau model- model
pembelajaran menulis fiksi yang sesuai dan
menarik bagi siswa sehingga, kepekaan siswa
menjadi terasah dan tujuan dari pengajaran
menulis diksi bisa dicapai oleh kedua pihak, baik
guru maupun siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Yeti, Mulyati. 1998. Pendidikan Bahasa


Indonesia dan Sastra di Kelas Tinggi.
Jakarta: Universitas Terbuka.

Sadiman, Arif. 2011. Media Pendidikan. Jakarta:


PT Raja Grafindo Persada.

Soemardjo, Yacob. 1998. Apresiasi Kesustraan.

Nurmina| Menulis Fiksi dengan Model Pembelajaran Efektif untuk Siswa Sekolah Dasar Kelas Tinggi 20

Anda mungkin juga menyukai