Anda di halaman 1dari 13

PEYEBAB PENGHAMBAT PERTUMBUHAN GEREJA, MISI DAN SOLUSINYA

DI SUSUN

MARINUS NANGI KEWA

marinusnangikewa@gmail.com

Abstarak

Gereja harus mengalami suatu perubahan atau transformasi gererja, dalam mengahadapi
situasi apapun, gereja hartus memberikan pengaruh yang besar bagi dunia, sehingga gereja dapat
bertumbuh dengan pesat atau mengalami revormasi. Gereja jangan hanya bisa berputar pada
tempat saja. Gereja harus bisa membuat satu perubahan di dalam situasi yang sulit, yaitu dengan
memberitakan Injil keselamatan bagi mereka yang membutuh, suapaya dapat di selamatkan,
gereja harus berdampak bagi dunia, gereja harus bisa keluar dari zona nyama yang mereka
miliki, dan gereja harus bermisi, sesuia dengan janji Tuhan, supaya dapat menjangkau dunia,
untuk menjadi saksi bagi Tuhan di dunia ini, gereja harus melakukan terobosan yang baru dalam
perubahan dunia yang semakin berubah. Gereja yang bermisi adalah gereja yang hidup,
bertumbuh, dan berkembang, gereja tidak boleh meninggalkan yang namanya Misi, karena dari
situlah terbentuknya suatu gereja yang bertumbuh.
Kata kunci:gereja Bertumbuh, berkembang dan bermisi

Pendahuluan

1
Gereja harus memberitakan Injil kepada seluruh dunia, meskipun umat gereja
mengalami aniaya, harus tetap teguh dalam memberitakan kebenaran Firman Tuhan, harus
mempunya semangat yang kokoh didalam injil, gereja tidak beleh mati atau berhenti dalam
pember itaan Firman Tuhan, karena adanya factor-faktor yang mempengaruhi baik dari dalam
atau dari luar gereja, kesehatan gereja juga dapat berdampat pada pertumbuhan gereja. Gereja
tidak boleh mengalami cacat atau pincang, sehingga mengalami pertumbuhan abnormal.

Gereja juga tidak bisa terlepas dari yang namanya Injil atau kabar baik, kehadiran injil di
tengah masyarakat sanagat berdfampak bagi dunia, dan memberikan pengaruh yang besar, dan
dapat memberikan jawaban bagi masyarakat dan bagi dunia. Selain menjawab kebutuhan
jasmani, injil juga mampu menjawab kebutuhan Rohani bagi umat manusia, dalam menghadapi
kehidupan mereka.2

Menurut G.W.Peter mission adalah tugas gereja Yesus Kristus, Misi dalam hal ini tugas
misi, berkenan kpeda oranfg yang telah di berikan otoritas, atau orang-orantg yang sudah di
persiapkan atau di fasilitas untuk dapat memberita kan atau memproklamirkan kebenaran Firman
Tuhan di daerah yang belum mendengar kan kebar keselamatan, untuk membangun jemaat atau
gereja local yang berkembang dan berbuah di dalam Kristus. Gereja juga mampu
mempersiapkan atau memuridkan, dan harus memberikan tugas bagi setiap anggota jemaat untuk
memprolamasikan kabar keselamatan.3

Pertumbuhan gereja harus berdasarkan Akitab, dimana “Anak manusia datang untuk
mencari dan menyelamatkan yang hilang” inilah yang dikatakan Yesus, (Lukas 19:10). Petus
juga berkata bahwa “Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa melainkan supaya setia
orang berbalik dan bertobat” (II pertus 3:9). Kalau gereja tidak bergerak atau hanya berdiam,
maka gereja akan mati dan melupakan tugas yang sebenarnya, jika tidak ada yang memberitakan
kebenaran Firman Tuhan tidak mungkin mereka Umat manusia mengenal Tuhan, ini Tugas

1
Ron jenson dan Jim Steven, Dinamika pertumbuhan gereja, 2004, jawa Timur. Gandum Mas, hlm 1
2
David Eko Setiawan,(jurnal Teologi dan pendidikan Kontekstual, Volum 2), 2019
3
Dr. Yakob Tomatala, Teologi Misi, (YT leadership Jakarta, Indinesia, 2003) hlm.20
gereja yang sebenarnya. Allah juga ingin orang Kristen bertambah, dan ingin suapay setiap,
gereja-gereja bertambah.

Robert Schuller memperingatkan “jika saudara gagal dalam membuat rencana maka
saudara membuat rencana yang gagal bagi hidup saudara”. Pertumbuhan hanya terjadi di dalam
gereja-gereja yang merencanakan untuk bertumbuh dalam hal apapun juga. Pertumbuhan gereja
membutuhkan waktu yang sangat panjang, pertumbuhan gereja tidak hanya bisa di lihat dari
seberapa banyaknya jemaat, tetapi yang dilihat adalah seberapa banyak nya usah gereja
memberitakan Injil dan membawa banyak jiwa-jiwa kepada Tuhan.

Penghalang utama gereja dalam pertumbuhan adalah salah menempatkan sasaran, gereja
yang benar-benar ingin bertumbuh adalah gereja yang mampu menempatkan sasaran utama pada
tempatnya. Gereja

Gereja harus menjadi gereja yang melayani, gereja harus menempatkan Yesus Kristus
sebagai kepala gereja karena Ia adalah alat yang diam di tengah gereja, untuk dapat menangkau
jiwa-jiwa. Gereja bertumbuh dalam segala aspek, gereja harus bertumbuh besar, gereja harus
berdampak besar bagi dunia, gerja juga harus dapat mempengaruhi dunia dan bisa menjadi
dampak yang luar biasa. Roh Kudus juga satu satunya penyebab dari yang mempengaruhu
pertumbuhan gereja, pertumbuhan gereja juga sangat berpengaruh dalam komunitas manusia,
oleh karena itu gereja juga bertumbuh karena adanya prosedur-prosedur atau metode-metode
yang di gunakan oleh manusia atau gerekan manusia. Dapat juga kita lihat dalam pertumbuhan
gereja mula-mula yang terdapat dalam Kisah para Rasul dimana injil diprolamasikan di dunia
sehingga penambahan jiwa-jiwa begitu luar biasa.

Dalam Kisah Para Rasul sebagai fakta yang menjelaskan bahwa pertumbuhan gereja pada
saat gereja mula-mula, pertumbuhan kuantitatif sangat berpengaruh, dalam Kisah Para Rasul
tidak hanya memberikan kesan saja, melainkan juga salah satu patokan dalam pertubuhan gereja
masa kini, dimana gereja harus bergerak keluar untuk memberitakan Injil bagi semua Umat
Tuhan. Dengan adanya penginjilan maka pertubuhan secara kuantitatif pun akan meningkat dan
dan kebangunan rohani terjadi.

Dalam Kisah Para Rasul 1:15, kita dapat melihat bagaimana 120 orang percaya,
kemudian bertambah lagi menjadi 3.000 orang Kis 2:4, peristiwa ini terjadi di bait Allah dan cara
para Rasul menyapa mereka 2:37. Kumpulan orang ini bertambah lagi menjadi 5.000 orang.
Dimana penambahan jiwa pada gereja mula-mula sangat luar biasa, dan Rasul-rasul yang
memberitakan Injil tanpa ada rasa takut untuk terus berkhotbah, dimana Rasul Paulus bersama-
sama dengan muridnya dengan giat untuk meberitakan Injil dari Yesus Kristus. Mereka
menginjil dan pada akhirnya mereka membengun gereja di setiap daerah yang mereka Injili,
dengan penambahan jiwa-jiwa yang luar biasa, mereka lebih semangat lagi untuk terus
memperluas Kerajaan Sorga, sesuai dengan amanat Agung, untuk dapat memberitakan Injil dan
menjadi saksi, “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalua Roh Kudus turun atas kamu, dan kamu
akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung
bumi. Ini adalah pernyataan Tuhan kepada murid-murid-Nya, dimana ketika mereka
memberitakan Injil kepada setiap orang yang belum percaya akan di beri-Nya kuasa, supaya
mereka dapat menjadi sakksi-Nya.

Metode Penilitian

Metode yang di gunakan oleh penulis adalah metode studi pustaka, penulis menggunakan
Studi Pustaka yang merupakan serangkaian dengan serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan
metode pengumpulan data Pustaka, mencatat, membaca serta mengelola data. Sumber-sumber
tersebut adalah berasal buku-buku teks, jurnal dan juga media sosial.

Pembahasan

Berbicara tentang misi gereja, menurut david Bosch, tidak bisa terlepas juga dari Missio
Dei, gereja harus bisa melanjutkan apa yang Tuhan praktek kan ketika Ia masih di bumi, tugas
istimewa gereja ialah berpasrtisipasi, kletika berbicara tentang misi gereja kita juga melihat
terang Misi Allah yang di wujudkan didalamnya. Gereja harus berpartisipasi dalam meneruskan
apa yang Allah lakukan, yaitu mengupayakan kehidupan, gereja harus juga mengakui pentingnya
Mutuality.4 Kerajaan Allah juga menjadi tujuan utama dari misi gereja yang sebenarnya,
sehingga misi gereja menjadi misi yang meluas, yang bersifat menyeluruh dan menjangkau
semua bidang manusia, serta mengembalikan mereka dari dosa ke kehidupan yang kekal.
Dengan demikian misi atau keselamatan yang Allah berikan mencakup semua kehidupan
4
Ranto G. Simamora, misi kemanusian dan globalisasi, (Ink Media, Jl. Lengkong kecil 40c Bandung, 2006) hlm 155.
manusia, dengan penebusan yang di berikan Allah kepada manusia, bukan hanya memulihkan
keadaan manusia dengan Tuhan, tetapi juga dengan sesama manusia. Pertumbuhan suatu gereja
dan misi sangat berkaitan erat, karena tidak mungkin gereja bertumbuh tanpa adanya misi.

Pertumbuhan gereja yang pertama dalam kitab Kisah Para Rasul sebagai sebuah
pegangan bagi gereja masa kini dalam sebuah pertumbuhan dan juga penginjilan untuk
menjangkau dunia, Kis 1:8 dapak kita pahami bahwa ini adalah sebuah keyakinan bagi kita yang
di berikan Tuhan dan meyakini bahwa Dia akan mendirikan gereja-Nya. Bahwa setiap murid-
Nya ketika memberitakan Firman Tuhan, akan di berikan kuasa untuk dapat bersaksi dan akan
mendirikan gereja. Pada saat ini juga gereja harus bisa memuridkan orang untuk dapat
memberitak kebenaran FirmanTuhan, dan ketika pemuridan itu berhasil kita akan melihat hasil
kualitatif itu akan muncul dalam suatu gereja, gereja harus bisa membekali setiap orang yang di
persiapkan untuk penginjilan bukan hanya dalam material saja tetapi juga dalam hal karakter,
sehingga mereka dapat memberitakan kebenaran itu sesuia dengan kehendak Tuhan. Gereja juga
harus jelas Visi dan Misi apa yang harus di tujui. Gereja jangan hanya mempreoritaskan fasilitas
yang ada dalam gereja saja, tetapi mereka mampu melihat orang-orang di sekitar mereka. Gereja
juga harus berani keluar dari zona nyaman mereka

Gereja merupakan tempat persekutuan orang percaya, gereja juga kadang digunakan
sebagai hal yang menguntungkan di tengah ketidak pastian. Gereja harus bisa mengantisipasi
terhadap tantangan-tantangan yang akan di hadapi dengan mata terbuka, yaiut perubahan di
setaip jaman, gereja juga harus bisa mengevaluasi diri diri sebagai dalam pelyanan dalam
perubahan yang di hadapi, untuk dpat menjangkau dunia dalam memberitkan kebenaran Firnan
Tuhan. Banyak gereja yang mengabaikan hal ini, atau mereka tidak siap dalam menghadapi
perubahan yang ada, sehinggga gereja melupakan tugas yang sebenarnya. Dan pada akhirnya
gereja tidak seimbang dalam berkembang, yang sebenarnya gereja berisi oreang percaya tetapi,
gereja terjebak dengan suasana yang ada yang ada di sekitar mereka.

Kebanyakan sekarang Gereja juga sudah menjadi tempat perpecahan, saling tuduh dan
saling menjebak satu denngan yang lain, dan ada juga yang sibuk dengan dirinya sendiri, bahkan
pimimpin gereja sendiri juga (gembala sidang), gereja lebih bersikap ekslusif di banding inklusif.
Dan pada akhirnya gereja di rasuki oleh masa lalu, dan tidak lagi melihat dunia ini sebagai
sasaran atau tujuan utama yang di jangkau atau untuk di selamatkan, gereja lebih mengutamakan
kepribadian mereka di bandingkan jiwa-jiwa yang beluym di selamatkan, kadang gereja tidak
sejalan dengan apa yang yang Alkitab ajarkan dan pada akhirnya gereja akan menjadi penonton,
gereja akanakan mati atau tidak akan berkembang. Gereja kebanyak lebih mengutamakan
Doktrin di banding kan dengan praktek atau ajaran yang Yesus ajarkan dan mereka lupa akan
amanat Angung itu, gereja juga sering kali berpikir bahwa kekayaan atau aset yang di miliki dan
jumlah jemaat yang banyak, gedung gereja yang besar, menjadikan patokan bahwa gereja
tersebut sudah mengalami pertumbuhan, dan lebih bahayanya lagi gereja di jadikan milik
pribadi, gereja kebanyakan mengandal kana pa yang mereka miliki, yang sebenar itu menjadi
penghalang bagi jemaat untuk masuk dalam hadirat Tuhan.5

Menurut McGavran Gereja dapat dikatakan bertumbuh jika gereja mampu menanbahkan
orang-orang yang belum mengenal Tuhan Yesu sebagai juru selamat, dan mereka boleh
mengenal Tuhan, membawa mereka dalam persekutuan dan menjadikan mereka anggota gereja
yang bertanggung jawab. Dalam perubahan jaman gereja di tantang untuk menagamati setiap
perubahan yang ada, gereja tidak bisa mengabaikan situasi ini, dimasa seperti inlah, gereja
mampu untuk memenangan banyak jiwa, ketik manusia berada dalam perubahan jaman, gereja
harus masuk dengan cara apapun, dalam problem yang dihadapi seperti sekartang sebenarnya
disini peluang besar gereja untuk menjangkau jiwa-jiwa, gereja tidak boleh di kekangh atau di
penjara oleh teori-teori, aturan-aturan atau apapun. Tetapi gererja harus merubah cara
penampilannya, gereja harus mampu beradaptasi dengan perubahan jaman. Gereja harus tetap
eksis dalam perubahan dunia yang makin berkembang. Gereja harus bisa berdiri dengan tegak
dalam situasi apapun suapaya bisa menjawab kebutuhan manusia baik dalam kebutuhan ekonomi
dan juga kebutuhan rohaninya. Gereja harus mampu membaca peluang yang akan terjadi
kedepannya dalam perubahan jaman, yang akan terus berkembang. Gereja juga harus menjadi
gereja yang Misioner yang artinya gereja harus mampu untuk ikut serta dalam melaksanakan
pelayanan Misi di dunia, selain itu juga dalam menghadapi perubahan dunia, gereja di panggil
untuk terbuka terhadap perubahan yang di hadapi dalam perubahan zaman, gereja harus lebih
kritis lagi.

Menurut Dr. Makmur Halim, Gereja harus harus kembali kepada arti yang sesungguhnya
yaitu mission Dei yang artinya gereja bukan lagi mengutus, tetapi itu adalah utusan itu sendiri
5
Cristine veronica dawan dan Firman panjaitan, Kasih setia, (anggota IKAPI, JL. Kenanga No.164 sambilegi gunung
kidul, Manguwoharja, sleman, Yogyakarta, 2018). 4-5
yang dapat menampilkan dirinya di tengah-tengah perubahan dunia dan Pluraliesme.gereja di
panggil oleh Allah sebagai tugas untuk menyelamatkan dunia. Allah memakai gereja sebagai
duta- dutas Kristus di tengah perubahan dunia. Gereja adalah kehidupan yang religious yang
berpusat pada Yesus Kristus, gereja juga adalah sebuah organisasi yang, menjalani kehidupannya
dengan mengatur diri sendiri, dengan struktur organisasi yang berdiri di asanya, artinya gereja
bergerak didasari aturan organisasi yang ada didalamnya tanpa ada alasan apapun, gereja perlu
yang namanya aturan sehingga ia bisa menjalani kehidupan berorganisasi dengan benar dan
bertanggung jawab. Pertumbuhan sebuah gereja adalah meruapakan buah dari apa yang di
kerjakan Allah adalah adalah Tujuan untuk menyelamatkan umatnya, dan untuk mencapai tujuan
itu atau keselamatan itu, Allah menyediakan jalan, yaitu didalamnya melalui Yesus Kristus, itu
adalah karya sendiri Yesus Kristus tanpa ada campur tangan manusia. Ia rela mati untuk dapat
menyelamatkan umat-Nya dari dosa yang di perbuat dan menarik mereka kedalam kerajaan
Sorga, karena Tuhan mau supaya semua orang dapat di selamatkan dari lumpur dosa.

Melalui injil umat manusia yang percaya dapat di selamatkan dari penghukuman murka
Allah, begitu pun dengan Rasul Paulus “sebab aku mempunyai keyakinan yang kokh, terhadap
Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang, yang percaya,
pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani” (Roma 1:16), manusia yang hidup diluar
Tuhan adalah manusia yang hancur, atau mengalami kerusakan toatal hubunganya dengan
Tuhan, atau manusia itu telah kehilangan kemulian Allah. Manusia mustahil untuk
menyelamatkan dirinya, dengan cara inilah Ketika Injil di beritakan dapat memulihkan kembali
hubunga manusia dengan sang Penciptanya yaitu Yesus bKristus, suapaya bdapat di selamatkan
kembali dan di bangkitkan dari kekelaman dosa, karena manusia telah dilahirkan dari dosa, maka
sepatutya mereka menerima keselamatan yang dari pada Yesus Kristus sendiri. Manusia yang
tidak berdayaa yang berusaha melepaskan diri dari dosa harus melewati proses kelahiran baru,
lewat menerima Injil keselamatan yaitu Yesus Kristus sendiri.6 Ini lah tugas gereja dimana gereja
harus mampu untuk terus memberitakan kebenaran firman Tuhan bagi mereka yang
membutuhkannya

Roh kudus akan yang Tuhan berikan kepada manusia akan menggerakan manusia untuk
dapak menerima Dia sebagai juru selamat, dan memperkenalkan dan mengendalikan,
6
David Eko Setiawan, Dampak Injil bagi Transpormasi Spritual dan Sosial, (Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu,
2019), 6-7
memberikan kemampuan dan mewujudkan tujuan Allah dalam program atau mewujudkan
program pembangunan gereja atau jemaat. Roh Kudus akan memapukan setiap orang untuk
dapat meberitakan Injil, Ia akan menunjukkan jalan dan memberikan semangat yang kokoh. Roh
Kudus juga dapat menggerakana orang untuk dapat menerima Injil yang di sampai kepada
mereka dan mereka boleh di selamatkan.

Pertumbuhan gereja juga mencakup kualitatif dan kuantitatif dan organic. Pertumbuhan
kualitatif tidak hanya mampu memenangkan jiwa saja, tetapi mampu membawa menajdi jemaat
dan mampu memuridkan orang tersebut dan melakukan pelatihan rohani, supaya ia dapat
memuridkan lagi, dan menjadi anggota jemaat yang bertanggung jawab bagi gerejanya. Menurut
McGavran pertumbuhan mempunyai tujuan mencetus dengan baik, harus memenuhi panggilan
Misioner, dan gereja harus membangun seluruh kemampuannya.

Faktor-faktor yang menghabat pertumbuhan secara kuantitatif, kualitatif dan organik di


dalam gereja local.

Faktor kuantitatif

Gereja menganggap bahwa masyarakat/ lingkungan itu berada di luar gereja dan bukan
bagian dari gereja. Seharusnya masyarakat/lingkungan merupakan bagian dari gereja dan gereja
pun merupakan bagian dari masyarakat/lingkuan. Andreas U Wiyono. Drs. Skarni.

-salah dalam mempromosikan pekabaran injil, sehingga promosi yang dilakukan tidak ada
bedanya dengan promosi sekoles yang tertuju dan melakukan kepentingan-kepentingan
organisasi saja. Karena dalam mempromosikan injil harus memiliki prinsip-prinsip alkitabia. Dr.
Makmur Halim, gereja di tengah-tengah perubahan dunia

- Pertumbuhan Kuantitatif adalah pertumbuhan gereja dalam segi penambahan jumlah organik
atau umat yang ada didalam gereja Tuhan, gereja tidak akan bisa disebut bertumbuh ketika
gereja tidak menampakkan pertambahan dalam jumlah anggota jemaat bahkan sekalipun gereja
itu memiliki gedung besar, banyak uang dan beragam kegiatan pelayanan, seorang Ahli yang
mempelajari strategi pertumbuhan bernama Michel Griffits berkata “kita tidak bisa membangun
Bait baru tanpa menambah jumlah batu-batu hidup.”7 Maka indikator gereja yang bertumbuh

7
Michael Griffiths, Gereja dan Panggilan Masa Kini (Jakarta: BPK Gunung Mulia). 80
secara kuantitatif dalam mengemban amanat agung Tuhan Yesus bagi kita, dapat dilihat dari
bertambahnya jumlah orang percaya yang menjadi selamat hasil dari pelayanan misi Gereja
Tersebut, bahkan dari ungkapan Vergil Gerber “ meskipun hal tersebut tidak menjadi satu-
satunya gereja bertumbuh, namun kesuksesan dapat dilihat dari kuantitas jemaat yang semakin
bertambah”.8 Maka hambatan terbesar bagi gereja dalam mewujudkan pertumbuhan dalam
Kualitas, ketika Gereja tidak memiliki jiwa untuk memenangk an Jiwa dan tidak menganggap
bertambahnya jemaat merupakan hal penting, yang seharusnya dikerjakan dengan sungguh oleh,
bidang Misi disuatu gereja Tertentu. Masalah gereja tidak terletak pada ukuran gedung gereja,
tetapi masalah gereja hari ini adalah jangkauan.

Faktor kualitatif

- a. Kristen keturunan

b. pengaruh dari orang kristen KTP lainnya

c. Pemuridan dari gereja yang lemah

d. Kehilangan kasih yang mula-mula

e. Pergumulan hidup dan pencobaan

f. Pandangan hidup lama yang tidak mengalami transformasi. Dr. Makmur Halim

Pertumbuhan Kualitatif adalah pertumbuhan yang dihasilkan berdasarkan hubungan pribadi


dengan roh kudus, hal pertumbuhan Kualitas sangat dilihat kepada kasih yang timbul dari
persekutuan umat Tuhan didalam gereja yang bermisi.pertumbuhan gereja dalam hal kulaitatif
ini dapat terlihat kedewasaan rohani yang dibuktikan dari perbuatan, perkataan dan tindakan
berdasarkan karakter Kristus. pengertian faktor penghambat pertumbuhan secara kualitatif
digereja akan terlihat ketika didalam persekutuan umat Tuhan tidak timbulnya kasih yang
dibagikan, bahkan factor penghambat yang paling fatal dalam hal kualitatif jemaat sangat terlihat
ketika dalam pikiran, perkataan dan tindakan dari jemaat Tuhan didalamnya tidak mengalami
pertumbuhan melainkan kemerosotan. Pertumbuhan kualitatif dapat di lihat juga dari ketaan
jemaat kepada Tuhan atau adanya rasa takut jemaat dan pemipin gereja kepada Tuhan.

8
Vergil Gerber. Pedoman Pertumbuhan Gereja/penginjlan (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 1973). 25
Faktor organis

Faktor Kesalahan Pemahaman Hakikat Misi, faktor ini merupakan kurangnya


pemahaman yang dalam tentang misi bagi gereja yang dikerjakan pemimpin gereja, pemahaman
misi yang dangkal atau gereja tidak memfasilitasi setiap orang yang yang dikirim ke lading misi
(materi dan praktek) akan menyebakan kekeliruan dalam pertumbuhan gereja yang ada, sehingga
jemaat Tuhan yang ada akan letih, dan tidak ada daya tarik dan tidak terdorong untuk bermisi,
sehingga secara organik ataupun kuantitatif jemaat mengalami hambatan yang sangat menurun.
Pertumbuhan gereja harus bisa berorganisasi dan supaya mampu untuk mengatur jemaat-jemaat
yang ada didalamnya. Ketika oraganisasi dalam gereja tidak berjalan otomati geeja tersebut akan
mengalami perlambatan dalam pelayanan misi atau pun pertumbuhan.

Faktor Trauma Sejarah.

faktor ini kembali kepada pemahaman yang benar harus diberitakan kepada gereja yang ada,
contohnya seperti pemahaman sejarah misi Kristen terhadap dunia, prestasi yang terjadi pada
masalalu dalam sejarah misi, dunia misi dan Zending atau utusan misi yang ada, dengan
pemahaman yang benar maka gereja akan timbul semangat misi karena faktor sejarah yang
benar, sehingga tidak terus memahami sisi Misi dari kegagalan atau penderitaan Zending yang
mengalami aniaya saja. Gereja kebanyakan takut atau truma dengan masa lalu dimana setiap
orang yang melakukan penginjilan sering di aniaya bahkan dapat mengakibatkan kematian, dari
sisi inilah gereja takut untuk membveritakan Injil keselamatan itu.

Pertumbuhan gereja juga harus didasarkan dengan pemberitaan injil atau misi yang
dilakukan, oleh gereja sendiri, gereja di pilih Allah untuk menyelamatkan dunia, bahwa gereja
adalah milik kepunyaan Allah sendiri. Dalam 1 Petrus 2:9 “ tetapi kamulah bangsa yang terpilih,
imamat yang rajani, bangsa yang kudus, Umat kepuyaan Allah sendirisupaya kamu dapat
memberitakan perbuatan-perbuatan ytang besar dari Dia yang telah memanggil kamu keluar dari
kegelapan, kepada terang-Nya yang ajaib”. Maka dari ini tujuan gereja harus pasti dalam
melaksanakan kehendak Allah, berfungsi untuk menyatakan kemulian Allah bagi dunia ini.
Tugas gereja untuk memberitakan kebeanran Firman Tuhan sambil terus memeliharan, dan
mempertahankan iman orang percaya, gereja tidak hanya di panggil untuk memberikan
kebenaran Firma Tuhan saja tetapi gereja mampu untuk mempraktek kana tau mengekspersikan
tindakan penyelamatan Yesus Kristus, sehingga kehadiran kerajaan Allah dapat di lihat dan
dirakan di lingkungan dimana gereja itu berada, pertumbuhan gereja juga dapat di lihat dari
kualitas jemaatnya dimana mereka mampu mengembangkan iman percaya mereka lewat bersaksi
kepada orang-orang yang belum mengenal Yesus, iman mereka terus bertumbuh, berkembang
dan berbuah. Gereja tidak bisa mengambil alih sendiri untuk memberitakan Injil tetapi orang-
orang yang ada di dalamnya atau jemaatnya bisa jkeluart untuk memberittakan Injil itu. Gereja
harus mampu untuk memfasilitasi jemaat-jemaatnya agar mereka siap untuk menjadi alat dalam
permeritaan Injil. Gereja harus memiliki sifat yang Dinamis yang di akibatkan adanya kekuataan
yang mendorang gereja, yaitu injil yang adalah kekuatan bagi Allah.

Misi gereja adalah untuk mendirikan tanda-tanda kerajaan Allah di dunia ini, untuk
mengusahan keadilan, kasih, perdamaian, yang di berikan Allah bagi dunia ini. Gerja harus
menjalankan tugasnya sebagai garam dan terang dunia, supaya mampu memberikanb pengaruh
yang besar bagi dunia ini, di masa perubahan zaman, gereja harus mampu mempraktekan kasih
dalam upaya pemberitaan Injil bagi dunia, dalam mengikti perkembangan zaman. Sasaran gereja
harus tepat dalam mengahadapi perkembangan jaman, artinya gereja harus tau siapa yang di
jangkau, dan bagaimana caranya untuk bisa menjangkau. Sama seperti dalam perjanjian baru
mereka mampu menargetkan siapa yang akan di jangkau, gereja harus mempersiapkan diri, ataub
mobilisasi ini adalah kata yang di apakai dalam Militer, artinya persiapan pasukan Negara untuk
menghadapi perang atau menyerang musuh Negara lain. Dalam Matius 13:38, ‘Ladang adalah
Dunia” maka gereja harus menjadikan dunia ini sebagai tempat untuk menuai atau tempat
memberitakan kebanaran Firman Tuhan (penginjilan), penyelamatan jiwa-jiwa, gereja jangan
memiliki pemikirang yang sempit suapaya perencanaan bisa di selesaikan. Roh kudus yang
adalah penggerak, kan tahu kapan Ia akan menggerakan orang untuk menabur, menyirang, dan
membangun gereja. Misi gereja tidak perlu di rubah, yang perlu dirubah adalah cara pandang
gereja dalam memahami misi Allah, gereja ada karena adanya misi Allah, gereja ikut melakukan
misi yang Allah berikan, gereja tidak bias di pisahkan dari misi gereja, misi bukan hanya sekedar
tugas gereja, melainkan misi adalah hakekat gereja. Untuk itu gereja harus menjadi gereja yang
missioner.

Bersaksi adalah gaya hidup orang Kristen, ini salah satu cara untuk melakukan ledakan
pemuridan penginjilan yang nyata, tanggungjawab orang percaya adalah mengembangkan
kesepian pikiran dan semnagat untuk memberitakan Injil di tengah manusia, gereja harus
memanfaatkan kesempatan yang ada yang Tuhan berikan untuk dapat menjangkau jiwa-jiwa,
kesempatan untuk bersaksi adalah hal yang paling istimewah bagi orang percaya.

Penginjilan yang di lakukan harus menghindari yang namanya perdebatan, ini adalah
salah satu kecenderungan orang untuk menolak Injil yang di sampaikan, ini harus di hindari
supaya injil bisa masuk dengan baik. Salah satu cara untuk memenagkan perdebatan adalah
menghindari. Injil yang disampaikan adalah Injil yang mampu menjawab atau membebaskan
orang dari tawanan atau belenggu dosa, dan mendamaikan manusia dengan Allah, sebagai gereja
Yang bertumbuh dan sebagai gereja, kerajaan Allah harus menjadi dasar di tengah-tengah
masyarakat. Kerajaan Allah harus menjadi tujuan utama dari misi gereja, bukan menjadi gereja
yang hanya berdiam di tempat dan tidak mau melangkah keluar.9

Untuk dapat bertumbuh keluar, gereja harus bertumbuh dulu dari dalam, pertumbuhan
gereja harus didasari dari dalam gereja yang artinya gereja harus bisa bertumbuh dalam hal
disiplin rohaninya, untuk dapat menjangkau banyak jiwa, gereja harus bisa mengoreksi diri
sendiri apakah dia sudah bertumbuh didalam Tuhan atau belum, sehingga gereja tersebut mampu
untuk menjangkau jiwa-jiwa yang belum di selamatkan. Gereja harus bisa mengubah sikap
dalam menghadapi perubahan dunia, artinya gereja harus memiliki rasa kepedulian kepada orang
sekitarnya. Memang seiring berjalannya waktu gereja akan mengalami kesulitan jika tidak
memproklamasikan Injil kepada dunia, gereja akan menjadi mati dan tidak akan berkembang dan
bertumbuh, baik dalam kuantitatif, kualitatif dan juga organisasi.

Dalam pertumbuhan gereja juga, pemimpin gereja atau gembala siding harus benar-benar
menyadari bahwa gereja yang di bangun adalah milik kepaunyaan Tuhan, dan untuk memperluas
kerajaan-Nya di muka bumi ini, seorang gembala sidang tidak boleh membanggakan dirinya,
melalui pertumbuhan gereja yang ia pimpin, dan harus menyadari bahwa ini adalah milik Tuhan,
karena gereja harus menjadikan Tuhan sebagai kepala gereja. Pertumbuhan gereja dan misi harus
adanya kekompakan didalam sebuah organisasi, untuk dapat mewujudkan Visi dan Misi yang
ingin di capai dalam memperluas kerajaan sorga.

Kesimpulan
9
Widi Artanto, Gereja dan Misi-Nya, (Yayasan Taman Pustaka Kristen Indonesia, Jl.dr. Wahidin sudiroshusodo, No.
38A, Yogyakarta 55222, 2015)
Gerja yang berkembang dan bertumbuh adalah gereja yang memiliki misi, yang mampu
menjangkau jiwa-jiwa yang belum di selamatkan, gereja harus memiliki rasa kepeduliannya
terhadap lingkungan sekitar, ger eja harus berMISI supaya gereja tidak mati atau cacat, gereja
jangan hanya memperoritaskan fasilitas gereja saja, tetapi mampu juga untuk memberitakan
kabar keselamatan bagi mereka yang belum di selamatkan, gereja harus memiliki rasa empati
kepada dunia. Gereja merupaka wadah atau tempat rohani untuk membawa jiwa-jiwa untuk di
selamatkan dan masuk dalam persekutuan dengan Kristus Yesusg. Gereja harus mampu eksis di
setiap perkembangan jaman. Injil kerajaan Allah harus di sampaikan dengan jelas dan baik,
dalam situasi dan kondisiyang tidak membaik atau buruk.

Pertumbuhan gereja dan misi adalah alat Tuhan untuk dapat di pakai menjangkau jiwa-
jiwa, mampu untuk menajawa setiap persoalan yang di hadapi oleh setiap manusia dalam
menghadapi perkembangan zaman. Tuaian sangat banyak gereja tidak akan hanya diam saja,
banyak jiwa-jiwa yang menunggu untuk di tuai, banyak mereka yang membutuhkan uluran
tangan misi dan gereja, dan mereka juga merindukan lawatan Tuhan terjadi atas hidup mereka.
Gereja dan misi harus berdampingan dalam memberitakan kerejaan Allah bagi dunia ini. Ketika
banyak jiwa yang di selamatkan, gereja harus bisa memuridkan lagi supaya orang tersebut bisa
menjangkau jiwa lagi dan dapat memuridkan orang lagi, inilah tugas gereja.

Anda mungkin juga menyukai