Anda di halaman 1dari 18

PARENTING SUKSES : STIMULASI KEMANDIRIAN ANAK DENGAN

SEPARATION ANXIETY DISORDER


Yubaedi Siron, Andini Khoirunisa, Dwi Nanda Rahmawati,
Wanda Saras Meidina, Rani Septiani
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta
Kampus PPG FITK Jl. Raya Bogor No.5, Kec. Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat 16516
yubaedi.siron@uinjkt.ac.id

ABSTRAK
Gangguan separation anxiety disorder jika tidak tertangani dengan baik akan menyebabkan
masalah baru bagi anak. Tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mengetahui tingkat
keberhasilan orang tua dalam memberikan stimulasi kemandirian kepada anak. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 8 orang
tua. Pengumpulan data menggunakan wawancara terstruktur. Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa kesuksesan pola asuh orang tua terhadap anak dengan separation anxiety disorder
membutuhkan stimulasi untuk menangani anaknya. Stimulasi kemandirian yang diberikan
orang tua dapat mempengaruhi perkembangan kemandirian pada anak separation anxiety
disorder.
Kata Kunci: separation anxiety disorder, stimulasi kemandirian, parenting sukses
Pendahuluan tua sering menghambat keinginannya dan
Semua orang baik orang dewasa dorongan untuk mandiri. Kemandirian
atau anak-anak tentu pernah merasakan yang diajarkan pada anak sejak dini akan
takut dan cemas, perasaan tersebut adalah membuatnya dapat mengatur waktu
emosi yang normal untuk beberapa situasi kegiatannya sendiri dan membuat anak
dalam kehidupan (Widya H. Padan, 2012). terbiasa menolong orang lain serta lebih
Kecemasan adalah suatu aprehensi atau bisa menghargai orang lain (Hj. Komala,
keadaan yang khawatir mengeluarkan 2015).
sesuatu yang buruk akan terjadi (David, Perubahan pola hubungan anak dengan
2005). orang tua atau dengan orang lain seringkali
Kecemasan menjadi sinyal bagaimana menimbulkan perubahan perilaku, daya
anak-anak akan memberikan respon pada pikir dan imajinasi anak yang biasanya
hal-hal tersebut. Meskipun kecemasan itu terus dalam bentuk agresif atau
adalah hal positif namun, jika terlalu bermusuhan. Rasa cemas mungkin
berlebihan dan tidak terkendali maka akan terwujud dalam bentuk mimpi buruk atau
menjadi hal negatif. Anak-anak yang berupa rasa takut berpisah, takut mati atau
mengalami kecemasan berlebihan cacat tubuh. Anak yang merasa cemas
dikatakan memiliki anxiety disorder berlebihan akan terlihat bingung, rasa
(gangguan kecemasan) dimana emosi yang malu berlebihan, ekspresi ketakutan, kesal,
berguna ini akan bekerja melawan diri melihatkan adanya kewaspadaan atau
mereka sendiri (Mash & Wolfe, 2016). curiga menghindarkan tatapan (Gusti,
Sidarto & Izzaty dalam Hj. 2001).
Komala, mengatakan bahwasannya Ketika anak tidak mampu
kemandirian anak harus dibina sejak usia mencapai perkembangan psikososial, anak
dini, seandainya kemandirian anak akan mengalami perasaan ragu-ragu dan
diusahakan setelah anak besar, malu. Ketika perasaan tersebut menjadi
kemandirian itu akan menjadi tidak utuh. dominan pada diri anak, maka hal tersebut
Secara alamiah anak sudah mempunyai bisa menjadikan perilaku individu yang
dorongan untuk mandiri atas dirinya mengakibatkan saat dewasa nanti masih
sendiri. Mereka kadang-kadang lebih memiliki sifat kekanak-kanakan, dan pada
senang untuk bisa mengurus dirinya akhirnya bisa menyebabkan faktor resiko
sendiri daripada dilayani. Sayangnya orang
terjadinya kecemasan dalam interaksi Pada anak usia dini, kecemasan
sosial pada yang umum terjadi adalah ketika berpisah
anak termasuk didalamnya kecemasan dengan figur lekat. Kelekatan dimulai
berpisah pada orang tua (Esti dkk, 2015). ketika seorang bayi memiliki ikatan
Kecemasan pada masa emosional yang kuat dengan ibu. Menurut
kanak-kanak merupakan salah satu Freud, bayi memulai kelekatan dengan
masalah psikologis yang paling umum payudara ibu sebagai sumber kenikmatan
terjadi dan kebanyakan dialami oleh oral dan selanjutnya menjadi lekat dengan
anak-anak usia sekolah. Horney sosok ibu sendiri (Nurhidayah, 2011). Ibu
mengatakan bahwa pada anak-anak, merupakan figur penting bagi bayi sebagai
kecemasan timbul karena ketergantungan sumber yang memenuhi
mereka dengan orang dewasa yang bisa kebutuhan-kebutuhan dasarnya seperti
membuat mereka bertahan. Kecemasan kebutuhan oral, kebutuhan kasih sayang
pada anak biasanya ditunjukkan melalui dan contact comfort. Dengan demikian
perilaku agresif atau menjauh dari orang dapat dikatakan bahwa contact comfort
lain (Morris & Maisto, 2003). (kenyamanan akibat sentuhan) merupakan
Menurut Yuyun Nurfalah dalam faktor bayi atau anak lekat dengan ibunya
Atik Yuliani, dkk, mandiri dalam bahasa (Intan & Dewi, 2018).
Jawa adalah sendiri atau tidak bergantung Gangguan kecemasan memiliki
pada orang lain (Atik Yuliani, dkk, 2013). beberapa kategori dan beberapa
Kemandirian anak usia dini berbeda diantaranya dialami oleh anak yang baru
dengan kemandirian remaja maupun orang masuk sekolah, yaitu separation anxiety
dewasa. Jika pengertian mandiri untuk disorder (SAD), specific phobia yang
orang dewasa adalah untuk bertanggung dalam hal ini adalah school phobia, social
jawab atas apa yang dilakukan tanpa anxiety disorder (SOC) atau social phobia
membebani orang lain, sedangkan untuk dan selective mutism. Gejala-gejala yang
anak usia dini adalah kemampuan yang ada pada gangguan kecemasan tersebut
disesuaikan dengan tugas perkembangan, akan berlanjut hingga dewasa jika tidak
seperti belajar berjalan, belajar makan, ditangani sejak dini (Rafika & Farida,
belajar berbicara, belajar moral dan 2020).
lain-lain (Atik Yuliani, dkk, 2013). Penelitian terkait separation
anxiety disorder (SAD) pada anak telah
banyak ditemukan. Membahas mengenai Penelitian ini menggunakan
Efektivitas Fading Untuk Meningkatkan pendekatan kualitatif dengan metode
Kemampuan Duduk Sendiri Di Kelas Pada deskriptif untuk mengetahui keberhasilan
Anak yang mengalami Separation Anxiety orang tua dalam stimulasi kemandirian
Disorder (SAD) ( Padan, 2012). Hubungan anak yang mengalami separation anxiety
Antara Kemampuan Ibu Dalam disorder. Pengambilan data ini dilakukan
Menstimulasi Perkembangan Psikososial dengan cara mewawancarai orang tua
Otonomi Yang Diberikan Kelompok tentang stimulasi kemandirian yang
Terapeutik dengan Separation Anxiety diberikan kepada anak yang mengalami
Pada Toddler (Widiani, 2016). Terapi separation anxiety disorder. Seberapa
Token Ekonomi Untuk Mengubah Perilaku besar pengaruh stimulus kemandirian yang
Lekat Di Sekolah (Hasanah, 2013). diberikan orang tua untuk perkembangan
Strategi Parent-School Partnership: Upaya kemandirian anak. Peserta diambil melalui
Preventif Separation Anxiety Disorder beberapa kriteria yang sesuai dengan
Pada Anak Usia Dini (Intan & Dewi, penelitian yaitu orang tua yang memiliki
2018). Hubungan Antara Status Pekerjaan anak dengan separation anxiety disorder.
Dengan Kemampuan Ibu Dalam Peneliti melibatkan 8 orang tua yang
Menstimulasi Perkembangan Psikososial memiliki anak separation anxiety disorder
Otonomi Pada Toddler (Widiani, 2018). dan bersedia untuk diwawancara. Dengan
Keterlibatan Orang Tua Dalam Intervensi menggunakan teknik wawancara melalui
Gangguan Kecemasan Anak Baru Masuk aplikasi WhatsApp serta interview secara
Sekolah (Rafika & Farida, 2020). langsung kepada subjek sehingga peneliti
Namun penelitian mengenai mendapat kesimpulan dan pandangan baru.
stimulasi kemandirian pada anak dengan Wawancara ini dilakukan untuk
separation anxiety disorder belum mengetahui bagaimana cara pengasuhan
dilakukan. Maka dari itu peneliti orang tua untuk melatih kemandirian anak
melakukan penelitian Parenting Sukses: dengan separation anxiety disorder.
Stimulasi kemandirian pada anak dengan
separation anxiety disorder. Narasu Umur Um Pekerj Pendi Kota
mber Narasum ur aan dikan Domis
ber Ana ayah/i Terak ili
ayah/ibu k bu hir
Metode Penelitian Naras
umbe
r
ayah/i
bu
Kategori 1: Yang dilakukan anak ketika
1 40 5 PNS/ib SLTA Tanger
tahun/35 tahu u ang merasa cemas ditinggal oleh orang tua
tahun n rumah
tangga Peneliti melakukan interview pada
2 35 4 PNS SLTA Tanger 8 orang tua mengenai perilaku anak saat
tahun/30 tahu ibu ang
tahun n rumah
tangga merasa cemas ditinggal oleh orang tua.

3 32 tahun 4 Pengus S1 Jawa hasil yang diperoleh menyatakan bahwa


tahu aha/dos barat
n en anak akan menangis, mengamuk,
4 30 tahun 4 wirasw SLTA Jakart memukul, merengek, teriak, serta merasa
tahu asta/ib a
n u selatan bahwa dirinya tidak aman.
rumah
tangga
Tabel 1: Yang dilakukan anak ketika
5 33 tahun 3 ibu SLTA tanger
tahu rumah ang
merasa cemas ditinggal oleh orang tua
n tangga selatan

6 28 tahun 3 wirasw S1 tanger


tahu asta ang
n selatan
Kategori 1 Kode Kutipan

7 47 tahun 4 wirasw SLTA Jakart


tahu asta a Perilaku Menangis Anak
n selatan
anak saat (n1), (n2), menangis
8 46 5 PNS/pe SLTA/ Jakart
tahun/40 tahu ngusah D1 a merasa (n3), (n4), ketika
tahun n a selatan
cemas (n5), (n6), ditinggal
ditinggal (n7), (n8) oleh orang
orang tua tuanya.

Hasil Penelitian
Memukul Memukul
Hasil penelitian ini
(n1),(n5) adalah
mengungkapkan 5 kategori yaitu perilaku
salah satu
anak saat merasa cemas ditinggal oleh
hal yang
orang tua, penanganan orang tua saat anak
dilakukan
merasa cemas ditinggal, stimulus
anak ketika
kemandirian yang diberikan oleh orang
ditinggal
tua, jangka waktu perubahan anak setelah
orang tua
diberi stimulus, perasaan orang tua
pergi
mengenai perubahan saat diberi stimulus.
Mengamuk Anak gacak orang tua
(n1),(n5) mengamuk mainan pergi hal
ketika (n4) yang
ditinggal dilakukan
orang oleh anak
tuanya adalah
pergi mengacak-
ngacak
Merengek Anak benda
(n3) merengek sekitar
saat
ditinggal Mencari Anak hanya
oleh orang perhatian mencari
tuanya (n4), (n7) perhatian
orang tua,
Teriak (n3), Anak mulai guru dan
(n7) mengeraska teman-tema
n suaranya nya saja
ketika
orang tua
hendak Kategori 2: Cara orang tua menangani
pergi anak saat anak merasa cemas ditinggal
Terdapat bermacam-macam cara
Merasa Ketika dari 8 orang tua dalam menangani anak
tidak aman orang tua yang merasa cemas saat ditinggal.
(n3) pergi anak Ditemukan adanya cara orang tua dalam
mulai menangani anak yang cemas yang dirasa
merasa kurang baik yaitu dengan cara
tidak aman memarahinya. Namun, sebagian besar
sudah memberikan cara yang baik dalam
Mengacak-n Ketika penanganan.
Tabel 2: Cara orang tua menangani Pulang Orang tua
anak saat anak merasa cemas ditinggal tepat waktu menepati
Kategori 2 Kode Kutipan (n3) janjinya
kepada anak
Penangana Menemani Orang tua
untuk
n orang tua sampai menemani
pulang tepat
saat anak akhir (n1), anak sampai
waktu
merasa (n2), (n8) anak merasa
cemas aman.
Menemani Orang tua
ditinggal
hingga dapat
Menjanjika Menjanjikan
anak mau menemani
n sesuatu sesuatu yang
ditinggal anak sampai
yang diinginkan
(n3), (n5), anak mulai
diinginkan oleh anak
(n8) merasa lebih
anak (n1), bisa
tenang
(n3), (n5) membuat
anak lebih
Mengajak Meluangkan
tenang
anak waktu ketika
Memarahin Orang tua
jalan-jalan anak sudah
ya (n1) memarahi
(n3) mulai cemas
anak saat
anak tidak
Memberika Memberi
mau
n pengertian
ditinggal
pengertian agar anak
(n1), (n2), tidak cemas
Berinteraks Berbicara
(n3), (n4), ketika
i sebelum kepada anak
(n7), (n6), ditinggal
ditinggal jika
(n5), (n8) orang tua
(n2), (n3), orangtua
(n5) hendak pergi
Menyerahk Menyerahka
bekerja
an anak n anak
pada guru kepada guru Kategori 3 Kode Kutipan
(n6), (n8) ketika orang
Stimulus Berangkat Anak
tua tidak
kemandiria sekolah berangkat
sempat
n yang sendiri sekolah
untuk
diberikan (n2) sendiri
menenangka
orang tua ketika
n anak
orangtua
tidak dapat
Mengalihk Mengalihka
mengantarny
an n perhatian
a ke sekolah.
perhatian adalah salah
(n7), (n5) satu cara
Bermain Orang tua
membuat
bersama membiarkan
anak tenang
temannya anak
(n1), (n6), bermain
Kategori 3: Bentuk stimulasi (n5) bersama
kemandirian yang diberikan oleh orang dengan
tua kepada anak teman-teman
Bentuk stimulasi kemandirian yang nya.
diberikan oleh 8 orang tua atau
narasumber kepada anaknya itu Membiasa Orang tua
bermacam-macam. Ada yang memberikan kan tidur membiasaka
stimulus dengan kegiatan yang sama dan sendiri n anak untuk
ada juga kegiatan yang berbeda. Dan (n2) tidur sendiri.
rata-rata stimulus kemandirian yang
diberikan oleh orang tua kepada anaknya Pergi ke Anak ke
itu 90% berhasil. toilet toilet sendiri
Tabel 3: Bentuk stimulasi kemandirian sendiri ketika
yang diberikan oleh orang tua kepada (n2), (n5) merasa ingin
anak membuang
air kecil atau
air besar. sendiri

Menyuruh Orang tua Membiarka Orang tua


anak untuk meminta n cebok membiasaka
membelika tolong sendiri n anak untuk
n sesuatu kepada anak (n4) cebok sendiri
di warung untuk tetapi tetap
(n1) membelikan didampingi
sesuatu di
warung Diberikan Orang tua
pujian akan
Meluangka Orang tua (n1), (n2), memberikan
n waktu meluangkan (n4),(n6) pujian ketika
sebelum waktunya anak sudah
ditinggal untuk anak menyelesaik
(n1), (n2), sampai anak an tugasnya
(n7) siap
ditinggal Memilih Anak dapat
baju memilih
Membiarka Memberi sendiri pakaian yang
n anak kesempatan (n3) ingin ia
makan kepada anak pakai
sendiri untuk makan sehari-hari
(n4), (n5), sendiri
(n6) Membersih Anak dapat
kan cermin membantu
Melipat Anak (n3) orang tuanya
pakaiannya dibiasakan membersihk
sendiri untuk an cermin
(n4) melipat
pakaiannya Menyapu Menyapu
lantai (n3) lantai ketika n peralatan n anak untuk
ada terlihat makan merapikan
kotoran oleh sendiri mainan
anak (n3) setelah
bermain
Membantu Anak dapat
masak (n3) membantu Menyiapka Menumbuhk
ibunya n an rasa
memasak kebutuhan tanggung
sesuai sekolah jawab anak
dengan sendiri dengan
kemampuan (n6) menyiapkan
nya. kebutuhan
sekolahnya
Menyiram Orang tua sendiri
tanaman membiasaka
(n3), (n5) n anak untuk Memakai Anak
menyiram pakaiannya dibiasakan
tanaman sendiri untuk
setiap pagi (n8) memakai
dan sore pakaiannya
hari. sendiri

Membersih Anak
kan dibiasakan Kategori 4: Perubahan anak setelah
mainan untuk diberikan stimulus dalam jangka waktu
(n1), (n2), membersihk tertentu
(n3), (n6), an Beragam jawaban diberikan oleh
(n5) mainannya dari narasumber. Ada beberapa
narasumber yang mengatakan bahwa
Menyiapka Membiasaka perubahan terjadi dalam waktu yang cukup
singkat yaitu 1 minggu, dan yang paling perubahan
lama yaitu dalam jangka waktu 6 bulan. pada anak.
Namun beberapa narasumber juga ada
yang menyatakan bahwa selama stimulus 3 bulan 3 bulan
dilakukan belum terlihat perubahan pada (n6) setelah
anak. stimulasi
Tabel 4: Perubahan anak setelah berjalan
diberikan stimulus dalam jangka waktu anak baru
tertentu terlihat
Kategori 4 Kode Kutipan perubahany
a.
Jangka 1 bulan Anak
waktu (n2), (n5), terlihat
Belum ada Belum
perubahan (n8) perubahan
perubahan terlihat ada
anak di bulan
(n4) (n7) perubahan
setelah pertama.
yang
diberi
spesifik
stimulus 6 bulan 6 bulan
pada anak,
(n1) terakhir
karena
barulah
stimulus
anak
yang
menunjukk
diberikan
an
baru
perubahann
berjalan
ya.
selama 3
minggu.
1 minggu Hanya
(n3) butuh
waktu satu Kategori 5: Perasaan orang tua

minggu mengenai perkembangan anak saat

untuk diberi stimulus

melihat
Semua orang tua memberikan (n8) sangat
jawaban merasa senang dan bangga karena bersyukur
anaknya mengalami perkembangan setelah kepada
diberikan stimulus-stimulus oleh orangtua Allah SWT,
dalam jangka waktu tertentu. Orang tua ketika anak
juga merasa bersyukur atas perkembangan mengalami
yang dicapai oleh anaknya. perkemban
Tabel 5: Perasaan orang tua mengenai gan.
perkembangan anak saat diberi
stimulus

Kategori 5 Kode Kutipan Pembahasan

Perasaan Merasa Orang tua Kategori 1

orang tua bangga ada merasa Berdasarkan data yang diperoleh

mengenai kemajuan bangga mengenai perilaku anak yang cemas saat

perkemban (n1), (n2), melihat ditinggal orang tuanya menyatakan bahwa

gan anak (n3), (n6) anaknya anak akan mengalami ketakutan atau rasa

saat diberi mengalami khawatir yang berlebihan, menangis

stimulus perkemban bahkan hingga mengamuk. saat ditinggal.

gan. Anak merasa cemas saat berada di


lingkungan sosial, hal tersebut banyak

Merasa Orang tua dijumpai oleh anak usia dini tepatnya saat

senang senang anak memasuki usia TK. Anak yang

(n3), karena memiliki kecemasan berlebih ini saat di

(n7),(n4),(n stimulus sekolah cenderung tidak mau berbaur

5) yang dengan temannya, merasa malu dan tidak

diberikan percaya diri. Perilaku anak seperti ini bisa

kepada mengakibatkan anak di bully oleh

anak temannya, terbukti dengan hasil interview

berhasil. pada salah satu narasumber. Bagi anak


yang lain menganggap bahwa anak

Bersyukur Orang tua


tersebut tidak mampu melakukan hal yang Hasil penelitian menyatakan bahwa
pada umumnya anak bisa melakukan. dalam menangani anak yang merasa cemas
Gejala separation anxiety disorder saat ditinggal, orang tua melakukan
ini dapat terjadi di usia mana saja, namun berbagai cara agar anak mau ditinggal.
kecemasan berpisah ini jarang ditemukan Sebagian besar orang tua menangani
saat umur dewasa. anak yang mengalami dengan cara yang hangat, memberikan
separation anxiety disorder akan pengertian bahwa akan segera kembali.
terganggu perkembangannya dan dalam Orang tua akan tetap berpamitan kepada
kesehariannya umumnya ketika anak anak jika hendak pergi, agar tertanam
menolak pergi ke sekolah serta gangguan dalam diri anak bahwa ia tidak akan
tidur. Kriteria dari separation anxiety ditinggal dalam waktu lama dan akan
disorder ini berupa merasa stress yang kembali lagi.
berlebihan ketika meninggalkan rumah, Daradjat mengatakan kemandirian
kecemasan yang terus menerus dan ialah kecenderungan melakukan sesuatu
berlebihan, menolak pergi ke sekolah, yang diinginkannya tanpa meminta tolong
menolak tidur sendiri, mimpi buruk yang kepada orang lain, mengukur
berulang, mengalami gejala fisik seperti kemampuannya untuk mengarahkan
pusing, mual serta muntah saat ditinggal perilaku tanpa tunduk kepada orang lain,
(Intan & Dewi, 2018). dan mempunyai emosi yang stabil.
Menurut Gross dan Thompson Faktor-faktor yang mempengaruhi
terdapat 3 aspek dalam regulasi emosi kemandirian seseorang ialah gen atau
yaitu pengenalan terhadap emosi pada diri keturunan orang tua anak, pola asuh orang
sendiri, pengaturan emosi, pengungkapan tua, sistem pendidikan di sekolah, dan
emosi. Tidak semua orang mampu sistem kehidupan di masyarakat (Kustiah,
mengungkapkan apa yang sedang 2016)
dirasakannya. Pengungkapan emosi harus Pola asuh yang diterapkan orang
dilakukan secara tepat. Banyak orang yang tua terhadap anak-anaknya di dalam
belum mampu mengungkapkan emosinya keluarga akan membentuk karakter
dengan tepat, maka dari itu perlu diajarkan anak-anak mereka. Diana menyatakan
sejak dini (Sarah dkk, 2018). bahwa orang tua tidak boleh menghukum
atau menjauh dari anak (Sarah dkk, 2018).
Kategori 2
Kategori 3 Banyak sekali kegiatan-kegiatan
Pertumbuhan dan perkembangan yang dapat diberikan kepada anak untuk
anak perlu dirangsang oleh orang tua agar menstimulasi kemandirian anak seperti
anak dapat tumbuh dan berkembang secara orang tua memberikan kesempatan kepada
optimal dan sesuai dengan usianya. anak untuk mengambil keputusan sendiri,
Stimulasi adalah rangsangan (penglihatan, misalnya memilih baju sendiri, makan
bicara, pendengaran, perabaan) yang sendiri, memakai sepatu sendiri, dan lain
datang dari lingkungan anak. Anak yang sebagainya. Bisa juga orang tua
mendapatkan stimulasi yang baik dan memberikan tugas rumah kepada anak
terarah dari orang tuanya akan lebih cepat seperti menyiram tanaman, menyapu
berkembang dibandingkan dengan anak lantai, membersihkan mainan dan lain
yang tidak pernah diberikan stimulasi oleh sebagainya. Karena setiap anak itu
orang tuanya. Stimulasi juga berfungsi memiliki keinginan untuk mandiri seperti
sebagai penguat yang bermanfaat bagi orang tuanya dan tugas orang tua hanya
anak. Terdapat berbagai macam stimulasi memfasilitasinya. Orang tua harus
seperti stimulasi visual, verbal, auditif, memberikan stimulasi kepada anak secara
taktil, dan lain-lain dapat mengoptimalkan terarah dan teratur karena anak yang
perkembangan anak (Kania, 2006). mendapat stimulus yang terarah dan teratur
Perhatian dan kasih sayang akan lebih cepat mengalami perubahan
merupakan stimulasi yang diperlukan dibandingkan dengan anak yang kurang
anak, misalnya dengan bercakap-cakap, mendapatkan stimulasi.
membelai, mencium, bermain dan Pengasuhan yang baik adalah
lain-lain. Stimulasi ini akan menimbulkan pengasuhan yang dilakukan oleh kedua
rasa aman dan rasa percaya diri pada anak, orangtua dengan menanamkan nilai-nilai
sehingga anak akan lebih responsif kehidupan pada anak (Sherr, Roberts,
terhadap lingkungannya dan lebih Hothi, & Balchin, 2018).
berkembang (Kania, 2006). Tanggung Perkembangan kemandirian dan
jawab orang tua sangat dibutuhkan untuk sosialisasi balita usia 36-48 bulan dapat
pencapaian pertumbuhan dan ditingkatkan melalui stimulasi dini dengan
perkembangan anak. Orang tua harus cara mendorong anak dalam mengutarakan
menyediakan waktu untuk memberikan perasaannya, mengajak anak bermain dan
stimulasi sejak dini kepada anak.
berjalan-jalan, serta membantu pekerjaan tua kepada anak. Tidak semua stimulus
rumah yang ringan. yang diberikan oleh orang tua kepada anak
Kecemasan berpisah akan bisa berjalan dengan lancar, terkadang ada
berdampak pada ketidakmandirian anak juga yang tidak berhasil. Waktu perubahan
dalam menyelesaikan tugas akademik dan terlihat dari seberapa banyak kah orang tua
fungsi sosialnya (Prinda dkk, 2020). memberikan stimulus serta perkembangan
Kemandirian pada anak usia dini psikososial anak.
dalam melakukan prosedur-prosedur Proses perkembangan anak saat
keterampilan berupa kegiatan yang diberikan stimulus oleh orang tua melewati
dilakukan sehari-hari seperti makan tanpa berbagai macam hambatan. Orang tua
disuapi, mampu memakai kaos kaki dan harus menambahkan beberapa kegiatan
baju sendiri, bisa buang air kecil atau besar anak untuk melatih stimulasi kemandirian
sendiri, mampu memakai baju dan celana anak,ada juga beberapa ke orang tua
sendiri (Sarah dkk, 2018). mengatakan bahwa tidak mudah dalam
memberikan stimulus agar anak mandiri.
Kategori 4 Beberapa faktor yang menyebabkan
Anak dengan separation anxiety stimulasi anak tidak berhasil, gejala
disorder mengalami peristiwa ini dalam kecemasan dapat berupa menangis,
jangka waktu yang berbeda-beda. Terlihat tantrum, memberontak, menarik
anak yang mengalami ini, mengalami Lingkungan keluarga sangat
perubahan yang cepat dan ada juga yang mempengaruhi kemampuan ibu dalam
membutuhkan waktu yang cukup lama. memberikan stimulasi pada anak, motivasi
Pada proses perubahan, banyak belajar serta hukuman yang baik bagi anak
stimulus-stimulus yang diberikan orang (Esti, 2018).
diri dari orang lain bahkan hingga
berguling-guling. Wajar apabila anak Kategori 5
mengalami kecemasan saat ditinggal oleh Setelah orang tua memberikan
orang tuanya. Namun apabila anak stimulasi pada anak dengan gangguan
menunjukkan gejala-gejala seperti itu kecemasan ini, anak mengalami banyak
dalam kurun waktu satu bulan maka anak perkembangan yang membuat orang tua
diwaspadai mengalami separation anxiety merasa senang terhadap hasil yang
disorder (Intan & Dewi, 2018). didapat. Orang tua merasa bangga kepada
anak karena sudah menunjukkan membutuhkan peran orang tua untuk
perubahan yang lebih baik dari mengembangkan kemandirian pada anak.
sebelumnya. Anak sudah mau ditinggal Banyak stimulus-stimulus yang dapat
walaupun masih dengan sedikit perjanjian. diberikan orang tua kepada anak untuk
Namun hal tersebut dirasa tidak terlalu melatih kemandiriannya, seperti
membebani orang tua. Umumnya sosok membiarkan anak melakukan tugas
yang memiliki peran paling penting dalam kesehariannya tanpa dibantu oleh siapapun
membangun kepercayan diri anak adalah menjadi cara yang diandalkan oleh orang
orang tua, orang tua yang mampu tua untuk membentuk kemandirian anak.
memberikan kasih sayang, konsisten dan Dapat juga dengan cara memberikan
tanpa penolakan terhadap anak akan tanggung jawab kepada anak, seperti
membangun kepercayaan anak. Sebaliknya sehabis bermain mainannya dirapikan
ibu yang tidak menyukai kehadiran anak, kembali, sehabis makan peralatannya
inkonsisten dan meletakan kebutuhan langsung dipindahkan, dan lain
dasar anak baik fisik maupun psikis akan sebagainya. Jadi, dari kebiasaan-kebiasaan
menciptakan rasa (Santrock dalam Rafika, kecil seperti itu akan membantu
2007) perkembangan kemandirian anak.
Perubahan sikap mandiri pada anak dapat
Kesimpulan dilihat dalam jangka waktu yang
Separation anxiety disorder bervariasi. Dimulai dari jangka waktu
merupakan gangguan kecemasan yang tersingkat yakni selama 7 hari, dan yang
dialami oleh seseorang terutama pada anak terlama selama 6 bulan. Setelah orang tua
usia dini. Pada Umumnya gangguan melihat adanya perubahan kemandirian
kecemasan ini terjadi pada saat anak pada anak, orang tua akan merasa senang
ditinggal oleh orang tuanya terutama ibu. dan bangga pada anak. Perasaan senang
Ketika anak ditinggal oleh orang tuanya dan bangga yang dirasakan oleh orang tua
anak akan menangis, tantrum, bahkan itu karena stimulus-stimulus yang
menarik diri dari lingkungan sosial. Dalam diberikan orang tua kepada anak itu
melatih kemandirian anak dengan berhasil. Dan tentunya orang tua sangat
separation anxiety disorder ini sangat bersyukur melihat perkembangan anak.
Daftar Pustaka
David J. & Greene B (2005) Memahami Gangguan Kecemasan Jenis-Jenis Gejala Perspektif
Dan Teoritis Dan Penanganan. Jurnal Studi Psikologi. Vol. 2 No 1
Emmanuel Sarah, dkk. 2018. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemandirian dan
Kemampuan Regulasi Emosi Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Anak Usia Dini. Vol 3. No 1
Gustian, E. 2001. Mempersiapkan Anak Masuk Sekolah. Jurnal Pendidikan Ners - Program
studi Ilmu Keperawatan. Vol 1,No. 3
Hasanah, Nur. 2013. Terapi Token Ekonomi Untuk Mengubah Perilaku Lekat Di Sekolah.
Jurnal Humanitas. Vol. X No.1.
Hj. Komala. 2015. Mengenal Dan Mengembangkan Kemandirian Anak Usia Dini Melalui
Pola Asuh Orang Tua Dan Guru. Tunas Siliwangi : Vol.1, No.1.
Intan, Dewi & Eko Dewi. 2018. Strategi Parent-school Partnership : Upaya Preventif
Separation Anxiety Disorder Pada Anak Usia Dini. Jurnal Anak Usia Dini. Vol 2 No 1.
Kartika Prinda, dkk. 2020. Penanganan Guru PAUD Terhadap Kecemasan Berpisah Pada
Anak di Sekolah. Jurnal Insight Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember.
Vol 16. No 1.
Kania. 2006. Stimulasi Tumbuh Kembang Anak untuk Mencapai Tumbuh Kembang yang
Optimal. Bandung.
Kustiah, Sunarti. 2016. Hubungan Pola Asuh Orang Tua dan Kemandirian Anak. Journal of
EST. Vol.2 No. 3
Mash Eric J, David Allen Wolfe. 2016. Abnormal Child Psychology, sixth edition. Boston,
MA: Cengage Learning.
Morris, C. & Maisto, A. 2003. Understanding Psychology Sixth edition. New Jersey :
Prentice Hall.
Nurhidayah, S. 2011. Kelekatan (Attachment) Dan Pembentukan Karakter. Turats : Vol. 7.
No. 2.
Padan, Widya H. 2012. Jurnal Efektifitas Fading Untuk Meningkatkan Kemampuan Duduk
Sendiri Di Kelas Pada Anak Yang Mengalami Separation Anxiety Disorder (SAD).
Temu Ilmiah Nasional Psikologi Pendidikan Anak Usia Dini: Identifikasi
Perkembangan Psikologi Anak Usia Dini.
Rafika, Tasya & Kurniawati Farida. 2020. Keterlibatan Orangtua Dalam Intervensi
Gangguan Kecemasan Anak Baru Masuk Sekolah. Jurnal Psikologi Sains Dan Profesi.
Vol. 4, No. 1.
Sukamti Sri, dkk. 2014. Stimulasi Dini Pada Pola Asuh Berdampak Positif Terhadap
Perkembangan Anak Bawah Dua Tahun. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan. Vol. 2
No 1.
Suwarti, Sri dan Anggi Ika Yuniarti. 2016. Hubungan Stimulasi Dini Oleh Ibu Balita Dengan
Perkembangan Kemandirian Anak Pra Sekolah. Jurnal Ilmiah Bidan. Vol. 1 No. 2.
Widiani Esti, dkk. 2015. Pengaruh Terapi Kelompok Terapeutik Terhadap Kemampuan Ibu
Dalam Menstimulasi Perkembangan Psikososial Otonomi dan Kecemasan Berpisah
Pada Kanak-Kanak di Posyandu Melati RW II Kelurahan Tlogo Mas Kota Malang.
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan. Vol. 5, No. 2.
Widiani, Esti. 2018. Hubungan Antara Status Pekerjaan dengan Kemampuan Ibu dalam
Menstimulasi Perkembangan Psikososial Otonomi pada Toddler. Jurnal Ilmiah
Kesehatan Keperawatan. Vol. 14, No. 3.
Yasinta, Fano, dkk. 2019. Kemandirian Dan Kedisiplinan Anak Yang Diasuh Oleh Orang Tua
Pengganti. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. Vol. 3 No. 2.
Yuliani, Atik, dkk. 2013. Penanaman Nilai Kemandirian Pada Anak Usia Dini (Studi Pada
Keluarga di RW 05 Kelurahan Sindangkasih Kecamatan Beber Cirebon). Jurnal
Pendidikan Luar Sekolah : Vol. 9, No. 2.

Anda mungkin juga menyukai