Anda di halaman 1dari 8

Analisis Model Bisnis Panties Pizza

Yogyakarta
Dosen Pengampu : Yebi Yuriandala, S.T., M.Eng.

Kelas B

Disusun Oleh :
Almira Clarissa Emeraldine 18513018
Anisah Yasmin 18513019
Farah Herwandari Rosdyantoro 18513039
Ayu Sulistiawati 18513045

FAKULTAS TEKNIL SIPIL DAN PERENCANAAN


PRODI TEKNIK LINGKUNGAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

Pizza adalah salah satu hidangan dari mancanegara yang mulai populer di Indonesia sejak
era 90-an. Dengan citarasa roti dan topping yang sudah disesuaikan dengan selera masyarakat
Indonesia, Pizza mulai dikenal luas oleh masyarakat dari berbagai kalangan ekonomi. Menikmati
Pizza kini bukan hanya bisa dilakukan oleh kalangan ekonomi menengah ke atas, sebab bisnis
Pizza mulai dikembangkan dengan harga yang lebih ekonomis dan terjangkau.
Di Yogyakarta sendiri, salah satu jenis Pizza yang digemari oleh masyarakat adalah
‘Calzone’ atau Pizza lipat. Johan Permana, melihat peluang bisnis dari sini dan mendirikan Panties
Pizza pada tahun 2012 dan membuka usahanya pertama kali di Solo. Namanya yang unik membuat
orang-orang penasaran dengan ‘Pizza Celana’ ini. Pada tahun 2014, Panties Pizza mulai masuk ke
Yogyakarta dan sangat cepat berkembang, terbukti hingga tahun 2019 ini telah ada 4 cabang yang
hampir selalu ramai oleh pembeli, baik yang ingin makan di tempat, take away, bahkan kurir-kurir
Go-Food.
Model 9 building blocks pertama kali diperkenalkan oleh Alex Osterwalder dalam bukunya
Business Model Generation. Business Model adalah pendekatan rasional tentang bagaimana
sebuah institusi usaha membuat (create), menyampaikan (deliver) dan mengambil atau
menangkap (capture) sesuatu yang memiliki nilai (value). Business Model adalah tentang
bagaimana, bukan tentang apa. Benda (apa) yang sama bisa melahirkan peluang yang berbeda bila
di create – deliver dan capture dengan cara (bagaimana) yang berbeda.
Dalam paper ini kami akan mencoba menganalisis kesuksesan model bisnis yang dimiliki
oleh Panties Pizza. Kami akan melihat model bisnis dari Panties Pizza ini dari sisi 9 building blocks
yang membangun model bisnis Panties Pizza.
BAB II
POKOK BAHASAN

Analisa menggunakan 9 building blocks ini terdiri dari Customer segments, Value
propositions, Channels, Customer relationships, Revenue streams, Key sources, Key activities,
Key partnerships, dan Cost structure. Analisa ini kami lakukan terhadap Panties Pizza untuk
melihat keunggulan yang dimiliki tempat ini dibandingkan dengan tempat lain yang bisa dibilang
sejenis.

A. Customer Segment
Setiap usaha pasti memiliki taget pasar tersendiri yang sudah dari awal direncanakan. Panties
Pizza merupakan salah satu restaurant cepat saji yang ada di Yogyakarta yang fokus pada pizza
italia. Panties pizza memiliki beberapa pendekatan terhadap konsumen yang ditargetkan untuk
membeli produk yang disajikan, antara lain :
1. Mass Market
Harga yang ditawarkan di Panties Pizza berada pada kisaran harga yang memang bisa
dijangkau oleh semua kalangan terutama pelajar atau mahasiswa. Sehingga konsumen
Panties Pizza dapat digolongkan ke Mass Market karena produk yang ditawarkan dapat
dijangkau oleh semua orang dari berbagai macam kalangan.
2. Segmented Market
Bagi beberapa kalangan atas yang sudah terbiasa dengan memakan pizza dengan topping
berlimpah, Panties Pizza menyediakan layanan untuk menambah isian atau topping dengan
hanya membayar tiga sampai tujuh ribu rupiah untuk satu topping. Topping yang bisa
dipilih antara lain adalah keju, jamur, coklat, smoke beef, paprika, dll.
3. Diversified Market
Dari awal berdirinya Panties Pizza ditujukan untuk menyuguhkan sebuah inovasi pizza
yang mana memiliki harga yang terjangkau karena pada saat itu restaurant yang
menyuguhkan pizza hanya Pizza Hut yang mana memiliki harga yang cukup mahal bagi
beberapa kalangan. Serta Pantiez Pizza juga membuat porsi yang pas untuk satu orang atau
dua orang dengan mengadopsi pizza yang berbentuk calzone.

B. Value Proportion
Beberapa hal yang membuat Panties Pizza berbeda dari restaurant pizza yang lain adalah :
1. Lokasi
Lokasi dari Panties Pizza sendiri berada di bebrapa tempat yang memang dekat dengan
univeritas, SMA, ataupun pusat kota. Sehingga dengan lokasi ini sangat cocok untuk
target konsumen yang diinginkan serta mudah dijangkau.
2. Harga
Harga yang ditawarkan cukup terjangkau dilihat dengan kualitas pizza yang baik dan
tempat yang sangat nyaman untuk berkumpul dengan teman ataupun keluarga.
3. Keanekaragaman Produk
Produk yang ditawarkan Panties Pizza bermacam – macam. Tidak hanya pizza tetapi
juga ada ricebowl, spageti, dan macam – macaam minuman pendamping. Pizza yang
ditawarkan pun tidak hanya pizza asin saja tetapi ada pizza manis juga.

C. Channels
Untuk memasarkan produknya kepada konsumen yang dituju, Panties Pizza memiliki
beberapa cabang antaralain :
1. Panties Pizza Pakuningratan
Jl. Pakuningratan No.77
(0274) 584769
2. Panties Pizza Jogja Taman Siswa
Jl. Taman Siswa No.124
(0274) 4221974
3. Panties Pizza Jogja Jakal
Jl. Kaliurang km. 6,5 Condongcatur
(0274) 4542858
4. Panties Pizza Gejayan
CTX No.18A, Jalan Affandi, Caturtunggal, Kecamatan Depok
(0274) 2921642

D. Customer Relationship
Panties Pizza menggunakan model bantuan antar personal yang didasarkan pada interaksi
antarmanusia, para pengunjung dapat berkomunikasi dengan petugas atau pelayan untuk memesan
Pizza atau jika bingung untuk memilih varian, bisa meminta rekomendasi atau penjelasan tentang
menu Pizza yang ditawarkan. Pelayan yang ramah membuat hubungan antara customer dan server
menjadi baik dan membuat customer merasa betah dan nyaman berada di Panties Pizza.
Panties Pizza memiliki tempat yang cozy sehingga pengunjung merasa betah berlama-
lama. Dilengkapi dengan ac, wifi gratis, alunan musik yang pas (tidak terlalu berisik atau terlalu
pelan) dan sudut-sudut yang instagrammable menjadi daya tarik tambahan. Dilengkapi dengan
mushola, juga smoking area sehingga pengunjung yang tidak merokok atau tidak bisa terpapar
asap rokok bisa makan dengan nyaman tanpa terganggu dengan asap rokok.
Selain itu, Panties Pizza telah bekerja sama dengan pihak Gojek, agar konsumen yang ingin
menikmati Panties Pizza namun tidak dapat datang langsung ke tempatnya dapat memesan melalui
aplikasi Gojek dalam menu Gofood. Banyak promo diskon juga yang ditawarkan oleh Panties
Pizza, entah dengan menunjukkan kartu pelajar/mahasiswa, atau membayar pesanan
menggunakan aplikasi Gopay, Ovo, atau Dana.
Panties Pizza juga memiliki nomor telepon yang dapat dihubungi selama jam kerja (11.00-
22.00 WIB) oleh konsumen untuk menyampaikan keluhan, saran, atau ingin melakukan reservasi
tempat.
E. Revenue Stream
Penghasilan utama yang didapat oleh Panties Pizza adalah produk-produk Pizza buatan
mereka. Pendapatan lain yang dari Panties Pizza untuk mendapatkan keuntungan adalah dengan
menjual berbagai jenis minuman dan variasi side dish, seperti french fries, garlic crack, spaghetti
dan rice bowls.
Penentuan harga di Panties Pizza dilakukan dengan sistem Fixed Pricing. Karena semua
produk yang ada di Panties Pizza sudah memiliki harga yang tetap dan pengunjung tidak perlu
melakukan proses tawar menawar saat membeli produk yang dijual di Panties Pizza.

F. Key Resources
Sumber daya merupakan penggerak utama dalam model bisnis, kebutuhannya pun
berbeda-beda sesuai jenis model bisnis. Sumber daya dapat dikategorikan sebagai berikut : Fisik,
intelektual, manusia, dan finansial.
Dari segi tampilan, Panties Pizza menyuguhkan suasana Italia dalam dekorasi restorannya
agar para pengunjung dapat merasakan atmosfer Italia tanpa harus pergi ke negara tersebut. Hal
tersebut disesuaikan dengan menu Panties Pizza sendiri yang berasal dari Italia. Namun, dari segi
rasa sudah disesuaikan dengan lidah orang Indonesia tanpa menghilangkan sisi autentik dari Italia.
Dengan diterapkannya cara tersebut diharapkan Panties Pizza dapat lebih mudah diterima rasanya
oleh orang Indonesia.

G. Key Activities
Aktivitas utama yang harus dilakukan oleh Panties Pizza untuk memastikan bsinis yang
dijalankan dapat terus berlangsung dengan baik adalah :
1. Mencari suplier yang baik, supplier yang tidak hanya mampu untuk menghasilkan produk
dengan kualitas yang baik tetapi dapat terus memenuhi kebutuhan Panties Pizza dari segi
kuantitas.
2. Memberikan pelayanan yang prima. Pelayanan yang prima dapat membuat konsumen
menjadi nyaman dan betah, serta terus ingin datang ke Panties Pizza.

H. Key Partnership
Panties Pizza mengandalkan frekuensi datangnya pembeli di setiap harinya agar tidak memiliki
defisit yang berarti supaya tidak mengganggu operasional dari Panties Pizza sendiri, Maka dari itu
Panties Pizza selalu mempertahankan kualitas makanan dan minuman yang disajikan dan juga
memperhatikan kebersihan tempat. Supaya kualitas makanan dapat dipertahankan Panties Pizza
menjalin kerjasama denga supplier pemasok bahan baku pizza yang fresh tiap harinya.
I. Cost Structure
Biaya yang harus ditanggung oleh Panties Pizza ini terdiri dari 3 jenis biaya yaitu :
1. Fixed Cost
2. Variable Cost
3. Overhead Cost
Biaya tetap yang harus ditanggung oleh Panties Pizza adalah :
1. Biaya sewa tanah dan gedung
2. Gaji para pekerja
Biaya variabel yang harus ditanggung oleh Panties Pizza adalah :
1. Biaya distribusi bahan baku dan produk
2. Biaya bahan baku untuk produk makanan yang diproduksi oleh Panties Pizza
Biaya overhead yang harus ditanggung oleh Panties Pizza adalah :
1. Biaya listrik
2. Biaya telepon
3. Biaya air
4. Biaya air minum pegawai
5. Iklan
6. Biaya rekrutmen pegawai
7. Biaya wifi
8. Biaya kebersihan
BAB III
KESIMPULAN

Setiap restoran memiliki teknik atau cara bisnis yang berbeda – beda satu dengan lainnya.
Baik itu menu yang disajikan maupun pemasaran yang dilakukan restaurant tersebut. Laporan ini
menjelaskan 9 building blocks yang digunakan oleh Panties Pizza dalam menjalankan bisnisnya.
Secara garis besar konsep bisnis Panties Pizza adalah mementingkan sisi pemasarannya sehingga
banyak menarik perhatian pelanggan ditambah dengan produk buatan Panties Pizza yang murah
dan berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai