Anda di halaman 1dari 9

A.

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN


1. Sejarah Umum Pizza Hut

Pizza Hut merupakan jaringan restoran pizza terbesar di dunia, dengan hampir
12.000 cabang restoran yang tersebar di lebih dari 84 negara. Pizza Hut menyediakan
bermacam-macam pizza dengan topping yang berbeda-beda Selain menyediakan
pizza, Pizza Hut juga menyediakan berbagai macam makanan dan minuman seperti
pasta, salad, sup, nasi, dan sebagainya. Pizza Hut yang terkenal dengan sebutan “Si
Atap Merah” ini juga menjadi simbol pelayanan jasa restoran yang terbaik. Dalam
produk andalan pizza, Pizza Hut menjadi yang terdepan bagi konsumennya di seluruh
dunia.
Sejarah Pizza Hut mulai bergulir pada tahun 1958 di Wichita, Kansas. Dua
pemuda bersaudara bernama Dan dan Frank Carney, mahasiswa di Wichita State
University, Kansas, USA, memperoleh pemikiran kreatif untuk membuka sebuah
restoran pizza setelah mereka membaca sebuah artikel di surat kabar Saturday
Evening Post tentang berkembangnya popularitas makanan pizza. Dengan meminjam
uang sebesar US $600 dari ibu mereka, mereka mendirikan sebuah restoran pizza
tepatnya pada tanggal 15 Juni 1958. Kedua bersaudara tersebut menamai restoran
pizza milik mereka dengan nama Pizza Hut. Hasil dari usaha mereka adalah restoran
Pizza Hut pertama dan juga merupakan dasar terciptanya restoran pizza terbesar dan
terpopuler di dunia. Pada saat berdiri, produk awal yang dihasilkan Pizza Hut adalah
original “Thin’n Crispy” pizza yang dibuat oleh Carney bersaudara. Pada saat itu,
menu dasar yang ada di Pizza Hut terdiri dari Thin’n Crispy pizza, salad, dan soft
drink.
Pizza Hut yang awalnya hanya merupakan usaha restoran pizza perorangan telah
berkembang dan berubah menjadi restoran yang terdaftar dan berpusat di Kansas. Hal
ini ditandai dengan dibukanya cabang “franchise” restoran pizza pertama di Topeka,
Kansas tahun 1959. Tahun 1968 Pizza Hut memulai perkembangannya menjadi
restoran pizza yang bersifat internasional dengan membuka cabang restoran Pizza
Internasional pertama di Kanada. Setelah itu, pada tahun 1969, lambang Si Atap
Merah ini (Red Roof) resmi diakui penggunaannya untuk restoran Pizza Hut.
Pizza Hut berusaha memberikan pizza terbaiknya langsung kepada pelanggan
dengan motto Pizza Hut is the best choice for every pizza occasion (Pizza Hut adalah
pilihan terbaik untuk setiap acara pizza), sehingga pada tahun 1971 diakui sebagai
jaringan restoran pizza nomor satu yang terbesar di dunia dari segi penjualan maupun
jumlah cabangnya. Pada tahun 1972, Pizza Hut masuk dalam daftar Bursa Saham di
New York. Pada tahun 1973, Pizza Hut membuka cabang di Jepang dan Inggris.
Pada tahun 1980, Pizza Hut memperkenalkan Pizza Hut Pan Pizza kepada seluruh
Pizza Hut sistem. “Personal Pan Pizza” diperkenalkan pada tahun 1983, dengan
garansi penyajian dalam waktu lima menit. Delivery Service adalah suatu inisiatif
sistem baru yang dipergunakan pada tahun 1986, dengan tujuan memberikan atau
mengantarkan pilihan pizza terbaik langsung ke tujuan dimanapun pelanggan berada.
Pada tahun 1988, diperkenalkan “Hand Tossed Traditional Pizza” yang pembuatannya
dilakukan secara tradisional.
2. Sejarah Pizza Hut Indonesia

Pizza Hut berdiri di Indonesia pertama kalinya tahun 1984, yaitu; Pizza Hut
Djakarta Theater. Selanjutnya disusul oleh Pizza Hut Pondok Indah tahun 1985 dan
Pizza Hut Tebet tahun 1987 di bawah PT. Trijaya Pelangi. Sementara itu, PT.
Sarimelati Kencana (PT. SMK) berdiri tanggal 16 Desember 1987. PT. SMK saat itu
merupakan bagian dari Ponderosa Group yang hampir semua bergerak di bidang
restoran. Pada tahun 1994, PT. Trijaya Pelangi bergabung dengan PT. Sarimelati
Kencana dengan membawa serta ketiga restoran Pizza Hut-nya. PT. SMK pertama
kali berpusat di Djakarta Theater, kemudian Kemayoran. Hingga saat ini kantor pusat
atau yang dikenal sebagai Support Center bertempat di Gedung Graha Mustika Ratu
Lantai 8-9, Jalan Gatot Subroto Kav. 74-75, Jakarta.
Pada tahun 1997, Pizza Hut memperoleh sertifikat halal dari LPPOM MUI
setelah melalui pengujian yang ketat dan memakan waktu yang cukup lama. Hingga
saat ini sertifikat halal tetap dipertahankan dengan berkomitmen untuk selalu
menghasilkan produk yang halal guna memberikan kenyamanan, keamanan, serta
kepuasan konsumen terutama bagi konsumen muslim. Selain memperoleh sertifikat
halal, PT. SMK juga telah memperoleh sertifikat HACCP dan telah menerapkan good
manufacturing practices (GMP) dalam proses produksinya. Sebagai restoran Pizza,
Pizza Hut Indonesia memposisikan dirinya sebagai mid casual dining restoran
terkemuka yang menawarkan pengalaman yang tak terlupakan dan pizza terbaik
dengan harga yang terjangkau.
Pizza Hut merupakan restoran yang melayani dine-in, take away, dan delivery
service. Saat ini Pizza Hut melebarkan sayapnya dengan memiliki restoraan dengan
konsep baru delivery service yang berbeda dengan delivery service yang dimiliki
sebelumnya. Konsep baru tersebut adalah PHD by Pizza Hut. Hingga saat ini restoran
PHD terus berkembang di wilayah Jakarta, Bekasi, dan Tangerang. Saat ini, restoran
Pizza Hut sudah mencapai lebih dari 180 outlet dengan jumlah karyawan lebih dari
9000 orang termasuk dengan support center.

B. VISI DAN MISI


Visi dan misi Pizza Hut Indonesia dirangkum dalam satu kalimat, yaitu “To be
Indonesia’s leading mid casual dining restaurant, offering great experience, and the
best pizza meal at affordable value”.
Pizza Hut Indonesia memiliki visi, untuk menjadi yang terunggul pada tingkat
restoran kelas menengah di Indonesia, yang dicapai lewat misi menawarkan
kenyamanan suasana yang terbaik, dan menyajikan pizza terbaik dengan harga yang
terjangkau.
Budaya yang diterapkan oleh Pizza Hut, yaitu :
1. Memberi salam.
2. Ramah.
3. Memberikan pelayanan terbaik.
4. ”Customer Mania”.
5. Kerja keras.
6. Rapi.
7. Sopan.
8. Smart.
9. Mandiri.
10. Dapat bekerja sama dalam team work.
C. NILAI-NILAI ORGANISASI

Pizza Hut Indonesia menjadikan 4 nilai berikut sebagai dasar dalam menjalankan
organisasi, juga dalam membangun relasi dengan pelanggan, mitra usaha dan
pemegang saham.
Berikut adalah nilai-nilai organisasi tersebut:
1. Integritas:
 Jujur dalam berpikir dan bekerja.
 Dapat dipercaya
 Tulus dan bersikap profesional saat berhubungan dengan rekan kerja,
pelanggan dan para supplier.
2. Keunggulan:
 Melakukan pekerjaan yang lebih dari sekedar panggilan tugas
 Melakukan lebih dari apa yang diharapkan orang lain.
 Terus berjuang untuk perbaikan dan teliti dalam segala hal.
 Menjalankan tugas dengan rela dan hadapi segala tantangan yang ada untuk
mencapai standar yang tertinggi.
3. Pertumbuhan Usaha:
 Mengembangkan diri dan memperoleh keuntungan dengan cara menjadi
‘Casual Dining Restaurant’ yang terbaik.
 Berjuang untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan.
 Berbagi keterampilan dan belajar bersama dengan rekan kerja, sehingga
dapat berkembang bersama, baik secara individu maupun organisasi.
4. Keuntungan:
 Selalu berusaha sedapat mungkin memberikan keuntungan kepada para
pemegang saham dengan pengawasan dan peningkatan usaha penjualan.

D. LOKASI

Lokasi Pizza Hut Indonesia terbagi menjadi dua bagian, yaitu: bagian kantor dan
bagian restoran atau outlet. Bagian kantor pusat atau yang dikenal sebagai Support
Center berlokasi di Gedung Graha Mustika Ratu Lantai 8-9, Jalan Gatot Subroto Kav.
74-75, Jakarta. Sementara itu, bagian restoran atau outlet tersebar hampir di seluruh
wilayah di Indonesia. Salah satunya adalah di daerah Bandung, Jawa Barat.
Di wilayah Bandung terdapat 11 restoran Pizza Hut, yaitu: Pizza Hut Bandung
SuperMall, Pizza Hut BuahBatu, Pizza Hut Istana Plaza, Pizza Hut Dago, Pizza Hut
Bandung Indah Plaza, Pizza Hut Kiara Condong, Pizza Hut Setiabudi, Pizza Hut
Kopo, Pizza Hut Jalan Riau, Pizza Hut King Plaza dan Pizza Hut Ciwalk.
Area utama restoran Pizza Hut terdiri atas tiga area, yaitu:
a) Area pelanggan adalah mulai dari pintu masuk sampai ke counter depan,
termasuk ruang makan dan toilet. Ruang makan dilengkapi dengan meja kayu dan
tempat duduk yang nyaman. Counter salad dan sup berada di dekat pintu masuk,
sehingga semua tamu bisa melihat saat memasuki restoran.
b) Area pelayanan (service) terdiri atas beverage section (tempat dispenser semua
jenis minuman, gelas, blender, dan freezer untuk es krim, buah untuk bahan juice,
minuman botol, dan minuman kaleng), front counter (tempat mesin register
pesanan), pick upcounter (tempat mengambil produk makanan dan minuman
yang sudah jadi), dan counter area (tempat pembayaran).
c) Area dapur (kitchen) merupakan area pengelolaan produk, mulai dari penyediaan
bahan baku, penyimpanan bahan baku, pengolahan bahan baku, pembuatan
adonan pizza, pemanggangan, juga termasuk tempat pencucian piring dan
peralatan lainnya.

E. PRODUK
Produk/jasa yang ditawarkan Pizza Hut adalah:
Ø Produk
1. Pizza dengan berbagai rasa dan ukuran (kecil, sedang, besar).
2. Pasta dengan berbagai rasa.
3. Nasi
4. Hidangan Sampingan
5. Hidangan Penutup
6. Minuman

Ø Jasa
1. Menyediakan informasi mengenai perusahaan, produk-produk, serta layanan
Pizza Hut dari website resmi Pizza Hut
2. Menyediakan delivery order.

F. SEGMENTING, TARGETING, POSITIONING


Segmenting
Berdasarkan demografis usia, yang menjadi segmentasi Pizza Hut adalah
kalangan usia remaja hingga usia lanjut. Berdasarkan demografi pendapatan, yang
menjadi segmentasi Pizza Hut adalah orang yang berpendapatan menengah ke atas.
Berdasarkan demografis kelas sosial, yang menjadi segmentasi Pizza Hut adalah
kalangan menengah sampai menengah atas. Hal ini dapat dibuktikan dari visi dari
Pizza Hut, yaitu untuk menjadi yang terunggul pada tingkat restoran kelas menengah
di Indonesia.

Targeting
Dari segmentasi yang ada, yang menjadi targeting dari Pizza Hut adalah anak
remaja di kalangan ekonomi menengah ke atas dan keluarga yang menyukai pergi
makan di luar bersama (terutama yang memiliki anak-anak).

Positioning
“"Good friends great pizza"”. Dari statement tersebut dapat diartikan bahwa
perusahaan ini (Pizza Hut) ingin memposisikan perusahaannya sebagai salah satu
restoran yang menjadi tempat untuk berkumpul dan menghabiskan waktu bersama
keluarga, sahabat dan rekan kerja dengan menyajikan produk berupa Pizza yang
berbeda dengan produk pizza lainnya.
Hal ini mendukung targetting dan positioning perusahaan yang memiliki segmen
pasar menengah hingga menengah atas dan target pasar remaja hingga usia lanjut.
Dengan target pasar mengarah ke usia remaja hingga usia lanjut, maka perusahaan
dapat memposisikan sebagai salah satu restoran keluarga yang menyajikan produk-
produk pizza yang bisa dinikmati oleh semua usia sehingga target pasar yang dituju
dapat mengingat perusahaan Pizza Hut sebagai salah satu restoran keluarga yang
menyajikan berbagai produk Pizza (think pizza think Pizza Hut) dan menimbulkan
suatu ingatan yang menempel di pikiran masyarakat mengenai perusahaan Pizza Hut
atau yang lebih dikenal dengan mindshare.
Selain itu, dengan positioning yang berbeda dengan perusahaan lain yang
bergerak di produk pizza maka hal ini dapat menjadi salah satu keunggulan restoran
dalam menjaring konsumen dalam jumlah banyak.

G. ANALISIS SERVICE QUALITY (SERVQUAL)

Reliability (Keandalan)
Reliability atau keandalan adalah kemampuan untuk melaksanakan jasa yang
dijanjikan secara terpercaya dan akurat. Menurut kami, reliability Pizza Hut Ciwalk
sudah baik. Hal ini dibuktikan dari segi pelayanan dalam hal menyajikan makanan
sesuai dengan permintaan konsumen, dan tepat waktu penyajiannya. Selain itu juga,
produk yang sajikan sesuai dengan aturan ketetapan yang berlaku (logo halal dari
BPPOM RI).

Responsiveness
Responsiveness adalah kemauan untuk merespon keinginan atau kebutuhan akan
bantuan dari konsumen serta pelayanan yang cepat. Menurut kami, responsiveness
Pizza Hut Ciwalk sudah baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan kesigapan pelayan
dalam melayani konsumennya, seperti pada saat konsumen datang, maka pelayan
akan segera memulai pelayanannya, dimulai dari menyambut, mengantar, mencatat
pesanan, menyajikan pesanan, mengambil piring kosong (agar konsumen lebih
nyaman) hingga menyerahkan tagihan.

Assurance (Kepastian)
Assurance atau kepastian adalah pengetahuan dan kesopanan karyawan serta
kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan. Menurut kami,
assurance Pizza Hut Ciwalk sudah baik. Hal ini dibuktikan, saat konsumen
menanyakan menu makanan yang tersedia, pelayan dapat menjelaskan menu tersebut
kepada konsumen secara tepat dan jelas.

Empathy (Empati)
Empathy atau empati adalah kesediaan untuk peduli, memberi perhatian pribadi
kepada konsumen. Menurut kami, empathy Pizza Hut Ciwalk sudah baik. Hal ini
dibuktikan, jika konsumen kesulitan dalam menuangkan saos sambal, maka pelayan
dengan sigap dan cepat datang untuk membantu konsumen.

Tangibles (Berwujud)
Tangibles atau berwujud adalah penampilan fasilitas fisik, peralatan, petugas, dan
materi komunikasi. Menurut kami, tangibles Pizza Hut Ciwalk secara keseluruhan
sudah baik. Hal ini dibuktikan, fasilitas fisik berupa tempat pizza hut yang ada di
berbagai tempat. Selain itu, pemilihan warna yang digunakan pada tempat tersebut
yang memiliki warna dominan merah, sehingga menarik konsumen. Peralatan makan
yang ada di meja makan, tertata dengan rapi. Pelayan yang bekerja sudah memenuhi
kualifikasi, seperti berpenampilan menarik, berusia muda, dan memiliki komunikasi
yang baik. Namun jika dilihat dari tempat, Pizza Hut Ciwalk yang kami amati
tempatnya kurang luas sehingga tidak dapat menampung banyak orang.
H. KEUNGGULAN PRODUK/SERVICE
Pesaing Pizza Hut Ciwalk yang berada di kota Bandung yaitu Domino’s Pizza
(berada di Istana Plaza, Paris Van Java, dan Dago). Selain itu, terdapat pesaing baru
yang mulai menarik perhatian yaitu Pizza ‘E Birra (berada di Paris Van Java).
Domino’s Pizza dan Pizza ‘E Birra menjadi pesaing Pizza Hut karena kesamaaan
produk yang dijual, yaitu pizza.
Dilihat dari produk dan price, Pizza Hut dapat cukup unggul dari pesaing. Hal ini
disebabkan, karena harga produk Pizza Hut yang lebih terjangkau dan produk pizza
yang lebih tebal. Sehingga dengan harga yang sama maupun lebih murah, Pizza Hut
dapat membuat konsumen lebih kenyang (puas). Selain itu, variasi dari produknya
pun lebih banyak dengan harga yang jauh lebih murah. Dari segi rasa, Pizza Hut
sudah lebih mengadopsi selera orang Asia, khususnya Indonesia.
Dari segi service, Pizza Hut dianggap lebih unggul karena di Pizza Hut sudah
menerapkan budaya Indonesia yang sopan, ramah, tanggap, murah senyum, dan
konsumen dianggap benar-benar harus dilayani bagai seorang “raja”. Sedangkan jika
kita melihat service di Domino’s Pizza, disana sistemnya sangat berbeda, yaitu
konsumen harus melayani dirinya sendiri mulai dari memesan makanan/minuman,
mengambil pesanan, sampai membersihkan sisa-sisa makanan sendiri (mengingat
bahwa di Indonesia masih belum terbiasa budaya seperti itu). Sedangkan di Pizza ‘E
Birra hampir sama seperti restaurant pada umumnya, hanya saja disana belum
diterapkan standar sapaan.

I. DAMPAK DARI PRODUK BAGI MASYARAKAT


Kehadiran produk/service dari Pizza Hut Ciwalk membawa dampak bagi
masyarakat. Adapun dampak tersebut, yaitu:
 Dampak Positif
1. Tersedia pilihan/alternatif makanan utama lain (selain nasi) bagi masyarakat
Bandung. Pizza Hut dapat diterima oleh masyarakat karena rasa dari produk-
produk ini sesuai dengan selera masyarakat Asia.
2. Menyerap banyak tenaga kerja di kota Bandung (secara tidak langsung).
3. Masyarakat Bandung (khususnya) dapat menikmati makanan dari luar negeri
tanpa harus pergi ke negeri tersebut.
4. Sebagai tempat alternatif pilihan untuk menghabiskan waktu dengan
keluarga, teman, rekan kerja, dan lain-lain.
 Dampak Negatif
1. Menciptakan efek ketagihan terhadap produk (karena rasanya enak →
produk yang berasal dari luar negeri, namun rasanya dapat disesuaikan
dengan lidah orang Asia).
2. Munculnya budaya baru mengenai tata cara makan, yaitu dengan
menggunakan pisau dan garpu. Adanya budaya baru tersebut memungkinkan
terjadinya pergeseran budaya dalam masyarakat (dampak secara tidak
langsung), dimana terjadi peralihan budaya mengenai tata cara makan yang
pada awalnya menggunakan tangan/sendok menjadi menggunakan pisau dan
garpu.
3. Menimbulkan perilaku konsumtif di masyarakat, seringkali konsumen
membeli produk hanya untuk mengikuti trend yang sedang berlaku di
masyarakat.
Menurut kami, kehadiran Pizza Hut Ciwalk lebih banyak memberikan pengaruh
positif bagi masyarakat, khususnya yang tinggal di lokasi yang dekat dengan daerah
Cihampelas, apalagi lokasi Pizza Hut Ciwalk ini sangat strategis, yaitu terletak di
kawasan mall yang banyak dikunjungi oleh orang-orang baik pada hari biasa maupun
pada hari libur dan dijadikan sebagai tempat untuk menghabiskan waktu bersama
teman-teman, keluarga, dan rekan bisnis.
Selain itu, karena dampak positif yang ada langsung dapat dirasakan oleh
konsumen (berguna bagi konsumen). Seperti, ketika sedang berjalan-jalan bersama
keluarga/kerabat di Ciwalk, Pizza Hut menjadi salah satu alternatif pilihan untuk
makan siang bersama keluarga/sahabat. Selain karena harganya yang cukup
terjangkau, tempatnya pun nyaman untuk kita dapat bersantai bersama
keluarga/sahabat. Sementara itu, dampak negatif yang timbul, tidak secara langsung
dirasakan oleh konsumen. Terkadang dampak negatif tersebut timbul tanpa disadari
oleh konsumen.

J. MARKETING COMMUNICATION
Komunikasi pemasaran (marketing communication) adalah sarana di mana
perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen
secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merk yang dijual.
Komunikasi pemasaran mempresentasikan "suara" perusahaan dan merknya serta
merupakan sarana dimana perusahaan dapat membuat dialog dan membangun
hubungan dengan konsumen. Salah satu peran marketing communication adalah
sebagai penghubung antara konsumen dengan perusahaan dalam memasarkan produk
melalui pengemasan pesan pemasaran yang efektif hingga dapat menjangkau
konsumen yang dituju.
Dari pengamatan di Pizza Hut Ciwalk, dapat dilihat beberapa cara komunikasi
pemasaran yang dilakukan, yaitu:
1. Catalog yang ada di setiap meja konsumen. Catalog tersebut berisi informasi
mengenai produk baru Pizza Hut, kerjasama Pizza Hut dengan perusahaan lain
(potongan harga), informasi-informasi Pizza Hut yang dapat dapat diakses di
dunia maya (website, jejaring sosial).
2. Menu-menu yang disediakan ketika konsumen datang. Di dalam menu tersebut
sangatlah jelas. Kita dapat melihat bermacam-macam rasa pizza, harganya,
ukurannya, menu lain selain pizza.
3. Brosur yang dibagikan kepada konsumen. Biasanya untuk produk baru, Pizza Hut
membagikan masyarakat brosur.
4. Iklan – iklan yang terdapat di media cetak seperti surat kabar, majalah, dll. Iklan
di media cetak cukup sering ditampilkan.
5. Iklan – iklan yang terdapat di media elektronik seperti televisi
6. Melalui account – account di situs jejaring sosial seperti twitter, facebook, dll
7. Melalui website resmi dari Pizza Hut ( www.pizzahut.co.id ). Dari wersite resmi
tersebut, konsumen dapat melihat informasi-informasi tentang Pizza Hut secara
cukup lengkap. Namun dalam website tersebut, untuk produk tidak dicantumkan
harganya.
Menurut kami, marketing communication dari Pizza Hut sudah cukup efektif. Hal
ini dapat dilihat dari terjangkaunya masyarakat berbagai kalangan usia. Contohnya
situs jejaring sosial menjangkau sebagian besar kalangan muda, surat kabar (koran)
menjangkau sebagian besar kalangan dewasa/orang tua, dengan adanya catalog,
konsumen dapat memperoleh informasi mengenai Pizza Hut (biasanya konsumen
melihat catalog tersebut ketika sedang menunggu pesanan).

K. STRATEGY PRICING
Ada 3 strategy pricing, yaitu:
1. Market Skimming Pricing (harga relatif tinggi).
2. Market Penetration Pricing (harga relatif rendah).
3. Status Quo Pricing (harga tetap).
Dari ketiga strategy pricing tersebut, strategy pricing Pizza Hut adalah Market
Skimming Pricing. Market Skimming Pricing adalah kebijakan penetapan harga,
dimana sebuah perusahaan mengenakan suatu harga pengenalan yang tinggi, sering
kali disertai dengan promosi besar-besaran. Hal ini dimaksudkan untuk menutupi
biaya investasi (riset dan pengembangan) yang tinggi. Selanjutnya, harga dikurangi
secara bertahap agar dapat bersaing. Tentu saja, tujuan strategi ini adalah untuk
memaksimumkan keuntungan jangka pendek dalam rangka menutupi biaya investasi.
Market Skimming Pricing hanya dapat dilakukan pada suatu kondisi tertentu,
yaitu:
 Kualitas dan citra produk harus mendukung harganya yang mahal, dan jumlah
pembeli yang menginginkan produk pada harga tersebut memadai.
 Biaya produksi dalam jumlah kecil tidak terlalu tinggi, sehingga pembeli
menunda memanfaatkan penerapan harga yang mahal.
 Pesaing tidak akan dapat masuk ke pasar tersebut dengan mudah dan menjual
produknya dengan harga yang relatif rendah.
Ada beberapa keuntungan Market Skimming Pricing:
 Apabila suatu produk yang sangat inovatif diluncurkan, penelitian dan
pengembangan biaya yang cenderung tinggi, seperti biaya memperkenalkan
produk ke pasar melalui promosi, dll iklan. Dalam kasus tersebut, praktek harga-
skimming memungkinkan untuk kembali beberapa pada ongkos set-up.
 Dengan pengisian harga tinggi awalnya, perusahaan dapat membangun citra yang
berkualitas tinggi untuk produknya. Mengisi harga awal yang tinggi,
memungkinkan perusahaan dapat memenangkan persaingan.
 Skimming dapat menjadi strategi efektif dalam segmentasi pasar. Suatu
perusahaan dapat membagi pasar menjadi beberapa segmen dan mengurangi
harga pada tahapan yang berbeda di masing-masing segmen, sehingga
mendapatkan keuntungan maksimal dari setiap segmen.
 Untuk 'produk prestise', praktek Market Skimming Pricing dapat sangat sukses,
karena pembeli cenderung 'gengsi'.
Pizza Hut mengadopsi Market Skimming Pricing, karena beberapa hal dibawah ini:
 Pizza Hut memiliki kesempatan yang baik, dimana tidak ada pesaing lain,
sehingga Pizza Hut bebas untuk merubah harga sesuai dengan yang mereka
ingini. Pizza Hut merubah harga menjadi lebih mahal. Hal ini diimbangi dengan
keunikan dari produk-produknya.
 Pizza Hut tidak hanya fokus terhadap kualitas produk yang baik, tetapi mereka
juga ingin memperoleh keuntungan maksimum sebelum ada pesaing yang
menyaingi mereka. Karena jika sudah ada banyak pesaing, ada kemungkinan
Pizza Hut akan merubah strategy pricing-nya. Pizza Hut yakin bahwa walaupun
harganya lebih rendah ketika ada pesaing, namun mereka tetap akan menjaga
kualitas dari produk-produknya.
Menurut kami, strategy pricing yang digunakan Pizza Hut sudah baik. Karena
salah satu tujuan Pizza Hut untuk mendapat keuntungan dapat tercapai, dan konsumen
merasa terlayani dengan baik. Ketika konsumen menggunakan produk-produk dari
Pizza Hut, mereka tidak merasa bahwa mereka dirugikan karena harga produk-produk
mahal. Tetapi konsumen merasa puas (walaupun harus mengeluakan uang yang tidak
sedikit), karena konsumen mendapatkan kualitas yang baik dari Pizza Hut, baik
produk (contoh: pizza), maupun jasanya (pelayanannya). Hal ini pun diperkuat, ketika
ada pesaing-pesaing dalam bidang yang sama, Pizza Hut tetap menjadi andalan.

L. PERSAINGAN
Pizza hut adalah salah satu dari beberapa restaurant yang menyajikan pizza
sebagai menu utamanya, akan tetapi Pizza Hut memiliki banyak kelebihan bila
dibandingkan dengan para pesaingnya. Pizza hut selalu melakukan perkembangan
pizza yang disajikannya dari segi rasa, topping, bahan roti, pinggiran pizza, dan
lainnya. Bahkan dalam menunya, Pizza Hut tidak hanya menyajikan pizza saja. Menu
di Pizza Hut terbagi dalam beberapa jenis, yaitu Pizza, Pasta, Appetizer, Desserts, dan
Drinks. Dari setiap jenis tersebut masih terdapat lagi banyak menu yang bervariasi.
Bahkan banyak konsumen pun yang terpikat dengan menu lain selain pizza, hal itu
berkat kerja keras Pizza Hut untuk selalu berusaha mengembangkan berbagai menu
makanan lain yang memiliki cita rasa yang luar biasa. Dengan menunya yang sangat
beragam, Pizza Hut dapat memikat hati para konsumen yang memiliki bermacam –
macam selera. Selain itu juga, Pizza Hut terkadang membuat menu khusus yang
sesuai dengan event saat itu seperti saat awal tahun 2012 yang dalam tahun China
adalah tahun Naga maka Pizza Hut menyajikan menu khusus yaitu Jus Buah Naga.
Dalam usaha untuk memenangkan persaingan Pizza Hut juga melakukan promosi
dengan adanya iklan di berbagai media elektronik, misalnya ketika Pizza Hut
mempunyai menu baru. Pizza Hut juga seringkali membuat paket makanan sehingga
mampu menarik konsumen karena paket tersebut biasanya menawarkan harga yang
relatif lebih murah ketimbang harga makanan non-paket. Maka bila dibandingkan
dengan pesaingnya, misalnya Domino. Pizza Hut masih jauh lebih unggul dalam hal
perkembangan menu, karena Domino tidak memiliki menu yang bervariasi seperti
Pizza Hut. Maka konsumen mungkin saja akan cepat bosan dengan menu Domino
Pizza. Akan tetapi lain halnya dengan Pizza Hut yang terus berinovasi dengan
berbagai menu andalannya.
Persaingan yang pernah dialami oleh Pizza Hut adalah ketika mulai bermunculan
pesaing–pesaingnya seperti Paparon’s pizza yang menawarkan promosi “All You Can
Eat”. Akan tetapi Pizza Hut tetap bisa bertahan menghadapi persaingan tersebut.
Karena Pizza Hut memiliki keunggulan tersendiri bila dibandingkan pesaingnya.
Keunggulan Pizza Hut terlihat pada menunya yang sangat beragam dan terus
berkembang sehingga konsumen tidak bosan. Maka dari itu meskipun bermunculan
pesaing – pesaing baru, Pizza Hut tetap menjadi restaurant pizza nomor satu di
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai