Anda di halaman 1dari 8

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................5
1.3 Tujuan...................................................................................................................................5
1.4 Manfaat................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................6
2.1 Proses Produksi pada Pizza Hut.........................................................................................6
2.2 Identifikasi Suplier yang Pizza Hut butuhkan...................................................................6
2.3 Gambar Rantai Pasok.........................................................................................................7
2.4 Cara Pengelolaan Rantai Pasok agar Dapat Membuat Proses Produksi menjadi
Efisien & Efektif..............................................................................................................................7
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pizza Hut pertama kali dirintis oleh Dan dan Frank Camey bersaudara pada 1958
di Wichita, Kansas, Amerika Serikat. Saat itu usia Dan and Frank sepantaran dengan
anak kuliah, mereka belum punya modal cukup untuk membuka restoran. Oleh
karenanya, Camey bersaudara meminjam uang ibu mereka sebagai modal. Dikutip
dari situs resmi Pizzahut.com, uang yang dipinjam Camey bersaudara ke ibu mereka
adalah 600 dollar AS atau setara 5.400 dollar AS di masa kini (sekitar Rp 78 juta).
Keduanya lalu bersiap membuka restoran piza. Hal yang menarik nama Pizza Hut
dipilih sebenarnya karena ketidaksengajaan. Saat ingin membuat papan nama, papan
hanya cukup untuk delapan huruf. Akhirnya Camey bersaudara memilih nama Pizza
Hut agar muat di papan. Camey bersaudara memiliki prinsip untuk membuat piza
yang enak dan layanan seperti keluarga di rumah. Mereka juga akrab dengan petani
lokal untuk memasok bahan berkualitas.Pada 1969, logo atap merah mulai
diaplikasikan pada nama Pizza Hut. Hanya butuh 13 tahun, untuk Pizza Hut menjadi
restoran piza waralaba nomor satu di dunia. Pada 1971, dari segi penjualan dan
jumlah restoran Pizza Hut unggul dari restoran piza yang lain. Pada 1995, Pizza Hut
membuat kreasi stuffed crust atau tepian roti yang berisi. Kreasi ini mendongkrak
penjualan piza mereka.
Pada 2001, Pizza Hut menjadi perusahaan pertama yang mengantarkan pizanya ke
Space Station (stasiun angkasa) internasional. Saat ini Pizza Hut masih beroperasional
dan setiap negara memiliki kreasi piza masing-masing. Pada 1969, logo atap merah
mulai diaplikasikan pada nama Pizza Hut. Hanya butuh 13 tahun, untuk Pizza Hut
menjadi restoran piza waralaba nomor satu di dunia. Pada 1971, dari segi penjualan
dan jumlah restoran Pizza Hut unggul dari restoran piza yang lain. Pada 1995, Pizza
Hut membuat kreasi stuffed crust atau tepian roti yang berisi. Kreasi ini mendongkrak
penjualan piza mereka.
Pizza Hut adalah salah satu perusahaan restoran cepat saji global yang terkenal.
Sebagai perusahaan yang memiliki operasi di seluruh dunia, Pizza Hut menghadapi
tantangan besar dalam manajemen rantai pasokan atau supply chain management
(SCM) mereka. Oleh karena itu, Pizza Hut menjadi pilihan yang menarik untuk
dibahas dalam konteks SCM karena perusahaan ini telah mengembangkan proses
yang efektif untuk mengelola pasokan bahan baku dan produk jadi di seluruh rantai
pasokannya.
Selain itu, Pizza Hut juga memiliki jaringan distribusi yang kompleks dan berbeda
di seluruh dunia. Misalnya, di negara-negara dengan budaya dan kebiasaan makan
yang berbeda, Pizza Hut harus menyesuaikan menu dan bahan baku yang digunakan.
Hal ini menunjukkan bahwa manajemen rantai pasokan yang baik sangat penting bagi
Pizza Hut untuk menjaga konsistensi dan kualitas produknya di seluruh dunia.
Selain itu, Pizza Hut juga menggunakan teknologi dan sistem informasi yang
canggih untuk memantau dan mengelola rantai pasokannya. Hal ini membuat Pizza
Hut menjadi studi kasus yang menarik untuk dipelajari dalam konteks SCM, terutama
dalam hal teknologi dan sistem informasi yang digunakan untuk memantau dan
mengelola rantai pasokan mereka.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana proses produksi pada restaurant Pizza Hut?
2. Apa saja supplier yang Pizza Hut butuhkan?
3. Bagaimana gambar rantai pasoknya?
4. Bagaimana cara agar pengelolaan rantai pasok dapat membuat proses prosuksi di
restaurant Pizza Hut menjadi efisien dan efektif?

1.3 Tujuan
1. Mengontrol ke setiap restoran Pizza Hut untuk memastikan bahwa
prosedur dan standarisasidari segala aspek berjalan dengan konsisten.
2. Membuat laporan setiap 3 bulan dari penilaian standar prosedur semua
Restoran Pizza Hut.

1.4 Manfaat
Penerapan SCM pada Pizza Hut memiliki manfaat, diantara lain:

1. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas: Pizza Hut dapat meningkatkan


efisiensi dan produktivitas dalam proses produksi dan distribusi produk. Dalam
hal ini, Pizza Hut dapat mengelola rantai pasok secara lebih efektif dengan
mengurangi waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk pengadaan bahan baku,
produksi, dan pengiriman.
2. Meningkatkan kualitas produk: membantu Pizza Hut dalam memastikan kualitas
produk yang dihasilkan. Dalam hal ini, Pizza Hut dapat mengontrol kualitas
bahan baku yang dibeli dari pemasok, sehingga dapat memastikan bahwa produk
yang dihasilkan memiliki kualitas yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.
3. Meminimalkan biaya: Pizza Hut dapat mengoptimalkan manajemen persediaan
dan pengiriman, sehingga dapat meminimalkan biaya yang dikeluarkan untuk
operasional rantai pasok. Sehingga, Pizza Hut dapat mengurangi biaya
persediaan, biaya pengiriman, dan biaya lain yang terkait dengan operasional
rantai pasok.
4. Meningkatkan kepuasan pelanggan: Pizza Hut dapat memastikan bahwa produk
yang dihasilkan dapat diterima dengan baik serta sesuai harapan pelanggan dan
dapat diproduksi dalam waktu yang lebih singkat. Hal ini dapat meningkatkan
kepuasan pelanggan dan dapat memperkuat citra Pizza Hut di mata pelanggan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Proses Produksi pada Pizza Hut


Proses produksi pada perusahaan atau restoran Pizza Hut melibatkan beberapa
langkah yang meliputi:
 Persiapan Bahan Baku: Bahan-bahan utama untuk membuat pizza, seperti
tepung, air, ragi, gula, garam, dan minyak zaitun, harus dipersiapkan sesuai
dengan resep yang telah ditetapkan. Bahan-bahan tambahan seperti saus
tomat, keju, daging, sayuran, dan rempah-rempah juga harus dipersiapkan.
 Pengolahan Adonan: Tepung, air, ragi, gula, garam, dan minyak zaitun
dicampurkan bersama-sama untuk membuat adonan pizza. Adonan kemudian
diuleni secara mekanik atau dengan tangan hingga elastis dan konsisten.
 Fermentasi: Adonan dibiarkan fermentasi selama beberapa jam untuk
menghasilkan tekstur dan rasa yang baik pada pizza. Proses fermentasi ini
membuat adonan mengembang dan menjadi lebih ringan.
 Pembentukan Adonan: Adonan yang telah matang dibentuk menjadi bola-bola
kecil dan dibiarkan istirahat sejenak untuk mengendapkan gluten dan
memperbaiki tekstur adonan.
 Penyusunan Topping: Sementara itu, bahan-bahan topping seperti saus tomat,
keju, daging, sayuran, dan rempah-rempah disiapkan untuk menyusun pizza
sesuai pesanan pelanggan.
 Pemasangan Topping: Adonan pizza yang telah ditempatkan di loyang atau
atas batu pizza, kemudian diberikan saus tomat, keju, dan topping sesuai
pesanan pelanggan.
 Pemanggangan: Pizza kemudian dipanggang dalam oven dengan suhu tinggi
selama beberapa menit untuk memanggang adonan dan menyatukan rasa
bahan-bahan topping.
 Penyajian: Setelah matang, pizza diangkat dari oven dan dipotong-potong
menjadi potongan yang sesuai sebelum disajikan kepada pelanggan.
 Penyajian Tambahan: Bahan-bahan tambahan seperti saus sambal, saus tomat,
atau keju parmesan juga bisa ditambahkan pada saat penyajian untuk
memberikan variasi rasa.

2.2 Identifikasi Suplier yang Pizza Hut butuhkan


 Penyedia makanan:
Pizza Hut membutuhkan pemasok yang dapat menyediakan bahan makanan
berkualitas tinggi seperti tepung, keju, daging, sayuran, dan rempah-rempah
untuk membuat pizza dan makanan lainnya.
 Pemasok peralatan:
Restoran Pizza Hut membutuhkan pemasok yang dapat menyediakan peralatan
dapur seperti oven, pengepres pasta, dan peralatan lainnya.
 Penyedia paket:
Pizza Hut membutuhkan pemasok yang dapat menyediakan kemasan makanan
seperti kotak pizza, mailer, dan bahan kemasan lainnya.
 Pemasok minuman:
Pizza Hut juga menawarkan minuman seperti soda, teh, dan kopi. Oleh karena itu,
pemasok minuman seperti produsen minuman ringan atau produsen teh dan kopi
dapat menjadi pilihan.
 Penyedia layanan:
Pizza Hut membutuhkan pemasok yang dapat menawarkan layanan seperti
pengiriman dan layanan pelanggan.

2.3 Gambar Rantai Pasok

Rantai pasok Pizza Hut dimulai dengan perkebunan dan peternakan tempat
penghasil bahan-bahan utama seperti gandum, sayuran, dan daging. Serta produsen
alat masak yang memasok alat-alat yang nantinya digunakan untuk memasak bahan-
bahan. Selanjutnya, bahan-bahan tersebut dikirim ke Gudang penyimpanan, tempat
bahan bahan disimpan sebelum dikirim ke Restaurant Pizza Hut. Gudang
penyimpanan memastikan bahwa bahan-bahan tersebut dalam kondisi yang baik
sehingga siap dikirim ke restaurant. Setelah itu, bahan-bahan tersebut dikirim ke
restoran cabang Pizza Hut yang berada di berbagai lokasi di seluruh dunia. Di
restoran, bahan-bahan tersebut diolah menjadi hidangan pizza dan hidangan lainnya.
Pizza Hut memiliki standar dan prosedur yang ketat dalam persiapan makanan dan
kebersihan restoran.Yang terakhir, disalurkan atau dijual atau di disribusikan kepada
konsumen.
2.4 Cara Pengelolaan Rantai Pasok agar Dapat Membuat Proses Produksi menjadi
Efisien & Efektif
Pengelolaan rantai pasok yang efisien dan efektif dapat memberikan dampak
positif terhadap proses produksi di perusahaan atau restoran Pizza Hut. Pengelolaan
rantai pasok yang baik dapat membantu mengoptimalkan persediaan bahan baku di
perusahaan atau restoran Pizza Hut.
Dengan mengelola persediaan dengan baik, seperti melakukan pemantauan yang
cermat terhadap stok, melakukan perencanaan yang akurat, dan menghindari
overstock atau stockout, dapat mengurangi biaya penyimpanan dan meminimalkan
pemborosan. Pengelolaan rantai pasok yang baik juga melibatkan identifikasi,
evaluasi, dan pengelolaan risiko yang mungkin timbul dalam proses produksi. Dengan
mengantisipasi dan menghadapi risiko seperti perubahan harga bahan baku, gangguan
pasokan, atau masalah kualitas produk, dapat mengurangi dampak risiko terhadap
proses produksi dan menjaga kelancaran operasional. Dengan demikian, pengelolaan
rantai pasok yang efisien dan efektif dapat membantu meningkatkan produktivitas,
mengurangi biaya, dan meningkatkan kualitas proses produksi di perusahaan atau
restoran Pizza Hut.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari semua materi yang telah dibahas, dapat diketahui bahwa proses produksi
masing masing restaurant atau perusahan berbeda-beda. Karena setiap perusahaan
menghasilkan produk yang berbeda-beda. Tidak hanya itu, rantai pasok juga dianggap
penting. Karena rantai pasok merupakan faktor penting dalam proses produksi
perusahaan, dan pengelolaan rantai pasok yang efektif dapat meningkatkan efisiensi
dan efektivitas proses produksi di perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus
memilih supplier yang tepat, mengoptimalkan rantai pasok, dan memastikan kualitas
produk yang dihasilkan untuk dapat bersaing di pasar.
DAFTAR PUSTAKA

Safira, Maya (2016). “Ini Perjalanan Bahan di Dapur Pizza Hut hingga Tersaji di Meja
Konsumen”. https://food.detik.com/berita-boga/d-3293346/ini-perjalanan-bahan-di-dapur-
pizza-hut-hingga-tersaji-di-meja-konsumen. Diakses pada 12 April 2023 pukul 20.00 WIB.
Intana, Lila (2013). “Pizza Hut-PHD Menuju ke 100% Penggunaan Produk Lokal”.
https://swa.co.id/swa/trends/management/pizza-hut-phd-menuju-ke-100-penggunaan-produk-
lokal. Diakses pada 12 April 2023 pukul 20.30 WIB.
Afifah (2022). Pengaruh Supply Chain Management terhadap Kinerja Operasional
Perusahaan Studi Kasus Pada Pizza Hut Kota Samarinda. Jurnal Administrasi Bisnis, 10(4),
291-294.
Wulandari, A. (2019). Analisis Pemilihan Supplier pada Restoran Pizza Hut. Jurnal Bisnis
dan Ekonomi, 26(1), 75-84.
Aulia, D., & Kartikasari, D. (2019). Penerapan Kriteria Seleksi Supplier pada Restaoran
Pizza Hut Cabang Batam. Jurnal Sains dan Teknologi, 8(2), 41-47.
Putri, F. P., & Fatmawati, E. (2020). Analisis Rantai Pasok Restoran Pizza Hut Cabang
Banjarmasin. Jurnal Sains dan Manajemen, 3(2), 33-42.
Iqbal, Arief M., dkk. 2015. Analisis Marketing pada Pizza Hut Delivery. Jurnal Teknik
Informatika dan Sistem Informasi, 1(1),
Handayani, I., & Hidayat, D. (2018). Analisis pengaruh supply chain management
terhadap efisiensi rantai pasok pada restoran cepat saji (Studi Kasus pada Pizza Hut). Jurnal
Ilmu Manajemen, 6(1), 37-49.

Anda mungkin juga menyukai