Anda di halaman 1dari 14

RESUME HARI PERTAMA : SENIN, 8 NOVEMBER 2021

Kegiatan : Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian RSGM UGM Prof. Soedomo

Permateri : Dr. drg. Titik Ismiyati, MS., Sp. Pros (K)

Jenis – jenis rumah sakit Pendidikan


1. Rumah sakit pendidikan utama : rumah sakit yang memiliki kerjasama dengan
penyelenggara pendidikan yang menyelenggarakan pembelajaran klinik peserta didik
untuk memenuhi atau sebagian besar modul pendidikan dalam rangka mencapai
kompetensi berdasarkan standar pendidikan kedokteran.
2. Rumah sakit pendidikan afiliasi : rumah sakit khusus atau umum dengan
unggulan tertentu yang menjadi pusat rujukan pelayanan medik tertentu yang
memiliki kerjasama dengan penyelenggara pendidikan dan rumah sakit pendidikan
utamanya dalam menyelenggarakan pembelajaran klinik peserta klinik peserta didik
untuk memenuhi modul pendidikan tertentu secara utuh dalam rangka mencapai
kompetensi berdasarkan standar pendidikan kedokteran.
3. Rumah sakit pendidikan satelit : rumah sakit yang memiliki kerjasama dengan
penyelenggara pendidikan kedokteran dan rumah sakit pendidikan utama sebagai
rumah sakit jejaring pendidikan yang menyelenggarakan pembelajaran klinik peserta
didik untuk memenuhi atau sebagian modul pendidikan dalam rangka mencapai
kompetensi berdasarkan standar pendidikan kedokteran.
Kegiatan : Operasional Dental Unit dan Ruang Bertekanan Negatif

Permateri : Danang Sri Wibowo, A.Md

KELENGKAPAN RUANG AEROSOL :

1. Dental Unit

2. Suction Aerosol
3. Kontrol Udara Aerosol

Sistem kerja utama Dental Unit:

Listrik : Listrik sebagai sumber utama penggerak elektrik Dental Unit

Air : Air sebagai pendukukung tindakan air pada Dental unit

Angin : Angin sebagai media penggerak turbin, Suction dan tekanan reservoir tank

Bagian Dental Unit :

1. Dental Tray

2. Dental Lamp

3. Assistant Tools

4. Cuspidor

5. Reservoir Tank

6. Footswitch

7. Tombol ON/OFF

PENGOPERASIAN DENTAL UNIT

1. Siapkan aksesori alat dan bahan operasional

2. Hidupkan Alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON

3. Pastikan Alat berfungsi dengan baik

4. Lakukan Tindakan

5. Setelah pengoperasian selesai bersihkan alat dan posisikan Alat seperti semula

6. Matikan Alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi OFF

7. Mengisi checklist Alat yang sudah disediakan

POSISI DENTAL UNIT SEBELUM DAN SETELAH PENGGUNAAN

1. Posisikan Dental Unit seperti pada gambar

2. Tempat duduk dan sandaran diposisi paling atas


3. Headlamp berada pada depan Headrest

4. Tray Dental Unit di atas tempat duduk dan didepan sandaran .

5. Letakkan Foot Control diatas Alas Dental Unit

PENGOPERASIAN SUCTION AEROSOL

1. Hidupkan Alat dengan menekan tombol ON/OFF diposisi ON

2. Posisikan penampang sesuai kebutuhan

3. Atur kecepatan penyedot sesuai dengan kebutuhan

4. Setelah selesai tindakan, bersihkan dan matikan Alat dengan menekan tombol
ON/OFF diposisi OFF

5. Atur posisi alat setelah selesai penggunaan seperti digambar

TATA KELOLA UDARA RUANGAN

• Mencegah penularan penyakit infeksi lewat udara atau airborne

• Mencegah kontaminasi silang akibat tindakan aerosol yang berpotensi menjadi


airborne

• Mengendalikan gas / zat berbahaya

PRINSIP ISOLASI PADA TATA KELOLA UDARA

1. Jenis ventilasi yang digunakan

2. Proses pasokan udara fresh air yang masuk dalam 1 jam atau yang disebut Air
Change Hours (ACH)

3. Arah aliran udara > sejajar dengan petugas dari bersih ke kotor

4. Perbedaan tekanan antar ruang

5. Filtrasi

6. Disinfeksi > alat atau alami

PENGOPERASIAN RUANG AEROSOL

1. Pastikan Input Udara masuk dan pendingin ruangan didalam dengan melihat pita
indikator udara diatas ruangan
2. Pengguna ruangan dilarang mematikan/merubah posisi control udara didalam ruangan
selain petugas

3. Jika ada kendala bisa lapor ke Petugas jaga

Kegiatan : Format Kerja

Pemateri : drg. Dian Permata Sari, M.Biotech

• Dapat disebut juga dummy rekam medis

• Koas  supervisi tinggi

• Digunakan sebagai catatan asesmen pasien

• Bahan diskusi

• Format kerja disesuaikan dengan rekam medis

• Berbeda dengan rekam medis  Identitas pasien dibatasi

• 1 format kerja digunakan untuk 1 pasien

• Format Kerja : Dewasa dan Anak


Kegiatan : Manajemen K3 Kesehatan Lingkungan

Pemateri : Arif Andriyanti, SKM

Manajemen Kesehatan Lingkungan K3

 Manajemen Limbah di RS

 Manajemen Tangga darurat bencana di RS

 Tata Laksana desinfeksi dental unit, faceshield dan sepatu boots


Jenis Limbah
1. Limbah Gas
2. Limbah Padat
a. Limbah B3
b. Non B3
3. Limbah Cair
a. Limbah B3
b. Non B3

Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena
sifat, konsentrasi dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat
mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau membahayakan lingkungan
hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain.

Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3

Karakteristik Limbah B3
1. Infeksius
2. Mudah menyala
3. Mudah meledak
4. Reaktif
5. Korosif
6. Beracun
Limbah Padat Infeksius : Limbah yang berasal dari pelayanan klinis, perawatan,
laboratorium dan atau semua benda yang sudah terkontaminasi dengan darah atau cairan
tubuh pasien

 Darah : serum, plasma, komponen darah lainnya

 Cairan tubuh : semen, sekresi vagina, cairan pleural, peritoneal, perikardial, amniotik

Limbah padat non infeksius : Limbah rumah tangga atau pembungkus alat medik yang tidak
terkontaminasi dengan darah atau cairan tubuh pasien.

Contoh : plastik, sisa makanan, buah-buahan, kardus, kertas, dll.

Limbah cair : air buangan termasuk tinja yang kegiatan fanyankes yang kemungkinan
memiliki mikroorganisme, bahan kimia beracun, dan yang berbahaya bagi Kesehatan,

Limbah benda tajam : Semua benda yang mempunyai permukaan tajam yang dapat melukai /
merobek permukaan tubuh.

Kegiatan : Pengendalian Resistensi Antibiotik

Pemateri : drg. Mayu Winnie R, M.Kes., Ph.D

Program pengendalian resistensi antimikroba (PMK no 8/2015, pasal 1)


Program pengendalian resistensi antimikroba adalah aktivitas yang ditunjukan untuk
mencegah dan/atau meurunkan adanya kejadian mikroba resisten.

Tugas PPRA di RSGM UGM :


 Menekan resistensi antibiotik
 Mencegah toksisitas akibat penggunaan antibiotik
 Menurunkan biaya akibat penggunaan antibiotik yang tidak bijak
 Menurunkan risiko infeksi nosokomial
Resistensi antimikroba adalah ketidak mampuan antimikroba membunuh atau menghambat
pertumbuhan mikroba sehingga penggunaannya sebagai terapi penyakit infeksi menjadi tidak
efektif lagi.

Mekanisme terjadinya resistensi


q Bakteri mensintesis suatu enzim inaktivator atau penghancur antibiotika
q Bakteri mengubah permeabilitasnya terhadap obat
q Bakteri mengembangkan suatu perubahan struktur sasaran bagi obat
q Bakteri mengembangkan perubahan jalur metabolik yang langsung dihambat oleh
obat
q Bakteri mengembangkan perubahan enzim yang tetap dapat melakukan fungsi
metabolismenya tetapi lebih sedikit dipengaruhi oleh obat dari pada enzim pada
kuman yang rentan.
Penyebab utama terjadinya resistensi adalah penggunaan antimikroba (antibiotika) yang tidak
rasional :
 Lebih dari 50% pasien menerima pengobatan profilaksis tanpa indikasi yang jelas
 Hanya sekitar 60% konsumsi antibiotika untuk kepentingan pasien, namun paling
tidak 40% digunakan tanpa indikasi yang tepat, misalnya diberikan untuk terapi
infeksi virus.
 Penggunaannya yang tidak bijaksana (irrasional) -- terlalu singkat, dalam dosis yang
terlalu rendah, diagnosa awal yang salah, dalam potensi yang tidak adekuat
 Faktor yang berhubungan dengan pasien. Pasien dengan pengetahuan yang salah akan
cenderung menganggap wajib diberikan
 Peresepan: dalam jumlah besar, meningkatkan unnecessary health care expenditure.
Peresepan meningkat ketika diagnosis awal belum pasti/ belum tegak
 Penggunaan monoterapi : dibandingkan dengan penggunaan terapi kombinasi,
penggunaan monoterapi lebih mudah menimbulkan resistensi
 Perilaku hidup sehat: terutama bagi tenaga kesehatan (dokter gigi dan perawat),
misalnya mencuci tangan setelah memeriksa pasien atau desinfeksi alat-alat yang
akan dipakai untuk memeriksa pasien

Antibiotik pada pasien gigi anak :

Anda mungkin juga menyukai