FARMAKOGNOSI
“UJI ORGANOLEPTIK DAN MIKROSKOPIK”
DISUSUN OLEH:
DISUSUN OLEH :
NAMA : DELI
NIM : 17.012.AF
KELAS : REGULER A
KELOMPOK : I (SATU)
TAXONOMI
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Viridiplantae
Infrakingdom : Streptophyta
Division : Tracheophyta
Subdivision : Spermatophytina
Superorder : Lilianae
Order : Asparagales
Family : Xanthorrhoeaceae
Genus : Aloe
Species : Aloe vera (L)
Literatur : (ITIS.GOV)
DESKRIPSI
Daun tunggal, tebal, ujung runcing, warna hijau, bau sedikit asam
dan tidak enak, khas, rasa pahit, berisi semacam lender atau getah sangat
pahit berwarna kuning kehijauan. Bentuk daun cekung atau agak rata
dibagian atas, menggembung dibagian bawah, pada daun muda sering
terdapat banyak bintik berwarna terang, dengan tepi keseluruhannya
pucat atau hanya dasarnya yang pucat, dengan duri berwarna gelap.
Panjang daun 30-80 cm, 4-11 cm (Farmakope Herbal Indonesia Edisi
Pertama Hal.88).
Batang rebah, panjang 2-3 cm, bercabang di pangkal, membentuk
tunas-tunas di setiap buku. Daun lanset tebal dan mengkilap, panjang 40-
50 cm, lebar 6-7 cm pada bagian dasar daun. Permukaan daun bagian
atas konkaf, abu-abu hijau terkadang ujung kemerahan. Tepi daun
berwarna merah jambu pucat dan 2 mm gigi-gigi yang berwarna pucat.
Bunga infloresense lurus ke atas dapat mencapai 60-90 cm. susunan
malai, terminal dengan cabang-cabang tandan, silindris dan meruncing
makin ke atas. Raceme terminal sampai tinggi 40cm, dan bagian bawah
lebih pendek. Braktea putih dan bunga berwarna kuning, oranye atau
merah 3 cm panjangnya. Benang sari 6 tangkai putih, pendek, sama
panjang dengan perhiasan atau lebih sedikit panjang, kepala sari terkait
dengan tangkai dibagian pangkal. Buah halus, 3 ruang terbagi 3 bilik. Biji
banyak dan berwarna hitam (Acuan Sediaan Herbal Volume Keempat
Edisi Pertama Hal. 21).
Daun agak runcing membentuk taji, tebal, getas, tepinya bergerigi
atau berduri kecil, permukaan berbintik-bintik, panjang 15-36 cm, lebar 2-
6cm, bunga bertangkai yang panjangnya 60-90 cm, bunga berwarna
kuning kemerahan (jingga). Batang berukuran pendek, tidak kelihatan
karena tertutup oleh daun-daun yang rapat dan sebagian terbenam dalam
tanah. Melalui batang ini akan muncul tunas-tunas yang selanjutnya
menjadikan anakan. Lidah buaya yang bertangkai panjang juga muncul
dari batang melalui celah-celah atau ketiak daun. Daun berbentuk pita
dengan helaian yang memanjang. Daunnya berdaging teba tidak
bertulang, berwarna hijau keabu-abuan, bersifat sukulen (banyak
mengandung air) dan banyak mengandung getah atau lender (gel)
sebagai bahan baku obat. Bentuk daunnya menyerupai pedang dengan
ujung meruncing, permukaan daun dilapisi lilin, dengan duri lemas
dipinggirnya. Panjang daun dapat mencapai 50-75 cm, dengan berat 0,5-1
kg, daun melingkar rapat disekeliling batang bersaf-saf. Bunga berwarna
kuning atau kemerahan berupa pipa yang mengumpul keluar dari ketiak
daun. Bunga berukuran kecil, tersusun dalam rangkaian berbentuk
tandan, dan panjangnya bisa mencapai 1 meter. Bunga biasanya muncul
bila ditanam di pegunungan. Akar berupa serabut yang pendek dan
berada di permukaan tanah. Panjang akar berkisar 50-100 cm (Kitab 226
Tanaman Berkhasiat Obat Hal.532).
MORFOLOGI
1. DAUN
SUSUNAN DAUN
SIFAT-SIFAT DAUN
DAUN MAJEMUK
BATANG(Caulis)
BENTUK BATANG
Bulat (teres)
Licin (leavis)
AKAR(Radix)
SISTEM PERAKARAN
JENIS AKAR
BUNGA (Flos)
KARAKTERISTIK BUNGA
LETAK BUNGA
Literatur:
Me = Mesophyll cells
Vb = Vascular bundles
Hy = Hydrenchyma
St = Stomata
sStCh = substomata chamber
Ep = Epidermis
Cu = Cuticle
Oc = Stomatal complex
DAFTAR PUSTAKA
Badan POM RI. 2008. Acuan Sediaan Herbal Volume keempat Edisi
Pertama : Jakarta.
Herbie,Tandi 2015. Kitab 226 Tanaman Berkhasiat Obat. Octopus
Publishing House : Yogyakarta.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia.2009.Farmakope Herbal Indonesia
Edisi Pertama : Jakarta.
[ITIS] Integrated Taxonomy Information System 2010. Aloe vera
Scahrd[terhubungberkala]https://itis.gov/servlet/singleRpt/singleRpt
?search_topic=TSN&search_value=42394 [28 oktober 2018]