732 1440 1 SM
732 1440 1 SM
ABSTRAK
ABSTRACT
11
PHARMACY, Vol.09 No. 03 Desember 2012 ISSN 1693-3591
Tablet produced were tested for the physical characterisation (uniformity of weight, and
hardness, friability, and disintegration time tablet) and dissolution test. The dissolution
test were done by using pedal method with dissolution buffer of phosphate buffer pH 7,2
with spinning rate of 100 rpm in the temperature 37±0,5ºC for 60 minutes. The
parameter used in this research is Dissolution Efficiency or DE30 (%). Data gained then
analyzed statistically by using one way Analysis of Variance (ANOVA) and LSD (Least
Significant Difference). The result showed the data have signifficant differences at the
confidence of 95% The result of this study indicate that the addition of sodium lauryl
sulfate had not effects on hardness, fragility and weight uniformity of tablets, but it has
effect on the disintegration time. By adding more sodium lauryl sulfat, the disintegration
time and the dissolution rate were greater. The percentage of ketoprofen dissolved after
30th minute, for formula I, II, III and IV respectively were 14,64% ; 29,66% ; 32,06% ;
35,81%.
12
PHARMACY, Vol.09 No. 03 Desember 2012 ISSN 1693-3591
13
PHARMACY, Vol.09 No. 03 Desember 2012 ISSN 1693-3591
14
PHARMACY, Vol.09 No. 03 Desember 2012 ISSN 1693-3591
digunakan untuk obat dengan dosis yang obat dalam tablet bila tablet itu
rendah (Sulaiman, 2007). semuanya atau hampir semuanya hanya
Pada pembuatan tablet terdiri dari zat aktif (90 sampai 95%)
ketoprofen ini ditambahkan sodium atau apabila keseragaman distribusi obat
lauril sulfat sebagai surfaktan untuk atau zat aktif dalam granul benar-benar
memperbaiki disolusi dari ketoprofen. sempurna (Lachman dkk., 1994).
Konsentrasi sodium lauril sulfat yang
Hasil Uji Kekerasan Tablet
ditambahkan tiap formula berbeda,
Tujuan dari uji kekerasan tablet
formula I 0% ; formula II 0,5% ; formula
adalah untuk mengetahui kekuatan
III 1% ; formula IV 1,5%.
tablet agar dapat bertahan terhadap
Hasil Uji Keseragaman Bobot berbagai guncangan mekanik pada saat
Menurut Farmakope Indonesia pembuatan, pengepakan dan
jilid III untuk tablet yang bobotnya 151 pengapalan (Lachman dkk., 1994).
mg sampai 300 mg penyimpangan bobot Berdasarkan data yang
rata-ratanya tidak boleh ada satu tablet dihasilkan menunjukan semua formula
pun yang menyimpang lebih dari 7,5% tablet ketoprofen memenuhi
(Depkes RI, 1979). persyaratan kekerasan tablet yaitu 4-8
Dari hasil uji keseragaman bobot kg (Sulaiman, 2007), karena tidak ada
tablet ketoprofen,tidak ada satu tablet satu formula pun yang melebihi atau
pun yang bobotnya menyimpang dari kurang dari 4-8 kg.
7,5%, ini menunjukan tablet ketoprofen
Hasil Uji Kerapuhan Tablet
yang dibuat memenuhi persyaratan
Uji kerapuhan merupakan
keseragaman bobot tablet yang
parameter yang menggambarkan
tercantum pada Farmakope Indonesia
kekuatan permukaan tablet dalam
jilid III.
melawan berbagai perlakuan yang
Ini berarti tablet ketoprofen
menyebabkan abrasi pada permukaan
yang dibuat memiliki keseragaman
tablet. Kerapuhan yang tinggi akan
kandungan obat dalam tablet tersebut,
menyebabkan sebagian massa tablet
karena uji keseragaman bobot dapat
hilang dan mempengaruhi kadar zat aktif
menjadi metode yang memuaskan untuk
yang masih terdapat dalam tablet
menentukan keseragaman kandungan
(Sulaiman, 2007).
15
PHARMACY,, Vol.09 No. 03 Desember 2012 ISSN 1693-3591
yang dibutuhkan untuk hancurnya tablet sodium lauril sulfat pada formulasi tablet
dalam media yang sesuai. Pada sediaan ketoprofen berpengaruh terhadap waktu
tablet agar dapat melepaskan zat aktif hancur tablet karena semakin banyak
maka tablet harus mengalami degradasi sodium lauril sulfat yang digunakan
terlebih dahulu. Uji waktu hancur hanya semakin cepat waktu hancurnya.
pelarut menjadi lebih luas dalam cairan mengetahui apakah ada perbedaan yang
tubuh. Persyaratan waktu hancur untuk signifikan dari setiap formula. Dari data
tablet yang tidak bersalut adalah tidak lama waktu hancur dan konsentrasi
lebih dari 15 menit (Lachman dkk., sodium lauril sulfat didapatkan F hitung
16
PHARMACY, Vol.09 No. 03 Desember 2012 ISSN 1693-3591
17
PHARMACY, Vol.09 No. 03 Desember 2012 ISSN 1693-3591
18
PHARMACY,, Vol.09 No. 03 Desember 2012 ISSN 1693-3591
60
50
40
f1
30
f2
20
10 f3
0 f4
0 0.5 1 1.5
Gambar 3. Kurva hubungan antara waktu dengan prosentase kadar obat terlarut.
19
PHARMACY, Vol.09 No. 03 Desember 2012 ISSN 1693-3591
statistik menunjukan F hitung (4,181) > F persamaan regresi linier sebagai berikut:
20
PHARMACY, Vol.09 No. 03 Desember 2012 ISSN 1693-3591
21
PHARMACY, Vol.09 No. 03 Desember 2012 ISSN 1693-3591
22