Anda di halaman 1dari 5

UAS Perpetaan

Rabu, 16 Juni 2021

Dosen Pengampu :

Ir.H.Sutarto YM,MM,MT,IPU,ASEAN Eng

Disusun Oleh :

Hafidz Syafnurhaq
D1101191011

Jurusan Teknik Pertambangan


Fakultas Teknik
Universitas Tanjungpura
Pontianak
2020
SOAL

1. APA YANG DIMAKSUD DENGAN DATUM X-Y DAN DATUM TINGGI.


2. APA YANG DIMAKSUD DENGAN TINGGI ORTHOMETRIK DAN TINGGI
GEODETIC.
3. APA YANG DIMAKSUD DENGAN PENGUKURAN BATHIMETRY. APA
GUNANYA DALAM BIDANG TAMBANG ?
4. APA ITU AUV (ANONEMOUS UNDERWATER VEHICLE) ?
5. APA YANG SAUDARA KETAHUI TENTANG REMOTE SENSING DALAM
KAITAN DENGAN PEMETAAN DAN BIDANG TAMBANG ?
6. SEBUTKAN KEGUNAAN REMOTE SENSING DALAM BIDANG TAMBANG.
7. BAGAIMANA CARA KERJA GPS SEHINGGA DAPAT MEMBERI HASIL
KOORDINAT GEOGRAFIS ?
Jawaban
1.
- Datum x-y atau yang dikenal dengan Koordinat Kartesius sebuah perumusan dalam
ilmu matematika yang memainkan peran penting dalam kombinasi aljabar dan geometri
sehingga akan menghasilkan Descartes, koordinat Cartesian, dan yang memiliki pengaruh
besar pada pengembangan geometri analitik.Penggunaan sistem ini dikembangkan pada
tahun 1637 dalam dua tulisannya yang memperkenalkan saran-saran baru untuk
menunjukkan keadaan atau posisi titik-titik suatu objek pada suatu permukaan. Sistem
koordinat Kartesius dalam dua dimensi umumnya akan ditemukan ditentukan oleh dua
sumbu yang saling tegak lurus dan keduanya terletak pada satu bidang (bidang xy).
Dalam gabungan sumbu horizontal berlabel x dan sumbu vertikal yang akan diberi label y
dengan sistem koordinat tiga dimensi sebagai sumbu yang bersifat ortogonal satu sama
lain.
x disebut absis, serta
y disebut ordinat
- Datum vertikal adalah bidang referensi untuk sistem tinggi ortometris. Datum vertikal
digunakan untuk merepresentasikan informasi ketinggian atau kedalaman. Biasanya
bidang referensi yang digunakan untuk sistem tinggi ortometris adalah geoid.
2.
-Tinggi ortometris suatu titik adalah jarak geometris yang diukur sepanjang unting –
unting ( Plumb Line ) antara geoid ke titik tersebut ( Irawan Syafri , 1990 ). Tinggi
ortometris ini merupakan tinggi yang umumnya dimengerti dan paling banyak digunakan.
Lain halnya dengan tinggi dinamis, tinggi ortometrik ini memiliki nilai geometris.
Permukaan geoid referensi sangat unik hal ini dikarenakan satu bidang equipotensial yang
merupakan bidang yang memiliki nilai gravitasi tunggal sama dengan permukaan laut di
lautan terbuka. Dalam praktis nya tinggi ortometrik sangat sulit direalisasikan, karena
untuk merealisasikannya hal yang perlu diketahui adalah arah tegak lurus dari percepatan
gravitasi terhadap permukaan disemua titik yang berada sepanjang jarak tersebut.

Ilustrasi tinggi ortometrik. ( W. E. Featherstone, 2006 ).


Apabila dilakukan pengukuran beda tinggi dengan menggunakan sipat datar
terhadap dua titik atau lebih maka akan didapatkan beda tingginya antar titik tersebut.
Untuk merubah beda tinggi tersebut untuk menjadi tinggi ortometris harus dilakukan
koreksi ortometris terlebih dahulu, tetapi apabila pengukuran dilakukan di daerah yang
sempit dimana diasumsikan bahwa bidang nivo di tiap titik saling sejajar maka koreksi
ortometrik bisa diabaikan. Dengan kata lain, koreksi ortometrik diberlakukan untuk
pengukuran dengan cakupan wilayah yang luas dimana besar gaya gravitasinya sudah
berbeda di tiap titik nya.
Untuk mendapatkan tinggi orthometrik dari tinggi ellipsoid diperlukan data
tambahanlain yaitu undulasi geoid (N), dengan adanya undulasi maka tinggi orthometrik
dapatdihitung dari tinggi ellipsoid dengan Persamaan H = h - N (ketinggian orthometrik
adalahselisih antara ketinggian elipsoid dengan undulasi geoid). Ada beberapa metoda
untuk mendapatkan harga undulasi geoid diantaranya metodageometrik dan metoda
gravimetrik. Pada metoda geometrik undulasi geoid dihitung darikombinasi data
ketinggian posisi satelit dengan ketinggian dan pengukuran sipat datar (levelling).
Tinggi orthometrik suatu titik dipermukaan bumi dapat didefinisikan sebagai jarak
geometrik antara titik tersebut dipermukaan bumi dengan titik pasangannya di permukaan
geoid dan diukur sepanjang garis untung – unting ( Plumbline ).

- Sistem tinggi geometrik merupakan sistem tinggi yang mengacu pada bidang elipsoid.
Tinggi ini biasa disimbolkan dengan “h”, dimana ketinggian dihitung sepanjang garis
normal yang melalui titik tersebut. Nilai tinggi suatu titik disebut dengan tinggi geodetik.
Setiap pengukuran yang menggunakan sistem tinggi ini memiliki tinggi dari elipsoid
acuan, misalnya komponen tinggi dalam pengukuran GPS/GNSS.
3. Batimetri menurut Setiyono (1996) yaitu ilmu yang mempelajari pengukuran
kedalaman lautan, laut atau tubuh perairan lainnya, dan peta batimetri adalah peta yang
menggambarkan perairan serta kedalamannya. Menurut Pipkin et al., (1987) batimetri
berasal dari bahasa Yunani yang berarti pengukuran dan pemetaan topografi di bawah
laut. Sama seperti yang disampaikan oleh Poerbandono dan Djunarsjah (2005), batimetri
merupakan proses penggambaran dasar perairan sejak pengukuran, pengolahan hingga
visualisasinya. Informasi mengenai batimetri sangat penting untuk dasar penelitian,
seperti pada dinamika pantai, sebagai operasi kelautan seperti kabel komunikasi bawah
laut, atau untuk menyediakan peta navigasi yang akurat untuk keselamatan pelayaran.
Salah satu pengukuran penting yang diperlukan untuk menentukan batimetri
secara akurat adalah rerata muka air laut atau MSL (mean sea level) yang digunakan
sebagai referensi 0 meter dan digunakan juga untuk topografi.Pemeruman dalam
Poerbandono dan Djunarsjah (2005) dilakukan dengan membuat profil pengukuran
kedalaman. Lajur perum dapat berbentuk garis-garis lurus, lingkaran-lingkaran
konsentrik, atau lainnya sesuai metode yang digunakan untuk penentuan posisi titik-titik
fiks perumnya dan harus memperhatikan kecenderungan bentuk dan topografi pantai
sekitar perairan yang akan disurvey.
Pasang surut (pasut) dikaitkan dengan proses naik turunnya paras laut (sea level)
secara berkala yang ditimbulkan oleh adanya gaya tarik dari benda-benda angkasa,
terutama matahari dan bulan, terhadap massa air di bumi (Ongkosongo dan Suyarso,
1989).

Fungsi batrimetri dalam dunia pertambangan bisa dibilang cukup signifkan kita
bisa mengetahui lokasi mineral yang berada didasar laut dengan menggunakan
batrimetri yang dimana sangat berguna dalam proses pemetaan wilayah yang akan
dilakukan penambangan bawah laut.

4.

Anda mungkin juga menyukai