Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ANALISIS LEVERAGE

Disusun oleh:

1. MAULIDYA ANGGUN S. (1701020886)

2. NURUL MUHAROMAH (1701020909)

3. WALIMATUL ZARO (1701020918)

4. ZIHAROTUN NABILAH (1701020921)

5. SYAFIYAH MUSDALIFAH (1701020917)

6. DZUNY NUR QOMARIYAH (1701014790)

7. PUJI RAHAYU P.P (1701014000)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


KH.AHMAD DAHLAN LAMONGAN
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat
rahmat-Nyapenyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “leverage keuangan”.
Makalah inidiajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keuangan.Penyusun
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehinggamakalah
ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari
sempurna,oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demikesempurnaan makalah ini.Semoga makalah ini memberikan informasi
dan bermanfaat untuk pengembangan ilmupengetahuan bagi kita semua.

Lamongan 26 April 2019

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...............................................................5
B. Rumusan Masalah........................................................................5
C. Tujuan Makalah...........................................................................6
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Analisis Lavarage......................................................7
B. Rasio Laverage.............................................................................7
C. Lavarage Operasi.........................................................................8
D. Lavarage Finansial.......................................................................8
E. Lavarage Kombinasi....................................................................9
F. Lavarage Point............................................................................10
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................13

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu menggunakan modal kerja


dan modal tetap seperti bangunan, tanah, gedung dan lain-lain yang usianya
relatif untuk jangka panjang atau diatas satu tahun. Dengan menggunakan
aktiva tetap tersebut maka perusahan akan menanggung biaya tetap..
Dalam memenuhi kebutuhan modal tetap perusahaan bisa menggunakan
modal sendiri atau pinjaman dari pihak lain yang tentunya akan menanggung
beban bunga. Dalam penggunakan modal sendiri atau pinjaman maka
diperlukan analisis leverage. Leverage adalah penggunaan sumber dana atau
aktiva tetap dimana untuk penggunaan tersebut perusahaan harus menanggung
biaya tetap atau menanggung beban tetap.
Alasan utama perlunya melakukan analisa leverage adalah karena adanya
biaya tetap, baik biaya tetap operasional maupun finansial. Dengan demikian
analisa leverage juga dikategorikan dalam analisa leverage operasional dan
analisa leverage finansial. Selain kedua analisa leverage tersebut, terdapat
metode yang menggabungkan kedua analisa leverage tersebut yaitu analisa
leverage kombinasi.
B. Rumusah Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka
rumusan masalah yang diambil dalam makalah ini, antara lain:
1. Apa itu pengertian dari analisis leverage?
2. Sebutkan macam macam dari rasio leverage?
3. Bagaimanakah leverage operasi ?
4. Bagaimanakah leverage finansial?
5. Bagaimana leverage kombinasi?
6. Bagaimanakah Indeffrent point?
7. Bagaimana analisis leverage operasi dan analisis leverage finansial laporan
keuangan dalam perusahaan?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui apa itu pengertian dari analisis leverage
2. Untuk mengetahui macam macam dari rasio leverage
3. Untuk mengetahui leverage operasi
4. Untuk mengetahui leverage finansial
5. Untuk mengetahui leverage kombinasi
6. Untuk mengetahui indeffrent point
7. Untuk mengetahui analisis leverage operasi dan analisis leverage finansial
laporan keuangan dalam sebuah perusahaan
BAB II
PEMBAHASA
N
A. Pengertian Analisis Leverage

Leverage menunjuk pada hutang yang dimiliki perusahaan. Dalam arti


harafiah, leverage berarti pengungkit/tuas. Sumber dana perusahaan dapat
dibedakan menjadi dua yaitu sumber dana intern dan sumber dana ekstern.
Sumber dana intern berasal dari laba yang ditahan, pemilik perusahaan yang
tercermin pada lembar saham atau presentasi kepemilikan yang tertuang
dalam neraca. Sementara sumber dana ekstern merupakan sumber dana
perusahaan yang berasal dari luar perusahaan, misalnya hutang. Kedua sumber
dana ini tertuang dalam neraca pada sisi kewajiban.
Leverage juga dapat diartikan sebagai penggunaan aktiva atau dana
dimana untuk penggunaan tersebut perusahaan harus menutup biaya tetap atau
membayar beban tetap. Jika pada “operating leverage” penggunaan aktiva
dengan biaya tetap adalah dengan harapan bahwa revenue yang dihasilkan
oleh penggunaan aktiva itu akan cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya
variabel, maka pada “financial leverage” penggunaan dana dengan beban tetap
itu adalah dengan harapan untuk memperbesar pendapatan per lebar saham
biasa. (EPS = Earning Per Share).
Masalah financial leverage baru timbul setelah perusahaan meggunakan
dana dengan beban tetap, seperti halnya masalah operating leverage baru
timbul setelah perusahaan dalam operasinya mempunyai biaya tetap.
Perusahaan yang menggunakan dana dengan beban tetap dikatakan
menghasilkan leverage yang menguntungkan (favorable financial leverage)
atau efek yang positif kalau pendapatan yang diterima dari penggunaan dana
tersebut lebih besar daripada beban tetap dari penggunaan dana itu. Kalau
perusahaan dalam menggunakan dana dengan beban tetap itu menghasilkan
efek yang menguntungkan dana bagi pemegang saham biasa (pemilik modal
sendiri) yaitu dalam bentuknya memperbesar EPS-nya, dikatakan perusahaan
itu menjalankan “trading on the
Dengan demikian “trading on the equity” dapat didefinisikan sebagai
penggunaan dana yang disertai dengan beban tetap dimana dalam
penggunaannya dapat menghasilkan pendapatan yang lebih besar daripada beban tetap
tersebut. Financial leverage itu merugikan (unfavorable leverage) kalau perusahaan
tidak dapat memperoleh pendapatan dari penggunaan dana tersebut sebanyak beban
tetap yang harus dibayar. Salah satu tujuan dalam pemilihan berbagai alternative metode
pembelanjaan adalah untuk memperbesar pendapatan bagi pemilik modal sendiri atau
pemegang saham biasa.
Kebutuhan dana suatu perusahaan dapat sepenuhnya dipenuhi dengan
saham biasa, atau sebagian dengan saham biasa dan sebagian lain dengan
saham preferen atau obligasi, dimana dua sumber dana yang terakhir adalah
disertai dengan beban tetap (dividen saham preferen dan bunga).
Untuk menentukan “income effect” dari berbagai pembayaran (mix) atau
berbagai alternafif metode pembelanjaan terhadap pendapatan pemegang
saham biasa (pemilik modal sendiri) perlulah diketahui tingkat EBIT (Earning
Before Interest & Tax) yang dapat menghasilkan EPS (Earning Per Share)
yang sama besarnya antara berbagai pertimbangan atau alternative pemenuhan
dana tersebut.
Tingkat EBIT yang dapat menghasilkan EPS yang sama besarnya pada
berbagai perimbangan pembelanjaan (financing mix) dinamakan “Indifference
Point” atau “Break-event point” (dalam financial leverage).
B. Macam Macam Rasio Leverage
1. Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang Terhadap Ekuitas)
Debt to Equity Ratio atau Rasio Hutang terhadap Ekuitas adalah rasio
keuangan yang menunjukan proporsi relatif antara Ekuitas dan Hutang
yang digunakan untuk membiayai aset perusahaan. Debt to Equity Ratio
(DER) atau Rasio Hutang Terhadap Ekuitas ini dihitung dengan cara
mengambil total kewajiban hutang (Liabilities) dan membaginya dengan
Ekuitas (Equity). Berikut dibawah ini adalah Rumus Debt to Equity Ratio
(DER).
2. Debt Ratio (Rasio Hutang)
Debt Ratio atau Rasio Hutang adalah Rasio yang digunakan untuk
mengukur seberapa besar perusahaan mengandalkan hutang untuk
membiayai asetnya. Debt Ratio atau Rasio Hutang ini dihitung dengan
membagikan total hutang (total liabilities) dengan total aset yang
dimilikinya. Debt Ratio ini sering juga disebut dengan Rasio Hutang
Terhadap Total Aset (Total Debt to Total Assets Ratio). Berikut ini adalah
rumus rasio hutang (debt ratio) :
Total Hutang
Rasio Hutang =
Total Aset
3. Times Interest Earned Ratio
Times Interest Earned adalah rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar atau menutupi beban bunga di masa depan.
Times Interest Earned Ratio ini juga sering disebut juga Interest Coverage
Ratio. Cara menghitungnya adalah dengan membagi laba sebelum pajak
dan bunga dengan Biaya Bunga. Berikut ini adalah rumus Times Interest
Earned Ratio :
Laba sebelum pajak dan bunga
Times Interest Earned Ratio = =
beban bunga

C. Leverage Operasi
Seperti diuraikan di atas bahwa leverage operasi ini terjadi karena perusahaan
dalam beroperasi menggunkan aktiva tetap sehingga harusmenampung biaya
tetap. leverage operasi mengukur perubahan pendapatan atau penjualan
terhadap keuntungan operasi. dengan mengetahui tingkatleverage operasi, maka
manajemen bisa menaksir perubahan laba operasi sebagai akibat perubahan
penjualan. ukuran leverage operasi adalah degree of operating leverage (DOL)
artinya bila DOL diketemukan D0L, maka bila penjualan naik atau penurunan
penjualan, berarti 0 1 /45 6 045. semakin tinggi DOL, perusahaan semakin
berisiko, karena harus menanggung biayatetap semakin besar. untuk
menghitung besarnya degree of operating bisa memggunakan rumus:
DOL pada x = % Perubahan Ebit

% Perubahan Sales
Atau
Q (P−V) S−VC CM
DOL = Q (P−V)− = S−VC−F = EBIT
𝐹

D. Leverage Finansial
Financial leverage adalah penggunaan sumber dana yang memiliki beban
tetap dengan beranggapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan
yang lebih besar dari pada beban tetapnya sehingga akan meningkatkan
keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham (Sartono, 2008:263).
Kebijakan perusahaan mendapatkan modal pinjaman dari luar ditinjau dari
bidang manajemen keuangan, merupakan penerapan Financial Leverage
dimana perusahaan membiayai kegiatannya dengan menggunakan modal
pinjaman serta menanggung suatu beban tetap yang bertujuan untuk
meningkatkan laba per lembar saham.
Financial Leverage timbul karena adanya kewajiban-kewajiban finansial
yang sifatnya tetap (fixed financial charges) yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan. Kewajiban-kewajiban finansial yang tetap ini tidaklah berubah
dengan adanya perubahan tingkat EBIT dan harus di bayar tanpa melihat
sebesar apa pun tingkat EBIT yang dicapai perusahaan.
Besar kecilnya leverage finansial dihitung dengan DFL (Degree of
financial leverage). DFL menunjukkan seberapa jauh perubahan EPS karena
perubahan tertentu dari EBIT. Makin besar DFL nya, maka makin besar risiko
finansial perusahaan tersebut. Dan perusahaan yang mempunyai DFL yang
tinggi adalah perusahaan yang mempunyai utang dalam proporsi yang lebih
besar. DFL (Degree of financial leverage) dirumuskan sebagai berikut:
Presentase perubahan EPS
DFL Presentase perubahan EBIT
DFL yang besar menunjukkan bahwa perubahan tingkat EBIT akan
menghasilkan perubahan yang besar pada laba bersih (EAT) atau pendapatan
per lembar saham (EPS). Beban tetap bunga ini pada kenyataannya dapat
berupa beban seluruh utang atau obligasi yang ada dan biaya deviden untuk
saham preferen yang mempunyai beban pembayaran tetap setelah perhitungan
sebelum pajak.

E. Leverage Gabungan (Combination Leverage)


Combination leverage terjadi apabila perusahaan memiliki baik baik
operating leverage maupun financial leverage dalam usahanya untuk
meningkatkan keuntungan bagi pemegang saham biasa (Sartono, 2008:267).
Leverage gabungan adalah pengaruh perubahan penjualan terhadap
perubahan laba setelah pajak untuk mengukur secara langsung efek perubahan
penjualan terhadap perubahan laba rugi pemegang saham dengan Degree of
Combine Leverage (DCL) yang didefinisikan sebagai persentase perubahan
pendapatan per lembar saham sebagai akibat persentase perubahan.
Kombinasi leverage adalah pengaruh perubahan penjualan terhadap
perubahan laba setelah pajak. bila ditemukan combine leverage ; artinya
perubahan penjualan 045 akan mempengaruhi laba setelah pajak sebesar ;
10456 <45. ntuk menghitung degree of combine leverage sebagai berikut"
S−B
DFL= Q (P−V)
𝐸𝐵𝐼𝑇−𝐼 = Q (P−V)𝐵𝑇−𝐼

F. Indefferent Point
Dalam memenuhi sumber dananya, manajemen dihadapkan pada
beberapaalternatif sumber pendanaan. apakah dengan modal sendiri atau
dengan pinjaman (modal asing). -ana yang dipilih dari alternatif yang ada,
tidak menjadi masalah asal bisa meningkatkan keuntungan bagi pemegang
sahamyang diukur dengan earning per share (EPS atau return of
equity(ROE)
Dalam memilih alternatif sumber dana perlu diketahui pada tingkat
EBIT berapa apabila dibelanjai dengan modal sendiri atau hutang
menghasilkan EPS atau ROE sama. EBIT pada kondisi di atas disebut
indifferent point.
Indefferent point adalah tingkat EBIT yang dapat menyamakan
keuntungan bagi pemegang saham dengan modal sendiri. 'ada indifferent
point tersebut, berapapun leverage. faktor akan menghasilkan EPS atau
RPE sama.
Bisa di rumuskan dengan cara :
X (I−T)
𝑆1 (X−c)(𝐼−𝑇)
= 𝑆2
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dengan menggunakan operating leverage, perusahaan mengharapkan bahwa


perubahan penjualan akan mengakibatkan perubahan laba sebelum bunga dan pajak
yang lebih besar. Multiplier effect hasil penggunaan biaya operasi tetap terhadap laba
sebelum bunga dan pajak disebut dengan degree of operating leverage atau disingkat
menjadi DOL.
Penggunaan financial leverage ini dengan harapan agar terjadi perubahan laba per
lembar saham (EPS) yang lebih besar daripada perubahan laba sebelum bungan dan
pajak (EBIT). Multiplier effect yang dihasilkan karena penggunaan dana denga biaya
tetap ini disebut dengan degree of financial leverage (DFL).
Degree combined leverage adalah multiplier atas perubahan laba per lembar
saham (EPS) karena perubahan penjualan. Dengan kata lain degree of combined
leverage adalah rasio antara persentase perubahan EPS dengan persentase perubahan
penjualan.
DAFTAR PUSTAKA

http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2010/05/27/leverage-operasi-dan-leverage-
keuangan-151048.html

http://dewiseptianawati.blogspot.com/2012/06/analisis-leverage-dan-bep.html

Anda mungkin juga menyukai