Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

EVALUASI HASIL PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN


JARINGAN TEGANGAN RENDAH

Oleh :
ENANG PRADIKO

Sidoarjo
2021
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang maha pengasih
dan maha penyayang, karena atas berkah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyusun makalah yang berjudul “ EVALUASI HASIL PEMBANGUNAN DAN
PEMASANGAN JARINGAN TEGANGAN RENDAH” sebagai salah satu
persyaratan dalam Sertifikasi Bidang Kompetensi Distribusi Tegangan Rendah.
Dalam penyusunan makalah ini penulis menggunakan referensi yang berasal
dari buku serta literatur lain, di tambah juga dari sumber-sumber dari media
elektronik melalui pengambilan bahan dari internet.
Penulis merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini tentunya dari isi maupun konstruksinya. Oleh karena itu, penulis memohon maaf
yang sebesar-besarnya serta mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Sidoarjo, 03 November 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1. Latar Belakang...............................................................................................1
1.2.Rumusan Masalah ..........................................................................................1
1.3.Tujuan .............................................................................................................1
1.4. Manfaat ..........................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................................3
2.1 Landasan teori ...........................................................................................3
2.1.1 Jaringan Distribusi Tegangan Rendah .....................................................3
2.1.2 Jenis Konstruksi Jaringan Tegangan Rendah .........................................3
2.1.3 Komponen utama konstruksi Jaringan Tegangan Rendah.......................3
2.1.4 Spesifikasi Teknis Material SUTR ..........................................................4
2.1.5 Konstruksi SUTR ...................................................................................6
2.2 Hubungan Masalah dengan Teori ............................................................13
BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................15
3.1. Jenis Penelitian ............................................................................................15
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................................15
3.3. Populasi dan Contoh ....................................................................................15
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL ...............................................................16
4.1. Uraian Pembahasan .....................................................................................16
4.2. Uraian Hasil .................................................................................................17
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................18
5.1. Kesimpulan ..................................................................................................18
5.2. Saran – saran................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................19

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Jaringan Tegangan Rendah adalah bagian dari sistem tenaga listrik yang
berada di antara sumber daya listrik dan pemakai tenaga listrik (konsumen).
jaringan tegangan rendah masih menjadi pilihan dalam pendistribusi tenaga listrik
ke pemakai tenaga listrik (konsumen) maka dari itu keandalan maupun kualitas
harus di optimalkan.
Makalah ini membahas tentang evaluasi hasil pembangunan dan
pemasangan distribusi jaringan tegangan rendah, dengan menjelaskan standar atau
persyaratan yang harus dipenuhi dari standar konstruksi PLN. Pembangunan dan
pemasangan jaringan tegangan rendah berlokasi di Wisata Kuliner Jl. Raya Juanda.
Pelaksanaan pekerjaan di lokasi ini penulis jadikan bahan untuk melakukan
evaluasi dalam makalah yang berfokuskan pada penerapan standar konstruksi PLN
pada pekerjaan ini .

1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan permasalahan dalam
makalah ini antara lain :
1) Bagaimana proses pembangunan dan pemasangan jaringan tegangan rendah
sesuai dengan standar konstruksi PLN.
2) Bagaimana penerapan standar konstruksi dalam pembangunan dan
pemasangan jaringan tegangan rendah.

1.3.Tujuan
Diharapkan dapat memahami penerapan standar kontruksi PLN pada
pekerjaan pembangunan dan pemasangan jaringan tegaangan rendah.
Diharapkan hasil evaluasi dari pekerjaan pembangunan dan pemasangan
jaringan tegangan rendah yang sesuai dengan standar konstruksi PLN dapat
menjadikan peningkatan pada pekerjaan yang sama dikemudian hari.

1
1.4. Manfaat
Dapat memperoleh informasi dan gambaran tentang pelaksanaan
pekerjaan yang sesuai standar kontruksi PLN.
Dapat melakukan peningkatan dan perbaikan kualitas untuk pekerjaan
sejenis di kemudian hari.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Landasan teori


2.1.1 Jaringan Distribusi Tegangan Rendah
Jaringan Distribusi Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari suatu sistem
tenaga listrik. Melalui jaringan distribusi ini disalurkan tenaga listrik
langsung kepada para pemanfaat / pelanggan listrik.
Mengingat ruang lingkup konstruksi jaring distribusi ini langsung
berhubungan dan berada pada lingkungan daerah berpenghuni, maka selain
harus memenuhi persyaratan kualitas teknis pelayanan juga harus memenuhi
persyaratan aman terhadap pengguna dan akrab terhadap lingkungan.
Konfigurasi Saluran Udara Tegangan Rendah pada umumnya berbentuk
radial.

2.1.2 Jenis Konstruksi Jaringan Tegangan Rendah


Jenis konstruksi Jaringan Tegangan Rendah terdiri dari :
▪ Saluran Udara Tegangan Rendah Kabel pilin
▪ Saluran Udara Tegangan Rendah Bare Conductor
▪ Saluran Kabel tanah Tegangan Rendah

2.1.3 Komponen utama konstruksi Jaringan Tegangan Rendah.


Terdapat sejumlah komponen utama konstruksi pada Jaringan Tegangan
Rendah :
▪ Tiang Beton
▪ Penghantar Kabel Pilin Udara (NFA2Y)
▪ Penghantar Kabel Bawah Tanah (NYFGBY)
▪ Perlangkapan Hubung Bagi dengan Kendali
▪ Tension bracket
▪ Strain clamp
▪ Suspension bracket
▪ Suspension Clamp

3
▪ Stainless steel strip
▪ Stopping buckle
▪ Link
▪ Plastic strap
▪ Joint sleeve Press Type ( Al – Al ; Al – Cu )
▪ Connector press type
▪ Piercing Connector Type
▪ Elektroda Pembumian
▪ Penghantar Pembumian
▪ Pipa galvanis
▪ Turn buckle
▪ Guy-wire insulator
▪ Ground anchor set
▪ Steel wire
▪ Guy-Anchor
▪ Collar bracket
▪ Terminating thimble
▪ U – clamp
▪ Connector Block
Gambar komponen utama konstruksi dapat dilihat pada No. Gambar :
KK/JTR/01 – KK/ JTR/18

2.1.4 Spesifikasi Teknis Material SUTR


2.1.4.1 Tiang
Untuk konstruksi jaringan SUTR yang berdiri sendiri dipakai tiang beton atau tiang
besi dengan panjang 9 meter. Tiang beton yang dipakai dari berbagai jenis yang
memiliki kekuatan beban kerja (working load) 200daN, 350daN dan 500daN
(dengan angka faktor keamanan tiang=2 ) Pada titik yang memerlukan pembumian
dipakai tiang beton yang dilengkapi dengan terminal pembumian.

4
Pada dasarnya pemilihan kemampuan mekanis tiang SUTR berlandaskan kepada
empat hal, yaitu :
1. Posisi fungsi tiang (tiang awal, tiang tengah, tiang sudut)
2. Ukuran penghantar
3. Jarak andongan (Sag)
4. Tiupan angin

Tiang Besi dipergunakan untuk konstruksi pada lingkungan dimana Tiang Beton
tidak mungkin dipasang. Penggunaan tiang beton H-type tidak direkomen-dasikan
karena tingkat kesulitan pemasangannya, dan lain-lain pertimbangan.
Gambar tiang besi, tiang beton (tipe H dan O) dapat dilihat pada gambar No. JTR/
SUTR-SKUTR/01 - JTR/SUTR-SKUTR/03

2.1.4.2 Penghantar
Jenis penghantar yang dipergunakan adalah kabel pilin udara (NFA2Y) alumunium
twisted cable dengan inti alumunium sebagai inti penghantar Fasa dan almelec/
alumunium alloy sebagai netral. Penghantar Netral (N) dengan ukuran 3x35+N,
3x50+N, 3x70+N berfungsi sebagai pemikul beban mekanis kabel atau messenger.

Untuk kepentingan jaminan pelaksanaan handling transportasi, panjang penghantar


tiap haspel kurang lebih 1000 m.
Gambar penghantar kabel pilin dapat dilihat pada gambar No. KK/JTR/13.

2.1.4.3.Pole Bracket
Terdapat dua jenis komponen pole bracket :
1. Tension bracket, dipergunakan pada tiang ujung dan tiang sudut, Breaking
capacity 1000 daN terbuat dari Alumunium Alloy
2. Suspension bracket dipergunakan pada tiang sudut dengan sudut lintasan
sampai dengan 300. Breaking capacity 700 daN terbuat dari alumunium
Alloy.
Ikatan pole bracket pada tiang memakai stainless teel strip atau baut galvanized
M30 pada posisi tidak melebihi 15 cm dari ujung tiang.

5
2.1.4.4 Strain clamp
Strain Clamp atau clamp tarik dipakai pada Pole Bracket tipe Tension Bracket.
Bagian penghantar yang dijepit adalah penghantar netral.

2.1.4.5 Suspension Clamp


Fungsi Suspension Clamp adalah menggantung bagian penghantar netral pada tiang
dengan sudut lintasan jaringan sampai dengan 30o.

2.1.4.6 Stainless steel strip


Pengikat Pole Bracket pada tiang yang diikat mati dengan stopping buckle.
Dibutuhkan lebih kurang 120 cm untuk tiap tiang.

2.1.4.7 Plastic Strip (plastic tie)


Plastic strap digunakan untuk mengikat kabel pilin yang terurai agar terlihat rapi
dan kokoh.

2.1.4.8 Penghantar Pembumian dan Bimetal Joint


Untuk tiang yang tidak dilengkapai fasilitas pembumian. Penghantar yang
diperlukan adalah Kawat Tembaga (BC). Sambungan penghantar BC dengan
penghantar netral jaringan tidak boleh langsung, tetapi harus menggunakan bimetal
joint.
Sambungan ke penghantar netral yang memakai kabel alumunium, sambungan ke
penghantar pembumian menggunakan Bimetal Joint Al-Cu.

2.1.5 Konstruksi SUTR


2.1.5.1 Persyaratan Konstruksi
a. Konstruksi bagian atas
Konstruksi bagian atas dimana penghantar bertumpu (pole top construction)
dibedakan berdasarkan fungsi tiang. Demikian pula jenis material pendukung
utamanya, antara lain strain clamp, suspension clamp. Bagian penghantar saluran
udara kabel pilin yang diikat atau digantung adalah penghantar netralnya yang

6
terbuat dari alumunium alloy. Penghantar fasa yang terbuat dari alumunium tidak
memikul beban mekanis kecuali beratnya sendiri. Jika kabel terurai, harus
diperbaiki kembali dengan jarak puntiran (pitch) tidak lebih dari 60 cm atau diikat
dengan plastic-strap.

b. Jarak antara tiang atau gawang


Jarak antar tiang pada SUTR tidak melebihi dari 50 meter. Tiang yang dipakai
adalah tiang dengan kekuatan/beban kerja (working load) sebesar 200 daN, 350
daN, 500 daN dengan faktor keamanan 2 (breaking load = 2 x working load).
Konstruksi khusus pada bagian bawah pangkal untuk sistem Multi Grounded
Common Neutral (Jateng), dilengkapi plat baja anti karat yang dihubungkan dengan
penghantar pembumian. Pemilihan jenis beban kerja tiang disesuaikan dengan
fungsi tiang (tiang tengah, tiang awal/ujung, tiang sudut, tiang peregang) dan
berdasarkan pengaruh gaya-gaya mekanis maksimum pada tiang tersebut.

c. Penyangga Tiang (Pole Support)


Untuk menambah kemampuan beban kerja tiang atau mengurangi penggunaan
tiang dengan beban kerja besar, dipakai penyangga tiang pada tiang-tiang dengan
beban kerja dasar (200 daN). Penyangga tiang dapat berupa topang tarik (guy wire)
atau topang tekan (strut pole) dengan sudut miring penyangga tidak melebihi 60º.
Jika tidak memungkinkan, dapat menggunakan variasi penyangga (span guy wire
/kontra mast). Penyangga tiang tidak digunakan pada tiang awal jaringan.
Mengingat beratnya tiang beton, maka tiang ini tidak dipakai sebagai topang tekan
(Strut Pole).
Pada system multiground common netral, konstruksi topang tarik tidak memakai
isolator guy-wire (toei insulator) namun dibumikan bersama-sama penghantar
netral di atas tiang.

d. Beban Mekanis Tiang


Beban mekanis akibat berat penghantar, pengaruh tiupan angin dan bebanbeban
mekanis lainnya perlu diperhitungkan khususnya pada tiang awal, tiang sudut dan
tiang akhir. Jumlah total beban gaya mekanis pada tiang tidak boleh melebihi beban

7
kerja tiang. Jika melebihi, maka perlu dipasang konstruksi topang (guy wire, strut
pole).
Tabel berikut memberikan data pemilihan kekuatan mekanis tiang awal/ujung dan
tiang sudut untuk berbagai macam ukuran kabel pilin saluran udara.

TABEL 2.1 KEKUATAN MEKANIS TIANG AWAL/UJUNG UNTUK


SALURAN TUNGGAL
Jarak gawang 45 meter, panjang andongan 1 meter, tiang 9 meter
NO Ukuran Penghantar Kekuatan Tiang
(daN)
1 (3 x 35 + N) mm2 350 daN
2 (3 x 50 + N) mm2 350 daN
3 (3 x 70 + N) mm2 500 daN

TABEL 2.2 KEKUATAN MEKANIS TIANG SUDUT UNTUK SALURAN


TUNGGAL
Jarak gawang 45 meter, panjang andongan 1 meter, tiang 9 meter
NO Ukuran 300 450 600 900
Penghantar
1 (3 x 35 + N) mm2 200 daN 200 daN 350 daN 500 daN
2 (3 x 50 + N) mm2 200 daN 350 daN 350 daN 500 daN
3 (3 x 70 + N) mm2 350 daN 350 daN 500 daN 500 daN

2.1.5.2 Jenis Konstruksi Distribusi Jaringan Tegangan Rendah


Konstruksi TR-1.
Konstruksi TR-1 merupakan konstruksi saluran kabel udara tegangan rendah
(SKUTR) yang menggunakan suspension small angle assembly
(penggantung untuk tiang sangga/tumpu).

8
Gambar 2.1.
Konstruksi Pemasangan SKUTR Tiang Penyangga TR1

Konstruksi TR-2.
Konstruksi TR-2 merupakan konstruksi pemasangan SKUTR dengan sudut kurang
dari 45°, dengan menggunakan large angle assembly (penggantung untuk tiang
belokan/sudut).

TR-2 ini termasuk tiang sudut, yang merupakan tiang yang dipasang pada saluran
listrik, dimana pada tiang tersebut arah penghantar membelok dan arah gaya tarikan
kawat horizontal.

Gambar 2.2.
Konstruksi Pemasangan SKUTR Tiang Sudut TR2

9
Konstruksi TR-3.
Konstruksi TR-3 merupakan konstruksi pemasangan SKUTR untuk tiang akhir atau
tiang awal dengan treck schoor. Pengait kabel digunakan fixed dead-end clamp
complete plastic strip (peralatan untuk penarik pada tiang awal/akhir lengkap
dengan plastic strap).

Gambar 2.3.
Konstruksi Pemasangan SKUTR Tiang Awal/Akhir TR3

Konstruksi TR-4.
Konstruksi TR-4 merupakan konstruksi pemasangan SKUTR sebagai tiang
penyangga pada persimpangan (silang). Kedua saluran dikaitkan pada suspension
small angle assambly.

Gambar 2.4.
Konstruksi Pemasangan SKUTR Tiang Penyangga Pada
Persimpangan TR4

10
Konstruksi TR-5.
Konstruksi tiang TR-5 merupakan konstruksi pemasangan SKUTR pada tiang
penegang. Kabel dikaitkan pada fixed dead-end assambly. Tiang penegang/tiang
tarik adalah tiang yang dipasang pada saluran listrik yang lurus dimana gaya tarik
kawat pekerja terhadap tiang dari dua arah yang berlawanan

Gambar 2.5. Konstruksi Pemasangan SKUTR Tiang Penegang TR5

Konstruksi TR-6.
Konstruksi TR-6 merupakan konstruksi pemasangan SKUTR pada tiang
pencabangan, yang menggunakan suspension small angle assambly dan fixed
dead-end assambly untuk mengaitkan kabel.

Gambar 2.6. Konstruksi Pemasangan SKUTR Tiang Pencabangan TR6

11
Konstruksi TR-7.
Konstruksi TR-7 merupakan konstruksi penyambungan SKUTR dengan existing
dengan menggunakan fixed dead-end assambly.

Gambar 2.7. Konstruksi Pemasangan SKUTR dengan Existing TR7

Konstruksi TR-8.
Merupakan konstruksi pemasangan SKUTR pada tiang awal atau tiang akhir
dengan menggunakan ajustable.

Gambar 2.8. Konstruksi Pemasangan SKUTR dengan Ajustable TR8

12
Konstruksi TR-9.
Konstruksi TR-9 merupakan konstruksi pemasangan SKUTR pada trafo tiang,
dengan menggunakan fixed dead-end clamp untuk mengikat kabel

Gambar 2.9. Konstruksi Pemasangan SKUTR Trafo Tiang TR9

Konstruksi TR-10.
Konstruksi TR-10 merupakan konstruksi pemasangan SKUTR pada trafo tiang
untuk tiga jurusan. Pengikat kabel digunakan fixed dead-end clamp.

Gambar 2.10. Konstruksi Pemasangan SKUTR pada Trafo Tiang TR10

2.2 Hubungan Masalah dengan Teori


Permasalahan dalam setiap pekerjaan akan selalu berkaitan dengan teori dan standar
yang berlaku. Pekerjaan pembangunan dan pemasangan distribusi jaringan
tegangan rendah membutuhkan pengetahuan, pengalaman dan kemampuan yang

13
baik untuk dapat mengerjakan secara optimal agar sesuai dengan standar konstruksi
yang berlaku. Pembangunan jaringan distribusi SKUTR juga harus sesuai dengan
standar Konstruksi SKUTR yang sudah ditetapkan.Oleh karena itu, setiap pekerjaan
yang terkait dengan kelistrikan, harus selalu mengacu ke peraturan dan standar yang
berlaku.

14
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian


Penelitian ini menggunakan jenis Studi Kasus dengan menggunakan data
kualitatif,kuantitatif, dan survei dilokasi. Dengan lebih lengkap data yang dapat
didapatkan, diharapkan kesimpulan yang dihasilkan akan lebih baik.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian


Lokasi penelitian adalah di wisata kuliner. Waktu penelitian 25 Februari 2021.

3.3. Populasi dan Contoh


Karena berupa studi kasus, penelitian ini menggunakan sample tunggal yaitu
Pembangunan dan Pemasangan Jaringan Tegangan Rendah.

15
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL

4.1. Uraian Pembahasan


a) Waktu Pelaksanaan
Pekerjaan Pembangunan dan Pemasangan Jaringan Tegangan Rendah
dilaksanakan oleh CV. Bina Usaha Teknik Pada tanggal 2 Agustus tahun
2021.
b) Penggunaan personil
Pekerjaan ini dikerjakan oleh CV. Bina Usaha Teknik. Dalam melaksanakan
pekerjaan, setiap persnil selalu melaksanakan Standad Operating Procedure
(SOP) dan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sesuai
peraturan yang berlaku.
c) Pencapaian Progress Pekerjaan
Pada saat makalah ini ditulis, pekerjaan sudah selesai 100% dibuktikan
dengan Berita Acara Serah Terima.
d) Kepatuhan terhadap SOP
Dari pengamatan dan laporan dari pekerjaan, setiap personil bekerja sesuai
dengan SOP dan K3 yang berlaku, tetapi dari pengamatan di lapangan masih
ditemukan sedikit permasalahan, antara lain:
▪ Ada perlengkapan kerja yang tidak digunakan meskipun sudah
dipersiapkan sebelumnya, misalnya sarung tangan kulit, rompi, sabuk
pengaman, sepatu safety, helm safety, maka sebagai mandor pekerjaan
harus selalu mengingatkan.
▪ Ada perlengkapan yang sudah dipersiapkan sebelumnya seperti tampar
tambang nylon ukuran 12 mm safety harus diberikan cadangan apabila
dilapangan diketahui ada kerusakan tampar maka segera teratasi dengan
tampar yang sudah disiapkan.
▪ Ada personil yang secara mendadak tidak bisa hadir pada saat jadwal
bekerja namun segera bisa digantikan dengan yg lain.
Secara umum, pekerjaan berjalan dengan lancar jika ada kendala masih bisa
ditatasi.

16
4.2. Uraian Hasil
Dari uraian pembahasan di atas, diperoleh data – data sebagai berikut:
▪ Pelaksana pekerjaan berhasil menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan tenggat
waktu yang disebutkan dalam kontrak kerja.
▪ Ditemukan satu titik tiang TR3 yang kemiringannya melebihi standar 5°,
▪ Sehingga harus dilakukan perbaikan pondasi dan pemasangan tiang topang
pada tiang TR3 .
▪ Ada sejumlah kendala terkait dengan peralatan dan personil yang masih bisa
diatasi.
▪ Prosedur SOP dan K3 telah dijalankan sebagai mana mestinya meskipun
belum sempurna 100%.

17
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Pekerjaan Pembangunan dan pemasangan Jaringan Tegangan Rendah yang
dilakukan oleh CV. Bina Usaha Teknik yang berlokasi di Wisata Kuliner telah
selesai dikerjakan dengan baik dan sesuai dengan harapan dari pemberi kerja. Hal
ini dibuktikan dengan kesesuaian waktu pelaksanaan dan kesesuaian material
dengan standar yang ditetapkan.
Meskipun ada sejumlah kendala, tetapi kendala ini tidak mempengaruhi hasil
pekerjaan secara signifikan
Pekerjaan ini juga telah mengikuti standar kontruksi yang berlaku, baik
standar pekerjaan dari internal perusahaan maupun dari Pemberi Kerja.

5.2. Saran – saran


Pada Pembangunan dan Pemasangan Jaringan Tegangan Rendah di pekerjaan
selanjutnyaa agar lebih baik lagi dalam perencanaan dan persiapan pekerjaan,
sehingga kendala yang dialami pada pekerjaan ini bisa diminimalisir dalam
pekerjaan selanjutnya sehingga hasil yang diperoleh dapat optimal dan maksimal.

18
DAFTAR PUSTAKA

https://pdfcoffee.com/kontsruksi-tr-pdf-free.html
PLN (Persero) Buku 3 Standar Konstruksi Jaringan Tegangan Rendah Tenaga
Listrik PLN (Persero) Kebayoran baru, Jakarta Selatan, 2010

19

Anda mungkin juga menyukai