Anda di halaman 1dari 38

B A B VII

7.1. KONSEP MARGINAL


Biaya marginal (marginal cost atau MC) dalam
ilmu ekonomi didefinisikan sebagai perubahan dalam
biaya total (total cost atau TC) yang terjadi sebagai
akibat dari produksi suatu unit tambahan. Pendapatan
marginal (marginal revenue atau MR) didefinisikan
sebagai perubahan dalam pendapatan total (total
revenue atau TR) yang disebabkan oleh penjualan
suatu barang tambahan. Karena baik biaya total
maupun pendapatan total merupakan fungsi dari
tingkat output (Q), maka biaya marginal dan
pendapatan marginal masing-masing dapat dinyatakan
secara matematis sebagai turunan dari fungsi total
mereka masing-masing. Jadi,

Jika TC = TC(Q), maka

Dan jika TR = TR(Q), maka

Pendeknya, konsep marginal dari setiap fungsi


ekonomi dapat dinyatakan sebagai turunan dari fungsi
totalnya.
CONTOH 1.
Jika TR = 75Q - 4Q2, maka MR = dTR/dQ = 75 – 8Q.
Jika TC = Q2 + 7Q + 23,
maka MC = dTC/dQ = 2Q + 7.
CONTOH 2.
Dengan mengetahui fungsi permintaan P = 30 – 2Q,
maka fungsi pendapatan marginal dapat diperoleh
dengan mencari lebih dulu fungsi pendapatan total dan
kemudian mengambil turunan dari fungsi pendapatan
total dan kemudian mengambil turunan dari fungsi itu
berkenaan dengan Q. jadi,
TR = PQ = (30 – 2Q)Q = 30Q - 2Q2

Kemudian,

Maka Q = 4, MR = 30 – 4(4) = 14; jika Q = 5, MR =


30 – 4(5) = 10

7.2. MAKSIMISASI DAN MINIMISASI SUATU


FUNGSI
Untuk mencapai suatu maksimum atau minimum
relative suatu fungsi harus berada pada suatu dataran
(yaitu tidak menaik juga tidak menurun pada titik
tersebut). Jika fungsi tidak menaik juga tidak menurun,
maka turunan dari fungsi tersebut pada titik tersebut
pasti nol. Karena itu syarat pertama, dan yang penting
(necessary condition) untuk mencapai maksimum atau
minimum relatif adalah bahwa turunan pertama sama
dengan nol. Syarat kedua, dan yang mencukupi
(sufficient condition) adalah bahwa turunan yhang
kedua adalah negatif untuk maksimum relatif, dan
positif untuk minimum relatif. Jadi,
Untuk suatu mksimum relatif :

Untuk suatu minimum relatif :

CONTOH 3. Turunan mengukur tingkat perubahan


seketika dari suatu fungsi. Pada titik-titik di mana
turunannya adalah positif (seperti digambarkan oleh
kemiringna positif dari garis singgung di A dan E
dalam Gambar 4 – 1), fungsi tersebut menaik. Pada
titik-titik di mana turunannya adalah negatif (seperti
digambarkan oleh kemiringan negatif dari garis
singgung di C dan F), fungsi tersebut menurun. Pada
titik-titik di mana fungsi tersebut berada pada suatu
maksimum relatif atau minimum relatif (B dan D),
kemiringannya jelas sama dengan nol. Ini adalah syarat
penting baik untuk maksimum relatif maupun
minimum relatif. Untuk membedakan mereka secara
matematis, diperlukan turunan kedua.
y

A C E F

D
D

x
Gambar 4 - 1

CONTOH 4.
Turunan kedua mengukur tingkat perubahan dalam
fungsi marginal (seperti diberiakn oleh turunan
pertama). Jika turunan pertamanya nol, yang
mununjukkan suatu kemiringan nol dan karena itu
suatu dataran dalam fungsi, sedangkan turunan
keduanya negatif, yang berarti bahwa fungsi tersebut
bergerak turun dari dataran dan harus telah berada pada
suatu maksimum relatif. Jika turunan pertamanya nol,
dan turunan keduanya positif, berarti fungsi tersebut
bergerak ke atas dari dataran dan dataran tersebut
adalah suatu minimum relatif. Dengan mengingat
bahwa turunan kedua yang positif dalam lingkungam
(++) berarti kurva sedang bergerak ke atas dari dataran
( U ),dan turunan kedua yang negatif (- -) berarti kurva
sedang bergerak ke bawah dari dataran ( ∩ ), suatu cara
sederhana untuk mengingat kaidah tersebut adalah
+ + - -

(a) Minimum (b) Maksimum


Titik di mana turunan pertama sama dengan nol
disebut nilai kritis (eritical value), nilai stasioner
(stasioner value), atau nilai ekstrim (eritical value).
Jika turunan kedua sama dengan nol tetapi turunan
ketiganya tidak sama dengan nol, maka nilai kritis
bukanlah maksimum juga bukan minimum, tetai
sebuah titik belok (inflection point) dimana fungsi
berubah laju perubahannya. Titik A pada Gambar 4-4
(a) adalah suatu titik belok.
CONTOH 5.

Diketahui TC = 31 + 24Q – 5, 5Q2 + Q3,untuk mencari


minimum relatif atau maksimum relatif bagi suatu fungsi
biaya total.
1. Pertama, carilah nilai kritis dengan mengambil
turunan fungsi tersebut dan menyamakannya dengan
nol.

( )( )
Nilai-nilai kritisnya adalah

2. Ambillah turunan kedua untuk melihat apakah pada


nilai kritis, fungsi tersebut akan minimum atau
maksimum

Pada Q = 8,

( )

Pada Q = 3,

( )
Jadi pada Q = 8, TC berada pada suatu minimum
relatif dan pada Q = 3,TC berada pada suatu
maksimum relatif.

Pada Q = 8, TC = 31 + 24(8) + 5,5(8)2


+ (8)3 = 41,67
Pada Q = 3, TC = 31 + 24(3) + 5,5(3)2
+ (3)3 = 62,5

3. Hitunglah fungsi semula pada Q = 8 untuk mencari


minimum relatif, dan pada Q = 3 untuk mencar
maksimum relatif.
7.3. ELASTISITAS HARGA
Dalam ilmu ekonomi, elastisitas harga (price
elasticity) mengukur persentase perubahan dalm
kuantitas dihubungka dengan persentase perubahan
dalam harga. Secara matematis.

Untuk memudahkan perhitungan matematis, elastisitas


harga sering dinyatakan dalam bentuk lain :
Terdapat elastisitas harga baik untuk penawaran
maupun permintaan. Keduanya dikatakan elastic jika
| | , tidak elastic jika | | , dan elastic
sempurna (unitary elastic) jika | |
CONTOH 6. Dengan mengetahui fungsi permintaan Qd
= 650 – 5P – P2, di mana P = 10, maka elastisitas harga
dari permintaan (price elasticity of demand) ditentukan
seperti terlihat di bawah ini.
Dengan menggunakan bentuk bertahap dari rumus :

Kemudian substitusikan tingkat harga yang telah


diketahui (P = 10)

( )

Selanjutnya, carilah tingkat output (Q) apabila P = 10


( )
Dengan substitusi nilai-nilai ini dalam rumus
elastisitas,

( )
(Untuk elastisitas dari balikan jenis fungsi ini, dengan
P sebagai fungsi dari Q menurut cara tradisional dalam
ilmu ekonomi, lihat Soal 4.25).
CONTOH 7. Karena ( ) ( ) = fungsi
marginal/fungsi rata-rata, elastisitas penawaran dan
permintaan dapat dihitung secara visual seperti dalam
Gambar 4-2 dengan memprakirakan fungsi marginal
dan fungsi rata-rata. Fungsi marginal diprakirakan
dengan kemiringan garis singgung pada kurva; fungsi
rata-rata diprakirakan dengan kemiringan garis lurus
dari titik asal ke titik yang dikehendaki pada kurva.
Q Q

D
A

O B C P O E F P
(a) (b)

Gambar 4-2
Untuk fungsi permintaan dalam Gambar 4-2 (a) :
Kemiringan fungsi marginal pada titik A adalah –
AB/BC. Kemiringan fungsi rata-rata pada titik A
adalah AB/OB. Karena itu,
Untuk fungsi penawaran dalam Gambar 4-2 (b) :
Kemiringan dari marginal pada titik D adalah DF/EF.
Kemiringan fungsi rata-rata pada titik D adalah DF/OF.
Karena itu,

Apabila Q = f(P), elastisitas harga permintaan (price


elasticity of demand) | | pada titik tertentu sama
dengan jarak horizontal titik tersebut dari titik asal
(OB) dibagi dengan jarak horizontal titik tersebut dari
titik di mana garis singgung pada kurva permintaan
memotong sumbu datar (BC). Elastisitas harga
penawaran (price elasticity of supply) di titik tertentu,
apabila Q = f(P), sama dengan jarak horizontal titik
tersebut dari titik asal (OF) dibagi dengan jarak
horizontal titik tersebut dari titik di mana garis
singgung pada kurva penawaran memotong sumbu
datar (EF). Untuk penyesuaian terhadap hubungan-
hubungan ini apabila P = f(Q) dan pengukuran
elastisitas permintaan menurut penggal-penggal kurva
permintaan itu sendiri, lihat Soal-soal 4.25-4.44.
CONTOH 8. Dengan menggunakan teknik-teknik dari
Contoh 7, elastisitas permintaan dan penawaran pada
titik-titik yang ditunjukkan dalam Gambar 4-3 dihitung
di bawah ini.
Elastisitas permintaan :Elastisitas penawaran :

Q (1000s) Q s
F G
16 16.000
H
14 14.000
D
12 12.000
A
10 10.000
F
8 8000
G
6 6000
C
H
4 B 4000
2 F d 2000
E F GG FH I J K L
O 20 40 60 80 100 120 140 160 P O 20 40 60 80 100 120 140 160 P
H G
H
Gambar 4-3

7.4. HUBUNGAN ANTARA KONSEP TOTAL,


MARGINAL DAN RATA-RATA
Hubungan antara konsep total, marginal dan rata-
rata adalah sangat penting dan diperlihatkan dalam
Gambar 4-4. Gambar 4.4 (a) menunjukkan kurva
produk total (total product atau TP) untuk input x
dengan input y konstan. Gambar 4-4 (b) menunjukkan
kurva produk marginal (marginal produst atau MP) dan
produk rata-rata (average product atau AP) untuk x.
kurva produk marginal dalam (b) berasal dari kurva
produk total dalm (a). Karena MPx adalah perubahan
dalam TP sehubungan dengan perubahan dalam x,
maka MPx sama dengan kemiringan kurva TP (dTP/dx),
yang dapat diprakirakan secara visual dari kemiringan
garis singgung pada berbagai titik sepanjang kurva TP.
Lima sifat dari hubungan antara TP dan MP perlu
diperhatikan :
1. Kemiringan positif dari O ke C 1. MP positif (diatas
sumbu x) dari O ke C
2. Kemiringan menjadi lebih curam dari O 2. MP naik
dari O ke A dan memuncak di A ke A, suatu titik
belok
3. Kemiringan menjdi kurang curam (tapi 3.MP
menurun (meskipun tetap positif)
tetap positif) dari A ke C.dari A ke C
4. Kemiringan sama dengan nol di C4.MP sama dengan
nol di C
5. Kemiringan negatif di sebelah kanan C5.MP negatif
di sebelah kanan C
Total Output

TP

O
(a) Input X

Output marginal dan


rata-rata

A B

AP

C
O
Input X
(b) MP

Gambar 4-4

Produk rata-rata (AP) adalah produk total dibagi


dengan x. ini diprakirakan dari grafik (a) oleh
kemiringan garis lurus yang ditarik dari titik asal ke
titik pada kurva TP, seperti di B, karena kemiringan
garis yang dibuat dengan cara ini sama dengan nilai
dari koordinat tegak dibagi dengan nilai koordinat
datar, atau TP/x. Tiga sifat kurva AP harus
diperhatikan.
1. Kemiringan suatu garis dari titik asal 1. AP
menaik dari O) ke B dan mencapai
pada kurva TP menjadi lebih curam O
maksimum di B.
ke B, di mana ia merupakan garis
Singgung pada TP.
2. Karena garis dari titik asal ke kurva TP 2. Di B,
AP = MP.
adalah garis singgung pada kurva TP
di B, ia juga sama dengan kemiringan,
atau MP.
3. Di sebelah kanan B, kemiringan garis 3. AP
menurun setelah B, tapi tetap positif dari titik asal ke
kurva TP menurun (di atas sumbu x).
Tetapi masih tetap positif. Juga terdapat suatu
hubungan penting antara fungsi marginal dan fungsi
rata-rata. Pada Gambar 4-4 (b), perhatikan bahwa
kurva MP terletak di atas kurva AP (MP > AP) di
seluruh bidang di mana AP sedang menaik; MP =
AP di mana kurva AP berada pada suatu maksimum;
dan MP < AP apabila AP sedang menurun. Ini
berlaku untuk semua hubungan marginal dan rata-
rata.
CONTOH 9.
Misalkan bahwa tinggi rata-rata dari sebuah regu
basket adalah 6 kaki. Jika seorang anggota baru
(marginal) yang tingginya 7 kaki menggabungkan diri,
tinggi rata-rata dari regu naik. Jika anggota marginal
tingginya tepat 6 kaki, tinggi rata-ratanya tetap sama,
jika dia lebih rendah dari 6 kaki, tinggi rata-rata akan
menurun.
SOAL DAN JAWABAN
KONSEP MARGINAL, RATA-RATA DAN TOTAL
1. Carilah fungsi (1) marginal dan (2) rata-rata untuk
setiap fungsi total berikut. Hitunglah fungsi tersebut
pada Q = 3 dan Q = 5.
(a) TC = 3Q2 + 7Q + 12

( )
( )

( )

( )

( )
( )

Catatan : Apabila mencari fungsi rata-rata, jangan lupa


membagi suku konstan dengan Q.
(b)  = Q2 - 13Q + 78

( )
( )
( )

( )

(c) TR = 12Q – Q2

( )
( )

( )

( )

(d) TC = 35 + 5Q - 2Q2 + 2Q3

( )

( )
( ) ( )
( ) ( )

( ) ( )
( ) ( )

4.2. Carilah fungsi-fungsi MR yang berhubungan dengan


setiap fungsi penawaran berikut. Hitunglah fungsi-
fungsi tersebut pada Q = 4 dan Q = 10
(a) P = Q2 + 2Q + 1
Untuk mencari fungsi MR, dengan mengetahui fungsi
penawaran (atau permintaan) sederhana, tentukan dulu
fungsi TR cari turunannya berkenaan dengan Q.
TR = PQ = (Q2 + 2Q + 1)Q = Q3 + 2Q2 + Q

Pada Q = 4, MR = 3(4)2 + 4(4) + 1 = 65. Pada Q = 10,


MR = 3(10)2 + 4(10) + 1 = 341.
(b) P = Q2 + 0,5 Q + 3
TR = PQ = (Q2 + 0,5 Q + 3)Q = Q3 + 0,5 Q2 + 3Q

Pada Q = 4, MR = 3(4)2 + 4 + 3 = 55. Pada Q = 10,


MR = 3(10)2 + 10 + 3 = 313.
4.3. Carilah fungsi-fungsi MR yang berhubungan dengan
setiap fungsi penawaran berikut. Hitunglah fungsi-
fungsi tersebut pada Q = 4 dan Q = 10.
(a) Q = -72 + 3P
Apabila fungsi penawaran (atau permintaan)
dinyatakan sebagai Q = f (P), carilah fungsi balikan
(inverse) denagn menyelesaikan P = f (Q) kemudian
lanjutkan seperti dalam Soal 4.2.

( )

Pada Q = 4, MR = (4) + 24 = 26 . Pada Q = 10, MR


= (10) + 24 = 30 .

(b) Q + 60 – 5 P = 0
P = 0,2 Q + 12
TR = (0,2 Q + 12)Q = 0,2 Q2 + 12 Q

Pada Q = 4, MR = 0,4 (4) + 12 = 13,6. Pada Q = 10,


MR = 0,4 (10) + 12 = 16.
4.4. Carilah fungsi MR untuk setiap fungsi-fungsi
permintaan berikut dan hitunglah mereka pada Q = 4
dan Q = 10.
(a) Q = 36 – 2P (b) 44 – 4P – Q = 0
P = 18 - 0,5Q P = 11 - 0,25Q
TR = (18 – 0,5Q) Q = 18Q – 0,5Q2
TR = (11 – 0,25Q) Q = 11Q – 0,25Q2

Pada Q = 4, MR = 18 - 4 = 14. Pada Q = 4, MR


= 11 – 0,5(4) = 9.
Pada Q = 10, MR = 18 - 10 = 8. Pada Q = 10,
MR = 11 – 0,5(10) = 6.
4.5 Untuk setiap fungsi konsumsi berikut, gunakan
turunan untuk mencari kecenderungan marginal untuk
mengonsumsi, MPC = dC/dY.
(a) C = C0 + bY (b) C = 1500 + 0,75Y

4.6 Diketahui C = 1200 + 0,8 Yd, dimana Yd = Y – T dan


T = 100. Gunakan turunan untuk mencari MPC.
Apabila C = f (Yd), buatlah C = f(Y) sebelum mencari
turunannya. Jadi,
C = 1200 + 0,8(Y – 100) = 1120 + 0,8Y
Perhatikan bahwa pemasukan pajak lump-sump ke
dalam mocel penentuan penghasilan tidak
mempengaruhi nilai MPC (atau multiplier).
4.7 Diketahui C = 200 + 0,9 Yd, dimana Yd = Y – T dan
T = 300 + 0,2Y. Gunakan turunan untuk mencari
MPC-nya.
C = 2000 + 0,89(Y – 300 – 0,2Y) = 2000 + 0,9Y – 270 –
0,18Y = 1730 + 0,72Y

Pemasukan pajak proporsional ke dalam mocel


penentuan penghasilan mempengaruhi nilai MPC dank
arena itu mempengaruhi nilai multiplier.
4.8 Carilah fungsi biaya marginal untuk setiap fungsi
biaya rata-rata berikut.

(a) AC = 1,5Q + 4 +

Apabila diketahui fungsi biaya rata-rata, fungsi biaya


marginal ditentukan dengan terlebih dahulu mencari
fungsi biaya total dan kemudian mencari turunannya,
sebagai berikut.

( ) ( )
(b) AC = + 5 - 3Q +

( )

(c) AC = – 0,1 – 0,5Q = 0

AC = + 0,1 + 0,5Q

( )

MENGOPTIMUMKAN FUNGSI VARIABEL


TUNGGAL
4.9 Maksimumkan fungsi pendapatan total dan fungsi
laba total, sebagai berikut : (1) Cari turunan pertama
dan samakan dengan nol untuk mendapatkan nilai
(nilai-nilai) kritis, (2) cari turunan kedua dan hitunglah
turunan tersebut pada nilai kritis untuk melihat apakah
fungsi tersebut berada pada minimum atau maksimum
relatif dan (3) hitunglah fungsi asal pada nilai kritis
yang dikehendaki.
(a) TR = 32Q – Q2

(1) = 32 – 2Q = 0

Q = 16

(2) = (32 – 2Q) = - 2 < 0

Q = 16 memberikan suatu maksimum relatif


(3) TR = 32Q – Q2 = 32(16) – (16)2 = 256

(b) = - Q2 + 11Q – 24

(1) = -2Q + 11 = 0

Q = 5,5

(2) = (-2Q + 11) = -2 < 0

Q = 5,5 memberikan suatu maksimum relatif


(3) = - Q2 + 11Q – 24
= - (5,5)2 + 11(5,5) – 24 = 6,25

(c)

( )

( )( )
( ) ( )

Pada Q = 13, d2/dQ2 = -2(13) + 16 = -10 < 0.

Pada Q = 3, d2/dQ2 = -2(3) + 16 = -+10 > 0


Jadi Q = 13 memenuhi persyaratan turunan kedua
yang disyaratkan untuk suatu maksimum; Q = 3
ditolak karena memberikan suatu minimum
relatif.

( )

( ) ( ) ( )

(d)  = -Q3 + 48Q2 – 180Q – 800

( )

( )( )

( ) ( )

Pada Q = 2, d2/dQ2 = -6(2) + 96 = 84 > 0.


Pada Q = 30, d2/dQ2 = -6(30) + 96 = -84 < 0
Q = 30 memberikan suatu maksimum relatif
( )

4.10 Minimumkan fungsi-fungsi biaya berikut,


gunakan cara yang diterangkan dalam Soal 4.9
(a) AC = 200 - 24Q + Q2
( )
Q = 12

( ) ( )

Q = 12 memberikan suatu minimum relatif


(3) AC = 200 – 24(12) + (12)2 = 56

(b) TC = Q3 - 4,5Q2 + 14Q + 22

( )
( )( )

( ) ( )

Pada Q = 7, d2TC/dQ2 = 2(7) - 9 = 5 > 0.


Pada Q = 2, d2TC/dQ2 = 2 (2) - 9 = -5 < 0
Q = 7 memberikan suatu minimum relatif

( ) ( ) ( ) ( )

(c) TC = Q3 - 8,5Q2 + 60Q + 27

( )
( )( )

( ) ( )

At Q = 5, d2TC/dQ2 = 2(5) - 17 = -7 < 0.


At Q = 12, d2TC/dQ2 = 2 (12) - 17 = +7 < 0
Q = 12 memberikan suatu minimum relatif

( ) ( ) ( ) ( )

4.11 Diketahui fungsi permintaan suatu perusahaan Q –


90 + 2P = 0 dan fungsi biaya rata-ratanya AC = Q2 –
39,5Q + 120 + 125/Q, carilah tingkat output yang (a)
memaksimumkan pendapatan total (b)
meminimumkan biaya marginal dan (c)
memaksimumkan laba.
(a) Fungsi permintaan adalah Q = 90 + 2P = 0
Karena itu,
P = 45 – 0,5Q
TR = PQ = (45 – 0,5Q)Q = 45Q –
0,5Q2 (4.1)
Untuk memaksimumkan TR,

Pengujian syarat turunan tingkat kedua, d2TR/dQ2 =


-1 < 0. Karena itu, pada Q = 45 TR adalah
maksimum.
(b) Dari fungsi biaya rata-rata AC = Q2 – 39,5Q + 120
+ 125/Q,
TC = AC(Q) = (Q2 – 39,5Q + 120 + 125/Q)Q =
Q3 – 39,5Q + 120Q + 125 (4.2)

Biaya marginal adalah minimum di mana

Pengujian syarat turunan kedua, d2MC/dQ2 = 6 > 0.


Karena itu, pada , MC berada pada minimum
relatif.
( )

Dengan substitusi dari (4.1) dan (4.2),


 = 45Q – 0,5Q2 – (Q2 – 39,5Q2 + 120Q + 125 =
-Q2 + 39Q2 – 75Q – 125 (4.3)
Maksimisasi ,

( )( )

( )

( )

Laba adalah maksimum pada Q = 25, di mana dari


(4.3),
 = – (25)Q3 + 39(25)2 – 75(25) – 125 = 6750
4.12 Sebuah perusahaan mempunyai fungsi permintaan
22 - 0,5Q - P = 0 dan fungsi biaya rata-rata AC = Q2
– 8,5Q + 50 + 90/Q. Carilah tingkat output yang
memaksimumkan (a) pendapatan total dan (b) laba
total.
(a) Dengan fungsi permintaan 22 - 0,5Q - P = 0
P = 22 – 0,5Q
TR = (22 – 0,5Q)Q = 22Q – 0,5Q2
TR adalah maksimum apabila,
Pengujian syarat turunan tingkat kedua, d2TR/dQ2 =
-1 < 0. Karena itu, pada Q = 22 TR adalah
maksimum.
(b)  = TR – TC, di mana TR = 22Q – 0,5Q2
TC = AC(Q) = ( )

Jadi,
(
)

Memaksimisasi ,

(-Q + 14)(Q - 2) = 0
Q = 14 Q=2
Pengujian syarat turunan kedua,

( )

Pada Q = 14, d2/dQ2 = -2(14) + 16 = -12 < 0. Pada


Q = 2, d2/dQ2 = -2(2) + 16 = 12 > 0.

( ) ( ) ( )
4.13 Seorang produsen mempunyai kemungkinan
untuk melakukan diskriminasi antara pasar dalam
negeri dan pasar luar negeri untuk suatu produk di
mana permintaannya masing-masing adalah
Q1 = 21 – 0,1 P1
(4.4)
Q1 = 50 – 0,4 P2
(4.5)
Biaya total = 2000 + 10Q di mana Q = Q1 + Q2.
Berapa harga yang akan dikenakan produsen untuk
memaksimumkan laba (a) dengan diskriminasi di
antara pasar? (b) tanpa diskriminasi? (c) Bandingkan
perbedaan laba antara dengan diskriminasi dan tanpa
diskriminasi.
(a) Untuk memaksimumkan laba berdasar harga
diskriminasi, produsen akan menetapkan harga
sedemikian rupa sehingga MC = MR dalam
masing-masing pasar. Jadi, MC = MR1 =
MR2. Dengan TC = 2000 + 10Q, maka

Karena itu MC akan sama pada semua tingkat


output. Di pasar dalam negeri,
Q1 = 21 – 0,1 P1

Karena itu, P1 = 210 – 10 Q1


( )
Apabila MR1 = MC, 210 – 20Q1 = 10
Q1 = 10
Apabila Q1 = 10, P1 = 210 – 10(10) = 110
Di pasar luar negeri, Q2 = 50 – 0,4P2
Karena itu, P2 = 125 – 2,5 Q2
( )

Apabila MR2 = MC, 125 – 5Q2 = 10 Q2 = 23


Apabila Q2 = 23, P2 = 125 – 2,5(23) = 67,5
Produsen yang melakukan diskriminasi akan
mengenakan harga yang lebih rendah pada pasar
luar negeri di mana permintaan relatif lebih elastic,
dan suatu harga yang lebih tinggi (P1 = 110) pada
pasar dalam negeri di mana permintaan relatif
kurang elastis.
(b) Jika produsen tidak melakukan diskriminasi,
maka P1 = P2 dan dua fungsi permintaan (4.4) serta
(4.5) dapat secara mudah dijumlahkan. Jadi,
Q = Q1 + Q2 = 21 – 0,1P + 50 – 0,4P = 71 – 0,5P
Karena itu, P = 142 – 2Q
TR = (142 – 2Q)Q = 142Q – 2Q2

Apabila MR = MC, 142 – 4Q = 10 Q = 33


Apabila Q = 33, P = 142 – 2(33) = 76
Jika tidak ada diskriminasi, harga akan turun pada
suatu titik di antara harga pasar dalam negeri yang
relatif tinggi dan harga pasar luar negeri yang relatif
rendah. Akan tetapi, perhatikan bahwa kuantitas
yang dijual tetap sama : Q1 = 10, Q2 = 23, Q = 33
(c) Dengan diskriminasi,
TR = TR1 + TR2 = P1Q1 + P2Q2 = 110(10) +
67,5(23) = 2652,50
TC = 2000 + 10Q, di mana Q = Q1 + Q2
TC = 2000 + 10(10 + 23) = 2330
Jadi,  = TR – TC = 2652,50 – 2330 = 322,50
Tanpa diskriminasi,
TR = PQ = 76(33) = 2508
TR = 2330, karena biaya tidak berubah dengan atau
tanpa diskriminasi, Jadi,  = 2508 – 2330 = 178.
Laba akan lebih tinggi dengan diskriminasi
(322,50) ketimbang tanpa diskriminasi.
4.14 Dihadapkan dengan dua fungsi permintaan
yang berbeda
Q1 = 24 – 0,2P1 Q2 = 10 – 0,05P2
Dimana TC = 35 + 40Q, berapakah perusahaan akan
mengenakan harga (a) dengan diskriminasi dan (b)
tanpa diskriminasi ?.
(a) Dengan Q1 = 24 – 0,2 P1
P1 = 120 – 5Q1
TR1 = (120 – 5Q1)Q1 = 120 Q1 –
5
MR1 = 120 - 10 Q1
Perusahaan akan memaksimumkan laba dimana MC
= MR1 = MR2

TC = 35 + 40 Q
MC = 40
Apabila MC = MR1

40 = 120 – 10 Q1 Q1= 8

Apabila Q1 = 8 P1 = 120 – 5 (8) = 80


Dalam pasar kedua, dengan Q2 = 10 – 0,5 Q2
P2 = 200- 20 Q2
TR1 = (200 = – 20Q2)Q2 = 200 Q2 – 20
MR2 = 200 - 40 Q2
Apabila MC = MR2, 40 = 200 – 40 Q2 Q2= 4
Apabila Q2 = 4, P2 = 200 – 20(4) = 120

(b) Jika produsen tidak melakukan diskriminasi,


maka P1 = P2 = P dan dua fungsi permintaan tersebut
dapat digabungkan sebagai berikut.
Q = Q1 + Q2 = 24 – 0,2P + 10 – 0,05P = 34– 0,25P
Jadi, P = 136 - 4Q
TR = (136 – 4Q)Q = 136Q – 4Q2
MR = 136 - 8Q
Pada tingkat pemaksimuman laba, MC = MR
40 = 136 – 8 Q Q= 12
Pada Q = 12
P = 136 – 4(12) = 88
Untuk pembahasan lebih terinci tentang diskriminasi
harus, lihat Soal 12.19 sampai 12.22
4.15. Buktikan bahwa pendapatan total mencapai
maksimum untuk fungsi permintaan linear, P = a –
bQ, pada titik dimana Q = a/2b
TR = PQ
Untuk fungsi permintaan linear yang khas :
TR = (a – bQ)Q = aQ – bQ2
Agar TR berada pada suatu maksimum,

(1)

(2) ( )

Pada Q = a/2b, fungsi tersebut berada pada


makisimum relatif. Ini memberikan suatu metode yang
mudah dan lebih singkat untuk menentukan titik
pendapatan maksimum untuk fungsi permintaan linear
yang khas.
4.16. Gunakan metode singkat yang diperoleh dalam Soal
4.15 untuk menentukan titik dimana pendapatan total
akan maksimum untuk setiap fungsi permintaan linear
berikut. Cek jawaban ke bagian (a).
(a) P = 24 -3Q
Suatu fungsi permintaan linear akan menghasilkan
fungsi permintaan total yang akan mensapai
maksimum pada tingkat output (Q) sama dengan titik
potong dengan sumbu tegak (a) dibagi dengan dua
kali nilai absolut dari kemiringan.
Q= = =4
( )

Pengecekan,
P = 24 - 3Q
TR = PQ = (24 - 3Q)Q = 24Q – 3Q2

Q=4

Pengujian syarat turunan kedua, d2TR/dQ2 = - 6 <


0
(b)P = 50 – 2,5 Q

TR mencapai maksimum pada Q= = = 10

(c)P = 38 – 0,5 Q

TR mencapai maksimum pada Q = = = 38

4.17 Buktikan bahwa biaya marginal (MC) harus


sama dengan pendapatan marginal (MR) pada tingkat
output di mana laba maksimum
= TR – TC
Untuk memaksimumkan d /dQ harus sama dengan
nol.

= - =0

MR = MC Terbukti
4.18 Gunakan syarat MR = MC yang
diperoleh dalam Soal 4.17 untuk mencari nilai kritis
di mana laba akan maksimum apabila TR = 45Q –
0,5Q2 dan TC = Q3 – 39,5Q2 + 120Q + 125

MR = = 45 – Q

MC = = 3Q2 – 79Q + 120

Pada tingkat output di mana laba mencapai


maksimum.
45 – Q = 3Q2 – 79Q + 120
- 3Q2 + 78Q – 75 = 0
(-3Q + 3)(Q – 25) = 0
Nilai-nilai kritisnya adalah Qi = 1, Q = 25. Kemudian
syarat turunan kedua harus diuji. Cek jawaban ini ke
turunan kedua pada Soal 4.11 (c).
4.19 Carilah nilai-nilai kritis untuk
maksiminasi laba dengan menggunakan MC = MR,
apabila TR = 22Q2 dan TC = Q3 – 10Q2 + 50Q + 45

MR = = 22 – 4Q

MC = = Q2 – 20Q + 50

Untuk maksimisasi laba, 22 – 4Q = Q2 – 20Q


+ 50
-Q2 + 16Q – 28 = 0
(-Q + 14)(Q – 2) = 0
Q = 14 Q = 2

ELASTISITAS UMUM
4.20 Cari elastisitas harga permintaan untuk setiap fungsi
berikut pada P = 3 dan P = 5

(a)Q = 75 – 5P
= -5
dan pada P = 3, Q = 75 – 5(3) = 60. Dengan subsitusi
nilai-nilai ini dalam rumus elastisitas,

=
Kita peroleh = -5( )= -0,25
Pada P = 5, Q = 75 – 5(5) = 50. Dengan subsitusi
nilai-nilai dalam rumus elastisitas, di mana dQ/dP
tetap konstan pada -5,
= -5( )= -0,5

(b) Q = 42 – 6P
= -6
Pada P = 3, Q = 75 – 6(3) = 24.
= -6( )= -0,75

Pada P = 5, Q = 42 – 6(5) = 12
= -6( )= -2,5
(c)8Q + 2P = 56
Karena Q = 7 – 0,25 P
= -0,25
Pada P = 3, Q = 7 – 0,25(3) = 6,25
= -0,25( )= -0,12
Pada P = 5, Q = 7 – 0,25(5) = 5,75
= -0,25( )= - = -0,22

4.21. Carilah elastisitas harga penawaran untuk setiap


fungsi berikut pada P = 3 dan P = 5
PENGGUNAAN TURUNAN DALAM ILMU
EKONOMI
(a) Q = -2 + 0,8P (b) Q – 1,5P + 3 = 0

= -0,8 Q = -3 + 1,5P
Pada P = 3, Q = -2 + 0,8(3) = 0,4 = -1,5

= -0,8( )= 6 Pada P = 3, Q = -3 +
1,5(3) = 1,5
Pada P = 5, Q = -2 + 0,8(5) = 2 = -1,5( )= 3
= -0,8( )= 2 Pada P = 5, Q = -3 +
1,5(5) = 4,5
= -1,5( )= 1
4.22. Carilah elastisitas fungsi berikut dengan
menggunakan fungsi marginal dan fungsi rata-rata dan
tentukan tingkat harga di mana nilai absolute dari
elastisitas akan sama dengan atau lebih besar dari satu:
(a) Q = 120 – 4P
Seperti dibahas dalam Butir 4.3, rumus elastisitas
dapat dinyatakan sebagai

= =

atau, = = fungsi marginal


( )

Dengan Q = 120 – 4P,

= -4 = fungsi marginal
dan

= = fungsi rata-rata

Dengan subsitusi dalam rumus ekdua di atas dan


menggunakan kebalikan dari fungsi rata-rata,

= -4 ( )=

Untuk | | P 30 – P
2P 30
P 15
(b) Q = 84 – 7P
Dengan mensubstitusikan,
( )
| |

(c)Q = 80 – 6P

Dengan mensubstitusikan,
( )
| |
3

Anda mungkin juga menyukai