Kemudian,
A C E F
D
D
x
Gambar 4 - 1
CONTOH 4.
Turunan kedua mengukur tingkat perubahan dalam
fungsi marginal (seperti diberiakn oleh turunan
pertama). Jika turunan pertamanya nol, yang
mununjukkan suatu kemiringan nol dan karena itu
suatu dataran dalam fungsi, sedangkan turunan
keduanya negatif, yang berarti bahwa fungsi tersebut
bergerak turun dari dataran dan harus telah berada pada
suatu maksimum relatif. Jika turunan pertamanya nol,
dan turunan keduanya positif, berarti fungsi tersebut
bergerak ke atas dari dataran dan dataran tersebut
adalah suatu minimum relatif. Dengan mengingat
bahwa turunan kedua yang positif dalam lingkungam
(++) berarti kurva sedang bergerak ke atas dari dataran
( U ),dan turunan kedua yang negatif (- -) berarti kurva
sedang bergerak ke bawah dari dataran ( ∩ ), suatu cara
sederhana untuk mengingat kaidah tersebut adalah
+ + - -
( )( )
Nilai-nilai kritisnya adalah
Pada Q = 8,
( )
Pada Q = 3,
( )
Jadi pada Q = 8, TC berada pada suatu minimum
relatif dan pada Q = 3,TC berada pada suatu
maksimum relatif.
( )
( )
(Untuk elastisitas dari balikan jenis fungsi ini, dengan
P sebagai fungsi dari Q menurut cara tradisional dalam
ilmu ekonomi, lihat Soal 4.25).
CONTOH 7. Karena ( ) ( ) = fungsi
marginal/fungsi rata-rata, elastisitas penawaran dan
permintaan dapat dihitung secara visual seperti dalam
Gambar 4-2 dengan memprakirakan fungsi marginal
dan fungsi rata-rata. Fungsi marginal diprakirakan
dengan kemiringan garis singgung pada kurva; fungsi
rata-rata diprakirakan dengan kemiringan garis lurus
dari titik asal ke titik yang dikehendaki pada kurva.
Q Q
D
A
O B C P O E F P
(a) (b)
Gambar 4-2
Untuk fungsi permintaan dalam Gambar 4-2 (a) :
Kemiringan fungsi marginal pada titik A adalah –
AB/BC. Kemiringan fungsi rata-rata pada titik A
adalah AB/OB. Karena itu,
Untuk fungsi penawaran dalam Gambar 4-2 (b) :
Kemiringan dari marginal pada titik D adalah DF/EF.
Kemiringan fungsi rata-rata pada titik D adalah DF/OF.
Karena itu,
Q (1000s) Q s
F G
16 16.000
H
14 14.000
D
12 12.000
A
10 10.000
F
8 8000
G
6 6000
C
H
4 B 4000
2 F d 2000
E F GG FH I J K L
O 20 40 60 80 100 120 140 160 P O 20 40 60 80 100 120 140 160 P
H G
H
Gambar 4-3
TP
O
(a) Input X
A B
AP
C
O
Input X
(b) MP
Gambar 4-4
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( )
(c) TR = 12Q – Q2
( )
( )
( )
( )
( )
( )
( ) ( )
( ) ( )
( ) ( )
( ) ( )
( )
(b) Q + 60 – 5 P = 0
P = 0,2 Q + 12
TR = (0,2 Q + 12)Q = 0,2 Q2 + 12 Q
(a) AC = 1,5Q + 4 +
( ) ( )
(b) AC = + 5 - 3Q +
( )
AC = + 0,1 + 0,5Q
( )
(1) = 32 – 2Q = 0
Q = 16
(b) = - Q2 + 11Q – 24
(1) = -2Q + 11 = 0
Q = 5,5
(c)
( )
( )( )
( ) ( )
( )
( ) ( ) ( )
( )
( )( )
( ) ( )
( ) ( )
( )
( )( )
( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( )
( )
( )( )
( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( )
( )( )
( )
( )
Jadi,
(
)
Memaksimisasi ,
(-Q + 14)(Q - 2) = 0
Q = 14 Q=2
Pengujian syarat turunan kedua,
( )
( ) ( ) ( )
4.13 Seorang produsen mempunyai kemungkinan
untuk melakukan diskriminasi antara pasar dalam
negeri dan pasar luar negeri untuk suatu produk di
mana permintaannya masing-masing adalah
Q1 = 21 – 0,1 P1
(4.4)
Q1 = 50 – 0,4 P2
(4.5)
Biaya total = 2000 + 10Q di mana Q = Q1 + Q2.
Berapa harga yang akan dikenakan produsen untuk
memaksimumkan laba (a) dengan diskriminasi di
antara pasar? (b) tanpa diskriminasi? (c) Bandingkan
perbedaan laba antara dengan diskriminasi dan tanpa
diskriminasi.
(a) Untuk memaksimumkan laba berdasar harga
diskriminasi, produsen akan menetapkan harga
sedemikian rupa sehingga MC = MR dalam
masing-masing pasar. Jadi, MC = MR1 =
MR2. Dengan TC = 2000 + 10Q, maka
TC = 35 + 40 Q
MC = 40
Apabila MC = MR1
40 = 120 – 10 Q1 Q1= 8
(1)
(2) ( )
Pengecekan,
P = 24 - 3Q
TR = PQ = (24 - 3Q)Q = 24Q – 3Q2
Q=4
(c)P = 38 – 0,5 Q
= - =0
MR = MC Terbukti
4.18 Gunakan syarat MR = MC yang
diperoleh dalam Soal 4.17 untuk mencari nilai kritis
di mana laba akan maksimum apabila TR = 45Q –
0,5Q2 dan TC = Q3 – 39,5Q2 + 120Q + 125
MR = = 45 – Q
MR = = 22 – 4Q
MC = = Q2 – 20Q + 50
ELASTISITAS UMUM
4.20 Cari elastisitas harga permintaan untuk setiap fungsi
berikut pada P = 3 dan P = 5
(a)Q = 75 – 5P
= -5
dan pada P = 3, Q = 75 – 5(3) = 60. Dengan subsitusi
nilai-nilai ini dalam rumus elastisitas,
=
Kita peroleh = -5( )= -0,25
Pada P = 5, Q = 75 – 5(5) = 50. Dengan subsitusi
nilai-nilai dalam rumus elastisitas, di mana dQ/dP
tetap konstan pada -5,
= -5( )= -0,5
(b) Q = 42 – 6P
= -6
Pada P = 3, Q = 75 – 6(3) = 24.
= -6( )= -0,75
Pada P = 5, Q = 42 – 6(5) = 12
= -6( )= -2,5
(c)8Q + 2P = 56
Karena Q = 7 – 0,25 P
= -0,25
Pada P = 3, Q = 7 – 0,25(3) = 6,25
= -0,25( )= -0,12
Pada P = 5, Q = 7 – 0,25(5) = 5,75
= -0,25( )= - = -0,22
= -0,8 Q = -3 + 1,5P
Pada P = 3, Q = -2 + 0,8(3) = 0,4 = -1,5
= -0,8( )= 6 Pada P = 3, Q = -3 +
1,5(3) = 1,5
Pada P = 5, Q = -2 + 0,8(5) = 2 = -1,5( )= 3
= -0,8( )= 2 Pada P = 5, Q = -3 +
1,5(5) = 4,5
= -1,5( )= 1
4.22. Carilah elastisitas fungsi berikut dengan
menggunakan fungsi marginal dan fungsi rata-rata dan
tentukan tingkat harga di mana nilai absolute dari
elastisitas akan sama dengan atau lebih besar dari satu:
(a) Q = 120 – 4P
Seperti dibahas dalam Butir 4.3, rumus elastisitas
dapat dinyatakan sebagai
= =
= -4 = fungsi marginal
dan
= = fungsi rata-rata
= -4 ( )=
Untuk | | P 30 – P
2P 30
P 15
(b) Q = 84 – 7P
Dengan mensubstitusikan,
( )
| |
(c)Q = 80 – 6P
Dengan mensubstitusikan,
( )
| |
3