Anda di halaman 1dari 38

PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN

PROTEKSI KEBAKARAN

Disampaikan oleh :
BINTEK PEMADAM
Edi Parwoko KEBAKARAN
Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan
Provinsi DKI Jakarta
22 -24 SEPTEMBER 2021
PROFIL

• Edi Parwoko
• Dinas Penanggulangan Kebakaran dan
Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta
• Seksi Pencegahan
• Inspektur Kebakaran, Pengawas K3 Kebakaran,
Penyidik Pegawai Negeri Sipil, Instruktur.
• E-mail : ediparwoko@gmail.com
• 0812 9394 9296
• 0815 978 9296
LEGAL ASPECT
❑ UNDANG UNDANG No. 28 Thn 2002 :
Bangunan Gedung;
❑ PERATURAN MENTERI PU No 26/PRT/M/2008 :
Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Bangunan
Gedung dan Lingkungan;
❑ PERATURAN MENTERI PU No. 24/PRT/2008
Tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan
Gedung
❑ PERATURAN MENTERI PU No.20/PRT/M/2009
Pedoman Teknis Manajemen Proteksi Kebakaran di Perkotaan
❑ PERATURAN DAERAH
❑ Peraturan Gubernur /Walikota/Bupati.
❑ Standard Nasional dan Internasional
BANGUNAN GEDUNG

Bangunan gedung adalah wujud fisik ....yang berfungsi sebagai tempat


manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal,
kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun
kegiatan khusus.

Setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan administratif


dan persyaratan teknis sesuai dengan fungsi bangunan gedung.
PERSYARATAN KEANDALAN
BANGUNAN GEDUNG

Kemampuan bangunan gedung dalam mencegah dan


menanggulangi bahaya kebakaran dan bahaya petir

1
KESELAMATAN
Meliputi persyaratan sistem
penghawaan, pencahayaan,

2
KESEHATAN sanitasi, dan penggunaan
bahan bangunan gedung

meliputi kenyamanan ruang gerak dan


UU BG hubungan antarruang, kondisi udara
28/2002
3
KENYAMANAN
dalam ruang, pandangan, serta tingkat
getaran dan tingkat kebisingan

meliputi kemudahan hubungan ke, dari, dan di

Pasal 17 4
KEMUDAHAN dalam bangunan gedung, serta kelengkapan
prasarana dan sarana dalam pemanfaatan
bangunan gedung
OBYEK PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN

Manajemen Keselamatan Kebakaran


Gedung (MKKG)

Sarana Penyelamatan Jiwa

Akses Pemadam Kebakaran

Sistem Proteksi Kebakaran


HASIL PEMERIKSAAN / AUDIT

REKOMENDASI
KESELAMATAN
KEBAKARAN

Rekomendasi Perbaikan dan


Pengawasan, Pembinaan &
Penindakan oleh PPNS
PERALATAN
APD PETUGAS
PERALATAN KERJA

KUNCI BREAKGLASS SENTER ALAT KOMUNIKASI

PERALATAN UJI / UKUR

PITOT GAUGE FLOW METER LUKS METER Sound Meter


MANAJEMEN KESELAMATAN KEBAKARAN

Manajemen Proteksi Kebakaran


➢ Setiap bangunan umum termasuk apartemen, yang
berpenghuni minimal 500 orang, atau yang memiliki
luas minimal 5.000 m2, atau mempunyai ketinggian
bangunan gedung lebih dari 8 lantai.
➢ Bangunan rumah sakit yang memiliki lebih dari 40
tempat tidur rawat inap.
➢ Bangunan industri yang menggunakan, menyimpan,
atau memroses bahan berbahaya dan beracun atau
bahan cair dan gas mudah terbakar, atau yang memiliki
luas bangunan minimal 5.000 m2, atau beban hunian
minimal 500 orang, atau dengan luas areal/site minimal
5.000 m2.
➢ diwajibkan mempunyai seorang Fire Safety Manager.
PERMEN PU No: 20/PRT/M/2009
SARANA PENYELAMATAN JIWA
Sarana jalan ke luar / Sarana penyelamatan Jiwa (means of access)

➢ Sarana jalan keluar meliputi eksit, eksit ke akses dan exit


pelepasan, tanda jalan ke luar, penerangan darurat dan fan
presurisasi tangga kebakaran
➢ Inspeksi harus dilakukan secara berkala setiap bulan, atau
lebih sering tergantung kondisi.

1. Pintu, Tangga kebakaran


2. Koridor yang digunakan sebagai jalur untuk ke luar
3. Eksit pelepasan di lantai dasar yang menuju ke jalan
umum atau tempat terbuka di luar bangunan
4. Tanda eksit dan Penerangan darurat

➢ Setiap lantai harus terpasang sarana jalan keluar


paling sedikit 2 titik.
• Penghuni sd 500 orang 2 SJK
• 500 sd 1000 orang 3 SJK
• Diatas 1000 minimal 4 SJK
1. Akses mencapai Bangunan Gedung;
2. Area Operasional; dan
3. Akses masuk ke dalam Bangunan Gedung.

AKSES MASUK KE DALAM BANGUNAN GEDUNG


a) Akses pintu masuk ke dalam Bangunan Gedung melalui lantai dasar;
b) Akses pintu masuk melalui bukaan dinding luar; dan
c) Akses pintu masuk ke ruang bawah tanah.
• Detektor Asap • Detektor Asap
• Detektor panas • Detektor panas Fixed Temperatur
(ROR)
Mulai menimbulkan Asap
• Flame Fetektor
Peningkatan temperatur

PENYALAAN AWAL
Aktifitas menimbulkan

menimbulkan Bara

TITIK PENYALAAN

PENYALAAN TOTAL
( Flash Point)

PERTUMBUHAN
panas

PENURUNAN
• Apar • Apar • Springkler
• Pemadam api • Pemadam api • Hidran
khusus khusus • Unit Pemadam
• Local aplication • Local aplication • Proteksi Pasif
• Springkler
• Hidran
PROTEKSI KEBAKARAN
sistem yang terdiri atas peralatan, kelengkapan dan sarana, baik yang
terpasang maupun terbangun pada bangunan yang digunakan baik untuk
tujuan sistem proteksi aktif, sistem proteksi pasif maupun cara-cara
pengelolaan dalam rangka melindungi bangunan dan lingkungannya
terhadap bahaya kebakaran
(Permen Pu 26/PRT/2008)

SISTEM PROTEKSI AKTIF SISTEM PROTEKSI PASIF

Meliputi kemampuan peralatan meliputi kemampuan stabilitas


dalam mendeteksi dan struktur dan elemennya, konstruksi
memadamkan kebakaran, tahan api, kompartemenisasi dan
pengendalian asap, dan pemisahan, serta proteksi pada
bukaan yang ada untuk menahan dan
sarana penyelamatan
membatasi kecepatan menjalarnya
kebakaran. api dan asap kebakaran
SISTEM DETEKSI DAN ALARM KEBAKARAN

Sistem ini meliputi Panel Kontrol, Sistem deteksi dan alarm kebakaran,
sistem komunikasi darurat dan sistem tata suara terpusat yang digunakan
pada keadaan darurat.
Detektor ( detektor Asap, panas, nyala api, gas)

Sistem tata suara terpusat


Alat yang berbunyi
- Pengumuman tanda
(audible)
bahaya
- Bell Alarm

Alat yang tampak


(visible) Interkoneksi
- Lampu indikasi Alarm

Panel kontrol Alarm


PANEL KONTROL ALARM

PANEL CONVENSIONAL SEMI ADDRESSABLE


➢ Alarm menunjukan Lantai ➢ Alarm menunjukan Lantai
➢ Menunjukan Zona /bagian

PANEL FULL ADDRESSABLE

➢ menunjukan Lantai
➢ Menunjukan Zona /bagian
➢ Menunjukan ruangan
➢ Menunjukan nomor detektor
PENGUJIAN HEAT DETECTOR

RATE OF RISE (ROR)


• Bekerja dengan Kenaikan SUHU 7-10 o C /detik

Fixed Temperatur
• Bekerja pada suhu 58 o c

Kombinasi ROR dan Fixed Temperature


• Bangian pinggir ROR dan tengah
Fixed Temperatur

Bagian tengah PANASKAN Bagian Luar


Cara Pengujian Fixed temperature ROR pengembangan suhu
58 derajat celcius
PRESURIZED FAN

ZONE MODULE
DETECTOR
EOL

SUB PANEL
(ANNOUNCIATOR)

AHU Interkoneksi

PINTU OTOMATIK

PANEL KONTROL
UTAMA

LIF KEBAKARAN
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
SISTEM HIDRAN KEBAKARAN

SISTEM PIPA TEGAK DAN SLANG KEBAKARAN SERTA HIDRAN HALAMAN

❖ Pemeriksaan dan Pengujian Sistem ini meliputi pompa kebakaran dan motor penggeraknya, dan
alat kontrol serta perpipaan

01 02 03 04 05 06

Suction Pompa Hidran dan


Kontrol Perpipaan & Uji coba
tekanan • Ukuran Pipa Kebakaran sambungan siamesse
• Foot valve kinerja
• Panel pompa
• Ukuran dan
connection
• Pressusre switch • Y strainer • Q dan H pompa • Operasi Pompa
• Pressure gauge • Vortex inhibitor kondisi pipa • valve
• Battery • Tekanan dan laju
• Valve • Sambungan
• Katup Aliran
• Flexible joint • Slang dan
• tipe pengisapan • Seal
Nozle
• sambungan.
• penempatan
RUANG POMPA
1. Dilengkapi Lampu penerangan Darurat
2. Di lengkapi komunikasi darurat
3. Tersedia Ventilasi mekanik (exhouse fan)
4. Disediakan pelindung telinga
5. Dilantai dibuat Tali Air ke sumpit
6. Ruang Gerak untuk pengujian dan perawatan
7. Terawat kebersihannya
8. Ujung Knalpot Pompa Diesel harus ke luar bangunan
❑ Kualitas air harus yang baik
❑ Penempatan sumber air harus berdekatan dengan pompa
jarak maksimal 30 meter setiap elbow dihitung 3 meter
❑ Tidak digabung dengan penggunaan domistik
❑ Penyedia air untuk bangunan gedung harus mampu memenuhi kebutuhan
pemadaman hingga minimum 45 menit s/d 60 Menit dihitung dari kapasitas
pompa terpasang.
* 45 menit untuk Bangunan Klasifikasi Bahaya Kebakaran Ringan
* 60 menit untuk Bangunan Klasifikasi Bahaya Kebakaran Sedang dan Berat
KAPASITAS POMPA UKURAN MINIMUM PIPA (inchi)
Pipa Tekan
US gpm Liter / menit Pipa Hisap pipa safety valve
(discharge)
25 95 1 1 0,75
50 189 1,5 1,25 1,25
100 379 2 2 1,5
150 568 2,5 2,5 2
200 757 3 3 2
250 946 3,5 3 2
300 1.136 4 4 2,5
400 1.514 4 4 3
450 1.703 5 5 3
500 1.893 5 5 3
750 2.839 6 6 4
1000 3.785 8 6 4
1250 4.731 8 8 6
1500 5.678 8 8 6
2000 7.570 10 10 6
2500 9.463 10 10 6
3000 11.355 12 12 8
3500 13.248 12 12 8
4000 15.140 14 12 8
4500 17.033 16 14 8
5000 18.925 16 14 8

Note : 1 US GPM = 3,785 L/m SNI 03 – 1746 - 2000


POMPA KEBAKARAN
Pemeriksaan Pompa Kebakaran
1. Kapasitas Pompa Kebakaran (Q)
Kapasitas Pompa merupakan jumlah air yang bisa dipompakan/dikeluarkan
dalam satuan US GPM, Liter/menit, m3/h,m3/s
2. Total Head pompa Kebakaran (H).
Total Head merupakan kekuatan pompa dalam mendorong air dengan
Pompa Pacu
satuan Meter, Feet, PSI, Bar, TDH

KINERJA POMPA
1. pompa pacu. (Jockey pump)
o Berfungsi mempertahankan tekanan air dalam jaringan
o Hidup secara otomatis dan mati secara otomatis. Pompa Utama
2. pompa utama; (electric Pump)
- Hidup secara otomatis berdasarkan penurunan
tekanan dan mati secara manual.
3. pompa cadangan (Diesel Pump)
- Hidup secara otomatis berdasarkan penurunan
tekanan dan mati secara manual.
Pompa Cadangan
TEKANAN POMPA JOCKEY
BERHENTI ( OFF )

TEKANAN POMPA JOCKEY


BEKERJA ( ON )

TEKANAN POMPA UTAMA


( POMPA ELECTRIC )
BEKERJA

TEKANAN POMPA
EMERGENCY
KORIDOR NORMAL ( POMPA DIESEL )
1 BEKERJA
2

SEQUENCE OPERATION POMPA 3


Jockey SESUAI
Hidup
Standby TOTAL
Mati MP Hidup
10 HEAD

9
8
7
6
5
Pressure (H)
4
3
2
1
0
1 FLOW (Q) 2 3
PENGUJIAN KINERJA SISTEM
Batas Tekanan sisa ( Residual Pressure)

Hidran Gedung dengan Slang dan Nozzle 1 ½ inchi


-Titik Terdekat 6,9 Bar / 100 Psi
-Titik Terjauh 4,5 Bar / 65 Psi

Hidran Gedung / Hidran Halaman dengan


Slang dan Nozzle 2 ½ inchi
- Titik Terdekat 12,1 Bar / 175 Psi
Apabila Tekanan melebihi yang - Titik Terjauh 6,9 Bar / 100 Psi
persyaratakan yaitu 6,9 bar untuk hidran
ukuran 1 ½ inci dan hidran halaman
melebihi 12,1 bar maka sistem perpipaan
tersebut harus dipasang Alat pengurang
Takanan / Pressure Reducing Valve
(PRV)
HIDRAN GEDUNG
27
Perspective

ESTETIKA
VS
SAFETY
ALAT PEMADAM API RINGAN

The example
text goes

The example
text goes

➢ Permen PU 26/2008 point 5.6.6.8.3.1)


➢ SNI 180:2021 Alat Pemadam Api Portabel (APAP)
➢ NFPA 10-2002
PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN

ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR)

❑ Alat pemadam api ringan meliputi alat pemadam


portabel/jinjing dan yang memakai roda
• Inspeksi/pemeriksaan harus dilakukan pada saat
pertama kali dipasang/digunakan, dan selanjutnya
setiap bulan.

• Pemeliharaan harus dilakukan setiap tahun oleh


manufaktur, perusahaan jasa pemeliharaan alat
pemadam api ringan, atau oleh personil yang terlatih

• Prosedur pemeliharaan harus termasuk pemeriksaan menyeluruh


dari elemen dasar alat pemadam api ringan
• Bagian mekanikal dari semua alat pemadam api ringan.
• Media pemadam.
• Cara penghembusan media pemadam
PENEMPATAN APAR
SISTEM SPRINKLER OTOMATIS

Sistem ini meliputi perpipaan dan gantungan, katup, kepala


springkler serta pompa kebakaran khusus springkler

Peralatan alarm aliran air


Penunjuk tekanan meliputi bel motor air
dan kontrol mekanik dan saklar aliran
tekanan (flow switch)
Pompa kebakaran
khusus sprinkler

Kepala springkler harus Pemipaan dan fiting Sambungan pemadam


termasuk alat kebakaran (siamese)
pengurang tekanan
SUHU LOKASI PEMASANGAN

93 oC
79 oC
Perawatan sistem springkler Otomatis

◼ Kondisi didalam perpipaan springkler

◼ Pengujian dan flashing perpipaan springkler Flow switch


PEMASANGAN SPRINGKLER
UPRIGHT

Beton/kolom
PROTEKSI PASIF dan PERLINDUNGAN
PADA BUKAAN
1. PERMEN PU No. 26/PRT/M/2008 point 4.7.4 proteksi pada bukaan
2. PERDA DKI JAKARTA N0. 8 Tahuan 2008 Pasal 15
3. SNI 03-1736-2000 Point 7.1.1 perlindungan pada bukaaan
Sistem pemadam kebakaran terpasang tetap lain
( Instalasi Pemadam Khusus).

• Sistem pemadam kebakaran terpasang tetap lain adalah sistem


pemadam otomatis yang menggunakan bahan khusus bukan hanya
air, berkaitan dengan sifat bahan dan proses yang diproteksi
• Sistem pemadam kebakaran ini meliputi sistem kimia kering atau
basah, sistem pemadam gas luapan total atau aplikasi lokal, dan
sistem busa.
• Pemasang di ruang elektronik,ruang arsip, ruang penyimpan uang,
galeri, ruang power menggunkan media gas, jika busa digunkan
dilokasi penibunan bahan bakar minyak
SISTEM PENGENDALIAN ASAP

➢ Sistem pengendalian asap meliputi sistem


yang menggunakan perbedaan tekanan dan
aliran udara untuk Menghalangi asap yang
masuk ke dalam sumur tangga, sarana jalan
ke luar, daerah tempat berlindung, saf lif, atau
daerah yang serupa.

➢ Interkoneksi dengan sistem Alarm Kebakaran


( General alarm)

Anda mungkin juga menyukai