Anda di halaman 1dari 9

DOKUMEN PERCOBAAN

RANGKAIAN STARTING MOTOR INDUKSI 3 PHASE


DENGAN METODE DOL

Untuk Memenuhi Tugas dari Mata Kuliah


Laboratorium Desain Instalasi I
Semester I

Oleh :
SEPTIAN DIMAS PRAYOGA
2141150063

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK DAN SISTEM KELISTRIKAN

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


POLITEKNIK NEGERI MALANG
2021
A. TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini adalah agar dapat membaca , menghitung ,memasang/merakit ,
mengoperasikan dan menentukan pengaman motor listrik dengan melihat nameplate dari
motor listrik tersebut
B. TINJAUAN PUSTAKA
Dengan melihat acuan pada referensi MENENTUKAN PROTEKSI PADA MOTOR LISTRIK.PDF ,
perlu dijelaskan hal-hal sebagai berikut

a. Memahami data nameplate motor listrik


Nameplate adalah suatu tanda spesifikasi peralatan listrik yang belerja berdasarkan
tegangan ( V ),arus (I), kode IP (Index Protection), daya motor dalam bentuk horses power
(HP) atau kW , dan no seri yang diterapkan untuk menjalankan / beroperasi pada standart
keamanan dari name plate itu sendiri. Ketika kita melakukan pemasangan misalnya pada
motor induksi atau motor 3 phase kita diwajibkan melihat name plate pada motor 3 phase
ini, agar motor 3 phase ini bekerja pada tingkat keamanan yang tinggi, agar motor tersebut
memiliki umur penggunaan jangka panjang

C. Berikut contoh nameplate motor listrik

Spesifikasi motor dari nameplate nya :

Tegangan = 220 V / 380 V

Arus listrik = 8,7 A / 5 A ( in = 8,7 A )

Daya p = 2,2 KW
Sambungan = delta / star

Indeks proteksi = 44

RPM = 1716 r / min

D. Gambar rangkaian daya dari starting motor 3 phase dengan DOL


01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12

R S T
01

02

MCB 3 PHASE

03

04

A1

05 KU1 KONTAKTOR

A2

06

95
97
THERMAL
OVERLOAD
OL RELAY

98

96
07

08 TITLE
INSTALASI REVIS
LISTRIK NO. DATE

MOTOR LISTRIK KAMAR


3 PHASE TIDUR I
DATE ORIGINAL SCALE

09
LATEST REVISION JOB NO. CHECKED

E. Pengaman motor
a. MCB
Untuk menentukan besaran MCB yang digunakan adalah dengan menggunakan ketentuan :

Nilai minimum = 1,25 x In ( dimana In = 8,7 A )


= 1,25 x 8,7 A
= 10, 8 A ( minimal 12 A )

Nilai maksimum = 2,5 x In ( dimana In = 8,7 A )


= 2,5 x 8,7 A
= 21,75 A ( minimal 25 A )

Dari tabel 7.3.1 kita baca data MCB 3 fasa berada di rentang 10 A sampai 25 A , dalam kasus
ini nilai maksimal MCB adalah 20 A , jika diyakini beban yang akan diberikan adalah
maksimal .
b. Thermal over load relay ( TOR )
Tor digunakan untuk mengamankan motor ( kumparan motor ) didalam TOR terdapat
bimetal sebagai alat untuk memutuskan apabila terjadi panas akibat beban arus dari beban
01 lebih
02 . bimetal
03 akan membengkok
04 05 bila terjadi
06 panas07yang berlebihan
08 pemasangan
09 10 TOR 11 12
dipasang secara seri dengan motor listrik
R S T
01

02

MCB 3 PHASE

03

04

A1

05 KU1 KONTAKTOR

A2

06

95
97
THERMAL
OVERLOAD
OL RELAY

98

96
07

08 TITLE
INSTALASI REVISIONS
LISTRIK NO. DATE DESCRIPTION

Motor
M KAMAR
listrik
3- TIDUR I
DATE ORIGINAL SCALE

09
LATEST REVISION JOB NO. CHECKED DRAWN

Untuk menentukan besarnya TOR yang akan dipasang pada motor listrik , maka TOR harus
diset arusnya sebesar arus nominal ( 1 TOR = In motor ) berdasarkan maneplate motor
diatas TOR harus diset sebesar 8,7 A ( 8 – 10 A ) , untuk menset arus pada tor dilakukan
dengan cara memutar oben minus ke angka 8,7 atau yang mendekati 8,7 A

c. Kontaktor
Kapasitas kontaktor yang dipasang harus mampu dilewati sebesar arus beban maksimum .
spesifikasi kontaktor yang akan dipasang lebih besar dari arus nominal motor ( 1 kontaktor
>In ) atau sama dengan arus nominal diatas yaitu 20 A , atau sama dengan daya motor
berdasarkan nameplate di atas 2,2 KW , jadi kontaktor minimal 2,2 KW . kontaktor
mempunyai kontak bantu NO dan NC yang terbuat dari bahan perak yang sangat sensitif
terhadap adanya busur api dan batas temperature yang di izinkan

F. Rangkaian kontrol starting motor 3 phasa dengan DOL


01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11

1. Diagram daya starting DOL


01
PE

L3
L2
02 L1

03 MCB 3 PHASE

04

1 3 5
KONTAKTOR
05 K1
2 4 6

06

1 3 5
TOR
2 4 6
07

08 TITLE
INSTALASI
LISTRIK
KAMAR
MOTOR 3 PHASA TIDUR I
DATE ORIGINAL SCALE

09
LATEST REVISION JOB NO.

Dari gambar diatas terlihat bahwa starting DOL terdiri dari sebuah MCB 3 fasa , 1 kontaktor
dan 1 alat proteksi ( TOR) masing –masing anak terminal komponen dilalui oleh jenis fasa
yang berbeda ( L1,L2,L3)

2. Wiring diagram kontrol starting DOL


PE

L3

Berikut
L2
ini adalah gambar rangkaian / diagram kontrol pada starting DOL ( Direct On Line )

L1

MCB 1
PHASA
MCB 1
PHASA

95 97

TOR
1
96 KONTAKTOR
98 K1

STOP
1
TOR
2
13

START K1

14

A1

K1 H1 H2

A2
N

Penjelasan prinsip kerja rangkaian kontrol starting DOL :


a. Posisi ON
▪ Ketika MCB 1 phasa diaktifkan maka arus melewati TOR ( 95-96) kemudian
melewati push button NC (STOP) dan diteruskan ke push button NO (START)
▪ Ketika tombol start ditekan maka arus masuk ke koil A1 pada kontaktor K1 .
ketika koil A1 dan A2 telah terhubung ke sumber listrik maka kontaktor K1 aktif
▪ K1 aktif membuat anak kontak (13-14) yang sebelumnya NO menjadi NC
sehigga arus masuk ke pilot lamp K1 dan juga melayani arus A1 kontaktor .
ketika lampu H1 aktif maka mengidikasikan bahwa motor mulai start dan
beroprasi

b. Posisi OFF
▪ Disaat motor listrik broprasi maka dapat dimatikan dengan menekan tombol
STOP sehingga arus listrik yang mengalir ke kontaktor K1 terputus
▪ Selain itu , ada cara lain untuk mematikan motor listrik yan sedang beroprasi
yaitu dengan cara memutus aliran listrik dari sumber , bisa menggunakan MCB

c. Posisi beban lebih ( TOR beroperasi )


▪ Ketika motor listrik sedang beroperasi dan ternyata kapasitas arus yang
mengalir melebihi settingan dari TOR , maka TOR akan memutus rangkaian
listrik secara otomatis sehingga membuat kontaktor berhenti bekerja
▪ Ketika TOR bekerja maka anak kontak ( 95-96 ) akan menjadi NO sehingga tidak
ada lagi arus yang mengalir ke kontaktor
▪ Ketika tidak ada arus listrik yang mengalir ke kontaktor maka motor akan
berhenti bekerja
▪ Di saat yang bersamaan , anak kontak TOR (97-8) yang sebelmnya NO menjadi
NC sehingga terhubung ke lampu H2
▪ Lampu H2 menyala mengindikasikan bahwa terjadi overload sehingga TOR
bekerja untuk memutuskan rangkaian

3. Diagram daya dan kontrol starting DOL


Berikut ini merupakan diagram / rangkaian lengkap dari starting DOL ( Direct On Line ) yang
memuat diagram daya dan diagram kontrol
14

PE

L3

L2

L1

MCB 1
PHASA
MCB 1
PHASA

95 97

TOR
1 3 5
96 KONTAKTOR
98 K1
2 4 6

STOP
1 3 5
TOR
2 4 6
13

START K1

14

A1
MOTOR 3 PHASA
K1 H1 H2

A2
N

dari gambar di atas dapat terlihat bahwa starting DOL ini begitu sederhana baik untuk
rangkaian kontrol maupun daya nya . selain itu starting DOL maupun starting motor jenis
lainnya selalu dilengkapi pengaman utama ( MCB ) dan pengaman tambahan ( TOR )

G. DAFTAR PUSTAKA
1. SNI PUIL 2000.PDF
2. SNI PUIL 20011.PDF
3. MENENTUKAN PROTEKSI PADA MOTOR LISTRIK.PDF
4. https://teknikmaintenance09.blogspot.com/2020/01/cara-baca-name-plate-motor-3-
phase.html
5. https://www.listrik-praktis.com/2015/11/mengenal-instalasi-motor-3phasa-dol-starter.html
6. https://duniaberbagiilmuuntuksemua.blogspot.com/2017/05/rangkaian-dol-direct-on-line-
starter-motor-3-phase-beserta-wiring-diagram-dan-penjelasannya.html
https://duniaberbagiilmuuntuksemua.blogspot.com/2017/05/rangkaian-dol-direct-on-line-
starter-motor-3-phase-beserta-wiring-diagram-dan-penjelasannya.html

Anda mungkin juga menyukai