Anda di halaman 1dari 25

PERCOBAAN III

OVER CURRENT RELAY


TYPE MCGG 52

III.1. Percobaan Standard Inverse (SI)

III.1.1 Tujuan Percobaan

Membuktikan waktu kerja karakteristik dari kurva

Standard Inverse (SI) sesuai dengan arus yang mengerjakaannya.

Dimana rumus dari Standard Inverse (SI) ini adalah :

0,14
t s
I 1
0 , 02

III.1.2 Teori Singkat

Waktu kerja dari karakteristik ini adalah waktu terbalik

(inverse time) dengan penundaan waktu (time delay). Dimana

semakin besar arus yang mengerjakannya maka semakin cepat

waktu kerjanya. Akan tetapi waktu kerjanya dibatasi oleh rumus

dari karakteristiknya sendiri yaitu :

0,14 I Fault
t s dimana I 
I 1
0 , 02 I Setting

Pada karakteristik ini relay mulai bekerja (pick up) saat

arus gangguannya sekitar 1,1 kali dari arus settingnya sampai pada

100 kali dari arus gangguannya. Batas toleransi (margin error) dari

karakteristik relay ini adalah  5%.


III.1.3 Alat alat yang digunakan

1. Relay Merek Alstom Type MCGG 52

2. Penyearah (Rectifier) 110 VDC

3. Ampere Meter

4. Kontaktor (Circuit Breaker)

5. Current Transformer (CT) 5/5 A

6. Saklar On/Off dan Lampu Indikator (Indicator Lamp)

7. Multimeter

8. Penghitung Waktu (Stop Watch)

9. Kabel Penghubung

10. Beban

11. Tang Ampere (direkomendasikan kalau ada).


III.1.4 Gambar Rangkaian Pengujian
Distribution
HV Breaker Line

A
1 3
Busbar

A
1 3

A
1 3

P1 P1 P1
21 35 7
S1 S1 S1
22 33 6
S2 S2 S2
25 36 8

P2 P2 P2 26 37 10
Current transformer 27
R S T
28
Beban
Relays MCGG Beban
Lampu
52 Lampu

R S T N

Coil
TRANSFORMATOR Start

Stop

Start Stop
Indicators
Lamp

R S T N
III.1.5 Prosedur Pengujian

1. Membuat rangkaian pengujian seperti pada gambar rangkaian


pengujian.
2. Memeriksa sumber tegangan relay, apabila sudah
menunjukkan tegangan 110 VDC naikkan MCB yang
berfungsi sebagai sumber power relay. Apabila tegangan masih
menunjukkan kurang atau lebih maka terlebih dahulu putar
regulator yang berada dibelakang panel sampai menunjukkan
110 VDC.
3. Menyetel posisi saklar pada bagian panel selektor kurva
diposisi 0 – 0 – 0.
4. Menyetel posisi saklar pada bagian panel selektor arus setting
diposisi 0,05.
5. Menyetel posisi saklar pada bagian panel selektor TMS-nya
pada posisi 0,25.
6. Menyetel ke beban I pada lampu yang menjadi beban.
7. Masukkan sumber tegangan 3 phasa.
8. Menekan tombol on bersamaan dengan menekan tombol start
pada Penghitung Waktu (Stop Watch).
9. Apabila kontaktor bekerja memutuskan beban maka secara
bersamaan pula tekan tombol stop pada Penghitung Waktu
(Stop Watch).
10. Menghitung hasil penghitungan waktu yang diperoleh.
11. Mengulangi untuk beban II, III, dan IV.
12. Mematikan sumber power 3 phasa.
III.1.6 Tabel Pengamatan

I I Waktu
Kurva Beban
fault setting Pengujian (s)

SI

III.2. Percobaan Very Inverse (VI)


III.2.1 Tujuan Percobaan

Membuktikan waktu kerja karakteristik dari kurva Very

Inverse (VI) sesuai dengan arus yang mengerjakaannya. Dimana

rumus dari Very Inverse (VI) ini adalah :

13,5
t s
I 1

III.2.2 Teori Singkat

Waktu kerja dari karakteristik ini adalah waktu terbalik

(Inverse Time) dengan penundaan waktu (Time delay). Sama

seperti dengan kurva Standard Inverse (SI) yaitu semakin besar

arus yang mengerjakannya/arus gangguannya maka semakin cepat

pula relay ini bekerja. Namun kecepatan relay dengan karakteristik

seperti ini tetap dibatasi oleh rumus pada karakteristik Very

Inverse (VI). Dimana rumus dari karakteristik Very Inverse (VI)

ini adalah :

13,5 I Fault
t s dimana I 
I 1 I Setting

Pada halaman xx terlihat karakteristik Very Inverse (VI) ini

apabila arus gangguannya sekitar 5 (lima) kali dari arus settingnya

maka waktu kerja sama atau hampir sama dengan waktu kerjanya

relay dengan karakteristik Extremely Inverse (EI) yaitu sekitar 3,3

detik dan apabila arus gangguannya sekitar 3 (tiga) kali arus

settingnya maka waktu kerjanya sama atau hampir sama dengan

waktu kerja standar inverse (SI) yaitu sekitar 6,3 (enam koma tiga)
detik. Pada karakteristik Very Inverse (VI) ini apabila arus

gangguannya sudah lebih dari 30 (tiga puluh) kali dari arus

settingnya maka waktu kerja relatif stabil pada kisaran 0,17 sampai

dengan 0,34 dengan batas toleransi  5 %.

III.2.3 Alat alat yang digunakan


HV Breaker
Distribution Line

1. Relay Merek Alstom Type MCGG 52 A


1 3
Busbar2. Penyearah (Rectifier) 110 VDC
A
3. Ampere Meter
1 3

4. Kontaktor (Circuit Breaker) A


1 3
5. Current Transformer (CT) 5/5 A
P1 P1 P1
21 Indikator
6. Saklar On/Off dan Lampu 35 (Indicator
7 Lamp)
S1 S1 S1
22 33 6
S2 7.S2 Multi Meter
S2
25 36 8

P2 P2 8. Penghitung
P2 Waktu (Stop26Watch) 37 10
Current Transformer 27
9. Kabel Penghubung R S T
28
10. Beban Beban
Relays MCGG Beban
Lampu
52 Lampu
11. Tang Ampere (direkomendasikan kalau ada).

R S T N

Coil
TRANSFORMATOR Start

III.2.4 Gambar Rangkaian PengujianStop

Start Stop
Indicators
Lamp

R S T N
III.2.5 Prosedur Pengujian
1. Membuat rangkaian pengujian seperti pada gambar rangkaian
pengujian.
2. Memeriksa sumber tegangan relay, apabila sudah
menunjukkan tegangan 110 VDC naikkan MCB yang
berfungsi sebagai sumber power relay. Apabila tegangan masih
menunjukkan kurang atau lebih maka terlebih dahulu putar
regulator yang berada dibelakang panel sampai menunjukkan
110 VDC.
3. Menyetel posisi saklar pada bagian panel selektor kurva
diposisi 1 – 0 – 0.
4. Menyetel posisi saklar pada bagian panel selektor arus setting
diposisi 0,05.
5. Menyetel posisi saklar pada bagian panel selektor TMS-nya
pada posisi 0,25.
6. Meyetel ke beban I pada lampu yang menjadi beban.
7. Masukkan sumber tegangan 3 phasa.
8. Menekan tombol on bersamaan dengan menekan tombol start
pada Penghitung Waktu (Stop Watch).
9. Apabila kontaktor bekerja memutuskan beban maka secara
bersamaan pula tekan tombol stop pada Penghitung Waktu
(Stop Watch).
10. Menghitung hasil penghitungan waktu yang diperoleh.
11. Mengulangi untuk beban II, III, dan IV.
12. Mematikan sumber power 3 phasa.

III.2.6 Tabel Pengamatan


I I Waktu
Kurva Pengujian (s) Beban
fault setting

VI

III.3. Percobaan Extremely Inverse (EI)

III.3.1 Tujuan Percobaan


Membuktikan waktu kerja karakteristik dari kurva

Extremely Inverse (EI) sesuai dengan arus yang mengerjakaannya.

Dimana rumus dari Extremely Inverse (EI) ini adalah :

80
t s
I 1
2

III.3.2 Teori Singkat

Relay dengan karakteristik Extremely Inverse (EI) ini

sama dengan relay berkarakteristik Standard Inverse maupun yang

berkarakteristik seperti Very Inverse yaitu relay dengan penundaan

waktu (Time Delay). Dimana penundaan waktunya ini sangat

dipengaruhi oleh besar arus gangguan yang mengerjakannya.

Semakin besar arus gangguannya maka semakin cepat pula relay

bekerja.

Sama seperti karakteristik relay sebelumnya bahwa

kecepatan relay ini bekerja juga dibatasi oleh rumus yaitu :

80 I Fault
t s dimana I 
I 1
2 I Setting

Relay ini bekerja apabila ada arus gangguan yang melebihi

arus sekitar 1,3 kali arus settingnya. Dan apabila arus gangguan

sudah diatas 20 (dua puluh) kali dari arus settingnya maka waktu

kerja cenderung tetap yaitu sekitar 0,2 detik. Batas toleransi dari

karakteristik relay ini adalah  7% .

III.3.3 Alat alat yang digunakan


1. Relay Merek Alstom Type MCGG 52

2. Penyearah (Rectifier) 110 VDC

3. Ampere Meter

4. Kontaktor (Circuit Breaker)

5. Current Transformer (CT) 5/5 A

6. Saklar On/Off dan Lampu Indikator (Indicator


HV Breaker
Lamp)
Distribution Line

7. Multi Meter A
1 3
Busbar8. Penghitung Waktu (Stop Watch)
A
9. Kabel Penghubung
1 3

10. Beban A
1 3
11. Tang Ampere (direkomendasikan kalau ada).
P1 P1 P1
21 35 7
S1 S1 S1
22 33 6
S2 S2 S2
25 36 8

P2 P2 P2 26 37 10
Current Transformer 27
R S T
28
Beban
Relays MCGG Beban
Lampu
52 Lampu

R S T N

Coil
TRANSFORMATOR Start
III.3.4 Gambar Rangkaian Pengujian

Stop

Start Stop
Indicators
Lamp

R S T N
III.3.5 Prosedur Pengujian

1. Membuat rangkaian pengujian seperti pada gambar rangkaian


pengujian.
2. Memeriksa sumber tegangan relay, apabila sudah
menunjukkan tegangan 110 VDC naikkan MCB yang
berfungsi sebagai sumber power relay. Apabila tegangan masih
menunjukkan kurang atau lebih maka terlebih dahulu putar
regulator yang berada dibelakang panel sampai menunjukkan
110 VDC.
3. Menyetel posisi saklar pada bagian panel selektor kurva
diposisi 0 – 1 – 0.
4. Meyetel posisi saklar pada bagian panel selektor arus setting
diposisi 0,05.
5. Meyetel posisi saklar pada bagian panel selektor TMS-nya
pada posisi 0,25.
6. Menyetel ke beban I pada lampu yang menjadi beban.
7. Memasukkan sumber tegangan 3 phasa.
8. Menekan tombol on bersamaan dengan menekan tombol start
pada Penghitung Waktu (Stop Watch).
9. Apabila kontaktor bekerja memutuskan beban maka secara
bersamaan pula tekan tombol stop pada Penghitung Waktu
(Stop Watch).
10. Menghitung hasil penghitungan waktu yang diperoleh.
11. Mengulangi untuk beban II, III, dan IV.
12. Mematikan sumber power 3 phasa.

III.3.6 Tabel Pengamatan

I I Waktu
Kurva Pengujian (s) Beban
fault setting
EI
III.4. Percobaan Long Time Inverse (LTI)

III.4.1 Tujuan Percobaan


Membuktikan waktu kerja karakteristik dari kurva Long

Time Inverse (LTI) sesuai dengan arus yang mengerjakaannya.

Dimana rumus dari Long Time Inverse (LTI) ini adalah :

120
t s
I 1

III.4.2 Teori Singkat

Long Time Inverse ini adalah suatu karakteristik dari

sebuah relay yang walaupun waktu terbalik (inverse time) dengan

penundaan waktu (time delay) namun mempunyai waktu kerja

agak diperpanjang. Relay dengan karakteristik seprti ini biasanya

diperuntukkan untuk gangguan tana (earth fault) akan teapi bisa

juga digunakan pada gangguan arus lebih antar phasa.

Sama seperti relay waktu terbalik (inverse time) lainnya,

relay dengan karaktersitik Long Time Inverse (LTI) juga waktu

kerjanya dibatasi dengan rumus yaitu :

120 I Fault
t s dimana I 
I 1 I Setting

Relay dengan karakteristik seperti ini bekerja dengan baik

apabila arus gangguannya 2,4 (dua koma empat) kali dari arus

settingnya. Sesuai karakteristik waktu kerjanya pada halaman xx.

Long Time Inverse (LTI) ini tidak mempunyai waktu yang

bersinggungan dengan karakteristik waktu Standard Inverse (SI),

Very Inverse (VI) maupun Extremely Inverse (EI).


Apabila arus gangguannya melebihi 30 (tiga puluh) kali

dari arus settingnya maka waktu kerjanya cenderung stabil pada

waktu sekitar 4 (empat) detik. Dan batas toleransi dari karakteristik

relay ini adalah  5% .

III.4.3 Alat alat yangHV


digunakan
Breaker
Distribution Line

1. Relay Merek Alstom Type MCGG 52 A


1 3
Busbar 2. Penyearah (Rectifier) 110 VDC
A
3. Ampere Meter
1 3

4. Kontaktor (Circuit Breaker) A


1 3
5. Current Transformer (CT) 5/5 A
P1 P1 P1
21 Indikator
6. Saklar On/Off dan Lampu 35 (Indicator
7 Lamp)
S1 S1 S1
22 33 6
S2 S2
7. MultiS2Meter
25 36 8

P2 P2 8. Penghitung
P2 Waktu (Stop
26 Watch)37 10
Current Transformer 27
9. Kabel Penghubung R S T
28
10. Beban Beban
Relays MCGG Beban
Lampu
52 Lampu
11. Tang Ampere (direkomendasikan kalau ada).

R S T N

III.4.4 Gambar Rangkaian Pengujian Coil


TRANSFORMATOR Start

Stop

Start Stop
Indicators
Lamp

R S T N
III.4.5 Prosedur Pengujian

1. Membuat rangkaian pengujian seperti pada gambar rangkaian


pengujian.
2. Memeriksa sumber tegangan relay, apabila sudah
menunjukkan tegangan 110 VDC naikkan MCB yang
berfungsi sebagai sumber power relay. Apabila tegangan masih
menunjukkan kurang atau lebih maka terlebih dahulu putar
regulator yang berada dibelakang panel sampai menunjukkan
110 VDC.
3. Menyetel posisi saklar pada bagian panel selektor kurva
diposisi 1 – 1 – 0.
4. Menyetel posisi saklar pada bagian panel selektor arus setting
diposisi 0,05.
5. Menyetel posisi saklar pada bagian panel selektor TMS-nya
pada posisi 0,25.
6. Menyetel ke beban I pada lampu yang menjadi beban.
7. Masukkan sumber tegangan 3 phasa.
8. Tekan tombol on bersamaan dengan menekan tombol start
pada Penghitung Waktu (Stop Watch).
9. Apabila kontaktor bekerja memutuskan beban maka secara
bersamaan pula tekan tombol stop pada Penghitung Waktu
(Stop Watch).
10. Menghitung hasil penghitungan waktu yang diperoleh.
11. Mengulangi untuk beban II, III, dan IV.
12. Mematikan sumber power 3 phasa.

III.4.6 Tabel Pengamatan

I I Waktu
Kurva Pengujian (s) Beban
fault setting
LTI
III.5. Percobaan Defenite 2 second (D2)

III.5.1 Tujuan Percobaan


Membuktikan waktu kerja karakteristik dari kurva Defenite

2 Second (D2) . Dimana rumus dari Defenite 2 Second (D2) ini

adalah:

t2 s

III.5.2 Teori Singkat

Relay dengan karakteristik Defenite (Waktu tertentu) pada

umumnya sama yaitu waktu kerjanya sama sekali tidaklah

dipengaruhi besarnya arus gangguan. Untuk Defenite 2 Second

(D2) ini apabila ada arus yang mengalir melebihi dari arus

settingnya, maka relay akan pick up dimana waktu yang

dibutuhkan relay untuk bekerja adalah 2 detik. Yaitu waktu kerja

sesuai dengan karakteristik waktu kerjanya. Bisa dilihat pada

halaman xx.

Batas Toleransi dari karakteristik kurva defenite 2 second

(D2) ini adalah  3%.

III.5.3 Alat alat yang digunakan

1. Relay Merek Alstom Type MCGG 52


2. Penyearah (Rectifier) 110 VDC

3. Ampere Meter

4. Kontaktor (Circuit Breaker)

5. Current Transformer (CT) 5/5 A

6. Saklar On/Off dan Lampu Indikator (Indicator Lamp)

7. Multi Meter
HV Breaker
Distribution Line

8. Penghitung Waktu (Stop Watch) A


1 3
Busbar 9. Kabel Penghubung
A
10. Beban
1 3

11. Tang Ampere (direkomendasikan kalau ada).


A
1 3

P1 P1 P1
21 35 7
S1 S1 S1
22 33 6
S2 S2 S2
25 36 8

P2 P2 P2 26 37 10
Current Transformer 27
R S T
28
Beban
Relays MCGG Beban
Lampu
52 Lampu

R S T N

Coil
TRANSFORMATOR Start
III.5.4 Gambar Rangkaian Pengujian

Stop

Start Stop
Indicators
Lamp

R S T N
III.5.5 Prosedur Pengujian

1. Memuat rangkaian pengujian seperti pada gambar rangkaian


pengujian.
2. Memeriksa sumber tegangan relay, apabila sudah
menunjukkan tegangan 110 VDC naikkan MCB yang
berfungsi sebagai sumber power relay. Apabila tegangan masih
menunjukkan kurang atau lebih maka terlebih dahulu putar
regulator yang berada dibelakang panel sampai menunjukkan
110 VDC.
3. Menyetel posisi saklar pada bagian panel selektor kurva
diposisi 0 – 1 – 0.
4. Menyetel posisi saklar pada bagian panel selektor arus setting
diposisi 0,05.
5. Menyetel posisi saklar pada bagian panel selektor TMS-nya
pada posisi 0,25.
6. Menyetel ke beban I pada lampu yang menjadi beban.
7. Masukkan sumber tegangan 3 phasa.
8. Menekan tombol on bersamaan dengan menekan tombol start
pada Penghitung Waktu (Stop Watch).
9. Apabila kontaktor bekerja memutuskan beban maka secara
bersamaan pula tekan tombol stop pada Penghitung Waktu
(Stop Watch).
10. Menghitung hasil penghitungan waktu yang diperoleh.
11. Mengulangi untuk beban II, III, dan IV.
12. Mematikan sumber power 3 phasa.

III.5.6 Tabel Pengamatan

I I Waktu
Kurva Pengujian (s) Beban
fault setting
D2

Anda mungkin juga menyukai