Anda di halaman 1dari 7

1.

Tujuan
a. Mengetahui cara menentukan besarnya rugi besi dari sebuah trafo 3 fasa dan
mengetahui kenapa dilaksanakan pengujian open circuit. (Alfiqi Septiantama/04)
b. Mengetahui besarnya rugi besi trafo dan membandingkan apakah rugi trafo tersebut
sesuai dengan standard yang berlaku. (Dadi Pradipa Buana/08)
c. Mengetahui dan menganalisa parameter rugi besi dari sebuah trafo 3 fasa. (Diva Kia
Arta/09)
d. Menganalisa perbandingan rugi besi dengan hubungan trafo yang berbeda (Yy Yd)
(M. Robi Khalilulrahman/13)

2. Dasar Teori
Transformator adalah suatu peralatan listrik elektromagnetis yang berfungsi untuk
memindahkan dan maengubah daya listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik
kerangkaian listrik lain, dengan frekuensi yang sama dan perbandingan trafo tertentu
melaluisuatu gandengan magnet dan bekerja berdasarkan prinsip elektromagnetis.
Jikatransformator menerima energi pada tegangan rendah dan mengubahnya menjadi
teganganyang lebih tinggi, maka disebut trafo penaik (Step-up transformer) sedangankan
trafo yang diberi energi pada tegangan tertentu dan mengubahnya menjadi tegangan yang
lebih rendah disebut trafo penurun (Step-down transformer).
Prinsip kerja transformator mengikuti Hukum Induksi Faraday dan Hukum Lorenz
yang dimana arus bolak balik (AC) yang beredar mengelilingi inti besi, mengakibatkan
inti besi menjadi magnet dan bila magnet dikelilingi lilitan, maka lilitan akan mempunyai
perbedaan tegangan pada kedua ujung lilitannya.

Arus yang mengalir pada belitan primer akan menginduksi inti besi transformator
sehingga didalam inti besi akan mengalir fluks magnet dan fluks magnet ini akan
menginduksi belitan sekunder sehingga pada ujung belitan sekunder mengalami
perbedaan beda potensial (tegangan).

Prinsip Kerja Trafo


a. Kumparan primer diberi tegangan AC maka akan mengalir arus listrik AC pada
kumparan.
b. Pada inti timbul fluks magnet yang sebanding dengan dengan nilai arus
c. Karena nilai arus setiap saat berubah ubah maka besar fluks magnet juga berubah
d. Fluks bolak balik akan mengalir pada rangkaian magnetik (inti besi) mengunduksikan
tegangan pasa kumparan primer dan sekunder
Pengujian Trafonsformator Open Circuit
Pada dasarnya pengujian trafo open circuit dilakukan pada kondisi transformator pada
sisi sekunder tanpa beban. Pengujian ini dilakukan memiliki tujuan antara lain:
a. Untuk mendapatkan Rugi Inti Transformator (PFE) saat tegangan nominal
b. Untuk mendapatkan parameter rugi inti Rc &Xm.
c. Untuk mendapatkan angka transformasi dari trafo
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut di atas maka diperlukan rangkaian percobaan
seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

Pada dasarnya pengujian trafo open circuit dilakukan pada kondisi transformator pada
sisi sekunder tanpa beban. Pengujian ini dilakukan untuk menentukan parameter dan
mengetahui rugi besi. Setelah mendapatkan parameter dan rugi besi dari trafo 3 fasa,
dapat dihitung besarnya losses (rugi daya pada trafo) sehingga dapat mengetahui
effisiensi trafo tersebut.
Dari gambar rangkaian di atas diketahui bahwa rangkaian percobaan open circuit
menggunakan hubungan Step Up atas pertimbangan keamanan (Safety) dan kemudahan
(Convinience). Selain itu, supaya nilai arus di primer (LV) lebih besar sehingga lebih
mudah terbaca pada alat ukur
Salah satu tujuan dari saat percobaan open circuit adalah menentukan besarnya rugi
besi (PFe) pada inti trafo beserta parameternya (Rc & Xm). Hal ini dapat dilaksanakan
dengan menggunakan beberapa asumsi sebagai berikut :
a. Besarnya rugi tembaga / belitan di sisi sekunder diabaikan karena dalam keadaan trafo
open circuit maka besarnya arus yang mengalir pada sisi sekunder sama dengan nol
(I2=0) sehingga besarnya rugi tembaga/belitan di sisi sekunder sama dengan nol.
b. Besarnya rugi tembaga / belitan di sisi primer dapat diabaikan juga karena I 1 = Io, hal
ini dikarenakan pada saat trafo dlm keadaan open circuit maka besarnya I2 = 0
sehingga :
c. I1 = Io + I2`jika I2 = 0; maka I2` = 0 sehingga I1 = Io
d. Besar dari Io akan sangat kecil dibandingkan arus nominal dari trafo (5% - 10% In)
maka dari itu besarnya rugi tembaga di sisi primer dapat diabaikan.
e. Jadi, dari percobaan open circuit dapat disimpulkan poin-poin sebagai berikut :
• Pengukuran open circuit dilakukan dilakukan pada kondisi transformator pada
sisi sekunder tanpa beban.
• Pengukuran ini dilakukan untuk menentukan nilai parameter transformator Rc
(Rugi Histerisis dan Rugi Arus Eddy) dan Xm (Rugi Magnetisasi)
• Pengukuran dilakukan menghubungkan sisi primer dengan sumber tegangan Vo
• Arus yang mengalir diukur dengan power meter dan diperoleh besar arus Io
• Daya yang masuk diukur dengan power meter dan diperoleh besar P. Daya yang
terukur pada power meter adalah nilai dari rugi inti besi (P open circuit = P rugi
inti besi)
Setelah mendapatkan nilai rugi inti besi pada transformator 3 fasa, harus disesuaikan
dengan standard yang telah ditetapkan seperti pada SPLN no 50 tahun 1997 menetapkan
standar rugi daya pada trafo distribusi besarnya ≤ 2%. Penetapan besar rugi-rugi daya
pada trafo ini dimaksudkan agar tidak menyebabkan daya listik yang dibangkitkan
terbuang pada sisi yang tidak dikehendaki. Dengan penetapan ini pula bisa ditentukan
kondisi trafo yang masih layak digunakan dan tidak.
Pada pengujian transformator 3 fasa open circuit parameternya dengan LV in D dan
LV in Y didapatkan rumus perhitungan sebagai berikut :
3. Gambar Percobaan
Percobaan open circuit pada tranformator 3 fasa dilakukan dengan cara step up dengan
hubungan Yy & Yd.

▪ Hubungan Yy

▪ Hubungan Yd
a) Daftar Peralatan
1. Transformator 3 Fasa
2. Voltmeter
3. Power Meter
4. Kabel Jumper

b) Langkah Percobaan
1. Persiapkan alat dan bahan
2. Periksa dan kalibrasi terlebih dahulu alat yang digunakan
3. Rangkai Peralatan sesuai gambar diatas dan transformator dirangkai dengan
hubungan Yy & Yd
4. Beri tegangan nominal (…..) pada sisi primer (incoming) dan biarkan sisi
sekunder terbuka
5. Ukur tegangan pada sisi HV dan LV
6. Ukur arus dengan power meter pada masing masing fasa pada sisi primer
7. Daya yang terukur pada power meter adalah nilai dari rugi inti besi (P open
circuit = P rugi inti besi)
8. Hasil pengukuran dicatat pada tabel pengukuran
4. Data Hasil Percobaan

▪ Tabel Hasil Percobaan hubungan Yy


LV (V) I Fasa (A) HV (V) P (watt)

r-s s-t r-t R S T N R-S S-T R-T R S T

121,5 121,4 119,9 314,7 314,2 310 4,65 6,46 9,09

r-n s-n t-n 0,13 0,16 0,16 0,21 R-N S-N T-N P Total (watt)

69,25 70,70 69,36 179,3 183 179,4 20,20

▪ Tabel hasil percobaan hubungan Yd


LV (V) I Fasa (A) HV (V) P (watt)

r-s s-t r-t R S T R-S S-T R-T R S T

0,26 0,15 0,18 314,7 314,2 310,0 8,99 4,85 7,00

70,00 71,09 70,95 r s t R-N S-N T-N P Total (watt)

0,280 0,205 0,205 189,9 190,2 187,8 20,84

▪ Tabel Angka Jam


Cc Bc Cb Cc AB
45,3 63,6 64,6 45,3 73
Cc < Bc = Cb > Cc < AB

Anda mungkin juga menyukai