TRANSFORMATOR
Nama :
Yohanes Ronaldo adit
Nim : 2023735878
Kelas/semester : 3B/III
Cos Ɵ = 𝑃 = 69
=
0,828° 𝑆 83,33
Ɵ = cos−1(0,828) = 34,106°
2.) Diagram rangkaian pengukuran untuk memperoleh data teknis trafo sisi
sekunder
Dengan hasil pengukuran sebagai berikut:
Vs = 100,4 volt
Is = 0,7 ampere
P = 6x10 = 60 watt
Q = 3,7x10 = 37VAr
S = Vp x Ip = 100,4 x 0,7 = 70,35VA
S = P + jQ = 60 + j37 = 70,49 < 31,66°
Cos Ɵ = 𝑃 = 60
=
0,852° 𝑆 70,35
Ɵ = cos−1(0,852) = 31,57°
Pprimer
P rated
Psekunder
P rated = P sekunder
Dengan hasil perhitungan sebagai berikut: η daya
= P output sekunder =
𝟔𝟎 = 0,86
𝑃 𝑖𝑛 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑒𝑟 𝟔𝟗
B. IDENTIFIKASI DAN PENGUKURAN PARAMETER RANGKAIAN SETARA
TRAFO
Ω Ω
Ω Ω Ω
C
A
a B
B
Ω
C c
A a b c
Hasil pengukuran resistansi setiap pasangan terminal masing-masing kumparan trafo:
2. Diagram rangkaian untuk membagi 2 golongan antara sisi primer dan sekunder atau
antara kumparan STR dan STT menggunakan hasil pengukuran besarnya transformasi
tegangan antara kumparan STR dan STT. Langkah kerja ini bertujuan untuk mencari
pasangan kumparan antara STR dan STT dan posisi dari masing-masing kumparan.
V V V
V
B b
C c
b
B C c
A1 A2 a1
a2
Voutput
• Diagram rangkaian pengujian polaritas terminal kumparan trafo per fasa
menurut BS171
Trafo 1.
Trafo 2.
Trafo 3.
4. Diagram rangkaian pengujian urutan fasa sisi sekunder trafo 3 fasa atau urutan fasa
sumber L1, L2 dan L3 menggunakan phase sequence meter atau motor induksi 3 fasa
rotor sangkar dengan pola hubungan ditampilkan pada Gambar 2.2.4 dimana urutan
fasa sisi sekunder trafo 3 fasa dianggap benar bila arah putaran rotor melawan arah
putaran jarum jam.
• Diagram rangkaian pengujian urutan fasa sisi sekunder trafo 3 fasa atau urutan
fasa sumber L1, L2 dan L3 menggunakan phase sequence meter.
6. Diagram rangkaian pengujian tanpa beban / rangkaian terbuka trafo tegangan per fasa
digunakan untuk memperoleh parameter rangkaian inti magnet trafo.setara per fasa
dengan menghitung besarnya INL, IC, Im, RC dan jXm.
SNL = VNL. INL (VA)
𝑃𝑁𝐿
Faktor daya trafo pada kondisi tanpa beban, cos θNL =
𝑆𝑁𝐿 θNL=
cos (cos θNL)
-1
𝑉𝑁𝐿
Resistansi inti magnet, RC = = 𝑉𝑁𝐿
= 𝑉𝑝
𝐼𝑐𝑉𝑁𝐿 𝐼𝑁𝐿.cos 𝑉𝑁𝐿𝜃𝑁𝐿 𝐼ℎ+𝑒
Rangkaian setara trafo per fasa dari hasil pengujian kondisi tanpa beban digambarkan
berikut ini.
IC Im
VP R
c
Xm
Hasil pengukuran yang diperoleh dari pengujian trafo kondisi tanpa beban dan spesifikasi
trafo yang digunakan adalah 230/2 x 115 V~, 50 Hz, 300 watt, I nominal STR = 1,36 A,
NSTT = 408 lilitan, dan NSTR = 214 lilitan.
VNL = 100,1 Volt, INL = 0,29 Ampere, PNL = 10,5 Watt, QNL = 27,5 Var SNL
𝑉𝑁𝐿 100,1
jXm = = = 2.881,47Ω
𝐼𝑚 0,0347391
7. Diagram rangkaian pengujian beban penuh / hubung singkat trafo tegangan per fasa
digunakan untuk memperoleh parameter kumparan primer dan sekunder ekivalen per
fasa RTek XTek.dan ZTek
Hasil pengukuran dari pengujian trafo kondisi beban penuh per fasa dapat digunakan
untuk mengukur besarnya daya rugi di RTek dan XTek (resistansi total ekivalen dari RP + RS
dan reaktansi total ekivalen dari XP + XS). Rangkaian ekivalen trafo per fasa dan diagram
fasor tegangan pada kondisi beban penuh digambarkan berikut ini;
RTek XTek
IBP .ZTek
IBP.XTek
VBP IBP
Hasil IBP .RTek
IBP
pengukura
n dari pengujian trafo kondisi beban penuh dan spesifikasi trafo yang digunakan adalah 230/2
x 115 V~, 50 Hz, 300 watt, I nominal STR = 1,36 A, NSTT = 408 lilitan, dan NSTR = 214 lilitan.
VBP (V~) IBP (A) PBP (W) QBP (VAr)
9,38 1,36 14 6
XTek
8. Mencari besarnya sudut antara vektor tegangan STT dan STR atau angka jam trafo 3
fasa dengan mengukur besarnya tegangan antara terminal VCc, VCb, VBc dan VBb.
Pedoman pengukuran tegangan antara terminal kumparan trafo 3 fasa yang sesuai
adalah = ada yang tidak sesuai.