Anda di halaman 1dari 10

JOBSHEET PRAKTIKUM PERCOBAAN

OPEN CIRCUIT TRAFO 3 PHASA

Oleh :
1. Alfiqi Septiantama (04)
2. Aries Kurnia Sandy (07)
3. Dadi Pradipa Buana (08)
4. Diva Kia Arta (09)
5. M. Roby Kha (13)
6. Reza Dio Anugrah (20)

PROGRAM STUDI SISTEM KELISTRIKAN

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI MALANG

2023
1. Tujuan
1. Mengetahui cara menentukan besarnya rugi besi dari sebuah trafo 3 fasa
mengetahui kenapa dilaksanakan pengujian open circuit. (Alfiqi
Septiantama) (04)
2. Mengetahui besarnya rugi besi trafo dan membandingkan apakah rugi
trafo tersebut sesuai dengan standard yang berlaku (Dadi Pradipa Buana)
(08)
3. Mengetahui dan menganalisa parameter rugi besi dari sebuah trafo 3 fasa.
(Diva Kia Arta) (09) (Reza Dio Anugrah) (20)
4. Menganalisa perbandingan rugi besi dengan hubungan trafo yang berbeda
(Yy Yd) (M. Robi Kholilulrahman) (13)
2. Dasar Teori
Transformator adalah suatu peralatan listrik elektromagnetis yang berfungsi
untuk memindahkan dan maengubah daya listrik dari satu atau lebih
rangkaian listrik kerangkaian listrik lain, dengan frekuensi yang sama dan
perbandingan trafo tertentu melaluisuatu gandengan magnet dan bekerja
berdasarkan prinsip elektromagnetis. Jikatransformator menerima energi
pada tegangan rendah dan mengubahnya menjadi teganganyang lebih tinggi,
maka disebut trafo penaik (Step-up transformer) sedangankan trafo yang
diberi energi pada tegangan tertentu dan mengubahnya menjadi tegangan
yang lebih rendah disebut trafo penurun (Step-down transformer).
Prinsip kerja transformator mengikuti Hukum Induksi Faraday dan Hukum
Lorenz yang dimana arus bolak balik (AC) yang beredar mengelilingi inti besi,
mengakibatkan inti besi menjadi magnet dan bila magnet dikelilingi lilitan,
maka lilitan akan mempunyai perbedaan tegangan pada kedua ujung
lilitannya.

Arus yang mengalir pada belitan primer akan menginduksi inti besi
transformator sehingga didalam inti besi akan mengalir fluks magnet dan
fluks magnet ini akan menginduksi belitan sekunder sehingga pada ujung
belitan sekunder mengalami perbedaan beda potensial (tegangan).
PENJELASAN PRINSIP KERJA TRAFO
• Kumparan primer diberi tegangan AC maka akan mengalir arus listrik
AC pada kumparan
• Pada inti timbul fluks magnet yang sebanding dengan dengan nilai
arus
• Karena nilai arus setiap saat berubah ubah maka besar fluks magnet
juga berubah
• Fluks bolak balik akan mengalir pada rangkaian magnetik (inti besi)
mengunduksikan tegangan pasa kumparan primer dan sekunder

PENGUJIAN TRANSFORMATOR OPEN CIRCUIT


Pada dasarnya pengujian trafo open circuit dilakukan pada kondisi
transformator pada sisi sekunder tanpa beban. Pengujian ini dilakukan
memiliki tujuan antara lain:
a. Untuk mendapatkan Rugi Inti Transformator (PFE) saat tegangan nominal
b. Untuk mendapatkan parameter rugi inti Rc &Xm.
c. Untuk mendapatkan angka transformasi dari trafo
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut di atas maka diperlukan rangkaian
percobaan seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Pada dasarnya pengujian trafo open circuit dilakukan pada kondisi
transformator pada sisi sekunder tanpa beban. Pengujian ini dilakukan
untuk menentukan parameter dan mengetahui rugi besi. Setelah
mendapatkan parameter dan rugi besi dari trafo 3 fasa, dapat dihitung
besarnya losses (rugi daya pada trafo) sehingga dapat mengetahui
effisiensi trafo tersebut.

Dari gambar rangkaian di atas diketahui bahwa rangkaian percobaan open


circuit menggunakan hubungan Step Up atas pertimbangan keamanan
(Safety) dan kemudahan (Convinience). Selain itu, supaya nilai arus di
primer (LV) lebih besar sehingga lebih mudah terbaca pada alat ukur

Salah satu tujuan dari saat percobaan open circuit adalah menentukan
besarnya rugi besi (PFe) pada inti trafo beserta parameternya (Rc & Xm).
Hal ini dapat dilaksanakan dengan menggunakan beberapa asumsi sebagai
berikut :
a. Besarnya rugi tembaga / belitan di sisi sekunder diabaikan karena dalam
keadaan trafo open circuit maka besarnya arus yang mengalir pada sisi
sekunder sama dengan nol (I2=0) sehingga besarnya rugi tembaga/belitan
di sisi sekunder sama dengan nol.
b. Besarnya rugi tembaga / belitan di sisi primer dapat diabaikan juga karena
I1 = Io, hal ini dikarenakan pada saat trafo dlm keadaan open circuit maka
besarnya I2 = 0 sehingga :
I1 = Io + I2`jika I2 = 0; maka I2` = 0 sehingga I1 = Io
Besar dari Io akan sangat kecil dibandingkan arus nominal dari trafo (5% -
10% In) maka dari itu besarnya rugi tembaga di sisi primer dapat diabaikan.
Jadi, dari percobaan open circuit dapat disimpulkan poin-poin sebagai berikut
 Pengukuran open circuit dilakukan dilakukan pada kondisi transformator pada
sisi sekunder tanpa beban.
 Pengukuran ini dilakukan untuk menentukan nilai parameter transformator Rc
(Rugi Histerisis dan Rugi Arus Eddy) dan Xm (Rugi Magnetisasi)
 Pengukuran dilakukan menghubungkan sisi primer dengan sumber tegangan
Vo
 Arus yang mengalir diukur dengan power meter dan diperoleh besar arus Io
 Daya yang masuk diukur dengan power meter dan diperoleh besar P. Daya
yang terukur pada power meter adalah nilai dari rugi inti besi (P open circuit =
P rugi inti besi)

Setelah mendapatkan nilai rugi inti besi pada transformator 3 fasa, harus
disesuaikan dengan standard yang telah ditetapkan seperti pada SPLN no 50
tahun 1997 menetapkan standar rugi daya pada trafo distribusi besarnya ≤ 2%.
Penetapan besar rugi-rugi daya pada trafo ini dimaksudkan agar tidak
menyebabkan daya listik yang dibangkitkan terbuang pada sisi yang tidak
dikehendaki. Dengan penetapan ini pula
bisa ditentukan kondisi trafo yang masih layak digunakan dan tidak.

Pada pengujian transformator 3 fasa open circuit parameternya dengan LV in


D dan LV in Y didapatkan rumus perhitungan sebagai berikut.
3. Prosedur
Percobaan A.
Gambar Percobaan
Percobaan open circuit pada tranformator 3 fasa dilakukan dengan cara
step up dengan hubungan Yy & Yd.

 Hubungan Yy

 Hubungan Yd
B. Daftar Peralatan
1. Transformator 3 Fasa
2. Voltmeter
3. Power Meter
4. Kabel Jumper
C. Langkah Percobaan
1. Persiapkan alat dan bahan
2. Periksa dan kalibrasi terlebih dahulu alat yang digunakan
3. Rangkai Peralatan sesuai gambar diatas dan transformator
dirangkai dengan hubungan Yy & Yd
4. Beri tegangan nominal (…..) pada sisi primer (incoming) dan biarkan
sisi sekunder terbuka
5. Ukur tegangan pada sisi HV dan LV
6. Ukur arus dengan power meter pada masing masing fasa pada sisi
primer
7. Daya yang terukur pada power meter adalah nilai dari rugi inti besi
(P open circuit = P rugi inti besi)
8. Hasil pengukuran dicatat pada tabel pengukuran
LV (V) I Line/Fasa (A) HV (V) P (Watt)
r-s s-t r-t r s t r-s s-t r-t r s t

r-n s-n t-n - - - r-n s-n t-n P Total (Watt)


- - -

4. Data Hasil Percobaan


 Tabel Hasil Percobaan Yy

 Tabel hasil percobaan hubungan Yd


LV (V) I Fasa (A) HV (V) P (Watt)
r-s s-t r-t r- s-t r-t r-s s-t r-t r s t
s

r s t r-n s-n t-n P Total (Watt)

5. Analisa
6. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai