AMPEREMETER SEARAH
Disusun oleh :
IK-1B
SEMARANG
2013
JOB 7
AMPEREMETER SEARAH
I. TUJUAN
B. Penggunaan Amperemeter
Tindakan pencegahan yang harus diperhatikan bila menggunakan sebuah ampermeter
adalah:
1. Jangan sekali-kali menghubungkan ampermeter ke sumber tegangan. Karena
tahanannya yang rendah dia akan mengalirkan arus yang tinggi sehingga merusak alat
tersebut. Sebuah ampermeter harus selalu dihubungkan seri terhadap beban yang
mampu membatasi arus.
2. Periksa polaritas yang tepat. Polaritas yang terbalik menyebabkan defleksi yang
berlawanan yang dapat merusak jarum penunjuk.
3. Bila menggunakan alat ukur rangkuman ganda, mula-mula gunakan rangkuman yang
tertinggi; kemudian turunkan sampai diperoleh defleksi yang sesungguhnya. Untuk
memperbesar ketelitian pengukuran, gunakan rangkuman yang menghasilkan
pembacaan terdekat ke skala penuh.
- Atur knob pemilih cakupan mendekati cakupan yang tepat atau di atas cakupan yang
diprediksi berdasarkan perhitungan arus secara teori.
- Bila yakin rangkaian telah benar, hidupkan sumber tegangan dan baca gerakan jarum
penunjuk pada skala V dan A. Hasil pembacaan yang baik bila posisi jarum lebih besar
dari 60% skala penuh meter.
- Bila simpangan terlalu kecil, lakukan pengecekan apakah cakupan sudah benar dan
pembacaan masih dibawah cakupan pengukuran di bawahnya bila ya, matikan power
supply pindahkan knob pada cakupan yang lebih kecil.
- Nyalakan kembali sumber tegangan baca jarum penunjuk hingga pada posisi yang
mudah dibaca.
III. ALAT
1 amperemeter
3 resistor : 100 Ω, 470 Ω, 1 kΩ, 10 k Ω
1 buah powersupply
10 buah kabel hubung
i1 i2
A R1 A
R2
i3
A
A R1
R2
R1 A
R2
R1
R2
A
I1
R1 R2
A
I2
R1 R2
I3 R1
R2
V. LANGKAH KERJA
a. Membuat rangkaian seperti gambar.
b. Mengukur arus i1, i2, i3 pada rangkaian seri pada beberapa BU dan beberapa nilai
tegangan sumber sambil mengamati posisi jarum dan mencatat hasilnya pada table.
c. Mengukur arus i1, i2, i3 pada rangkaian pararel pada beberapa BU dan beberapa nilai
tegangan sumber sambil mengamati posisi jarum dan mencatat hasilnya pada table.
d. Menghitung arus-arus tersebut pada beberapa tegangan sumber.
VI. DATA PERCOBAAN
Pembahasan tabel 1 :
Pada tabel satu, digunakan resistansi bernilai 470 Ω dan 100 Ω dipasang secara seri.
Batas Ukur
Vs I Batas Ukur 30 mA Batas Ukur 0,3 A
T P PJ T P L
I1 8,8 9 L 8,8 10 L
5 I2 8,8 9 L 8,8 10 L
I3 8,8 9 L 8,8 10 L
I1 17,5 17 C 17,5 20 L
10 I2 17,5 17 C 17,5 17 L
I3 17,5 17 C 17,5 17 L
I1 26 25 R 26 25 L
15 I2 26 25 R 26 25 L
I3 26 26 R 26 25 L
- Sumber tegangan 5 volt pada pada arus i1, dimana amperemeter di rangkai secara seri
setelah positif baterai :
Di cari besar arus listriknya menggunakan amperemeter dengan batas ukur 30 mA terbaca
arus yang mengalir sebesar 9 mA dengan posisi jarum terletak di sebelah kiri.
Di cari besar arus listriknya menggunakan amperemeter dengan batas ukur 0,3 A terbaca arus
yang mengalir sebesar 10 mA dengan posisi jarum terletak di sebelah kiri.
- Sumber tegangan 5 volt pada pada arus i2, dimana amperemeter di rangkai secara seri
diantara nilai resistansi 100 Ω dan 470 Ω :
Di cari besar arus listriknya menggunakan amperemeter dengan batas ukur 0,3 A terbaca arus
yang mengalir sebesar 10 mA dengan posisi jarum terletak di ssebelah kiri.
- Sumber tegangan 5 volt pada pada arus i3, dimana amperemeter di rangkai secara seri
setelah kutub negatif baterai :
Di cari besar arus listriknya menggunakan amperemeter dengan batas ukur 30 mA terbaca
arus yang mengalir sebesar 9 mA dengan posisi jarum terletak di sebelah kiri.
Di cari besar arus listriknya menggunakan amperemeter dengan batas ukur 0,3 A terbaca arus
yang mengalir sebesar 10 mA dengan posisi jarum terletak di sebelah kiri.
- Sumber tegangan 10 volt pada pada arus i1, dimana amperemeter di rangkai secara
seri setelah positif baterai :
= 17,5 mA
Di cari besar arus listriknya menggunakan amperemeter dengan batas ukur 30 mA terbaca
arus yang mengalir sebesar 17 mA dengan posisi jarum terletak di sebelah kiri.
Di cari besar arus listriknya menggunakan amperemeter dengan batas ukur 0,3 A terbaca arus
yang mengalir sebesar 17 mA dengan posisi jarum terletak di sebelah kiri.
- Sumber tegangan 10 volt pada pada arus i2, dimana amperemeter di rangkai secara
seri diantara nilai resistansi 100 Ω dan 470 Ω :
= 17,5 mA
Di cari besar arus listriknya menggunakan amperemeter dengan batas ukur 30 mA terbaca
arus yang mengalir sebesar 17 mA dengan posisi jarum terletak di sebelah kiri.
Di cari besar arus listriknya menggunakan amperemeter dengan batas ukur 0,3 A terbaca arus
yang mengalir sebesar 17 mA dengan posisi jarum terletak di ssebelah kiri.
- Sumber tegangan 10 volt pada pada arus i3, dimana amperemeter di rangkai secara
seri setelah kutub negatif baterai :
= 17,5 mA
Di cari besar arus listriknya menggunakan amperemeter dengan batas ukur 30 mA terbaca
arus yang mengalir sebesar 17 mA dengan posisi jarum terletak di sebelah kiri.
Di cari besar arus listriknya menggunakan amperemeter dengan batas ukur 0,3 A terbaca arus
yang mengalir sebesar 17 mA dengan posisi jarum terletak di sebelah kiri.
- Sumber tegangan 15 volt pada pada arus i1, dimana amperemeter di rangkai secara
seri setelah positif baterai :
Di cari besar arus listriknya menggunakan amperemeter dengan batas ukur 30 mA terbaca
arus yang mengalir sebesar 25 mA dengan posisi jarum terletak di sebelah kanan.
Di cari besar arus listriknya menggunakan amperemeter dengan batas ukur 0,3 A terbaca arus
yang mengalir sebesar 25 mA dengan posisi jarum terletak di sebelah kiri.
- Sumber tegangan 15 volt pada pada arus i2, dimana amperemeter di rangkai secara
seri diantara nilai resistansi 100 Ω dan 470 Ω :
= 26 mA
Di cari besar arus listriknya menggunakan amperemeter dengan batas ukur 30 mA terbaca
arus yang mengalir sebesar 25 mA dengan posisi jarum terletak di sebelah kanan.
Di cari besar arus listriknya menggunakan amperemeter dengan batas ukur 0,3 A terbaca arus
yang mengalir sebesar 25 mA dengan posisi jarum terletak di sebelah kiri.
- Sumber tegangan 15 volt pada pada arus i3, dimana amperemeter di rangkai secara
seri setelah kutub negatif baterai :
= 26 mA
Di cari besar arus listriknya menggunakan amperemeter dengan batas ukur 30 mA terbaca
arus yang mengalir sebesar 26 mA dengan posisi jarum terletak di sebelah kanan.
Di cari besar arus listriknya menggunakan amperemeter dengan batas ukur 0,3 A terbaca arus
yang mengalir sebesar 25 mA dengan posisi jarum terletak di sebelah kiri.
Pembahasan tabel 2 :
Pada tabel dua, digunakan resistansi bernilai 1 kΩ dan 10k Ω dipasang secara
pararel.
Batas Ukur
Vs I Batas Ukur 30mA Batas Ukur 0,3 A
T P PJ T P PJ
I1 5,5 6 L 5,5 10 L
5 I2 5 6 L 5 10 L
I3 0,5 0,5 L 0,5 3 L
I1 11 11 C 11 20 L
10 I2 10 11 C 10 10 L
I3 1 1 L 1 3 L
I1 16,5 16 C 16,5 30 L
15 I2 15 16 C 15 20 L
I3 1,5 2 L 1,5 3 L
- Sumber tegangan 5 volt pada pada arus i1, dimana amperemeter di rangkai secara
pararel setelah positif baterai :
Di cari besar arus listriknya menggunakan amperemeter dengan batas ukur 30 mA terbaca
arus yang mengalir sebesar 6 mA dengan posisi jarum terletak di sebelah kiri.
Di cari besar arus listriknya menggunakan amperemeter dengan batas ukur 0,3 A terbaca arus
yang mengalir sebesar 10 mA dengan posisi jarum terletak di sebelah kiri.
- Sumber tegangan 5 volt pada pada arus i2, dimana amperemeter di rangkai secara
pararel diantara nilai resistansi 1 kΩ dan 10 kΩ :
Jadi :
i2 = 5 Ω
i3 = 0.5 Ω
Di cari besar arus listriknya menggunakan amperemeter dengan batas ukur 30 mA terbaca
arus yang mengalir sebesar 6 mA dengan posisi jarum terletak di sebelah kiri.
Di cari besar arus listriknya menggunakan amperemeter dengan batas ukur 0,3 A terbaca arus
yang mengalir sebesar 10 mA dengan posisi jarum terletak di sebelah kiri.
- Sumber tegangan 5 volt pada pada arus i3, dimana amperemeter di rangkai secara
pararel setelah negatif baterai :
Jadi :
i2 = 5 Ω
i3 = 0.5 Ω
Di cari besar arus listriknya menggunakan amperemeter dengan batas ukur 30 mA terbaca
arus yang mengalir sebesar 0,5 mA dengan posisi jarum terletak di sebelah kiri.
Di cari besar arus listriknya menggunakan amperemeter dengan batas ukur 0,3 A terbaca arus
yang mengalir sebesar 3 mA dengan posisi jarum terletak di sebelah kiri.
- Sumber tegangan 10 volt pada pada arus i1, dimana amperemeter di rangkai secara
pararel setelah positif baterai :
Di cari besar arus listriknya menggunakan amperemeter dengan batas ukur 30 mA terbaca
arus yang mengalir sebesar 11 mA dengan posisi jarum terletak di tengah.
Di cari besar arus listriknya menggunakan amperemeter dengan batas ukur 0,3 A terbaca arus
yang mengalir sebesar 20 mA dengan posisi jarum terletak di sebelah kiri.
- Sumber tegangan 10 volt pada pada arus i2, dimana amperemeter di rangkai secara
pararel diantara nilai resistansi 1 kΩ dan 10 kΩ :
Jadi
i2 = 11
i3 = 1
Di cari besar arus listriknya menggunakan amperemeter dengan batas ukur 30 mA terbaca
arus yang mengalir sebesar 11 mA dengan posisi jarum terletak di tengah.
Di cari besar arus listriknya menggunakan amperemeter dengan batas ukur 0,3 A terbaca arus
yang mengalir sebesar 10 mA dengan posisi jarum terletak di tengah.
- Sumber tegangan 10 volt pada pada arus i3, dimana amperemeter di rangkai secara
pararel setelah negatif baterai :
Di cari besar arus listriknya menggunakan amperemeter dengan batas ukur 0,3 A terbaca arus
yang mengalir sebesar 3 mA dengan posisi jarum terletak di sebelah kiri.
- Sumber tegangan 15 volt pada pada arus i1, dimana amperemeter di rangkai secara
pararel setelah positif baterai :
Di cari besar arus listriknya menggunakan amperemeter dengan batas ukur 30 mA terbaca
arus yang mengalir sebesar 16 mA dengan posisi jarum terletak di tengah.
Di cari besar arus listriknya menggunakan amperemeter dengan batas ukur 0,3 A terbaca arus
yang mengalir sebesar 30 mA dengan posisi jarum terletak di sebelah kiri.
- Sumber tegangan 15 volt pada pada arus i2, dimana amperemeter di rangkai secara
pararel diantara nilai resistansi 1 kΩ dan 10 kΩ :
Jadi :
i2 = 15 Ω
i3 = 1.5 Ω
Di cari besar arus listriknya menggunakan amperemeter dengan batas ukur 30 mA terbaca
arus yang mengalir sebesar 16 mA dengan posisi jarum terletak di tengah.
Di cari besar arus listriknya menggunakan amperemeter dengan batas ukur 0,3 A terbaca arus
yang mengalir sebesar 20 mA dengan posisi jarum terletak di sebelah kiri.
- Sumber tegangan 15 volt pada pada arus i3, dimana amperemeter di rangkai secara
pararel setelah negatif baterai :
Jadi :
i2 = 15 Ω
i3 = 1.5 Ω
Di cari besar arus listriknya menggunakan amperemeter dengan batas ukur 30 mA terbaca
arus yang mengalir sebesar 2 mA dengan posisi jarum terletak di sebelah kiri.
Di cari besar arus listriknya menggunakan amperemeter dengan batas ukur 0,3 A terbaca arus
yang mengalir sebesar 3 mA dengan posisi jarum terletak di sebelah kiri.
VIII. PERTANYAAN
1. Bandingkan hasil praktik dan teori
2. Jelaskan pemilihan BU yang tepat (hasil praktik dekat dengan teori)
3. Dimana posisi jarum untuk data yang valid (terukur dekat dengan terhitung)
4. Bagaimana mengatasi arah gerak jarum meter bila terbalik?
5. Carilah rumus untuk mendapatkan nilai terukur dari variable : PJ, BU, dan SP
IX. KESIMPULAN
1. Untuk menghitung arus listrik melaui alat ukur harus diperhatikan pemilihan
batas ukur yang tepat. Apabila arus yang kita ukur itu besar, maka kita
gunakan batas ukur yang besar. Apabila arus kita yang kita ukur keci, maka
kita gunakan batas ukur yang kecil pula, agar tingkat ketelitian lebih akurat
dan presentase kesalahan yang terjadi kecil.
Dalam percobaan ini, batas ukur yang valid adalah 0,3 mA
2. Kita harus memperhatikan dalam membuat rangkaian listrik, apabila posisi
penunjuk jarum terbalik, kita harus mengubah rangkaian tersebut karena posisi
jarum menunjukkan susunan rangkaian yang salah.
3. Dalam setiap percobaan menggunakan amperemeter kita perlu melakukan
kalibrasi atau membuat nol ampere, agar hasil yang kita peroleh akurat.
X. DAFTAR PUSTAKA
http://elektronika-dasar.web.id
XI. LAMPIRAN
1. Hasil perbandingan
2. Pemilihan BU yang tepat yaitu menggunakan batas ukut 30 mA, karena memiliki
presentase kesalahan yang lebih kecil daripada menggunakan batas ukur 0,3 A.
Cara menghitung presentase kesalahan :
- Presentase kesalahan pada BU = 30 mA
Keterangan :
Keterangan :
3. Posisi jarum untuk data yang valid yaitu posisi jarum yang berada tepat pada bar,
sehingga tidak ada nilai desimal yang dikira-kira hasilnya oleh pembaca.
4. Cara mengatasi arah gerak jarum meter bila terbalik adalah dengan mengganti
susunan rangkaian, karena arah gerak jarum meter itu terbalik karena rangkaian
listrik yang kita susun salah.
5. Rumusnya :
Gambar praktikum :