Anda di halaman 1dari 4

Globalisasi merupakan suatu kehidupan ekonomi dimana tidak adanya Batasan atau hambatan dalam

perdagangan dengan negara-negara lain, baik dalam hal produksi, investasi, dan perdagangan. Secara
lebih luas dapat dikatakan bahwa globalisasi merupakan hubungan antarperusahaan pada berbagai
negara baik secara langsung maupun tidak langsung melalui berbagai media.

Ekspor merupakan kegiatan menjual jasa atau barang keluar negeri, aktivitas ini biasanya terjadi Ketika
suatu negara mampu memproduksi suatu produk dalam jumlah besar dan kebutuhan di dalam negeri
sudah cukup.

Impor merupakan kegiatan membeli jasa atau barang dari luar negeri, aktivitas ini biasanya dilakukan
untuk barang atau jasa yang tidak bisa atau sedikit di produksi didalam negeri.

Pasar bebas terjadi dikarenakan adanya globalisasi yang menyebabkan tidak adanya batasan atau
hambatan dalam perdagangan antar negara. Penjual dan pembeli bebas menjual dan membeli barang
dan/atau jasa yang dibutuhkannya, sehingga terjadilah ekspor dan impor antar negara.
Persaingan dan Harga Produk yang Tidak Stabil

Bukan hanya masalah di lahan, petani juga dihadapkan dengan pasar yang kian ketat
persaingannya. Tak jarang harga jual dari petani merosot sehingga menyebabkan kerugian yang
besar. Belum lagi masa pandemi covid-19 yang belum usai ini membuat harga produk tidak
stabil.

Selain itu, beberapa produk tani bersifat musiman. Artinya, produk hanya mencukupi kebutuhan
pada waktu tertentu saja. Saat hasil panen melimpah, harga produk akan jatuh. Sebaliknya, saat
pasokan terbatas justru akan terjadi lonjakan harga.

Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah penggudangan hasil panen. Namun, hal itu tentu
memerlukan modal yang lebih guna perawatan pasca panen dan pemeliharaan gudang.

[Baca juga: Ini Alasan Kenapa Anda Harus Investasi di Sektor Pertanian]

Permodalan Terbatas

Permodalan sering menjadi masalah umum petani. Terlebih jika petani mengalami gagal panen
karena kendala alam atau serangan hama dan penyakit. Belum lagi jika harga produk sedang
anjlok. Hal ini membuat banyak petani tidak memiliki modal untuk melanjutkan usaha taninya.

Permasalahan yang saya temui dalam sektor pertanian adalah harga produk pertanian yang tidak stabil.
Harga produk pertanian saat musim panen menjadi rendah, sedangkan saat tidak musim panen harga
produk menjadi tinggi sementara untuk merawat produk pertanian untuk tetap baik saat tidak musim
panen itu memerlukan biaya tambahan dan sulit untuk berhasil. Pertanian sangat dipengaruhi iklim,
cuaca, kondisi tanah dan faktor eksternal lainnya, sehingga keadaan harga yang tidak stabil ini
menimbulkan kerugian bagi petani. Pendapatan petani atas usaha tani yang dilakukannya tidak cukup
untuk memenuhi kebutuhan pokok, sehingga modal untuk meneruskan usaha tani sulit untuk
didapatkan.

Menurut saya, kebijakan yang baik untuk memecahkan masalah ini ada kebijakan harga untuk produk
pertanian. Kebijakan harga ini dapat menyebutkan harga minimal dan maksimal suatu produk pertanian
namun tetap dengan mempertimbangkan kesejahteraan petani maupun masyarakat lain sebagai
konsumen produk pertanian. Harga yang ditetapkan sebagai standar harus mampu memenuhi
kebutuhan petani dan tidak menyulitkan masyarakat dengan harga yang terlalu mahal.

Profesi yang cocok untuk kepribadian Openness to Experience adalah Pemilik usaha rintisan (start up)
dan pekerja seni. Dalam menjalankan usaha rintisan diperlukan kesiapan menghadapi situasi yang
dinamis sehingga harus selalu terbuka dengan hal baru, siap dengan perubahan dan tantangan. Owner
Perusahaan Start Up harus berani mengambil risiko dari setiap keputusan yang dibuat dalam rangka
mengembangkan dan mempertahankan usaha yang telah dibangun. Untuk itu, seseorang harus memiliki
kepribadian ini untuk berhasil menjadi seorang perintis usaha. Selain perintis usaha, profesi yang sesuai
untuk kepriadian ini adalah profesi dibidang seni, misalnya desainer busana. Desainer busana dituntut
untuk selalu terbuka akan hal baru yang sedang menjadi tren, mampu menerima dan menghasilkan
karya sesuai dengan permintaan klien yang terkadang sulit untuk diterapkan. Desainer busana yang
sukses juga harus berani mengambil resiko jika ingin mengembankan usahanya, missal ingin melaju ke
kancah internasional maka harus mengeluarkan modal lebih dalam hal marketing produk atau jasa yang
ditawarkan.

Apa yang disebut dengan pusat pertanggung jawaban? Ada berapa macam pusat
pertanggung jawaban?

Jelaskan perbedaan antara keputusan terstruktur (structured decision), keputusan setengah


terstruktur (semi structured decision), dan keputusan tidak terstruktur (unstructured
decision). Berikan contoh untuk masing-masing jenis keputusan.

1. Yang dimaksud dengan Pusat pertanggungjawaban adalah bagian atau unit organisasi yang
dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab terhadap unit yang dipimpinnya. Ada 4
jenis pusat pertanggungjawaban dakam sistem pengendalian manajemen yang dapat
dikelompokkan menjadi pusat biaya, pusat pendapatan, pusat laba, dan pusat investasi.
a. Pusat Biaya, merupakan pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya dinilai
berdasarkan biaya pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya. Pusat biaya mengolah
masukan/input dan menghasilkan keluaran/output, namun output tidak digunakan
sebagai dasar pengukuran keberhasilan.
b. Pusat Pendapatan, merupakan pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya
dinilai berdasarkan pendapatan usaha pertanggungjawaban yang dipimpinnya. Pusat
pendapatan ini sebenarnya juga Pusat Biaya namun yang digunakan sebagai pengukur
keberhasilan manajer adalah pendapatan/output.
c. Pusat Laba, merupakan pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya diukur
dengan menghitung selisih antara pendapatan dengan biaya dalam menghasilkan
keluaran dari masukan.
d. Pusat Investasi, merupakan pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya dinilai
berdasarkan laba yang dihasilkan dikaitkan dengan investasi yang ditanamkan pada
pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya.

2. Perbedaan Keputusan Terstruktur, Keputusan Setengah Terstruktur, dan Keputusan Tidak


Terstrukur, sebagai berikut :
a. Keputuan terstruktur :
 Terjadi berulang-ulang dan rutin
 Dapat diprogram
 Biasanya dilakukan pada manajemen tingkat bawah
Contoh : pembelian bahan baku untuk persediaan yang dilakukan sebulan sekali
b. Keputusan setengah Terstruktur :
 Sebagian berulang-ulang, Sebagian rutin, Sebagian tidak terstruktur
 Sebagian dapat di program, Sebagian tidak
 Rumit dan butuh analisis terperinci
Contoh : Pembelian mesin baru untuk meningkatkan produksi yang
membutuhkan perhitungan terperinci apakah dengan pembelian ini
menguntungkan atau tidak
c. Keputusan Tidak Terstruktur :
 Tidak berulang-ulang dan tidak selalu terjadi
 Keputusan pada manajemen tingkat atas
 Informasi sulit didapatkan
 Pengalaman manajer sangat penting dalam pengambilan keputusan
Contoh : Dalam keadaan hampir pailit, manajer memutuskan untuk melakukan
merger dengan perusahaan lain dengan keadaan yang lebih baik

Sumber : BMP EKMA4434/3 sks/ Modul 3/ Hal. 3.5-3.7


http://wirandi007.blogspot.com/2017/10/tipe-tipe-keputusan-dan-contoh-kasus.html
https://muhariefeffendi.files.wordpress.com/2018/07/spm-struktur-proses-sistem-pengendalian-
manajemen.pdf.

Anda mungkin juga menyukai