KEPUTUSAN
(Tugas Mata Kuliah Management Accounting)
DISUSUN OLEH :
KELAS AKT 6
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2017
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur hanya milik Allah SWT. Hanya karena
izin-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Tak
lupa kami kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh
insan yang dikehendaki-Nya.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Biaya
Relevan
2. Untuk mengetahui apa saja tugas manajer
3. Untuk mengetahui Bagaimana perhitungan dalam
pengambilan keputusan menolak atau menerima order
khusus
4. Untuk mengetahui Bagaimana perhitungan dalam
pengambilan keputusan kebijakan harga
5. Untuk mengetahui Bagaimana perhitungan dalam
pengambilan keputusan membuat sendiri atau membeli
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
4) Menentukan laba pada keterbatasan kapasitas
4
Biaya relevan hakikatnya adalah informasi relevan tentang biaya,
artinya data historis biaya yang diolah oleh menjadi suatu informasi yang
disajikan kepada manajemen untuk mengambil keputusan.
Tabel 7.1
5
Biaya overhead pabrik tetap dikatagorikan sebagai beban (expenses)
terhadap pendapatan perusahaan.
Jika harga order khusus lebih besar daripada harga pokok produksi
variabel (variable costing atau direct costing), maka akan menambah laba
operasi, dan itu berarti order khusus harus diterima dengan catatan bahwa
biaya-biaya yang lainnya tidak berubah (biaya pemasaran dan biaya
administrasi baik variabel maupun tetap.
Tabel 7.2
1. AVC = average variable cost; AFC = average fixed cost; TFC = total
fixed cost
6
unit dengan harga Rp 30 per unit. Dengan demikian ia dapat memenuhi
order khusus 400 unit dengan harga Rp 15 per unit agar kapasitas
pabriknya bisa dipakai penuh. Apakah order khusus diterima atau ditolak?
Keterangan Rp
Penjualan (1.100 x 30) + (400 x 15) 39.000
Harga pokok penjualan (1.500 x 16) 24.000
Laba kotor 15.000
Beban pemasaran (1.100 x 2) + 4000 6.200
Beban administrasi (1.100 x 1) + 2000 3.100
Laba operasi 5.700
Keterangan Rp
Penjualan (1.100 x 30) 33.000
Harga pokok penjualan (1.100 x 16) 17.600
Laba kotor 15.400
Beban pemasaran (1.100 x 2) + 4000 6.200
Beban administrasi (1.100 x 1) + 2000 3.100
Laba operasi 6.100
Kesimpulan:
Terjadi penurunan laba operasi Rp 400 yaitu (Rp 6.100 – Rp 5.700), maka
order khusus ditolak.
1) Penurunan laba Rp 400 itu adalah dari persediaan akhir barang jadi
400 unit (Rp 15 – Rp 16) = -Rp 400, di mana Rp 12 adalah harga
7
pokok produksi menurut direct costing (biaya bahan langsung +
biaya upah langsung + biaya overhead variabel = 5+4+3) dan Rp
16 menurut full costing (biaya bahan langsung + biaya upah
langsung + biaya overhead variabel + biaya overhead tetap =
5+4+3+4).
2) Dengan menggunakan perhitungan Full Costing, maka keputusan:
Menolak order khusus, karena terjadi penurunan laba Rp 400.
Keterangan Rp
Penjualan (1.100 x 30) + (400 x 15) 39.000
Harga pokok penjualan (1.500 x 12) 18.000
Margin kontribusi kotor 21.000
Beban pemasaran (1.100 x 2) 2.200
Beban administrasi (1.100 x 1) 1.100
Margin kontribusi 17.700
Biaya tetap 10.000
Laba operasi 7.700
Keterangan Rp
Penjualan (1.100 x 30) 33.000
Harga pokok penjualan (1.100 x 12) 13.200
Margin kontribusi kotor 19.800
Beban pemasaran (1.100 x 2) 2.200
Beban administrasi (1.100 x 1) 1.100
Margin kontribusi 16.500
Biaya tetap 10.000
8
Laba operasi 6.500
Kesimpulan:
9
3) Perubahan harga
Dalam dunia bisnis tidak ada yang tetap sepanjang waktu, terutama
masalah harga. Perubahan itu disebabkan oleh berbagai faktor antara lain
10
faktor ekonomi, sosial dan politik. Khusus mengenai harga, dapat berubah
karena disebabkan oleh:
Ilustrasi
Tabel 7.3. struktur Biaya (kapasitas Nomal = 1.000 output)
Keterangan Biaya Total biaya Biaya tetap
variabel per tetap (Rp) per unit (Rp)
unit (Rp)
Biaya bahan 5 0 0
langsung
11
Biaya upah 4 0 0
langsung
Biaya overhead 3 4.000 4
pabrik
Biaya pemasaran 2 4.000 4
Biaya administrasi 1 2.000 2
Jumlah 15 10.000 10
12
Biya total per unit adalah Rp 15 ditambah (10.000/ 1.000) = Rp
25 per unit. Jika manajemen memutuskan rencana laba 10 %
dari jumlah tersebut, maka harag sebesar 25 +10%(25) = Rp
27,50.
Keterangan 7.4
1. Biaya tetap yang dapat dihindarkan = avoidable fixed
cost
2. Biaya tetap yang tidak dapat dihindarkan = unavoidable
fixed cost
13
3. Jika kerugian lebih besar daripada biaya tetap yang tidak
dapat dihindarkan, makadivisi yang rugi harus ditutup,
karena akan mengurangi otal laba.
14
Laba operasi 100 50 10 160
15
2.7 Membuat Sendiri atau Membeli
16
dihapuskan itu jumlahnya kecil, maka biaya relevan perusahaan
tersebut makin kecil dan sebaliknya. Perilaku biaya tetap overhead
pabrik sangat penting dalam masalah ini. Kosekuensi keputusan itu
berdasar konsep biaya relevan adalah sebagai berikut.
17
Tabel 2.10 Biaya Relevan
Membeli 1.000
Membeli Membeli unit dan
1.000 unit 1.000unit peralatan
Keterangan Membuat dan dan digunakan
sendiri peralatan menyewakan memproduksi
(Rp) idie (Rp) peralatan produk lain
(Rp) (Rp)
Pendapatan 0 0 2.000 0
sewa
Margin 0 0 0 3.000
kontribusi
Biaya (14.000) 0 0 0
produksi
Biaya 0 (15.000) (15.000) (15.000)
membeli
Biaya relevan (14.000) (15.000) (13.000) (12.000)
18
lain untuk memperoleh hasil yang lebih baik dengan menggunakan
sumber daya terbatas. Dengan pengertian lain biaya kesempatan adalah
menolak hasil yang sudah pasti untuk mengejar hasil yang lebih besar
dimasa mendatang yang belum pasti.
19
rasional adalah memilih alternatif 2 karena margin kontribusinya
lebih besar dari pada alternatif 1 dan 3.
20
BAB III KESIMPULAN
21
DAFTAR PUSTAKA
22