Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

Suatu perjuangan ekonomi dalam mengemansipasi setiap Negara-negara berkembang di bidang


ekonomi terhadap Negara maju merupakan bagian dari fenomena kerja sama antar Negara
berkembang menjadi titik tolaknya, di masa banyak perkembangan ilmu dan teknologi atau yang
dikenal “IPTEK” menjadi salah satu aspek yang berkembang pada zaman globalisasi, hal ini
menjadi kesempatan untuk meningkatkan kerjasama dalam berbagai bidang. Dalam rangka
dukungan untuk melakukan dukungan pembangunan hal tersebut harus dilakukan untuk
melakukan pembangunan secara nasional yang dilakukan di Negaranya masing-masing. menjadi
suatu keharusan membuat mekanisme pasar dalam melakukan hubungan aktifitas ekonomi yang
boleh diterima secara mendunia, mekanisme tersebut ialah ialah instumen yang efisisen untuk
mengadakan hubungan tersebut. Oleh karena itu, sebuah actor yang menjadi penting unutk
meningkatkan perkembangan ekonomi sesuai dengan harapan yang diimpikan Negara-negara
secara perdangan internasional.

Banyak Negara bahkan hampir seluruhnya pasti beramai-ramai untuk memajukan ekonomi
dalam negaranya dengan mempromosikan dan memberitakan serta menunjukkan hal-hal yang
berpotensi dalam diri mereka yang ada di negeri mereka masing-masing, misalnya saja beberapa
Negara di benua asia dan afrika dalam segi ekonomi mereka memiliki berbagai potensi yang
begitu beragam dan juga dalam segi aspek lainnya seperti segi poltik, budaya, dan juga SDAnya.
Dengan berbagai hubunga yang dibuka antar Negara baik itu hubungan bilateral maupun
multilateral dapat menjadi media untuk Negara-negara dalam membuka peluang dengan hal-hal
potensial yang akan ditunjukkan. Banyak masyarakat pastinya sudah memiliki stigma bahwa
afrika adalah Negara yang miskin, tandus, dan tidak memiliki sumber daya alam, sehingga
membuat banyak investor dari Negara asing tidak berminat untuk menanam modalnya dalam
rangka memulai bisnis di Negara tersebut. Padahal ini tidak sepenuhnya benar, di lain hl
sebenarnya afrika memiliki banyak potensi yang tersimpan dan belum terolah dengan baik dan
maksimal sehingga tidak ada hal yang menonjol dan dapat digunakan di Negara tersbut. Afrika
termasuk Negara terkaya yang banyak terkandung sumber daya mineral dan juga memiliki
populasi manusia hingga satu miliar jiwa.

Adanya kemenarikan satu aspek Negara afrika tersebut dalam perkembangannya di bidang
ekonnomi dan politik dinamikanya, Dalam sisi lain seperti Negara china dan india telah melihat
adanya alternate lain dalam mengembangkan ekonomi sebagai Negara emerging market, adaya
kepentingan pasar yang bisa diwujudkan dan menjadi hal yang penting bagi Negara china dan
india dalam kerjasamanya dengan Negara afrika. Namun demikian Indonesia dalam
mengembangkan kesempatannya untuk ekspor non-migasnya pada Negara afrika masih amat
besar dalam potensinya dan peluang Indonesia untuk menjalani kegiatan ekonomi tersebut.
Karena adanya kesadaran yang dimiliki para pemimpin afrika dalam menjalani hubungan
perdagangan antar Negara dan melakukan kerja sama ekonnomi menjadi suatu hal yang harus
bersifat knstruktif dan mendasar.

Indonesia dan salah satu Negara afrika yang berada di lokasi bagian timur, Ethiopia. Kerjasama
yang sudah dilakukan oleh Indonesia dengan Ethiopia sudah dijalin sejak tahun 1961 dan berlaku
resmi pada 1964. Pembukaan duta besar yang dilakukan Indonesia di negeri Ethiopia menjadi
bukti bahwa Indonesia sudah melakukan hubungan diplomatic dengan Negara tersebut,
kedutaaan tersebut terletak di salah satu lokasi di Negara Ethiopia yaitu kita Addis Ababa, yang
tidak lain adalah ibukota dari Ethiopia. Dan juga kedutaan besar Ethiopia rencana akan didirikan
di Indonesia, tepatnya di wilayah ibuota Jakarta, namun hal itu tidak dapat terealisasi atau tidak
terwujud karena masalah financial yang sedang dialami oleh Negara Ethiopia tersebut. Dan pada
tahun 2016, pemerintah Ethiopia melakukan tindakan lain sebagai alternatif bahwa kedutaannya
sudah ada di Indonesia yaitu dengan cara memberikan surat-surat kepercayaannya kepada
Presiden Republik Indonesia dengan tujuan telah ditempatkannya Resident Ambassador untuk
Indonesia,

Adanya perkembangan yang tampak positif dalam hubungan yang telah terjalin antar dua Negara
tersebut, dan dimulai pada saat itu Asia sebagai dasar dalam kemitraan ekonomi bagi Ethiopia
dalam memberikan pertumbuhan pada ekonominya dan hasilnya Ethiopia mendapat peningkatan
pada ekonomi dan pasar negaranya sekitar 11% dan hal lainnya seperti terjadinya Perubahan
secara reformasi pada aspek Investasi dan kebijakan Negara Ethiopia tersebut.

Dengan demikian Ethiopia menjadi Negara Afrika yang mendapat proses “growing market”
dengan nilai GDP $286 milliar, sehingga menjadi berdampak pada arus investasi, menjadikan
investor yakin dalam melakukan bisnis sehingga banyak investor yang datang ke Negara tersebut
dengan tujuan menanamkan modalnya dan perdagangan yang masuk, dengan tujuan semata-mata
untuk basis produksi dan entry point untuk pasar yang lebih luas.

Dalam melakukan kerjasama yang sangat efektif, Indonesia termasuk salah satu Negara
berkembang yang melakukan dan mewujudkannya, kegiatan ekspor adalah salah satu tujuan
Indonesia dalam melakukan hubungan diplomatic atau yang dikenal dengan hubungan bilateral.
Karena Ethiopia temasuk Negara “land locked” dan disamping hal itu ekonomi Ethiopia
mengalami peningkatan, namun karena Negara tersebut termasuk Negara “Land locked” jadi
memerlukan bantuan atau kerjasama dengan Negara lain, Dengan alasan inilah indonesia
memiliki peluang untuk masuk dan bermain dalam pasar Ethiopia.

Dalam negeri sendiri Ethiopia kesulitan untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya seperti
kebutuhan rumah tangga yaitu minyak goring, makanan-makanan olahan, kertas, dan kebutuhan
otomotif. Hal itu membuat Indonesia membuat Ethiopia sebagai pasar yang menjanjikan untuk
sebagai pangsanya, Negara Ethiopia termasuk Negara yang ketergantungan dengan impor dari
Negara lain, dari data tersebut menunjukkan Ethiopia memiliki ketergantungan hingga 80%
untuk barang konsumsinya sehari-hari. Ethiopia mengalami deficit ekonomi, dan Ethiopia
mendapatkan bantuan sosial dari beberapa lembaga seperti Bank dunia, USAID, JICA, dan
GNO. Ethiopia termasuk dalam Negara-negara yang disebut kelompok HIPC, yaitu Negara
miskin yang memiliki ketergantungan yang sangat tinggi kepada organisasi internasional,
Walaupun terlihat seperti itu, tetapi Ethiopia mencatat pergerakan ekonomi yang positif di mana
ada peningkatan yang cukup tinggi dalam sektor tersebu, di mana terdapat pertumbuhan 11%
rata rata-nya setiap tahun, GDP yang tumbuh sebesar 11,4% yang tercatat per tahun 2007. Sektor
yang menjadi tulang punggung dalam pertunbuhan ekonomi indonesia adalah sektor pertanian,
hal ini merupakan bagian dari kontribusi dalam memberikan 50% bagian dari total pendapatan
yang ada dan 85% dalam penyerapan tenaga kerja, dengan itu maka adanya indikasi bahwa
Perdagangan yang dimiliki Ethiopia termasuk dalam kategori yang baik.

Dilihat dari data statistic dalam perdagangan ekonomi yang dilakukan oleh kedua Negara
tersebut antara Indonesia-ethiopia telah memperlihatkan bahwa adanya peningkatan yang
lumayan tinggi yaitu pada 2009 tercatat bahwa nilai ekspor indonesia ke Ethiopia sebesar $75,25
juta, pada 2010 tercatat bahwa nilai ekspor Indonesia ke Ethiopia sebesar $914,5 juta, dan pada
2011 tercatat baha nilai ekspor Indonesia ke Ethiopia sebesar $107 juta, oleh karena itu kedua
Negara tersebut haruslah menjalani dan menjaga hubungan bilateral antar kedua Negara dan
Ethiopia juga harus menandatangi surat kerjasama antara 2 negara yang dilakukan tahun 2011,
surat tersebut merupakan surat yang membahas mengenai kerjasama antar 2 negara dalamm
perdagangan dan kerjasama ekonomi yang menjadi tekknik point utama.

Dalam melakukan kerjasama antar 2 negara tersebut pastinya dilandasi dengan ketentuan antar 2
negara dalam kebijakannya yaitu perdagangan luar negeri. Sehingga terdapat inti masalah yaitu
mengapa Indonesia dan Ethiopia melakukan kerjasama dan apa implikasinya dalam hubungan
diplomatic antara kedua Negara tersebut.

KERANGKA ANALISIS

Diplomasi ekonomi dapat dilihat sebagai cara untuk mencapai tujuan kebijakan ekonomi
nasional dengan mengimplementasikan instrumen dan sumber daya yang tersedia. Diplomasi
ekonomi menjadi bagian dari strategi nasional untuk ‘meningkatkan produktivitas.

Diplomasi ekonomi dapat didefinisikan sebagai upaya suatu negara untuk mencapai tujuan
ekonomi nasional dengan menggunakan alat dan sumber daya yang tersedia untuk itu. Hal ini
dapat berkaitan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan PDB bangsa.

Diplomasi ekonomi dapat dipandang sebagai sarana yang dengannya suatu bangsa dapat
mencapai tujuannya di bidang ekonomi dengan bantuan instrumen dan sumber daya yang
tersedia. Hal ini juga dapat berfungsi sebagai sarana untuk melaksanakan kebijakan peningkatan
pendapatan.

Menurut pandangan konvensional, ijazah di bidang ekonomi dapat digunakan oleh suatu bangsa
untuk mencapai tujuan nasionalnya melalui penggunaan instrumen dan sumber dayanya sendiri.
Ijazah di bidang ekonomi seringkali tampak tidak sesuai dengan upaya pemerintah untuk
meningkatkan taraf hidup nasional.

Di masa lalu, diploma di bidang ekonomi dipandang sebagai ekspresi dari niat suatu bangsa
untuk mencapai tujuan nasional utama dengan memanfaatkan alat dan sumber daya yang tersedia
untuk itu. Saat ini, diploma di bidang ekonomi dianggap sebagai bagian integral dari upaya
pemerintah untuk meningkatkan produktivitas.

Ijazah di bidang ekonomi biasanya digunakan untuk membantu suatu negara mencapai tujuan
ekonomi nasionalnya dengan menggunakan alat dan sistem sumber daya yang sudah tersedia.
Ijazah di bidang ekonomi sering dikaitkan dengan keinginan pemerintah untuk "meningkatkan
pertumbuhan".

Biasanya, diploma di bidang ekonomi dipandang sebagai peluang bagi suatu negara untuk
memenuhi tujuan nasionalnya dengan menggunakan alat dan sumber daya yang tersedia. Ijazah
di bidang ekonomi telah muncul sebagai sinyal bagaimana pemerintah dapat meningkatkan
pembangunan nasional.

Konsep umum diplomasi dalam ekonomi adalah mendukung suatu bangsa dalam mencapai
tujuannya dengan menggunakan instrumen dan sumber daya yang tersedia. Diplomasi
merupakan ikatan dalam kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonominya.

Seperti praktik umum, diploma di bidang ekonomi dapat digunakan untuk mengimplementasikan
tujuan nasional melalui penggunaan instrumen dan sumber daya yang tersedia. Ijazah di bidang
ekonomi secara sederhana dapat digambarkan sebagai pedoman untuk membantu pemerintah
mencapai tujuannya dengan meningkatkan anggaran nasional.

Sebagai aturan umum, diplomasi di bidang ekonomi dapat dilihat sebagai sarana bagi negara-
negara untuk mencapai tujuan nasional mereka melalui penggunaan alat dan sumber daya yang
tersedia. Ijazah di bidang ekonomi juga dapat berfungsi sebagai proses peninjauan bagi
pemerintah untuk memperbaiki kebijakan sosial.

METODE PENELITIAN

Penulis dalam melakukan analisa dan menulis sebuah analisisnya mengenai sebuah diplomasi
Negara Indonsia dalam melakukan upaya untuk kerjasamanya pada perdagangan serta
implikasinya dalam hubungan diplomatik Indoneesia dan Ethiopia, penelitian kuantitatif sebagai
metode penelitian yang digunakan dalam metode penelitiannya. Penelitian tradisi tertentu yang
secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dan dalam kawasannnya sendiri
dan memiliki hubungan dengan orang-orang tersebut dan bahasanya dan peristilahnya. Metode
kasus tersebut akan menjawab peretanyaan bagaiman dan mengapa, yang akan mendorong dalam
perolehan fakta, dan menimbulkan perbedaan yang ada di teori dengan yang ada langsung di
lapangan, kemudian membua sebuah gagasan yang baru. Hal tersebut dapat menyumbangkan
hal-hal baru dalam perkembangan akademis.

BAB II

PEMBAHASAN

Hubungan kedua negara di bidang ekonomi cukup cerah. Minat untuk usaha Ethiopia untuk
belajar tentang produk Indonesia dan untuk berhubungan dengan perusahaan Indonesia untuk
mengambil koneksi bisnis yang tumbuh lebih kuat.

Hubungan kedua negara di bidang ekonomi cukup cerah. Minat bagi pengusaha Ethiopia untuk
memperoleh informasi tentang produk dan layanan mereka dari Indonesia, dan ikatan dengan
pengusaha / perusahaan di Indonesia untuk memfasilitasi ikatan bisnis yang berkembang pesat.

Baik Ethiopia maupun Indonesia memiliki banyak keuntungan di bidang ekonomi. Ethiopia
memiliki kesempatan untuk mendapatkan informasi tentang produk Ekspor dan melakukan
kontak bisnis dengan Indonesia untuk mengamankan hubungan bisnis yang lebih sehat dan lebih
menguntungkan.

Ada konvergensi ekonomi yang besar antara Ethiopia dan Indonesia. Bagi Ethiopia, mereka
perlu mempelajari produk-produk Indonesia dan menjalin komunikasi reguler dengan
perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk menjalankan bisnis dengan lebih efisien.

Terlepas dari gejolak ekonomi global, hubungan ekonomi Ethiopia dengan Indonesia
berkembang pesat. Duta Besar Ethiopia untuk Indonesia bermaksud untuk bertukar informasi
tentang barang dan jasa mereka dengan bisnis mana pun di Indonesia untuk memfasilitasi
hubungan bisnis yang lebih kuat.

Ekonomi Ethiopia dan Indonesia memiliki banyak kesamaan. EKspors menggunakan bisnis
Ethiopia untuk mendapatkan informasi tentang produk dan layanan Indonesia, sementara bisnis
Ethiopia berinteraksi terus-menerus dengan perusahaan Indonesia dalam upaya untuk membuat
kemitraan bisnis yang lebih menarik.

Dua negara memiliki tumpang tindih ekonomi yang signifikan. Ethiopia dan Indonesia bekerja
sama dalam mendistribusikan informasi barang dan peluang bisnis baru satu sama lain. Ethiopia
dan Indonesia bekerja sama untuk memperluas koneksi bisnis mereka.

Di bidang ekonomi, kedua negara saling bertukar informasi tentang barang dan jasa masing-
masing untuk meningkatkan perekonomian mereka. Selain itu, perusahaan Ethiopia harus mau
berkomunikasi secara efektif dengan perusahaan bisnis di Indonesia untuk membuat transaksi
bisnis lebih sukses.
Ekonomi ekonomi antara dua negara lebih cerah. Delegasi dari Ethiopia telah tiba di Jakarta
untuk mempelajari lebih lanjut tentang produk dan bahan yang diproduksi di Indonesia dan
untuk menjalin hubungan bisnis jangka panjang dengan perusahaan di Indonesia sehingga
hubungan mereka dapat berkembang.

Di bidang ekonomi, ada kesenjangan yang cukup besar antara kedua negara. Karena , pertukaran
informasi tentang produk dan jasa impor dari Indonesia sangat penting untuk mendapatkan bisnis
yang lebih global.

Hal-hal yang lebih menjelaskan tentang peluang dan hambatan Indonesia dengan Ethiopia

Hal-hal tentang peluang antara Indonesia dengan Ethiopia

1. Ethiopia yang sudah mengenal luas produk-produk indonesia yang sudah ada edarannya di
Negara Ethiopia, dengan alasan bahwa mutu dan harga yang sangat baik dalam memenuhi
kebutuhan konsumsi Negara Ethiopia
2. Adanya minat para pengusha Ethiopa dalam jumpa langsung dengan pengusaha-pengusaha
asal Indonesia karena ingin mengetahui lebih dalam mengenai produk-produk asal indonesia
sehingga terjadinya kontak bisnis yang semakin bertamabah pesat penigkatannya
3. Dalam masa waktu april 1998 sampai pada juli 2000, terdapat sejumlah 220 pengusaha asal
Ethiopia telah koneksi dengan para pengusaha atau perusahaan Indonesia yang berlangsung
di Addis Abba sebagai Ibukota Ethiopia
4. Dalam jumlah penduduk yang sangat tinggi, di mana menjadi Negara dengan jumlah
penduduk ketiga tertinggi di Afrika memiliki prospek cerah dalam perdagangannya
5. Banyak terdapat warga asing yang bekerja di Ethiopia guna membantu dan bekerja untuk
mengelola SDA-nya sehingga Ethiopia mendapatkan keuntungan dan warga asing mendapat
gaji dan pendapatan.
6. Cukup potensial mengenai pasar yang di kawasan regional, Hal itu merupakan sebab
Ethiopia merupakan anggota pasar bersama Afrika timur dan selatan.

Hal-hal tentang Hambatan antara Indonesia dengan Ethiopia

1. Kurang minatnya atau tidak sesuai dengan tujuan di mana nilai margin atau keuntungan yang
tidak terlalu besar dan jarak yang sangat jauh untuk berinvestasi di Ethiopia
2. Para pengusaha yang tidak tanggap atau kurang tanggap dalam meerespon keuntungan dalam
memperoleh kesempatan ekspor di Ethiopia
3. Kurangnya keagresifan dan penjajakan yang dilakukan pengusaha Indonesia, di mana tidak
ada strategi pemasaran atau lumpuhnya kerjasama yang dilakukan oleh pengusaha-pengusaha
Indonesia
4. Neegara-negara lain seperti china, Malaysia, dan jepang telah melakukan penjajakan terlebih
dulu, sehingga Indonesia menjadi kesulitan untuk kembali menguasai pangsa pasar di
Ethiopia
5. Sedikitnya informasi mengenai barang-barang local indonesia untuk diekspor ke Ehiopia

BAB III

KESIMPULAN

Intensitas kerjasama antara Indonesia dan Ethiopia di bidang perdagangan cukup tinggi.
Berdasarkan kemajuan dalam perdagangan antara Indonesia dan Ethiopia yang meningkat setiap
tahun. Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, ini adalah perkembangan yang sangat positif.

Dalam hal itu, Indonesia biasanya menganggap Ethiopia sebagai kekuatan yang harus
diperhitungkan. Dalam hal ini, Indonesia berulang kali mencoba menjalin hubungan kerja
dengan Ethiopia untuk membantu dan meningkatkan efisiensinya.

Kebutuhan Indonesia untuk produk-produk tertentu masih harus diimpor dari negara lain yang
harganya relatif tinggi. Jika beberapa produk impor tersebut bisa diimpor dari Ethiopia dengan
harga yang relatif lebih kompetitif, maka hal itu akan sangat membantu dan meningkatkan efisiensi
Indonesia. Begitupun sebaliknya, Ethiopia pun sampai saat ini terus mempererat hubungan kerja
sama dengan Indonesia untuk mencapai kebutuhan ekonomi masyarakat Ethiopia yang didapat dari
impor, karena barang/produk asal Indonesia memiliki harga yang terjangkau. Hal tersebut dapat
menambah kesejahteraan masyarakat Ethiopia itu sendiri mengingat daya beli masyarakat Ethiopia
rendah.
REFERENSI

Abusani Tanjung, Makalah Konsep Perdagangan Internasional, diakses dari


http://kumpulanmakalah94.blogspot.co.id/2015/08/makalah-konsep-perdagangan-internasional.html

Arystankulova, Gulsara. 2018. Economic Diplomacy-Important Component of Foreign Policy of Modern


State.
The Turkish Online Journal of Design, Art and Communication Special Edition.
Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementerian Luar Negeri. 2010.

Mencari Modalitas Baru: Economic Cooperation among Developing Countries (ECDC), Jakarta.
Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementrian Luar Negeri. 2012.

Peningkatan Hubungan R.I Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementerian Luar Negeri
RI. Exploring Africa: Mainstreaming Indonesia’s Economic Diplomacy in Non-traditional Markets.
Jakarta.

Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementerian Luar Negeri. 2010. Prospek NAASP
Sebagai Perekat Solidaritas dan Kerjasama Asia-Afrika. Jakarta. Baranay, Pavol. 2009. Modern
Economic Diplomacy. Latvia: Publications of Diplomatic Economic Club.

Berridge, G.R. 2010. Diplomacy: Theory and Practice, 2nd ed. New York: Palgrave.
Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI. Akses Menuju Gerbang Pasar
Dunia: Menguak Peluang Pasar Ethiopia. Volume 21.

Direktorat Afrika, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Kementerian Luar Negeri RI. 2009.
Perkembangan Terkini dan Profil Negara-Negara Afrika. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai