Metodologi yang dilakukan dalam analisis ini adalah bechmarking analysis. Bechmarking analysis adalah suatu
teknik pengukuran dengan membandingkan kualitas, produk, program, strategi ataupun nilai dengan
perbandingannya dengan menggunakan pengukuran standar atau pengukuran yang serupa dengan peernya
( Hoque, 2001). Tujuan bechmarking analysis adalah menentukan apa dan di mana perbaikan yang akan
dilakukan, melakukan analisis tentang bagaimana suatu organisasi melakukan perbaikan sesuai dengan
organisasi pembanding, dan menentukan perbandingan dengan peer terkait penilaian tertentu, atau
meningkatkan kinerja ( Hoque, 2001) .
Opsi pertama dilakukan dengan melakukan benchmarking kontribusi dengan negara-negara di kawasan regional
ASEAN. Ada lima negara di kawasan ASEAN yang pernah memberikan kontribusi untuk IDA, yaitu
Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Indonesia dan biasa disebut dengan negara ASEAN-5. Masing-
masing negara tersebut telah berkon- tribusi dengan jumlah yang berbeda-beda dan rasio terhadap GDP yang
berbeda-beda pula.
Berdasarkan analisis rasio dan benchmarking dengan emerging coun- tries, maka kontribusi Indonesia untuk
IDA Replenishment ke-18 dapat di-benchmarking berdasarkan rasio tersebut. Apabila GDP Indonesia pada
tahun 2017 diasumsikan sebesar US$ 861 miliar (World Bank), maka dengan rasio IDA Replenishment ke-17
sebesar 0,000099674, kontribu- si Indonesia dapat diusulkan sebesar US$85,8 juta (Alternatif 1). Dengan
asumsi kurs APBN 2017 sebesar Rp13.500 per US$, maka kontribusi Indonesia adalah senilai Rp1.158 miliar.
Penanaman modal atau investasi dapat dijelaskan dalam 3 (tiga) penger- tian: 1) suatu tindakan untuk membeli
saham, obligasi, atau surat pe- nyertaan lainnya; 2) suatu tindakan membeli barang modal; 3) peman- faatan
dana yang tersedia untuk produksi dengan pendapatan di masa yang akan datang. Investasi dapat diartikan
sebagai suatu kegiatan me nempatkan dana pada satu atau lebih dari suatu aset selama periode tertentu dengan
harapan dapat memperoleh penghasilan atau peningkat- an nilai investasi (Sari, 2015). Investasi dibedakan atas
investasi asing langsung (foreign direct inves tment) dan investasi portofolio (portfolio investment). Investasi
asing langsung meliputi investasi ke dalam aset-aset secara nyata, yaitu berupa pembangunan pabrik-pabrik,
pengadaan berbagai macam barang modal.