OLEH
10561053715
2021
i
STRATEGI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM PENERTIBAN
PEDAGANG KAKI LIMA DI KEC. BELOPA UTARA KAB. LUWU
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Studi dan Memperoleh Gelar
Sarjana Sosial (S.Sos)
Kepada
ii
iii
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Menyatakan bahwa benar skripsi ini adalah karya saya sendiri dan bukan hasil
plagiat dari sumber lain. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila
dikemudian hari ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik
berupa pencabutan gelar akademik dan pemberian sanksi lainnya sesuai dengan
aturan yang berlaku di Universitas Muhammadiyah Makassar.
Yang Menyatakan,
v
ABSTRAK
Muh. Arfah Parintak, Jaelan Usman, Abdi. Strategi Satuan Polisi Pamong
Praja Dalam Penertiban Pedagang Kaki Lima di Kabuapten Luwu
Kecamatan Belopa
Kata Kunci : Strategi Penertiban, Satuan Polisi Pamong Praja, Pedagang Kaki
Lima
vi
ABSTRACT
Muh. Arfa Parintak, Jaelan Usman, Abdi. Strategy of Civil Service Police
Unit in Control of Street Vendors in Luwu Regency, Belopa District
The purpose of this research is to find out how the strategy of the Civil
Service Police Unit and the obstacles experienced by controlling street vendors in
Luwu Regency, Belopa District. The type of research used in this research is
qualitative by providing an overview with the data obtained from the field
objectively. Data collection techniques are observation, interviews, and
documentation
The result of this research is that the strategy of the Civil Service Police
Unit in controlling street vendors in Luwu Regency, Belopa District runs smoothly
where some of the street vendors have been relocated to the Belopa Modern
National Market. Preventive actions, repressive actions, and actions after PKL
are relocated, and socialization strategies are still lacking in Satpol PP because
of the lack of coordination between Satpol PP and DPP Luwu Regency. As for the
obstacles faced by Satpol PP in controlling PKL activities, from an internal
perspective, the lack of Satpol PP personnel and inventory, from an external
perspective, is the lack of broad understanding of the Belopa District PKL which
makes it difficult for Satpol PP to provide an explanation of the applicable
regional regulations.
vii
KATA PENGANTAR
berjudul “Strategi Satuan Polisi Pamong Praja Dalam Penertiban Pedagang Kaki
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat
dalam memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi Negara pada Fakultas Ilmu
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu paa
besarnya kepada seluruh pihak yang telah menemani penulis selama ini. Skripsi
ini penulis persembahkan kepada yang tercinta terkhusus dan teristimewa untuk
Kedua Orang tua penulis, orang tua yang tiada henti-hentinya mendoakan dan
senantiasa menghanturkan doa dan kasih sayang yang tak henti-hentinya kepada
penulis. Doa dan didikan yang selalu diberiakn penulis sampai sekarang ini
Selain itu pula terselesainya ini juga berkat dukungan yang berbagai dari
pihak. Oleh karena itulah dalam kesempatan ini penulis ucapkan terimah kasih
viii
1. Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar.
2. Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
3. Nasrul Haq, S. Sos. M.Pa selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Negara
4. Dr. Jaelan Usman, M.Si selaku pembimbing I dan Dr. Abdi, M.Pd atas
5. Kedua orang tua dan segenap keluarga yang senantiasa memberikan semangat
Demi kesempurnaan skripsi ini, saran dan kritik yang sifatnya membangun
sangat penulis harapkan. Semoga karya skripsi ini bermanfaat dan dapat
Yang Menyatakan.
ix
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN ........................................................................................ i
ABSTRACT ................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN
x
3. Masalah Sosial Pedagang Kaki lima ................................... 23
4. Sudut Pandang Kebijakan.................................................... 26
E. Kerangka Pikir.......................................................................... 28
F. Fokus Penelitian ....................................................................... 29
G. Deskripsi Fokus ........................................................................ 29
BAB III MEODE PENELITIAN
A. Waktu dan Lokasi Penelitian.................................................... 30
B. Jenis dan Tipe Penelitian .......................................................... 30
C. Informan ................................................................................... 30
D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 30
E. Teknik Analisis Data ................................................................ 31
F. Teknik Pengabsahan Data ........................................................ 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Objek Penelitian ....................................................... 34
B. Hasil Penelitian ........................................................................ 40
1. Strategi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupetan
Luwu Terhadap Pedagang Kaki Lima di Kecamtan
Belopa .................................................................................. 40
a. Penertiban ....................................................................... 41
b. Sosialisasi........................................................................ 49
2. Kendala Yang Dialami Satpol PP Kabupaten Luwu
Dalam Penertiban PKL DI Kecamatan Belopa ................... 51
C. Pembahasan .............................................................................. 53
1. Strategi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten
Luwu Terhadap Pedagang Kaki Lima di Kecamtan
Belopa .................................................................................. 53
2. Kendala Yang Dialami Satpol PP Dalam Penertiban
PKL di Kecamatan Belopa .................................................. 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan............................................................................... 60
B. Saran ......................................................................................... 60
xi
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 62
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. 64
xii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
1. Kerangka Pikir 27
2. Struktu Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Luwu 35
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
meningkat dan juga diakibatkan oleh adanya modernisasi yang mengganti tenaga
sumber daya mmanusia digantikan oleh tenaga mesin. Peluang kerja yang
saja. Salah satu yang banyak dilakukan oleh masyarakat adalah melakukan
perdagangan secara liar atau biasa di sebut dengan pasar liar yanng kebanyakan
yang seharusnya tidak dijadikan sebagai pasar liar. Keberadaan pasar liar ini
1
2
perkembangan kota. Maka dari itu, seluruh aparat daerah memiliki kelompok
khusus yang bekerja untuk sewaktu-waktu melakukan razia atau operasi untuk
sektor informal yang biasa disebut dengan operasi ketertiban umum. Hal ini
dalam wilayah.
hidup sosial dan ketertiban umum maka sangat diperlukannya strategi yang baik
yang telah direncanakan dan disusun oleh Satpol PP dalam menertibkan dan
mengatur kota sesuai dengan visi misi pejabat daerah. Salah satu pasar liar atau
PKL (Pedagang Kaki Lima) yang liar dapat ditemui berada di Kabupaten Luwu
Kecamatan Belopa Utara adanya pasar sentral yang telah dibangun oleh pihak
Kecamatan Belopa Utara, terbukti pasar liar masih banyak didapatkan di area
kegiatan operasi razia. Agar dapat terciptanya suatu kondisi yang kondusif untuk
meneegakkan pertauran daerah yang mana salah satu tugas polisi pamon praja
penertiban pasar liar atau PKL (Pedagang Kaki Lima) yang liar.
kegiatan razia dilakukan, ketika petugas telah selesai, pedagang di pasar liar
datang dan melakukan aktivitas kembali seperti sedia kala. Begitulah kegigihan
dari sektor informal untuk mempertahankan mata pencaharian hidupnya itu. Hal
ini mengakibatkan semakin banyak pasar liar yang muncul di Kecamatan Belopa
Utara.
strategi dalam hal menertibkan sekaligus menghilangkan adanya pasar liar yang
masih didapatkan di daerah Kecamatan Belopa Utara, dari hal tersebut maka
Belopa Utara”.
B. Rumusan Masalah
2. Apa saja hambatan yang di alami Satuan Polisi Pamong Praja dalam
Utara?
C. Tujuan Penelitian
Utara
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
liar dan sekaligus sebagai referensi bagi satuan polisi pamon praja
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
teori berkaitan variabel penelitian yang bersumber dari buku referensi juga
Penelitian Dyah Pratiwi tahun 2017 dengan judul “peran dinas lingkungan
ilmu administrasi negara fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas sultan
ageng tirtayasa.
mengetahui peran dan hambatan yang dihadapi dinas lingkungan hidup (DLH)
modern. teori yang digunakan konsep peran organisasi sektor publik menurut
5
6
Kota Serang dalam penertiban pedagang kaki lima (PKL). Selain itu, Lidya
Monalisa Fransisca pada tahun 2015 melakukan penelitian dengan judul “Peran
Pedagang Kaki Lima” (Studi Kasus PKL di Jalan Gajah Mada Kota Samarinda).
E-Jurnal Ilmu Komunikasi Volume 3 Nomor 1. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Kaki Lima di sepanjang jalan Gajah Mada ini sering melakukan kegiatannya di
atas trotoar sebelum waktu yang telah ditetapkan, yakni jam 5 sore bahkan
Teori yang digunakan menggunakan teori peran (role theory) dan teori
baik oleh petugas terkait pengaturan terhadap PKL sehingga maksud, tujuan, dan
terhadap PKL sudah jelas dan dapat dimengerti kepada para PKL terkait
pesan sudah dilaksanakan oleh petugas kepada PKL dalam peraturan tata tertib.
Perilaku mendukung aparat Satpol PP kepada para PKL di Jalan Gajah Mada
Kota Samarinda masih sangat minim. Perilaku aparat Satpol PP masih sangat
kepada PKL masih sangat minim, hal ini di buktikan dari perkataan sebagian
dari PKL yang beranggapan satpol PP kasar dalam tindakan penertiban. Namun
ada PKL yang berpendapat, perilaku ramah dan sopan aparat Satpol PP kepada
dengan teori peran (role theory), pendekatan penelitian kualitatif dan fokus
sedangkan peneliti menggunakan alat analisis yang bersumber dari konsep peran
Sosial dan Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang. Masalah
dan juga merugikan daerah dari segi Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk
9
sektor pajak, kurangnya pemahaman dan kepedulian Satuan Polisi Pamong Praja
oleh Satuan Polisi Pamong Praja apabila ada masyarakat yang melanggar
penelitian untuk mengetahui bagaimana peran Satuan Polisi Pamong Praja dalam
penertiban masyarakat harus sesuai dengan prosedur tetap yang telah di tentukan
oleh Peraturan Daerah. Upaya peningkatan yang harus dilakukan pada masa
B. Strategi
organisasi secara prosedural dan sistematis dalam proses belajar untuk mencapai
tujuan. Strategi menurut KBI (kamus besar bahasa indonesia) yaitu, “siasat,
perang, ilmu siasat perang, tempat yang baik menurut siasat perang, atau dapat
pula diartikan sebagai rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai
sasaran khusus”. Dari pengertian tersebut diketahui bahwa strategi berkaitan erat
dengan peperangan. Namun sekarang ini, istilah strategi digunakan oleh seluruh
organisasi dan ide-ide pokok yang ada dalam penjabaran semula tetap
menerapkannya.
baik dari satu kelembagaan maupun sumber daya manusia. Selain dari itu,
pembangunan di daerah.
masyarakat.
perda atau dengan kata lain yaitu perda provinsi dan perda kabupaten/kota.
13
Daerah) dalam hal ini untuk menata para pedagang. Pada kebenarannya
penegak keamanan dan dapat dikatan sebagai bagian dari aparat penegak
masyarakat.
tugas dan tanggung jawab yang diemban, budaya, sosiologi, serta risiko
15
menyebutkan bahwa :
Daerah.
16
yang tujukan.
perlu diatur dan dibina supaya dapat pemanfaatan tempat usaha tetap
yang tentunya hanya berlaku di Kota Bandung Saja yaitu Perda Nomor 04
17
Tahun 2011 tentang Penataan Dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima Kota
dalam membantu kepala daerah dalam hal ini Walikota untuk mewujudkan
dikeluarkan kepala daerah kadang kalanya tidak selalu cocok dengan yang
sebuah keharusan diketahui ipegang teguh oleh setiap aparat Satpol PP.
Kaki Lima
Kepala Daerah maka strategi yang baik dalam penertiban pedagang kaki
Polisi Pamon Praja dengan PKL yang liar dapat berjalan dengan harmonis
untuk meningkatkan kepatuhan oleh pedagang kaki lima yang liar terhadap
peraturan daerah yang berlaku, akan tetapi tindakan ini hanya sebatas
Satuan Polisi Pamong Praja dan pedagang kaki lima yang liar dengan
suatu kegiatan usaha yang tidak terorganisasi dan tidak mempunyai ijin
adalah barang atau jasa yang merupakan kebutuhan pokok serta konsumsi
kerja kota yang berada diluar pasar tenaga terorganisasi. Aktifitas- aktifitas
21
dengan. Mudah untuk di masuki bersandar pada sumbe daya lokal, usaha
milik sendiri, operasinya dalam skala kecil, padat karya dan teknologinya
formal, dan tidak terkena secara langsung oleh regulasi dan pasarnya
bersifat kompetitif.
tidak teratur, biaya dari diri sendiri atau sumber tak resmi, dapatlah
Sebagai suatu sitem, Pedagang Kaki Lima adalah bagian dari sistem
lingkungan usahanya yang selalu dinamis, serba tidak pasti, tidak legal,
sangat penting untuk di kembangkan lebih lanjut dan di bina atau di tata
dengan baik agar dapat menjadi usaha yang besar dan masuk ke dalam
sektor formal.
23
pedagang kaki lima merupakan bagian dari kelompok usaha kecil yang
diartikan sebagai distribusi barang dan jasa yang belum memiliki izin
utama yaitu karakter dari sektor ini yang tidak membutuhkan persyaratan
atau sosial merupakan suatu situasi yang di jelaskan sebagai suatu yang
dan oleh sebab itu dilakukan upaya untuk melakukan perubahan oleh
sosial di anggap sebagai kondisi yang tidak di inginkan oleh karena dapat
membawa kerugian baik secara fisik maupun non fisik pada individu,
tersebut” jadi masalah sosial sebagai kondisi yang tidak di harapkan dan
efek tidak langsung dan tidak di harapkan dari pola tingkah laku
yang ada.
publik adalah apapun yang dipilih oleh pemerintah untuk di lakukan dan
tidak dilakukan.
Kota.
E. Kerangka Pikir
mewujudkan kondisi suatu daerah yang tertib, tentram, dan teratur, termasuk
bangunan, baik bangunan tetap atau bangunan sementara di jalur yang tidak
disusun oleh satuan polisi pamong praja dapat dilihat dari perencanaan strategi
yang disusun oleh aparat Satpol PP, pelaksanaan strategi yang di laksanakan
oleh Satpol PP, dan pengawas strategi sebagai pengamat selama proses kerja
Satpol PP di laksanakan, sehingga dalam tiga tahap ini pencapaian strategi oleh
aparat satpol PP dalam menertibkan PKL dan menegakkan Perda No. 4 tahun
2014 dapat dinilai kefektifannya. Kefektifan suatu strategi Satuan Polisi Pamong
Praja yaitu dengan melihat strategi penertiban yang dilakukan oleh Satuan Polisi
Pamong Praja dan strategi sosialisasi kepada PKL agar dapat menertibkan para
PKL tanpa adanya bentrok atau percekcokan, sehingga usaha para PKL tisak di
F. Fokus Penelitian
keputusan atau mendapatkan hasil yang akurat. Dalam penelitian ini, peneliti
kecamatan Belopa Utara Kabupaten Luwu dalam penataan Pedagang Kaki Lima
(PKL). Selanjutnya analisis strategi satuan polisi pamong praja dapat dinilai dari
suatu situasi daerah yang tenteram, tertib, teratur dan juga dalam pengakan
PKL.
30
memahami penelitian ini, peneliti membuat deskripsi fokus dalam penelitian ini
antara lain:
kekerasan.
4. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) ialah bagian aparat daerah
ketertiban umum.
dan strategi sosialisasi yang disusun oleh Satuan Polisi Pamong Praja agar disaat
melakukan kegiatan penertiban dan juga sosialisasi dapat diterima dengan baik
oleh PKL tanpa adanya tindak kekerasan dan tidak mematikan usaha para PKL
31
sehingga kebutuhan ekonomi bagi para PKL dapat tetap terpenuhi dan
BAB III
METODE PENELITIAN
Jangka waktu penelitian yang dilakukan kurang lebih dari dua bulan mulai
dari bulan Agustus sampai bulan Oktober. Adapun tempat penelitian yang
luwu tepatnya di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Luwu, Pasar
dan tipe penelitian yang digunkan adalah deskriptif yang dimana jenis dan tipe
C. Inforaman
tetapkan dalam penelitian ini adalah dari unsur aparat Satpol PP Kota Serang
yang terdiri dari Kepala Satpol PP, Kepala Seksi Operasi dan Pengendalian,
32
33
yang kompeten.
Adapun teknik analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah:
2. Penyajian data adalah bentuk teks naratif tetapi ada beberapa bentuk
yang lain. Teknik Triangulasi Sumber iyalah teknik yang dipakai untuk menguji
kekuratan data dilakukan dengan cara memeriksa data yang didapatkan oleh
Daerah Pasal 255 ayat 1 yakni pembentukan Satuan Polisi Pamong Praja
bentuk dari tanggal 15 Februari 1998 dan pembentukan Kota Praja yang
34
35
kepeutusan dari Gubernur Sulawesi Selatan No. 104 Tahun 1998 pada
Belopa, pasar ini merupakan salah satu pasar di Kecamatan Belopa sehingga
Modern Belopa.
KASAT
ANDI ISKANDAR,S.Sos
SEKRETARIS
SALEH S. Sos
a. Kepala Satuan
ketertiban umum
Walikota.
b. Kasubag TU
berikut:
berikut:
berikut:
B. Hasil Penelitian
pedagang kaki lima yang ada di Kecamatan Belopa sesuai dengan Peraturan
Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang pengelolaan pedagang kaki lima pasal
15 yaitu:
Walikota
lima (PKL) yang ada di Kecamatan Belopa, dimana PKL yang ada di
dalam hal menertibkan PKL yang melanggar aturan Peraturan Daerah maka
41
dibutuhkan strategi yang baik agar dapat memecahkan masalah yang ada di
a. Penertiban
berikut:
Belopa hal itu dikarenakan DPP dapat menawarkan lahan untuk para
dari hasil wawancara yang dilakukan kepada Kasat yaitu pak Andi
antara PKL dan juga Satpol PP, dan untuk kebaikan PKL di
meyatakan:
PKL dengan Satpol PP, jika hal ini terjadi maka mengakibatkan
rencana, untuk hal itu dalam strategi yang di buat oleh Satpol PP
1) Tindakan Preventif
bersama-sama.
oleh DPP dan Bupati. Adanya persetujuan dari DPP dan Bupati
2) Tindakan Represif
47
Luwu.
memantau para PKL yang sudah di relokasi agar tetap tertib dan
tentram.
Agutus 2020:
“Ya, betul memang masih ada saja PKL yang tidak pindah
ke tempat relokasi yang sudah di sediakan, cara kami
menagani hal itu kita melakukan dialog kepada PKL yang
tidak mau pindah alasannya seperi apa sehingga kami dapat
mencarikan jalan keluar untuk dapat menertibkan para PKL
di Kecamatan Belopa”
b. Sosialisasi
Kabupaten Luwu guna untuk para PKL memahami isi dari Peraturan
20 Agustus 2020:
Kecamatan Belopa
kendala dari beberapa faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
a. Faktor Internal
berikut
Agustus 2020.
waktu yang cukup lama sehingga kegiatan yang lain yang harus
sehingga hal ini akan membuat pekerjaan yang dikerjakan oleh Satpol
b. Faktor Eksternal
yang berlaku.
C. Pembahasan
a. Penertiban
PP Kabupaten dan juga dibantu oleh pihak DPP dan SKPD. Strategi
kepada para PKL agar PKL di Kecamatan belopa tidak menolak setiap
solusi yang diberikan oleh pihak Satpol PP Kabupaten Luwu dan juga
1) Tindakan Preventif
55
bentrok yang terjadi antar PKL dan Satpol PP. Berdasarkan hasil
ukuran lokasi yang diberikan kepada tiap PKL dengan luas 3x3
2) Tindakan Represif
terhadap PKL yang telah direlokasi dengan cara patroli setiap hari
minggu mulai dari jam 9 sampai jam 12 hal ini dilakukan agar
b. Sosialisasi
hal sosialisasi tidak terlalu antusias karena hal ini dibuktikan dengan
cukup efektif.
Kecamatan Belopa
oleh dua hal yaitu faktor internal dan faktor eksternal dimana kendala yang
59
suatu kegiatan yang telah direncanakan atau sedang dikerjakan oleh pihak
Kabupaten Luwu. Kendala yang kedua dalam segi internal yaitu kurangnya
dimiliki oleh Satpol PP Kabupaten luwu. Untuk mengatasi kendala dari segi
secara maksimal.
adalah dari segi eksternal yaitu kuranganya pemahaman dari PKL atas Perda
keaktifan dan kerjasama antar Satpol PP Kabupaten Luwu dan DPP dalam
sebelumnya tidak mengetahui isi Perda yang berlaku dapat memahami dan
sosialisasi belum cukup efektif karena kurangnya kerja sama Satpol PP Kabupaten
Luwu dengan DPP dalam mensosialisasikan Perda yang berlaku kepada PKL di
A. Kesimpulan
sosialisasi adalah dipengaruhi dari dua faktor yakni faktor internal yaitu
60
61
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian ini maka saran dalam penelitian ini
berlaku.
Kabupaten Luwu.
Dyah Pratiwi. 2017, Peran Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banten Dalam
Pengendalian Dampak Pencemaran Kawasan Industri Modern Di
Kecamatan Kibin Kabupaten Serang. Seminar Nasional Universitas PGRI
Yogyakarta 2015. ISBN 978-602-73690-3-0.
Ervin Zulpiansyah. 2019, Peran Satuan Polisi Pamong Praja Kota Serang Dalam
Penataan Pedagang Kaki Lima Di Kawasan Pasar Royal Kota Serang.
Vol.2 No.3
Hart Keith, 1971. Informal Income Opprtunise and Urben Employment In Ghana.
Journal Of Modern Studes. Vol11. No 1
62
63
Muhammad Yunus dan Auliya Insani. 2017, Pedoman Penataan Kota Dalam
Meningkatkan Kesejahteraan Mayarakat. Grasindo: Jakarta.
Pratiwi, Dyah. 2017. Peran Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banten Dalam
Pengendalian Dampak Pencemaran Kawasan Industri Modern di
Kecamatan Kibin Kabupaten Serang. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Rajab Ely. 2014, Peranan Satuan Polisi Pamong Praja dalam Upaya Penertiban
Masyarakat di Bidang Izin Mendirikan Bangunan di Kecamatan Bukit
Bestari”. Artikel E-Journal SSA. Vol. 6 No. 3 pp 15-23 ISSN 2221-1152.
N
1. Lampiran Teks Wawancara
Kecamatan Belopa?
kecamatan belopa?
g. Apa saja yang dilakukan oleh satuan polisi pamon praja dalam kegiatan
h. Apakah hambatan yang didapatkan oleh satuan polisi pamon praja dalam
RIWAYAT PENULIS
dari Tujuh bersaudara. Saat ini peneliti tinggal di Jalan Toddopuli II Stpk 5 No.
354. Peneliti menyelesaiakan pendidikan dasar di SDN 294 Padang Katapi Pada
tahun 2002 Dan tamat pada tahun 2008, pada tahun yang sama peneliti
pada tahun 2008 dan tamat pada tahun 2012 pada tahun yang sama peneliti
melanjutkan Pendidikan Sekolah Menengah Atas di Ypn Noling dan tamat pada
tahun 2014 dan pada tahun 2015 peneliti melanjutkan pendidikan di Kampus
dan tamat pada tahun 2021 Peneliti mendapatkan gelar Sarjana (S1) Jurusan Ilmu
Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (S1) dengan “Judul
Akhir kata penulis mengucapkan rasa syukur yang sebesar besarnya atas