Modul Mekanika Tanah
Modul Mekanika Tanah
Rumus kekuatan geser tanah yang dipergunakan secara umum pada masa
sekarang adalah:
atau
Pengukuran tegangan dan regangan cukup mudah. Pengukuran tekanan air pori
agak lebih sulit; harus memperhatikan faktor-faktor di bawah ini.
(a) Keadaan drainasi dalam pengujian, yaitu, apakah terdrainasi atau tidak
terdrainasi.
(b) Kecepatan regangan. Kecepatannya harus cukup lambat untuk menjamin
bahwa tegangan air pori pada seluruh contoh tanah tetap sama. Dengan
demikian nilai yang diketahui” yaitu yang diukur pada ujung contoh akan sama
dengan nilai pada keseluruhan contoh tanah.
Contoh tanah pada pengujian ini berbentuk silinder. Contoh dipasang ada
"sel" triaksial (berbentuk silinder) dengan batu berpori pada ujung atas dan
bawahnya, berikutnya dibungkus dengan memakai membran karet. Bagian atas sel
dipasang dan diisi dengan air. Dengan demikian tekanan air dipakai supaya
tekanan pengekang (confining pressure) dapat diperlakukan pada contoh. Tekanan
ini juga disebut tekanan sel.
Ada tiga jenis uji triaksial yang biasa digunakan, yaitu uji tak terdrainasi, uii
terkonsolidasi tak terdrainasi, dan uji terdrainasi. Keadaan selama tahap
konsolidasi (Tahap 1) dan tahap pembebanan (Tahap 2) pada masing-masing jenis
pengujian adalah sebagai berikut:
(a) Uji tak terdrainasi (disebut juga uji tak terkonsolidasi tak terdrainasi/
UU) Tidak ada drainasi yang diizinkan selama kedua tahap. Tekanan air pori
umumnya tidak diukur.
(b) Uji konsolidasi tak terdrainasi/CU Drainasi diizinkan selama tahap
konsolidasi, sampai contoh tanah terkonsolidasi sepenuhnya, yaitu sampai
semua tekanan air pori hilang menjadi nol. Selama tahap pembebanan, tidak
ada drainasi yang diizinkan dan umumnya tekanan air pori diukur.
(c) Uji terdrainasi Seluruh drainasi diizinkan selama kedua tahap. Maka tekanan
air pori menjadi nol. Perubahan volume umumnya diukur selama Tahap 2.
Kita akan meninjau keadaan pada bahan dimana tegangan-tegangan utama berlaku
pada arah vertikal dan arah horizontal. Ini adalah keadaan pada uji triaksial.
Tujuannya adalah untuk menentukan tegangan normal dan tegangan geser pada
bidang lain, misalnya bidang dengan kemiringan α seperti diperlihatkan pada
Gambar 9.5. Keseimbangan statis pada elemen bahan berbentuk baji akan
diperiksa pada arah yang sejajar dengan bidang yang kemiringannya α, dan juga
pada arah yang tegak lurus terhadap bidang tersebut.
τ= sin2 α (9.3)
σn = cos 2α
Sekarang tinjau lingkaran Mohr yang ditunjukkan pada Gambar 9.6 di bawah ini.
Sebuah garis dengan sudut a ditarik dari titik A sampai memotong lingkaran pada
titik P. Kita akan memeriksa besarnya OD dan DP.
PD = CP sin 2α =