Anda di halaman 1dari 5

Lima Kasus Kecelakaan Di Dalam Negeri

1. Anak Magang di Kapal Feri Pelabuhan Merak Tewas Terkena Tali


Seorang anak magang di KMP Mutiara Persada, Dimas Albani (20), tewas terkena tali
tross kapal. Tali itu putus akibat cuaca buruk saat kapal akan sandar di Dermaga 2
Pelabuhan Merak. Peristiwa kecelakaan kerja itu terjadi sekitar pukul 03.30 WIB. Korban
diketahui bekerja di kapal feri itu dalam status magang.
Faktor penyebab kecelakaan, karena cuaca buruk dan kapal susah untuk sandar.
Peristiwa itu menyebabkan tali spring putus dan mengenai korban.
Dampak dari kecelakaan, korban terkena sabetan tali dan terluka di bagian kepala.
Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Krakatau Medika, Cilegon, untuk mendapat
perawatan. Namun nyawa korban tidak tertolong dan menghembuskan napas terakhir di
rumah sakit. Selain korban meninggal, satu ABK mengalami luka ringan akibat peristiwa
tersebut. Korban kini sudah diperbolehkan pulang setelah mendapatkan perawatan di
rumah sakit.

2. Pekerja Pabrik Kayu di Probolingo Tewas Terlindas Forklift


Karyawan pabrik pengolahan kayu PT MPKH (Mega Perkasa Karya Hutama), pihak ketiga
dari PT KTI (Kutai Timber Indonesia) tewas. Karyawan tersebut tewas karena kecelakaan
kerja. Korban adalah Muhamad Mahmudi (35), Warga Jangur, Kecamatan Sumberasih,
Kabupaten Probolinggo. Jenazah korban langsung dievakuasi ke RSUD dr Mohammad
Saleh, Kota Probolinggo. Namun setiba di rumah sakit, nyawa korba tak dapat tertolong.
Faktor penyebab kecelakaan, belum diketahui dan masih dilakukan penyelidikan atas
kecelakaan kerja tersebut oleh Pengawas Ketenagakerjaan Korwil Jatim, Ninuk Tri Lestari.
Dampak dari kecelakaan, korban mengalami laka kerja saat bekerj di ruang produksi unit
satu hingga harus menghembuskan nafas terakhirnya dalam perawatan medis.

3. Jatuh dari Atap saat PKL, Pelajar SMK Tewas


Seorang pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Mojokerto tewas usai
terjatuh dari atap rumah warga di Dusun Kalijaring, Desa Mlirip, Kecamatan Jetis,
Kabupaten Mojokerto. Ketika itu, ia tengah melaksanakan program praktik kerja lapangan
(PKL).
Korban diketahui berinisial BAS, (17) warga Dusun Jeruk Macan, Desa Sawo, Kecamatan
Jetis, Kabupaten Mojokerto. Pelajar tersebut terjatuh dari atap bangunan rumah dengan
posisi kepala di bawah. Korban sempat tidak sadarkan diri hingga akhirnya meninggal dunia
saat tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Cikko, Sidoarjo.
Faktor penyebab kecelakaan, diduga korban terpeleset dan terjatuh saat hendak turun
usai memasang rangka atap berbahan baja ringan.
Dampak dari kecelakaan, bagian kepala korban langsung membentur tanah dan korban
tidak sadarkan diri kemudian langsung dibawa ke RS Citra Medika, Sidoarjo oleh teman-
temannya. Sempat dirawat, tapi kondisinya parah. Dan dinyatakan meninggal di RS.
4. 4 Pekerja Kesetrum saat Pasang Kabel Optik, 1 Orang Tewas
Empat pekerja pemasangan kabel fiber optik di Desa Gotakan, Kecamatan Panjatan
Kulonprogo tersengat listrik, Selasa (17/11/2020). Satu korban meninggal dunia, dan tiga
lainnya masih menjalani perawatan medis.
Korban meninggal dunia, Sulton Ramadan (18) warga Sumbermanjing Wetan, Malang,
Jawa Timur. Sedangkan tiga korban lainnya Sulton Budikatama (19), Arif (21) dan Roni
Santuri (18) mengalami luka, dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Kharisma
Paramedika, Wates, Kulonprogo.
Faktor penyebab kecelakaan, berawal saat para pekerja tengah memasang tiang kabel
fiber optik. Saat memasukkan tiang besi ke dalam lubang, ujung besi yang ada di atas
menyentuh jaringan listrik yang menyebabkan korban tersengat. Dan kuat dugaan kejadian
ini karena kelalaian para korban yang tidak mengecek kondisi tiang.
Dampak dari kecelakaan, keempat korban tersengat, satu meninggal dan tiga terluka.
Untuk korban meninggal atas nama Sulton Ramadan, sedangkan ke tiga korban lainnya
masih dirawat di RS Kharisma Paramedika Wates.

5. Terjepit Besi Tower, Tangan Pekerja di Jembrana Hampir Putus


Seorang pekerja mengalami nasib nahas saat melakukan pembongkaran tower
pemancar sinyal di Kantor Plaza Telkom Group di Jalan Ngurah Rai, Kelurahan Dauhwaru,
Kecamatan Jembrana, Selasa (05/04/2021) pukul 17.30 WITA.
Kecelakaan itu membuat satu pekerja bernama Rudi Mulyono terancam kehilangan
tangan kanannya karena luka parah yang menyebabkan lengannya itu hamper putus.
Faktor penyebab kecelakaan, rekan korban dan korban Rudi Mulyono bersama 3 lainnya
bekerja mulai jam 09.00 WITA untuk menurunkan tower Telkomsel yang terpasang di
belakang kantor Telkom Plaza. Saat bekerja proses penurunan tingkatan tower saksi bekera
di bagian bawah sedangkan korban di bagian atas. Saksi melihat tower melorot kencang
dan korban tidak sempat mengamankan diri sehingga tangan kanan korban bagian
pergelangan terjepit.
Dampak dari kecelakaan, korban mengalami luka yang cukup parah di bagian tangan
kanannya dan hampir putus, dari hasil pengecekan sementara korban ini masih sadar.

Lima Kasus Kecelakaan Di Luar Negeri


1. Ledakan Halifax
Ledakan Halifax merupakan bencana maritime yang disertai dengan ledakan yang dibuat
oleh manusia terbesar sebelum perkembangan dari senjata nuklir.
Ledakan Halifax terjadi di Halifax, Nova Scotia, Kanada yang terjadi pada 6 Desember
1917. Kapal SS Imo asal Norwegia bertabrakan dengan SS Mont Blanc, sebuah kapal kargo
asal Prancis yang berisi bahan daya ledak tinggi. Tabrakan terjadi pada Narrows, sebuah
selat yang menghubungkan antara bagian atas Pelabuhan Halifax ke Bedford Basin.
Faktor penyebab kecelakaan, tabrakan antara kapal kapal SS Imo asal Norwegia dan
kapal kargo SS Mont Blanc asal Prancis. Tabrakan kedua kapal ini mengakibatkan kebakaran
pada SS Mont Blanc dan memicu ledakan besar yang menghancurkan Distrik Richmond di
Halifax.
Dampak dari kecelakaan, sekitar 2.000 orang tewas akibat ledakan, kebakaran, puing
atau gedung yang runtuh, dan sekitar 9.000 orang terluka. Energi yang terlepas ketika
ledakan kira-kira sama dengan 2,9 kilotons TNT (12.000 GJ).

2. Hancurnya Bendungan Banqiaou


Bendungan Banqiaou adalah sebuah bendungan untuk sungai Ru di Kota Zhumadian,
Provinsi Henan, China. Bendungan telah didesain untuk dapat bertahan terhadap siklus
banjir 1.000 tahun (300 mm hujan per hari). Namun, ketika siklus banjir 2.000 tahun terjadi
pada Agustus 1975 dan diikuti oleh Taifun Nina dengan curah hujan 1.060 mm per hari,
bendungan tersebut hancur.
Faktor penyebab kecelakaan, pada 08 Agustus 1975 jam 01.00, air di Banqiaou
mencapai 117,94 m level di atas permukaan laut atau 0,3 meter lebih tinggi daripada
tembok bendungan. Bendungan tersebut hancur dan melepaskan 78.800 m 3 per detik air
kea rah pemukiman padat penduduk.
Dampak dari kecelakaan, banjir langsung merenggut 100.000 nyawa dan membawa
150.000 orang meninggal akibat penyakit epidemic dan kelaparan sehingga total tewas
mencapai 250.000 orang. Kejadian ini tercatat sebagai bencana teknikal terburuk.

3. Kebakaran Pabrik Ali Enterprise


Ali Enterprise merupakan sebuah perusahaan tekstil di Karachi, Pakistan.
Faktor penyebab kecelakaan, adanya korsleting listri pada peralatan produksi. Api
dengan cepat membakar area produksi dan membuat pekerja mencari jalan keluar dari
area produksi. Namun, pintu keluar dikunci untuk menghindari karyawan keluar dari pabrik
ketika jam produksi. Jendela pun tidak bisa dibuka.
Dampak dari kecelakaan, pekerja yang tidak bisa keluar dari area produksi akhirnya
terperangkap dalam asap dan kebakaran. Total korban tewas mencapai 289 orang. Kasus
ini merupakan kasus kebakaran pabrik terburuk dalam sejarah Pakistan.

4. Tabrakan Pesawat di Tenerife


Pada 27 Maret 1977, dua pesawat penumpang Boeing 747, KLM penerbangan 4805 dan
Pan Am penerbangan 1736, mengalami tabrakan dijalur lepas landas Bandara Los Rodeos,
Tenerife, Kepulauan Canary.
Faktor penyebab kecelakaan, sebelum tabrakan terdapat perubahan beberapa jalur
pesawat ke Los Rodeos akibat adanya kasus terorisme di Bandara Gran Canaria. Saat itu,
lapisan kabut juga tebal sehingga mencegah pesawat dan Air Traffic Controller (ATC) untuk
dapat melihat satu sama lain.
Dampak dari kecelakaan, akibat kasus ini total 583 penumpang tewas di kedua pesawat
dengan seluruh penumpang KLM tewas dan hanya menyisakan 61 penumpang bertahan
hidup dari Pan Am. Kasus ini tercatat sebagai kasus kecelakaan paling mematikan di dunia
aviasi.

5. Ledakan Piper Alpha


Piper Alpha merupakan platform produksi minyak di Laut Utara sekitar 190 km Timur
Laut dari Aberdeen Scotland, yang dioperasikan oleh Occidental Petroleum (Caledonia).
Piper Alpha diproduksi pada 1976, pada awalnya hanya memproduksi minyak tetapi
kemudian di konversi untuk dapat menambah produksi gas.
Faktor penyebab kecelakaan, pada 06 Juli 1988 kegagalan pada pompa pertama
condensate injection mengharuskan aktivasi dari pompa kedua yang ternyata pompa ini
belum selesai untuk pemeliharaan sehingga gas bocor dari pompa kedua dan membuat
ledakan. Piper Alpha didesain untuk tahan terhadap api namun tidak tahan terhadap
ledakan.
Dampak dari kecelakaan, dalam jangka waktu 2 jam 167 pekerja menjadi korban tewas
dan menjadi kecelakaan terburuk dalam sejarah penyulingan minyak lepas pantai.

SINTESIS :
Dari beberapa kasus kecelakaan kerja diatas dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab
kecelakaan yang paling sering adalah karena kelalaian dari para pekerja. Dan dampak dari
kecelakaan kerja akan menimbulkan dua kerugian sekaligus, yaitu kerugian secara materi
dan kerugian tenaga kerja dalam perusahaan tersebut. Bahkan banyak korban yang terluka
atau bahkan meninggal dunia akibat kecelakaan yang disebabkan karena kelalaian seorang
pekerja.

Untuk menekan angka kecelakaan kerja baik di dalam negeri maupun di luar negeri,
maka menjadi tugas bersama antara pemerintah, pemberi kerja dan pekerja dalam
mewujudkan terlaksananya K3 dalam suatu lingkungan kerja. Dan pekerja wajib untuk
menaati kebijakan perusahaan yang berkewajiban menyediakan alat-alat keselamatan dan
kesehatan kerja, seperti helm proyek, sarung tangan, kacamata dan erbagai alat
perlindungan (K3) lainnya menyesuaikan jenis pekerjaan, untuk melindungi pekerja dari
bahaya yang muncul akibat hubungan kerja.

Anda mungkin juga menyukai