Anda di halaman 1dari 3

2.

2 Evidance Based Nursing Practice (EBN) Rhinitis Alergi


2.2.1 Identitas Jurnal
Judul : TERAPI RHINITIS ALERGI DENGAN AKUPUNKTUR
SERTA HERBAL LEGUNDI DAN TEMULAWAK
Penulis : Maya Septriana, Novita Purnamasari, Herra Studiawan
Jurnal : Journal of Vocational Health Studies 01 (2018): 60–66
Tahun terbit : 2018
Alamat website : www.e-journal.unair.ac.id/index.php/JVHS
Analisis Unsur PICOT
1. Populasi (P) : Pasien seorang perempuan berusia 21 tahun dengan status
mahasiswa, agama Islam, suku Jawa dan bertempat tinggal di Surabaya.
2. Intervensi (I) : Penatalaksanaan yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kondisi
Rhinitis Alergi adalah terapi akupuntur serta herbal legundi dan temulawak.
Terapi akupuntur dilakukan pada titik Yintang (EXHN3), Yingxiang (LI20),
Zusanli (ST36) dan Taibai (SP3), Titik-titik yang digunakan pada rhinitis alergi
sindrom lembab panas disertai defisiensi limpa adalah Yintang(EXHN3),
Yingxiang (LI20), Zusanli(ST36) dan Taibai (SP3). Yintang (EXHN3) dan
Yingxiang (LI20) berfungsi menghilangkan sumbatan pada hidung. Yinxiang (LI
20) juga berfungsi mengeliminasi angin dan panas. Zusanli(ST36) baik untuk
limpa dan lambung, tonifikasi Qi dan darah serta menguatkan sistem imun dan
mengeliminasi lembab. Taibai (SP3) berfungsi menguatkan dan meregulasi Qi
limpa serta mengeliminasi lembab dan panas (Yin, 2000 dan Jie, 2010). Herbal
yang diberikan selama terapi adalah rebusan legundi 5,2gram dan temulawak
4,2gram dengan air 250ml. Selama 14 kali, interval 2 hari, diminum sehari 3 kali.
Terapi herbal legundi dan temulawak ini diberikan dalam bentuk rebusan selama
28 hari interval 2 hari dan diminum setiap 2 hari sekali setelah makan.
3. Comparison (C) : Pada jurnal ini tidak terdapat jurnal pembanding antara jurnal
yang satu dengan jurnal yang lainnya. Melainkan hanya berupa penelitian yang
dilakukan oleh beberapa peneliti untuk memperkuat hasil dari penelitian pada
jurnal ini.
4. Outcome (O)
Berdasarkan sampel penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa pasien
setelah dilakukan Hasil terapi pada kasus rhinitis alergi dengan menggunakan
kombinasi akupunktur dan herbal pada gejala bersin-bersin, rinore, mata gatal dan
hidung gatal
 Terapi akupunktur dan herbal dari terapi ke-1 hingga ke-12 menunjukkan
angka perubahan dari gejala rhinitis alergi. Rekapitulasi hasil pemberian 12 kali
terapi akupunktur dan 14 kali terapi herbal pada kasus rhinitis alergi terhadap
penurunan bersin dan penurunan rinore.
 Penurunan frekuensi bersin. Penurunan frekuensi bersin selama 12 kali
terapi akupunktur dan 14 kali terapi herbal. Terjadi penurunan frekuensi bersin
dan pasien tidak bersin lagi setelah terapi ke-11.
 Penurunan gejala rinore (hidung berair) berdasarkan skala. Pada awal
terapi skala rinore pada angka 2. Setelah 2 kali terapi, gejala rinore tidak
dirasakan oleh pasien, namun pada terapi ke-4 dan ke-5 gejala rinore kembali
dirasakan pasien. Terapi ke-6 hingga ke-14 tidak terdapat gejala rinore.

5. Time (T) : Penelitian ini tidak menyebutkan waktu pasti dilakukan penelitian pada
pasien dengan kasusu rhinitis alergi. Tetapi disebutkan di dalam jurnal dilakukan
selama 14 kali terapi.
2.2.2 Manfaat
 Manfaat dari penelitian yang dilakukan pada jurnal ini adalah untuk mengetahui
perbandingan keberhasilan pemberian terapi akupuntur, serta pemberian terapi
herbal legundi dan temulawak.
2.2.3 Kelebihan dan Kekurangan Jurnal
1. Kelebihan
 Judul sudah sesuai dengan isi penelitian
 Pada bagian abstrak sudah tercantum latar belakang, tujuan penelitian, metode
penelitian, hasil serta kesimpulan dari penelitian.
 Pada bagian pendahuluan sudah menjelaskan secara rinci dengan bahasa yang
mudah dipahami yang melatarbelakangi penelitian ini dilakukan.
 Pada bagian hasil penelitian, peneliti sudah mencantumkan data-data yang
disusun dalam bentuk table menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh
pembaca.
2. Pada bagian pembahasan (diskusi), peneliti telah menjabarkan secara rinci
mengenai tabel-tabel yang telah disajikan pada bagian hasil penelitian disertai
dengan bukti dari penelitian yaitu gambar hasil penelitian.
3. Kekurangan
 Pada penulisan judul jurnal tidak mencantumkan tempat dan tahun penelitian.
 Pada jurnal ini tidak dicantumkan prosedur atau penatalaksanaan akupuntur
melainkan hanya berupa tempat-tempat dilakukannnya akupuntur.
 Pada bagian kesimpulan dan saran, sebaiknya peneliti mencantumkan saran
baik itu dari institusi kesehatan, masyarakat maupun peneliti selanjutnya.
 Penyusunan daftar pustaka sudah diurutkan berdasarkan abjad.
2.2.4 Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
 Pada penelitian ini terdapat tabel-tabel serta penjelasan yang jelas terkait
terapi-terapi yang diberikan sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas
kepada pembaca
2. Saran
 Peneliti seharus lebih menjelaskan lagi terkait akupuntur, yaitu terkait manfaat
serta prosedur pelaksanaannya sehingga pembaca dapat lebih memahami
tentang penatalaksanaan pada pasien rhinitis sindrom panas lembab dan
defisiensi limpa.

Anda mungkin juga menyukai